Bab 18

Aku kembali ke kubikelku setelah selesai makan siang bersama Given,.

Aku kembali mengerjakan pekerjaanku dan sesekali mengecek ponsel.

Belum juga seminggu kenapa Rizwan sudah berubah,.

"Mbak, di panggil ke ruangan pak Rahmat" ucap vivi mengejutkanku.

"Kok nggak telfon aku mbak Hasna nggak telfon aku?" Ucapku bingung.

"Katanya telfon mbak sibuk teruss"jawabnya. Aku mekihat telfon di mejaku memang tidak pas posisinya. Aku menepuk dahiku lalu aku bergegas ke ruangan atasanku.

Aku keluar dari lift dan cengengesan melihat mbak Hasna, mbak Hasna hanya geleng-geleng kepala.

"Ayoo masuk"tegasnya.

Aku mengikuti mbak Hasna, setelah mengetuk pintu aku dan mbak Hasna masuk ke dalam ruangan.

"Ini Naya sudah disini pak" ucap mbak Hasna lalu menyerahkan berkas yang di bawanya.

"Duduk dulu Nay, saya selesain ini dulu" ucap pak Rahmat.

"Iyaa pak"jawabku lalu duduk di sofa ruangannya.

Aku penasaran kenapa dan ada apa aku di panggil.

Tak lama pak Rahmat selesai dan berjalaan ke arahku bersamaan dengan ketukan pintu dari luar.

Toktoktok

"Masuk" ucapnya.

"Tamunya sudah datang pak" ucap mbak Hasna di ikutii  orang lelaki di belkangnya.

"Oh iyaaa, mari pak duduk dulu" pak Rahmat memepersilahkan tamunya duduk.

"Hai Nay" sapa salah seorang tamu.

"Iyaaa mas, ehhh Pak. maaf"ucapku meringis malu. Sedangkan yang lain mengulum senyum.

"Jadi gini Nay, hasil pertemuan kemaren kan kita jadi bangun hotel di Malang, pak Alan ini maunya kamu yang mendampingi cek lokasi untuk pembangunan disana" terang pak Rahmat .

Aku menatap Alan yang tersenyum,.

"Tapi saya itu bukan tugas saya pak" sanggahku. Karena jujur aku tidak pernah turun ke lapangan.

"Tidak apa-pa Nay, nanti saya ajari"ucap Alan "kita berangkat 2 hari lagi , saya sama asisten saya ini Andri" lanjut Alan menunjuk ke seseorang di sampingnya.

"Baiklah pak, mohon bantuan dan kerjasamanya" ucapku.

Aku undur diri kembali ke ruanganku.

Baru saja aku duduk dan menghela nafas lega. Satu pesan masuk membuatku menggaruk kepala.

Papi Ara [nanti pulang bareng saya ya Nay, saya ada coffeshop di depan kantor kamu] .

Aku tidak membalasnya dan meletakkan ponsel setelah ku mode silent. Dan kembali mengerjakan pekerjaanku.

"Mbak aku balik duluan ya, mbak mau lembur?" Tanya Risa.

Aku mendongak lalu mengernyitkan dahi. "Emang sekarang jam berapa Sa" tanyaku.

"Hampir setengah 5 mbak " jawabnya membuatku terperanjat.

"Ha!masa sih, gak kerasaaaa yaa"ucapku lalu meraih ponsel . Banhak sekali miscall dan pesan dari Alan.

Papi Ara [kok nggak di balas,kenapa cuman di read].

Papi Ara [test]

Papi Ara missed call

Papi Ara missed Call

Papi Ara [saya ada di parkiran depan kantor] .

Dan masih banyak lagi yang tak sempat ku baca, aku bergegas mengambil tas dan turun ke bawah.

Begitu sampai di bawaah aju langsung ke parkiran mencari mobil Alan.

"Maaf mas, tadi saya silent ponselny soalnya lagi nanggung ngerjain laporan" ucapku sungkan dan tak enak hti sudah membuatnya menunggu lamaa.

"Gapapa, saya mengertii. Kita makan dulu ya. Setelah itu baru saya antar kamu pulang" ucapnyaa menjalankan mobil.

"Iyaaa mas" jawabku.

"Kamu mau makan apa ?" Tanya nya

"Di warung pecel lele ajaa gimana?"aku balik bertanya.

"Emh, boleh." jawabnya setelah beberapa saat berpikir.

Mobil kami berhenti di warung bertenda dengan konsep lesehan. Aku mengamati tempat dudukyang masih senggang.

"Duduk di sana ya mas, gapapakan makan lesehan" ucapku menunjuk tempat di pojok.

"Tenang saja, saya juga sering makan di pinggir jalan kok Nay. Saya juga sering nongkrong di Angkringan waktu muda"jawabnya seraya berjalan ke meja yang ku tunjuk.

Aku memesan makanan terlebih dahulu lalu berjalan ke arahnya.

"Sekarang apa sudah tidak pernah nongkrong di Angkringan lagi?" Tanyaku kepo.

"Sudah tidak pernah, semenjak istri saya meninggal. Karena saya juga harus mengurus Ara. Jadi waktu saya sudah habis untuk bekerja san merawat Ara" jawabnya di akhiri senyum sendu.

"Mas merindukan istri mas ya, maaf saya jadi mengingatkan pada almh" sesalku.

"Haha gapapa, saya sudah tidak apa-apa sekarang Nay, saya hanya sedikit menyesal karena belum sempat mencintainya, kami menikah karena di jodohkan, dia baik, lembut dan penyayang tapi entah kenapa saya tidak bisa mencintainya" ucanya "dah yuk makan ajaa"lanjutnya setelah makanan kami di antarkan.

Kami makan dalam diam, aku tidak ingin kepo terlalu jauh. Karena kamj juga baru beberapa kali bertemu.

Terpopuler

Comments

Widia Aja

Widia Aja

Kayaknya bakalan kepergok Rizwan jalan mesra ama cewek lain deh.m

2023-01-28

0

Zuraida Zuraida

Zuraida Zuraida

pasti ntar sinay ketemu rizwan yang lagi selingkuh 😁

2023-01-23

1

umirahman teacher

umirahman teacher

bakal seru nih

2022-12-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!