MARRIED TO STRANGER

MARRIED TO STRANGER

BAB 1. KABUR

“Selamat datang di gubuk saya, Tuan Morgan! Mari silakan masuk!” sapa Joni Gunardi dengan senyum lebar, setelah menjabat tangan pria yang sebaya dengannya.

Binar bahagia memancar dari gurat wajahnya, ketika kedatangan tamu yang begitu ia agung-agungkan.

Pria paruh baya yang masih gagah dengan balutan jas rapi itu bergeming di ambang pintu. Hanya mengedarkan pandangan ke ruang tamu yang begitu sempit menurutnya.

“Saya tidak suka basa-basi! Saya ingin menagih janji kamu. Sudah tiga kali jatuh tempo dan tidak bisa ditolerir lagi!” sahut Morgan dengan dingin.

Joni menelan salivanya susah payah. Dadanya bertalu kuat melihat aura menekan dari pria di hadapannya. Ia mengusap wajahnya dengan kasar demi mengurai kegugupan.

Joni sama sekali tidak menyangka, kegilaannya terhadap dunia perjudian, membuatnya harus terlilit hutang yang sangat besar. Bahkan jika menjual rumahnya pun, tidak akan bisa melunasi hutang-hutangnya.

Morgan, sang penguasa di tempat itu, memang selalu menawarkan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Jika tidak bisa membayarnya, harus ada jaminan yang menjanjikan.

“Ba ... baik, Tuan! Sebentar,” pamit Joni bergegas masuk ke rumah berteriak memanggil putrinya.

“Frisha! Frisha!” panggil Joni gugup.

“Iya, Yah?” sahut gadis cantik dengan rambut hitam yang bergelombang. Buru-buru gadis itu menghampiri sang ayah.

Tanpa bicara apa-apa, Joni menarik lengan kurus putrinya dan membawanya ke depan. Gadis itu mengernyit bingung, namun tetap menyeret kaki jenjangnya mengikuti langkah sang ayah.

“Tuan, ini putri saya. Sesuai janji, saya serahkan Frisha untuk menebus semua hutang-hutang saya pada Anda. Saya siap menikahkannya dengan Anda,” tutur Joni ketika sampai di ruang tamu.

Gadis cantik itu membeliak begitu lebar, jantungnya berdegup kuat bak lari marathon, hingga kedua lututnya terasa lemas.

“A ... apa maksud ayah?” ucap Frisha dengan suara bergetar. Sepasang netranya mulai berkaca-kaca.

Joni melepas cengkeraman tangannya, lalu memegang kedua bahu gadis itu. “Maafkan ayah. Tapi ayah tidak punya pilihan lain. Hutang ayah pada Tuan Morgan sangat besar dan kamu harus menjadi jaminan untuk membayarnya,” jelas pria paruh baya itu.

Kedua tangan Frisha terkepal dengan begitu kuat. Dadanya teramat sesak, tidak menyangka ayahnya tega menjual dirinya sebagai penebus hutang.

"Ayah gila! Ayah ‘kan bisa menjual tanah, rumah atau apalah yang bisa diuangkan. Kenapa harus Frisha, Yah? Menikah? Dengannya?” berontak gadis itu mulai menitikkan air mata.

“Hutang ayahmu tidak bisa dibayar dengan semua harta yang dia miliki! Kecuali ... kamu!” sela Morgan yang mendengar perdebatan mereka. Pria itu menatap mesum tubuh Frisha dari ujung kepala hingga kakinya.

Frisha bergidik melihatnya, deru napasnya terdengar memburu. Manik matanya sudah berubah merah karena air mata yang terus mengalir.

“Yah, katakan ini nggak bener!” Frisha masih berusaha mengelak, ia mencekal lengan ayahnya dan memohon agar menarik ucapannya kembali. “Katakan, Yah!” teriak gadis itu di tengah tangisannya.

Joni membuang napasnya berat, ia menatap nanar putrinya, kemudian berkata pelan, “Maafkan ayah.” Kepalanya menunduk setelah mengatakannya.

