CEO Galau Jatuh Cinta
"Vino ayo bangun, kamu harus pergi ke kantor." Mama Vani meneriaki Vino dari luar kamar Vino.
"Iisss... apaan sih mama, pagi pagi udah berisik aja, gak bisa apa bikin orang tenang dikit." Vino menggerutu dan terpaksa harus membangunkan tubuhnya yang sebenarnya masih ngantuk.
"Vino ayo cepat, papa kamu udah berangkat dari tadi." Mama Vani berteriak lagi.
"Iya iya ma, Vino udah bangun," balas Vino dari dalam kamar agar mamanya diam.
"Cepat mandi, habis itu langsung turun, mama tunggu kamu di bawah," ucap mama Vani sebelum pergi meninggalkan pintu kamar anaknya.
Vino pun langsung pergi ke kamar mandi dan memberikan tubuhnya, dan setelah itu dia langsung memakai pakaian formal untuk pergi ke perusahaan William Company.
Alexandro Marvino William, adik dari Geovano Alexander William. Sekarang dia sudah tumbuh menjadi laki laki yang tampan dan banyak di kagumi oleh kaum hawa.
Bisa di bilang Vino adalah penerus kakaknya, karena dulu sebelum kakaknya menikah, Vano juga banyak di sukai para kaum hawa.
Usia Vino saat ini sudah 24 tahun, dia sudah menjadi CEO di William Company menggantikan Vano.
Vano sekarang fokus mengurus perusahaan yang di wariskan oleh papa Wijaya, lebih tepatnya Vano mengurus perusahaan Vanya.
Vano menuruninya anak tangga dan menghampiri mama Vani yang berada di meja makan.
"Pagi ma." Vano menghampiri mamanya.
"Pagi juga sayang," balas mama Vani.
"Papa udah berangkat ma?" Vano bertanya pada mama Vani karena dia tidak melihat keberadaan papa William.
"Udah, kamu sih lama jadi papa berangkat duluan," balas mama Vani.
"Ayo cepat makan, nanti keburu makin siang." Mama Vani mengambilkan makanan untuk Vino.
Vino pun makan dengan santai dan tidak buru buru, buat apa buru buru, toh meskipun dia telat, dia kan yang punya perusahaan.
Setelah selesai sarapan Vino pun langsung berangkat menuju perusahaan yang dia pimpin 3 tahun terakhir ini, dia pergi mengendarai mobil sport yang baru dia beli beberapa hari yang lalu.
Sampai disini perusahaan, dia langsung berjalan masuk menuju ruang kerjanya.
"Pagi tuan," sapa wanita cantik yang menyambut kedatangan Vino.
"Pagi juga Lex, kan udah aku bilang jangan panggil aku tuan, kita ini sahabat loh," tegur Vino.
"Maaf tuan, kalau di perusahaan saya harus menghormati tuan karena tuan adalah atasan saya," balas Lexa sekertaris sekaligus sahabat Vino mulai dari SMP.
"Ya sudah kalau gitu kita nikah saja, biar kamu tidak memanggilku tuan lagi," balas Vino yang hanya di tanggapi dengan senyuman saja oleh Lexa.
"Ya udah aku mau masuk dulu, nanti bawa semua berkas berkas itu ke dalam." Vino berjalan menuju pintu ruangannya.
"Baik tuan," balas Lexa.
Clara Lexa Viviana, gadis cantik keturunan China yang sudah bersahabat dengan Vino mulai dari SMP.
Lexa di tunjuk sendiri oleh Vino untuk menjadi sekertarisnya karena Vino percaya dengan kemampuan Lexa.
Selain itu juga Vino ada rasa sama Lexa, jadi Vino pikir dengan seperti itu dia bisa lebih dekat lagi dengan Lexa.
...**...
Sementara itu di tempat lain, di sebuah desa plosok ada seorang gadis tengah berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi merantau ke kota demi mencari sebuah pekerjaan.
"Bu, pak, Amoora pamit dulu ya, doain Amoora semoga bisa sukses di sana," pamit gadis kepada kedua orang tuanya yang mengantarnya sampai di depan pintu rumah.
"Iya ndok, hati hatinya ya di sana, jaga diri baik baik, ibu doain semoga kamu mendapatkan pekerjaan yang baik di sana." balas ibu Amoora.
