BAB 12

Alan POV

Ku pacu motorku dengan sedikit cepat. Moodku hari ini benar-benar di kacaukan oleh dua makhluk laknat itu. Bagiku, kedua orang tersebut adalah iblis berwujud manusia. Kebencian ku terhadap Ayah, tak akan pernah bisa terhapus begitu saja. Meski ribuan Purnama telah ku lalui.

Saat aku masih duduk di bangku SMP dulu, aku sudah diharuskan dewasa. Kejadian 10 tahun silam hingga sekarang terpatri kuat dalam memory ku. Dulu, aku tak bisa untuk melawan. Karena apa yang bisa dilakukan oleh anak seusia ku dulu saat melihat orang tuanya bertengkar? Yang pasti aku hanya bisa diam.

Sekarang, aku sudah dewasa. Maka, aku akan melindungi Bunda dan adikku. Siapa saja yang berani menyakiti mereka, ku pastikan hidupnya tak akan tenang.

Dulu ku kira sakit yang di derita Bunda hanyalah sakit biasa. Namun setelah aku besar, aku semakin mengerti. Sakit yang di derita Bunda selama ini bukanlah sakit biasa. Pernah dulu, saat aku mengajak teman sekolah ku ke rumah ia malah ketakutan. Saat ku tanya, ia kenapa. Ia malah menjawab, di rumahku katanya banyak sekali makhluk astral mengerikan. Energi negatifnya juga sangat kuat. Aku percaya? Tentu saja tidak. Karena bagiku, apa yang dikatakan teman SMP ku dulu hanyalah bualan semata.

Tapi nyatanya, apa yang dikatakan oleh teman SMP ku dulu benar adanya. Ketika duduk di bangku SMA, aku mempunyai teman indigo. Dan lagi-lagi, temanku itu berkata sama. Dari situlah, aku mulai mempercayai. Sakit yang di derita Bunda ini adalah sebuah penyakit kiriman.

Entah sudah berapa kali Bunda berobat, tapi usaha yang dilakukan hanyalah sia-sia saja. Sungguh, sebagai anak aku sangat tidak tega melihat Ibu seperti ini. Semakin hari tubuhnya semakin kurus. Tekanan batin yang ia rasakan, ditambah penyakit yang menggerogoti tubuhnya, menjadikan wanita hebatku tak berdaya.

💮💮💮 SM

saat masuk kuliah, aku memiliki teman seorang anak Kiyai. Namanya Rizal. Dari Abahnya lah aku tau apa yang dilakukan istri muda ayah terhadap Bunda.

Kesal, marah, kecewa. Itulah yang aku rasakan. Kesal dan marah karena ulah manusia licik itu, dan kecewa karena sebagai anak lelaki aku tak bisa melindungi Bunda.

Abah Rahman atau biasa dipanggil oleh murid-muridnya Kyai Rahman waktu itu ingin membantu aku dan juga Bunda terlepas dari kejahatan Sukma. Tapi qodarullah, belum sempat rencana itu terlaksana, Abah Rahman harus menderita sakit dan di haruskan berobat di luar negeri. Sampai sekarang, aku belum tau pasti kapan Abah Rahman kembali kesini.

💮💮💮 SM

Masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah begitu sepi. Clara sepertinya belum pulang dari sekolah. Hari ini, aku datang ke kampus hanya untuk bimbingan skripsi saja.

Jus yang ku beli tadi, sengaja ku simpan di dalam lemari es terlebih dahulu. Masuk ke dalam kamar Bunda. Ku lihat Bunda sedang tertidur pulas. Tangannya memegang tasbih.

Masha Allah. Aku sangat kagum terhadap Bunda. Meski pun Allah memberikan takdir yang tidak baik dan cobaan yang tak henti, tapi Bunda tak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Bahkan, ibadah sunah juga tak pernah ia lewatkan.

'Ah, Bunda. Kau memang wanita luar biasa. Demi Allah, kau adalah Bunda terbaik yang aku punya. Aku bangga memiliki mu Bun,' batinku. Ku betulkam selimut yang menutupi kaki Bunda. Setelah itu memberikan kecupan di kening wanita yang begitu aku muliakan ini. Membiarkan Bunda untuk beristirahat.