Mendengar jawaban sang ayah, pijakan di kakinya seolah runtuh. Tubuh Frisha meluruh ke lantai. Menangis tersedu-sedu meratapi nasibnya.

"Saya tidak punya banyak waktu. Siapkan keberangkatannya!” seru Morgan tidak menerima bantahan.

“Ayo bersiap, Frish!” ajak Joni membantu Frisha berdiri dan membawanya ke kamar.

Berat sekali langkah kaki Frisha, kakinya terseok-seok. Tidak terima harus dinikahkan dengan pria tua seperti itu.

‘Aku punya pilihan, punya pria idaman. Kenapa menikah dengan pria yang sudah beristri?’ batin Frisha menjerit.

“Jangan lama-lama, ayah tunggu! Cepat bersihkan tubuhmu dan siapkan baju-bajumu!” perintah Joni mendorong Frisha masuk ke kamarnya.

“Ayah, brengsek!” teriak Frisha membanting pintu kamarnya lalu menendangnya berulang, tak peduli nyeri yang menjalar dari ujung kakinya.

Lelah mulai mendera, hatinya masih tidak bisa menerima. Frisha terduduk di atas ranjang menutup wajahnya yang masih berderai air mata.

Beberapa waktu berlalu, Frisa menyeka kedua pipinya yang basah, otaknya berpikir dengan cepat. “Nggak! Aku nggak boleh nyerah! Aku harus pergi dari sini!” seru Frisha beranjak berdiri, meraih koper yang tidak begitu besar dan memasukkan sebagian barang-barangnya dengan sangat cepat.

Beruntung jendelanya tidak dipasang tralis besi, sehingga memudahkannya keluar dari kamarnya tanpa harus melewati pintu.

Sebelum melompat jendela, Frisha mengunci pintu kamar, lalu melongokkan kepala untuk memastikan kondisi sekitar aman.

Bukan hal yang sulit dalam panjat memanjat, gadis itu berhasil menjajakan kedua kakinya di atas tanah tanpa menimbulkan suara, memeluk kopernya lalu berjalan mengendap-endap pergi sejauh-jauhnya.

...\=\=\=\=\=\=\=***\=\=\=\=\=\=\=

...

Malam semakin merangkak naik, Frisha berjalan mengendap-endap dan tanpa mengeluarkan suara apa pun.

Setelah sudah jauh dari rumah, Frisha mulai berlari, terus berlari dengan sepasang kaki jenjangnya sambil sesekali menengok ke belakang takut ada yang mengejarnya.

Gelap gulita sama sekali tak membuatnya takut. Hanya berbekal cahaya rembulan yang berpendar dari langit, Frisha nekad menaiki bukit yang cukup tinggi.

“Nggak boleh nyerah! Atau kamu bakal kawin sama bandot tua itu, Fris! Ayo semangat!” monolognya dengan napas terengah-engah. Keringat mulai mengucur membasahi wajahnya. Namun sama sekali tak dapat menghentikan langkahnya untuk terus berlari.

...\=\=\=\=\=°°°°\=\=\=\=\=

...

Sebuah mobil civic terbaru berwarna putih melintas di sebuah jalan toll dengan kecepatan di atas rata-rata. Di balik kemudi, duduk seorang pria tampan yang baru pulang dari luar kota usai pertemuan penting dengan klien.

Clyton Xavier Sebastian, CEO Sebastian Group di Palembang, lebih menyukai mengendarai mobilnya seorang diri. Ia suka kesunyian, ketenangan dan kesendirian.

Ponsel di sakunya sedari tadi terus berdering. Xavier merogohnya dan memperhatikan nama sang penelepon.

“Huft! Mommy,” desahnya yang sudah hafal dengan sang mama. Ia lupa mengabari bahwa kini sedang dalam perjalanan pulang.

Wanita yang rela tidak tidur hanya demi menunggu kepulangan anaknya. Karena itu, sejauh apa pun Xavier pergi, jarang sekali menginap kecuali benar-benar mendesak.

