Ting.
Pintu lift terbuka, Amoora melangkahkan kakinya keluar dari lift dan sudah mendapatinya adalah Lexa di sana.
"Hai!" sapa Lexa ramah pada Amoora.
"Halo juga mbak." balas Amoora tak kalah ramah.
"Ayo kita masuk ke tempatku ku dulu, soalnya CEO nya belum datang." ajak Lexa pada Amoora.
"Iya mbak." balas Amoora nurut.
Mereka berdua pun pergi keluar tempat Lexa kerja, di mana itu berhadapan dengan ruangan CEO.
"Nah ini nanti tempat kerja kamu di sini, mungkin nanti aku akan menemani kamu selama beberapa hari, baru setelah kamu sudah lancar aku akan melepaskan kamu kerja sendiri di sini." jelas Lexa.
"Iya mbak terimakasih ya sudah memberikan pekerjaan dan membantu aku, aku janji akan bekerja dengan baik nanti." janji Amoora.
"Aku percaya kamu bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik, Oh iya boleh aku lihat CV kamu?" pinta Lexa.
"Oh tentu mbak, ini CV aku." balas Amoora dan menyerahkan beberapa lembar kertas pada Lexa.
Lexa menerima itu dan membacanya dengan teliti.
"Wah kamu ternyata pintar ya, aku yakin nanti pasti kamu bisa membantu dalam mengembangkan perusahaan ini agar bisa lebih maju lagi." tanggapan Lexa.
"Terimakasih mbak, aamiin semoga saja bisa." balas Amoora.
"Kamu jangan panggil aku mbak lagi dong, kan kita udah teman loh masak kamu lupa." Ucap Lexa yang tidak menyukai Amoora memanggil dirinya dengan sebutan mbak.
"Hehehe aku lupa, maaf aku belum terbiasa."
"Harus di biasakan mulai sekarang ya."
"Iya mbak, ehh Lex."
"Tuh kan masih mau salah lagi."
"Ehem, Lexa bisa kamu masuk ke ruangan ku." ucap seseorang yang baru lewat di hadapan mereka berdua.
"Baik pak." balas Lexa.
Ternyata orang yang lewat itu adalah Vino, dia lewat begitu saja dan langsung masuk ke dalam ruangannya tanpa menatap mereka berdua.
Hal itu membuat Amoora tidak bisa melihat dengan jelas bagiamana raut wajah CEO perusahaan tempat dimana dia akan bekerja nanti.
"Kamu tunggu di sini sebentar ya, nanti aku akan memanggil kamu kalau sudah waktunya." ucap Lexa pada Amoora menyuruh Amoora agar menunggu dirinya di sana.
"Iya mbak." balas Amoora.
Setelah itu Lexa pun langsung beranjak pergi menuju pintu masuk ruangan Vino, tak lupa sebelum masuk Lexa mengetuk pintu ruangan itu terlebih dahulu, baru setelah mendapatkan sahutan dari dalam dia masuk ke dalam.
"Permisi pak, ada yang bisa saya bantu?" ucap Lexa.
"Pakai tanya lagi, kenapa kamu bilang ingin keluar dari perusahaan ini, apakah aku ada salah sama kamu?" tanya Vino to the poin.
"Tidak ada kok pak, itu semua murni emang keinginan saya sendiri." balas Lexa.
"Yakin itu keinginan kamu sendiri, kok aku gak percaya ya." Vino berdiri dari tempat duduknya menghampiri Lexa.
"Iya pak, itu memang keinginan saya. Sayang juga sudah menyiapkan calon sekertaris yang baru buat anda." jawab Lexa yang membuat rahang Vino mengeras.
"Kenapa kamu melakukan itu, apa sebabnya?"
"Tidak pak, saya melakukan itu hanya karena ingin istirahat di rumah saja."
"Bohong, kamu pasti bohong."
"Tidak pak, saya tidak berbohong." kekeh Lexa.
"Apa kamu tahu Lexa, aku itu suka sama kamu dari dulu, jadi maukah kamu tetap bertahan di sini sebagai sekertaris dan kekasihku?" sat set Vino.
Vino tak mau membuang waktu lebih banyak lagi, dia tak mau kalau sampai Lexa harus jatuh ke dalam pelukan orang lain.
Padahal mah aslinya Vino udah kalah jauh sama Lucas, Lucas bahkan sudah menemui kedua orang tua Lexa, sedangkan Vino masih baru menggungkapkan perasaannya.
"Aku suka sama kamu, aku cinta sama kamu lebih, dan aku juga sayang sama kamu lebih dari sahabat. Kamu juga sama kan seperti aku, jadi apakah kamu mau menjadi kekasihku?" ulang Vino.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 387 Episodes
Comments
💞 NYAK ZEE 💞
aduh .. ...bakal sakit hati kamu vino ......sebentar lagi lexa dah mau kawin..... terima nasip......lexa bukan jodoh mu.....
2022-10-14
0