Bab 4

Aku memalingkan wajahku ke samping, aku yakin wajahku sudah memerah menahan malu.

Akhirnya aku berdiri dan pamit masuk ke dalam tenda.

"Dasar ogeb banget sih" gumamku memukul kepalaku sendiri.

"Kenapa mbak?kok wajah kamu merah gitu, mbak sakit?" Tanya Nuha

"Enggak, mbak gapapa, yuk tidur biar besok wajahnya fress waktu jalan-jalan" jawabku.

Aku merebahkan tubuhku menyamping, memeluk tubuh mungil Ara, ku cium dan ku dekap tubuhnya menyalurkan kehangatan, berharap besok pagi keadaannya sudah lebih baik.

"Selamat malam sayang" ucapku mengecup kepalanya.

*

*

*

Pagi hari aku di bangunkan suara ponselku yang terus berdering, nomor tidak ku kenal.

Kemudian aku mengingat kemarin aku meninggalkan nomor telfon di pihak resort, mungkin saja orang tua Ara yang menghubungiku.

"Hallo Assalamualaikum" ucapku menjawab telfon.

"Walaikumsalam, saya Wita, saya nenek dari anak kecil perempuan yang kamu temukan, kata pihak resort cucu saya asa bersama anda, bisa tolong katakan dimana posisi anda sekarang, tolong beritahu saya" ucap seorang wanita dengan suara yang lemah dan cemas.

"Iya bu saya Naya, Ara bersama saya sekarang, saya ada di tenda depan resort bu, tenda warna abu-abu" jawabku.

"Saya kesana sekarang ya Nak, kamu jangan kemana-mana, asaalamualaikum" jawabnya.

"Iyaa bu wa'alaikumussalam" jawabku lalu panggilan berakhir.

Aku membangunkan Ara, ku pegang keningnya sudah tidak demam, syukurlah.

"Ara sayang bangun yuk, katanya Ara mau ketemu papi, ini Ara udah mau di jemput sama nenek" aku menggoyangkan sedikit badannya. Ara menggeliat lalu perlahan mengerjapkan matanya.

"Bangun yuk sayang" ucapku lagi setelah Ara benar-benar membuka kedua matanya.

"Iyaa tante" ucapnya tersenyum.

"Mbak cuci muka dulu sana sama Ara, aku bikinin susu hangat dulu buat kita semua" ucap Nuha. Aku menganggukkan kepala dan keluar dari tenda.

Aku, Ara, Nuha, Rizwan dan Given duduk di bawah pohon kelapa, kami semua sedang sarapan roti dan susu yang sebelumnya kami bawa dari rumah. Dari kejauhan aku melihat wanita paruh baya dan seorang lelaki yang sedang berlari memanggil-manggil nama Ara.

"Omaaaaaaa, papiii" teriak Ara pada wanita paruh baya dan lelaki yang ada di sampingnya.

"Masyaallah sayang, kamu kemana aja, Oma sama Papi cemas nyari kamu sayang" ucapnya memeluk Ara dengan erat.

"Maaf Oma, Papii" jawab Ara melihat ke arah ayahnya.

"Kenapa Ara pergi kemarin, kan papi udah bilang tunggu dulu di kamar" jawab lelaki yang ternyata papinya Ara itu.

"Aku mau menemui papi tapi kata tante Jesi papi lagi sibuk nggak bisa di ganggu, terus aku nggak sengaja numpahin minuman di baju tantee Jesi, tante Jesi marah, bentak-bentak Ara pi, terus Ara di kunci di kamar mandi" adunya dengan air mata yang terus mengalir.

"Oh cucuku sayang, maafin oma juga ya sayang, oma kemarin telat datangnya" ucap wanita paruh baya itu memeluk dan mengusap kepala Ara.

Aku melihat wajah ayahnya Ara yang memerah dengan rahang mengetat menahan emosi. Lalu menghembuskan nafas , dia berjongkok di depan Ara dan memeluknya

"Maafin papi ya sayang" ucapnya, Arapun menganggukan kepala lalu menyembunyikan wajahnya di leher ayahnya.

"Kalian yang menemukan Ara ? Saya Wita neneknya Ara dan dia Alan ayahnya Ara" Ucapnya melihat ke arahku, Nuha, Rizwan dan Given. "Terimakasih karena telah menemukan dan merawat cucu saya semalam, sebagai ucapan terimakasih kamu mari kita sarapan bersama di dalam resort" ucapnya penuh harap.

"Tidak usah bu, kami akan kembali ke rumah bu setelah ini" ucapku.

"Setidaknya makanlah dulu bersama kami Nak," pintanya.

"Ayoo tante Nay, makan dulu sama Oma sama Papi ya" ucap Ara mengerjapkan matanya yang terlihat menggemaskan.

"Iyaa sayang" ucapku "kita makan dulu habis itu baru pulang ya" aku meminta persetujuan adik dan kekasihku.

"Iyaa" jawab mereka kompak.

Kamipun berjalan menuju ke arah resort, sebelum memasuki pintu restoran , aku di kejutkan suara ayahnya Ara yang berbicara.

"Terimakasih" ucapnya lalu berjalan mendahuluiku.

Terpopuler

Comments

Widia Aja

Widia Aja

Eheeeemmmmm...

2023-01-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!