“Iya, Mom!” ucap Xavier setelah menggeser slide di layar ponselnya.

Sialnya, Xavier baru sadar dalam jarak yang begitu dekat ada seorang perempuan yang baru melompat pagar jalan tol, tepat pada jalur yang ia lalui.

“Awas!” teriak Xavier spontan sembari memutar setir mobilnya dengan cepat dan menginjak pedal rem kuat-kuat. Ponselnya terlepas dari genggaman.

Namun terlambat, Xavier menyerempet gadis itu hingga tubuhnya terpental dan berdebam di jalan.

Decitan rem yang terdengar memekakkan telinga, tentu membuat Khansa, wanita paruh baya di balik telepon memekik kaget. Ia tidak tahu jika Xavier sedang berkendara.

“Xavier! Xavier ada apa, Nak? Xavier jawab mommy! Jangan diam saja! Kamu di mana, hah?” teriak Khansa panik di balik telepon.

Napas Xavier tersengal-sengal, ia cukup syok dengan apa yang baru saja terjadi. Tubuhnya sempat membeku beberapa saat, lalu memberanikan diri menengok ke belakang.

Bersambung~

Bestiee.... uncle Ric kita pending dulu ya😄 krna gak lolos. Eh ternyata sikembarnya SA-LE yang lolos. Semoga syuka... jan lupa tinggalin sandal di komentar 😄 tekan 💜 juga yess. soalnya ini ikut event, update nya nunggu anu dulu 😁

Lope you sekebonss 🥰..

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

seorang ayah yang durjana 😠

2024-09-14

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

lari Frisha

2024-09-14

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

astaga, seorang bapa tega memberikan anaknya untuk membayar hutang judi nya 😏

2024-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KABUR
2 BAB 2. PERMINTAAN GILA
3 BAB 3. DIPAKSA MENIKAH
4 BAB 4 : KAMU TIDAK SENDIRI
5 BAB 5. MANUSIA MONSTER
6 BAB 6 : HIDUP BARU
7 BAB 7 : PERAWAT PRIBADI
8 BAB 8. PROJECT MEMIKAT HATI SUAMI
9 BAB 9 : KHAWATIR
10 BAB 10 : INTEROGASI
11 BAB 11. PENYELIDIKAN
12 BAB 12. PENYELAMATAN
13 BAB 13 : PENYELAMATAN PART 2
14 BAB 14 : MENDADAK PANIK
15 BAB 15 : IMPOSSIBLE IS NOTHING
16 BAB 16 : SETIMPAL
17 BAB 17 : PERNIKAHAN NORMAL
18 BAB 18 : TERAPI
19 BAB 19 : SKY FLOWER
20 BAB 20 : MAAF, AKU MENGINGINKANNYA
21 BAB 21 : AKU TAKUT MENYAKITIMU
22 BAB 22 : OVERTHINKING
23 BAB 23 : SEBUAH PROSES
24 BAB 24 : CARUT MARUT
25 BAB 25 : SURAT CERAI
26 BAB 26 : APA YANG TERJADI?
27 BAB 27 : KEPUTUSAN KILAT
28 BAB 28 : TEKANAN
29 BAB 29 : SEKONGKOL
30 BAB 30 : NYASAR
31 BAB 31 : CURIGA
32 BAB 32 : HAMIL?
33 BAB 33 : INTIMIDASI
34 BAB 34 : PENGGREBEKAN
35 BAB 35 : PENGGANGGU
36 BAB 36 : HUKUMAN
37 BAB 37 : ORANG BAIK
38 BAB 38 : KEHILANGAN
39 BAB 39 : Akhirnya ... Ku Menemukanmu!
40 BAB 40 : Kabar Bahagia tetapi Menyakitkan
41 BAB 41 : Kamu Cemburu?
42 BAB 42 : Imbalan
43 BAB 43 : Kamu Lebih Berharga
44 BAB 44 : Kelinci Percobaan
45 BAB 45 : Penyatuan
46 BAB 46 : Bayi Besar
47 BAB 47 : Bisa Diandalkan
48 BAB 48 : Dosis Paling Tinggi
49 BAB 49 : Pengertian Sejak Dini
50 BAB 50 : Autopsi
51 Bab 51 : Cinta yang Dalam
52 BAB 52 : Medical Chek Up
53 BAB 53 : Setimpal
54 BAB 54 : Perlahan tapi Pasti
55 BAB 55 : Aku Mencintaimu
56 BAB 56 : Darurat
57 BAB 57 : Mencekam
58 BAB 58 : Berpisah Sementara
59 BAB 59 : Happiness
60 BAB 60 : ENDING
61 Mendadak jadi HOT DADDY
62 GIVE AWAY
63 Extra Part 1
64 Extra Part 2
65 Terjerat Pesona Dokter Luna
Episodes

