BAB 3

📍Flashback On

Malam ini, kembali Mas Aldo pulang larut malam. Alasannya masih sama yaitu karena lembur dan kerjaan sedang banyak-banyaknya. Biasanya Mas Aldo akan pulang pukul 10 malam. Namun, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Hati istri mana yang tak khawatir bila sang suami tak kunjung pulang. Beberapa kali mencoba untuk menelfon dan mengirimkan pesan lewat aplikasi hijau, namun tak satu pun ada balasan dari Mas Aldo.

Malah sekarang, ketika aku mencoba menghubungi lagi nomer Mas Aldo malah tidak aktif. Aku mencoba mensugesti diriku dengan fikiran postif. Mungkin saja kerjaan Mas Aldo masih belum selesai dan juga baterai HP nya lowbat sehingga susah untuk di hubungi.

Ku simpan kembali gawai di atas meja ruang tamu. Kedua anakku sudah tertidur lelap. Si sulung yang sekarang duduk di bangku kelas 1 SMP, dan si bungsu yang baru berusia 5 tahun itu pun kelelahan menunggu Ayahnya pulang.

Biasanya, Mas Aldo akan menyisihkan waktu untuk kedua buah hatinya. Sesibuk apapun dan secapek apapun, ia akan sempatkan bercengkrama dengan kedua anaknya. Namun, dua bulan terakhir ini Mas Aldo benar-benar tak ada waktu sama sekali untuk mereka berdua.

Karena tak kunjung ada balasan dari Mas Aldo, ku putuskan untuk tidur saja di ruang tamu. Takutnya nanti Mas Aldo pulang dan aku ketiduran, setidaknya jika aku tidur disini, Mas Aldo mengetuk pintu pun akan terdengar olehku.

Baru saja akan menutup mata, tiba-tiba sebuah ketukan di pintu mengejutkanku. Akhirnya mataku kembali segar karena mendengar ketukan itu, meski awalnya takut untuk membuka pintu, tapi ku beranikan untuk melihat lewat jendela siapa yang mengetuk pintu. Takutnya bukan Mas Aldo, malah orang yang berniat jahat.

Ku buka sedikit tirai, hatiku seketika bernafas lega saat tahu siapa yang mengetuk pintu. Mereka adalah satpam komplek dan juga dua tetanggaku. Tapi, untuk apa mereka bertamu malam-malam begini? Seketika aku teringat pada Mas Aldo, dia belum pulang juga sampai sekarang. Apa jangan-jangan sudah terjadi hal yang buruk pada Mas Aldo?

Segera ku sambar hijab instan diatas sofa dan bergegas membukakan pintu. Karena ketukan di pintu tak berhenti dari tadi.

"Assalamualaikum Bu Laila" ucap mereka serempak dengan nafas sedikit memburu.

"Waalaikumsalam Bapak-Bapak. Maaf ini ada apa ya? Kenapa bertamu ke rumah saya malam-malam?" tanyaku kepada Bapak-Bapak tersebut.

"Maaf sebelumnya jika kami mengganggu Bu Laila. Ta-tapi i-itu Bu, a-anu" jawab Pak satpam terbata.

"Iya, kenapa pak? Itu apa?" tanyaku lagi semakin penasaran.

"Gini saja La, kami bingung mau jelasinnya. Lebih baik Ila ikut kami saja ke kantor RW. Nanti Laila akan tau" ucap salah satu tetanggaku yang ku tahu rumahnya tepat di sampingku. Ia bernama Pak Ilyas.

"Emangnya ada apa ya Pak Ilyas di kantor RW? Lagian kalau saya kesana, anak-anak saya siapa yang jagain. Suami saya belum pulang loh Pak"

"Aduh La, Bapak juga bingung jelasinnya. Pokoknya lebih baik Ila ikut saja. Nanti disana Ila akan tau apa yang terjadi. Anak-anak Ila biar nanti istri Bapak yang jagain. Tadi, Bapak sudah suruh istri Bapak buat datang kesini" jawab Pak Ilyas lagi .

"Nah itu, istri Bapak sudah kesini Bu"sambung Pak Ilyas sambil menunjuk ke arah gerbang rumahku.

Benar saja Bu Mala tergopoh menghampiri kami.

"Assalamualaikum" ucap Bu Mala.

"Waalaikumsalam" ucap kami serempak.