📍

Sambil menunggu Bunda bangun. Sengaja ku buka laptop dan melihat beberapa laporan dari toko kelontong milik Bunda yang di kelola olehku.

Ya, dulu sebelum Bunda sakit parah seperti sekarang. Saat mengetahui kebusukan Ayah, Bunda membuka usaha warung kelontong kecil-kecilan tanpa sepengetahuan Ayah. Dan alhamdulillah, kini toko kelontong tersebut sudah lumayan besar dan memiliki dua cabang. Baik Ayah mau pun Sukma, tak mengetahui itu sama sekali.

Setelah melihat laporan yang di kirim oleh Nila--kasir dan bagian pembukuan di toko. Ku rebahkan kepala pada bantalan sofa. Menatap foto keluarga yang masih menggantung di dinding. Hatiku seperti teremas kuat.

Senyum bahagia menghiasi wajah kami berempat. Ketika itu, kami merasa menjadi keluarga yang paling bahagia. Aku masih ingat, bagaimana dulu ayah sangat menyanyangi kami. Semua kasih sayang dan cintanya dilimpahkan semua kepada kami. Bahkan, dulu, ayah adalah panutan bagiku.

Namun semua itu hancur. Hancur berkeping-keping ketika wanita penggoda itu masuk ke dalam kehidupan Ayah. Dengan cara kotor, ia berusaha mendapatkan Ayah. Dan setelah itu, ia buat Bunda ku menjadi tak berdaya. Runtuh sudah keluarga bahagia kami akibat ulah wanita itu.

Tes

Tes

Air mataku menetes. Kala mengingat kebahagiaan kami dulu. Mungkin, aku bisa tegar jika dihadapan banyak orang. Namun sebenarnya aku rapuh. Pahitnya hidup membuatku dituntut harus dewasa.

Rasanya, jika waktu bisa diulang kembali, aku ingin mengembalikan keluargaku seperti dulu. Meski pun rasa benci ini mengakar kuat di dalam hati, tak dapat ku pungkiri, di hatiku masih ada secercah rasa sayang terhadap Ayah.

Bagaimana pun, baik buruknya ayah. Ayah masih tetap orang tua kandungku. Di dalam diriku, mengalir darahnya. Dan itu tak akan pernah bisa aku sangkal.

Namun rasa benci telah menutup mata hatiku. Bagiku, kini ayah sudah mati. Aku sudah tak sudi lagi menganggap dia sebagai ayahku. 'Ayah, jangan salahkan diriku jika aku menjadi seperti ini. Karena, dirimu lah yang memulainya. Tak akan ada asap, jika tidak ada api. Tak akan aku membenci dirimu, jika dirimu tak mendzolimi kami," batinku.

Bersambung...

Asslamualaikum semuaaaa...

Alhamdulillah bisa up bab baru lagi ya. Semoga kalian suka sama cerita ini. Insha Allah, konflik akan semakin dalam di bab selanjutnya ya.

author mau ucapin terima kasih buat yang udah dukung cerbung ini. Alhamdulillah, cerbung ini di lirik sama editor buat diajuin kontrak. waktu itu author posting cerita ini siang hari, sorenya udah bisa langsung ngajuin kontrak.

Padahal babnya masih berjumlah 9 waktu itu. Sedangkan biasanya, author baru bisa ngajuin itu kalau bab sudah minimal mencapai 20 Bab. Dan sekarang cerbung ini masih dalam proses pengajuan kontrak.

Sekali lagi, author ucapin banyak terima kasih yang udah dukung cerita ini. Dukungan dari kalian merupakan support system loh untuk author.

Jadi, stay tune terus ya cerita ini. terima kasiihhh. Sayang kalian banyak-banyak ♥♥♥♥♥♥

Terpopuler

Comments

Isabell Serinah

Isabell Serinah

lanjut lagi plseeee cerita ni bagus

2024-06-23

0

Itha Itha

Itha Itha

kapan update lagi kak? ☺☺

2022-10-13

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!