Updated 65 Episodes

1
BAB 1. KABUR
2
BAB 2. PERMINTAAN GILA
3
BAB 3. DIPAKSA MENIKAH
4
BAB 4 : KAMU TIDAK SENDIRI
5
BAB 5. MANUSIA MONSTER
6
BAB 6 : HIDUP BARU
7
BAB 7 : PERAWAT PRIBADI
8
BAB 8. PROJECT MEMIKAT HATI SUAMI
9
BAB 9 : KHAWATIR
10
BAB 10 : INTEROGASI
11
BAB 11. PENYELIDIKAN
12
BAB 12. PENYELAMATAN
13
BAB 13 : PENYELAMATAN PART 2
14
BAB 14 : MENDADAK PANIK
15
BAB 15 : IMPOSSIBLE IS NOTHING
16
BAB 16 : SETIMPAL
17
BAB 17 : PERNIKAHAN NORMAL
18
BAB 18 : TERAPI
19
BAB 19 : SKY FLOWER
20
BAB 20 : MAAF, AKU MENGINGINKANNYA
21
BAB 21 : AKU TAKUT MENYAKITIMU
22
BAB 22 : OVERTHINKING
23
BAB 23 : SEBUAH PROSES
24
BAB 24 : CARUT MARUT
25
BAB 25 : SURAT CERAI
26
BAB 26 : APA YANG TERJADI?
27
BAB 27 : KEPUTUSAN KILAT
28
BAB 28 : TEKANAN
29
BAB 29 : SEKONGKOL
30
BAB 30 : NYASAR
31
BAB 31 : CURIGA
32
BAB 32 : HAMIL?
33
BAB 33 : INTIMIDASI
34
BAB 34 : PENGGREBEKAN
35
BAB 35 : PENGGANGGU
36
BAB 36 : HUKUMAN
37
BAB 37 : ORANG BAIK
38
BAB 38 : KEHILANGAN
39
BAB 39 : Akhirnya ... Ku Menemukanmu!
40
BAB 40 : Kabar Bahagia tetapi Menyakitkan
41
BAB 41 : Kamu Cemburu?
42
BAB 42 : Imbalan
43
BAB 43 : Kamu Lebih Berharga
44
BAB 44 : Kelinci Percobaan
45
BAB 45 : Penyatuan
46
BAB 46 : Bayi Besar
47
BAB 47 : Bisa Diandalkan
48
BAB 48 : Dosis Paling Tinggi
49
BAB 49 : Pengertian Sejak Dini
50
BAB 50 : Autopsi
51
Bab 51 : Cinta yang Dalam
52
BAB 52 : Medical Chek Up
53
BAB 53 : Setimpal
54
BAB 54 : Perlahan tapi Pasti
55
BAB 55 : Aku Mencintaimu
56
BAB 56 : Darurat
57
BAB 57 : Mencekam
58
BAB 58 : Berpisah Sementara
59
BAB 59 : Happiness
60
BAB 60 : ENDING
61
Mendadak jadi HOT DADDY
62
GIVE AWAY
63
Extra Part 1
64
Extra Part 2
65
Terjerat Pesona Dokter Luna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!