"La, sudah kamu ikut saja sama Bapak dan yang lainnya. Biar Ibu yang jagain anak-anak mu" ucap Bu Mala padaku.

"Tapi Bu, Ila gak ngerti. Sebenarnya ini ada apa? Ibu jelasin dulu sama Ila"

"Ya allah La, sudah sekarang ikuti saja kata Ibu. Kamu ikut sama Bapak sama yang lainnya juga. Nanti kamu juga akan tau sendiri. Tapi, Ibu harap kamu bisa mengontrol emosi kamu. Wes jangan banyak tanya lagi, ikut sama Bapak sekarang. Biar anak-anakmu Ibu yang jaga" ucap Bu Mala lagi.

Akhirnya, dengan rasa penasaran yang belum terjawab, aku mengikuti ketiga Bapak-Bapak itu ke kantor RW. Walaupun Mas Aldo seorang manager, tapi rumah kami tidak terletak di komplek perumahan. Ini karena kesepakatan kami bersama. Kami lebih nyaman tinggal di daerah ramai penduduk, alasannya yaitu kami bisa banyak bersosialisasi dengan tetangga.

🌼🌼🌼

Beberapa langkah lagi kami sampai di Kantor Rw, tapi ku lihat disana sudah banyak orang berkerumun. Entah apa yang mereka lihat di dalam sana, padahal jam sudah menunjukkan hampir pukul 1 pagi.

Melihat kedatanganku dengan Bapak-Bapak, warga yang tadinya berkerumun di depan pintu kantor Rw, segera menepi memberi ku jalan untuk masuk ke dalam kantor.

Dan entah kenapa, semakin dekat menuju pintu hatiku semakin tak karuan saja. Seolah akan ada hal yang buruk menimpaku.

"Itu, Bu Laila sudah datang" ucap seseorang sambil menunjuk kearahku.

Ku lihat, di depan sana sudah ada Pak Rt, Pak Rw dan juga Ustad Subhan. Di hadapan mereka tengah tertunduk dua orang, satu laki-laki dan satu lagi perempuan. Yang laki-laki hanya memakai celana boxer saja, sedangkan yang perempuan badannya hanya berselimutkan saja.

Aku berjalan mendekati mereka, ketika jarakku sudah dekat dengan dua orang tersebut, jantungku seakan berhenti berdetak. Saat aku melihat ke arah si lelaki, dapat ku lihat dengan jelas tanda lahir di tengkuk si lelaki itu. Dan aku dapat memastikan, jika laki-laki itu adalah Mas Aldo, suamiku.

Dengan langkah gontai, aku semakin berjalan mendekati Pak Rt dan yang lainnya. Ingin memastikan, jika lelaki itu Mas Aldo apa bukan, dalam hati aku terus berharap jika laki-laki itu bukanlah Mas Aldo, suamiku. Bisa saja itu orang lain yang memiliki tanda lahir yang sama dengan Mas Aldo.

Buk!

Aku terkulai lemas ketika melihat dengan jelas bahwa laki-laki itu benar Mas Aldo. Dia masih tertunduk, ku lihat ada beberapa memar di wajahnya. Dia masih belum berani mengangkat wajahnya. Sedangkan wanita yang berada di sampingnya itu adalah Sukma. Tetangga yang rumahnya tak jauh dari rumahku.

Allah...

Apa yang sebenarnya terjadi?

Saking lemasnya, aku seolah tak memiliki tulang. Untuk kembali berdiri saja rasanya aku tak sanggup. Melihat aku terkulai lemas, istri Pak Rt kemudian berlari ke arahku.

"Ya Allah Ila, kamu tak apa-apa?" ucap Bu Rt sambil memegangi bahuku.

Mendengar ucapan Bu Rt, seketika Mas Aldo mendongkrak kan wajahnya. Terlihat, iya pucat pasi melihat diriku berada disini.

"La-laila" ucap Mas Aldo lirih.

"Bantu Ila berdiri Bu, duduk kan di kursi. Lalu beri ia minum dulu" ucap Pak Rt.

Dengan sigap, Bu Rt menuntun tubuhku untuk berdiri. Kemudian, ia memberikan satu air mineral padaku, dengan segera ku minum air tersebut. Berharap otak ku bisa kembali mencerna apa yang sedang terjadi.

"Bagaimana? Sudah enak kan La?" tanya Pak Rt padaku.