"Kamu hati hati ya di sana, jangan mudah percaya sama orang yang baru kamu kenal." pesan bapak Amoora.
"Iya pak, Bu, Amoora janji akan jaga diri Amoora baik baik di sana."
"Ibu sama bapak juga jangan sampai telat makan ya di sini, insyaallah nanti kalau Amoora udah gajian Amoora bakal kirim buat kalian di sini." lanjut Amoora.
"Iya ndok," balas ibu dan bapak Amoora.
Amoora pun pergi di antar oleh sepupu cowoknya ke terminal terdekat untuk pergi ke ibu kota.
Amoora Starla Argantara, gadis 23 tahun yang baru saja lulus S1 manajemen, harus rela pergi jauh ke kota meninggalkan kedua orang tuanya di kampung guna mencari pekerjaan yang gajinya lebih besar.
Dia sebenarnya belum tahu harus bekerja di mana, mungkin nanti waktu dia sampai Jakarta dia akan langsung mencari lamaran pekerjaan di sebuah perusahaan.
...**...
Sayang nanti siang kita jadi makan siang bareng kan?
Pesan singkat Lexa kirimkan buat seseorang yang kini tengah berkutat dengan laptop yang ada di depannya.
Klunting.
Orang itupun segera membuka handphonenya saat mendengar ada notifikasi pesan masuk.
Orang itu membalas pesan itu sambil tersenyum dan setelah itu dia meletakkan handphonenya kembali di atas meja.
"Lucas lo denger gak sih dari tadi ge panggil panggil." marah seseorang menghampiri Lucas.
Ya, orang yang bertukar pesan dengan Lexa adalah Lucas, asisten sekaligus sekretaris Vano.
"Apa sih, lo tuh gak bisa apa biarin gw sekali aja hidup tenang." balas Lucas tak ada sopan sopannya.
"Oh, lo udah berani lawan gw Hah!" tantang Vano.
"Kenapa gw harus takut," balas Lucas tak ada takutnya dari dulu pada Vano.
"Awas aja lo ya, nanti gw pecat." ancam Vano.
"Pecat aja kalau berani, gw malah senang kali bisa pulang kerja Itali." balas Lucas.
"Emang lo bisa nemuin sekertaris dan asisten yang seperti gw hmm?" lanjut Lucas balik menantang Vano.
"S1alan Lo." umpat Vano.
"Ada apa lo ke sini?" tanya Lucas.
"Oh iya gw hampir lupa, ayo kita pergi ke William Company, Vino hubungi gw suruh ke sana." ajak Vano.
"Oke, tapi bentar gw selesaiin pekerjaan ini dulu."
"Oke, gw tunggu di ruangan gw."
Vano pun pergi peninggalan ruangan Lucas menuju ruangannya yang ada di depan ruangan Lucas.
Sementara itu Lucas pun langsung ngebut mengerjakan pekerjaannya agar cepat selesai dan bertemu dengan sang kekasih.
Ya, Lucas dan Lexa adalah sepasang kekasih tanpa sepengetahuan orang orang, kecuali Vano, dia pasti sudah tahu hubungan antara keduanya tapi dia pura pura tidak tahu saja.
Setelah pekerjaan Lucas selesai, dia langsung pergi ke ruangan Vano untuk mengajak Vano untuk segera pergi ke perusahaan William Company.
...**...
Mereka berdua sudah sampai di William Company, mereka di sambut baik oleh resepsionis yang ada di sana, karena semua orang juga sudah tahu kalau Vano adalah kakak kandung Vino sekaligus mantan CEO mereka di sana.
"Gila, ternyata adik lo yang songgong itu bisa di andalkan juga." komentar Lucas saat baru memasuki perusahaan William Company.
"Dikira saya situ kali ya." ucap seseorang dari belakang mereka berdua, yang membuat mereka berdua balik badan untuk melihat orang yang ada di belakang mereka.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 387 Episodes
Comments
Dahlia Anwar
prolog yang keren
2023-03-05
0
Xioa-Nannan
wah kayak nya cerita nya bagus nanti aku baca lagi ya kelanjutan nya.
2023-02-15
0
Bang Bambang
masu kan vidiyo
2022-12-24
0