Di depan rumah ku ada ibu-ibu dengan gaya sosialitanya sedang marah-marah. Tubuhnya gempal, kalung dan gelangnya gede banget dengan dandanannya yang menor langsung melihat ke arahku ketika aku berada di teras.
"Kamu yang namanya Desti kan? Dasar nggak tahu diri, apa kamu nggak laku sampai-sampai harus menggoda suami orang, hah!" Teriaknya berkacak pinggang di depan wajahku.
Aku hanya melonggo, pagi-pagi udah kena semprot. Hadeh hmm.
"Maaf ya tante tapi rumah Desti bukan di sini, tuh di sebelah rumah cat ungu" tunjuk'ku pada rumah bu Denok yang ada di sebelah rumahku.
"Oh, yaudah makasih" ucapnya judes.
"Seenggaknya minta maaf dulu napa tante, pagi-pagi udah marah-marah, salah orang pula" aku mendengkus kesal. Dan si tante itu malah acuh tak acuh seolah tak mendengar ucapakanku.
"Dasaaar nyebelin" gerutuku setelah duduk di ruang makan.
"Udah biarin aja mbak, mending siap-siap di cek lagi bawaannya yang mau di bawa pas camping" mamah menasehati.
"Iyaa maa" ucapku.
*
*
*
*
Pukul 3 sore Rizwan sampai di rumahku bersaMa dengan Given, Rizwan meminta izin untuk membawaku camping di pantai, dan mamahpun mngizinkan dan memberi beberapa nasehat untuk kami semua supaya beehati-hati dan tidak melakukan sesuatu yang melanggar norma.
Ku lirik rumah sebelah, sunyi sepi tidak ada tanda-tanda kehidupan, biasanya bik Denok sudah ada di depan merecoki kehidupanku.
"Kamu mau beli camilan dulu nggak sayang, atau mau beli apa dulu gitu di minimarket?" Tanya Rizwan setelah kami semua masuk ke dalam mobil.
"Iya aku mau beli minuman sama camilan, nanti belokan depan ada indoapril mampir dulu" jawabku.
"Lu nggak ngapelin cewek loe Giv?" Tanyaku pada Given yang duduk di depan di samping Rizwan.
"Kagak, lagi nggak punya cewek gue" jawabnya
"Eleh, makanya jangan suka ngardus!!loe mau nitip apa?kamu mau kopi nggak yank?atau mau ikut masuk sekalian" Tanyaku pada Given dan Rizwan saat mobil sudah parkir di depan minimarket.
"Giliran ke gue aja loe nanyanya ketus, kalo sama ayang lu baek-baek ngomongnya"ucapnya mencibirku.
"Berisik loe curut" ucapku meliriknya sinis dan Given hanya berdecak lalu membuang muka.
"Kopi boleh deh yank, gulanya dikit aja ya, aku tunggu di mobil aja" jawab Rizwan
"Oke, yuk dek turun beli dulu" ajak'Ku pada Nuha yang sedari tadi asik mendengarkan musik dengan earphone bluethoot.
Setelah selesai berbelanja, kamipun melanjutkan perjalanan. Sepanjang jalan hanya Given yang bernyanyi teriak-teriak kayak orang kesurupan. Aku pukul kepalanya supaya dia berhenti menyanyi, tapi bukannya berhenti malah semakin kencang suaranya, aku bahkan sampai menutup telingaku. Rizwan hanya geleng-geleng melihat kelakuan ku dan temannya, sedangkan Nuha masih mendengarkan musik tak menghiraukan kami.
Setiba di pantai, ternyata banyak yang sudah mendirikan tenda, dan ada beberapa orang yang menyewaka tendanya, kamipun bergegas menyewa 2 tenda.
"Masyaallah nikmat manalagi yang kudustakan" ucapku merentangkan tangan seraya menghirup udara segar pantai.
"Alah katrok lu Nay" cibir Given yang berdiri di sebelahku.
"Gue bukan katrok, tapi emang udah lama nggak kepantai ogeb" ucapku seraya menoyor kepalanya .
"Nggak sopan lu sama orang tua, gini-gini gue lebih tua 3tahun dari lu ya Nay"
"Bomat Bodo Amat, tua kok bangga"tukasku menyeringai.
"Udah, kenapa sih berantem mulu, yuk cari makan dulu, di belakang ada resorth kita makan di sana aja" ajak Rizwan.
"Okee" ucapku lalu masuk ke dalam tenda untuk memanggil Nuha yang sedang membereskan bawa'an kami.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
umirahman teacher
baca dulu
2022-12-06
3