"Pa-Pak Rt, apa yang sebenarnya terjadi?" tanyaku pada Pak Rt.

Ku lirik kembali ke arah Mas Aldo dan juga Sukma. Mereka masih saja menunduk. Belum berani mendongkrak kan wajah mereka.

"Kamu yang sabar ya La. Maaf, malam ini kami memergoki suami mu dan juga Sukma tengah berbuat zina di dalam rumah Sukma" jawab Pak Rt.

Duaaarrrr!

Rasanya seperti ada yang menyambar dalam hatiku ketika mendengar penuturan Pak Rt.

"Sebenarnya, kami sudah menaruh curiga sekitar dua bulan terakhir ini. Warga sering memergoki Aldo keluar dari rumah Sukma malam hari. Awalnya kami tak merasa curiga karena setiap mereka ditanya jawabannya adalah urusan pekerjaan. Ya kami percaya saja karena yang kami tahu Sukma dan Aldo satu tempat kerja. Namun, makin kesini kedatangan Aldo di rumah Sukma malah membuat warga curiga. Apalagi, pernah beberapa kali warga yang sedang ronda mendengar suara ******* dari rumah Sukma. Dan malam ini, kami semua sepakat untuk membuktikan kecurigaan kami bahwa Aldo dan Sukma tengah berzina. Dan, seperti yang kamu lihat, kami menggerebek mereka saat tengah berbuat zina di dalam kamar Sukma" tutur Pak Rt lagi.

Hancur...

Hancur sudah hatiku berkeping-keping mendengar penuturan dari Pak Rt lagi. Sungguh, kamu tega sekali padaku Mas. Apa kurang ku selama ini menjadi istrimu, apa kurang bakti ku ini padamu? Sakit, sakit sekali rasanya. Saking sakitnya, aku tak mampu mengeluarkan air mataku. Yang ada, kini tatapanku kosong mengarak kepada Mas Aldo dan juga Sukma.

"Pak Rt, saya mau pulang" akhirnya, ucapan itu yang keluar dari mulutku.

"Tapi La, bagaimana dengan Aldo sekarang?" tanya Pak Rt padaku.

"Tak tahu Pak Rt, terserah Pak Rt saja. Lagian kasian anak-anak saya. Mereka pasti menunggu saya" hanya itulah yang mampu keluar dari mulutku .

"Dek, Mas mohon Dek. Dengarkan dulu penjelasan Mas" kini, Mas Aldo mencoba berjalan ke arahku. Tangan itu sudah terjulur untuk memegang tanganku. Dengan cepat segera ku sembunyikan tangan ini di balik punggung.

"Ibu antar pulang ya La"

"Tak usah Bu. Ila bisa pulang sendiri" jawabku.

Dengan langkah gontai, aku berjalan keluar dari kantor Rw. Tetangga yang melihat ke arahku menunjukkan rasa iba, tak ku pedulika teriakan Mas Aldo yang memanggil namaku. Kaki ku terus ku langkahkan pergi menjauh dari kantor Rw .

Setelah keluar dari sana, pecah sudah air mata yang tertahan dari tadi. Sesak sekali rasanya hati ini mendapati kenyataan yang ada. Suami yang ku kira baik dan setia, ternyata kelakuannya tak ubahnya seorang yang durjana.

Terisak sepanjang jalan, berharap rasa sakit ini berkurang sedikit saja. Rasanya aku ingin pergi jauh saja, aku ingin sekali menyusul kedua orang tuaku. Segera aku beristigfar kala mengingat aku ingin mengakhiri hidup.

Astagfirullah...

Ku hembuskan nafas berkali-kali. Jika aku mengakhiri hidupku, bagaimana dengan kedua anakku nanti. Sudah Ayahnya berselingkuh, masa mereka juga harus merasakan kehilangan Ibunya.

Astaghfirullah, astagfirullah...

Kembali kulantunkan istigfar berkali-kali. Air mata ini tak dapat berhenti, apalagi jika mengingat kejadian barusan. Ya Allah, sesakit ini kah rasanya di khianati oleh orang yang aku sayangi? Allah, aku mohon ambil saja sedikit rasa sakit yang menggerogoti hati ini.

Mas Aldo, sungguh tega sekali dirimu mengkhianati diriku. Kau telah berhasil memporak porandakan mahligai rumah tangga kita.

Bersambung...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!