Bab 16

Asap rokok dihembuskan, tatapan mata tidak lepas dari lautan manusia yang sedang menikmati iraman musik. Gail sedang berada di club malam, menenangkan pikirannya yang kacau.

Sebotol minuman di atas meja, seorang wanita dengan pakaian seksi berada di sisinya. Wanita itu menggodanya tanpa henti, namun Gail tidak bereaksi.

Rokok kembali dihisap, sungguh dia sudah seperti pria yang sedang patah hati. Entah kenapa dia jadi ingin tertawa keras dan memukul seseorang, mungkin itu bisa membuat perasaannya lebih baik.

"Tuan, bagaimana jika kita pergi ke tempat sepi?" wanita yang ada di sampingnya menggoda, siapa tahu pria itu mau membayarnya lebih.

"Berapa untuk sekali tidur?" Gail meliri wanita itu dengan tatapan dingin.

"Tiga puluh lima dolar, tapi untukmu tiga puluh dolar saja."

"Baiklah," Gail mematikan rokoknya dan meneguknya sampai habis, "Ikut denganku!" ucapnya.

Hanya tiga puluh dolar, dia masih mampu. Dia ingin mencobanya, malam ini harus dia lakukan. Gail beranjak, begitu juga wanita yang bersama dengannya. Mereka keluar dari bar dan pergi menuju mobil. Di sana sudah jadi jika memang mau namun nyatanya, Gail tidak bisa menyentuh wanita tiga puluh dolar itu sama sekali.

Umpatannya terdengar, wanita itu tampak kesal. Sudah digoda tapi Gail tidak juga bereaksi bahkan Gail terlihat muak dan mendorongnya sesekali. Apa seperti ini yang dia inginkan? Sial, sepertinya dia tidak memiliki bakat untuk menjadi seorang baj*ngan.

"Pergi!" Gail menendang pintu mobil hingga terbuka dan mengusir wanita itu pergi. Dia juga melemparkan tiga puluh dolar sebagai bayaran untuk wanita itu.

"Dasar kau pria payah, impoten!" umpat wanita itu karena dia mengiira Gail pria impoten.

Gail diam saja, baju pun dipakai kembali. Apa benar dia impoten? Tidak, dia hanya tidak berminat pada wanita penghibur saja. Entah kenapa, apa karena dia masih perjaka?

Umpatannya kembali terdengar, setelah pakaiannya rapi, Gail memilih pergi. Sungguh sial, dia tidak bisa berhenti memikirkan apa sebenarnya yang terjadi pada Cristal?

Wanita itu pergi sambil memaki, baju pun dipakai di luar. Gail tidak menyentuhnya sama sekali, menciumnya saja tidak. Sungguh bodoh tapi dia tetap mendapat tiga puluh dolar, setidaknya dia dibayar.

Gail membawa mobilnya pergi dengan banyak pikiran. Dia benar-benar bisa gila. Sebaiknya dia pergi memastikan, dia tidak mau lagi memikirkan hal itu. Jika memang harus kandas maka biarlah kandas tapi jika harus dia perjuangkan maka akan dia perjuangkan.

Gail kembali ke rumah sakit, dia akan memastikan. Dia sangat ingin tahu kenapa Cristal menanggung semuanya sendirian, dia juga ingin tahu kenapa dia bisa memiliki banyak hutang padahal dia memiliki suami. Peduli apa yang akan terjadi, dia bahkan ingin memukul suami Cristal jika bertemu.

Cristal menunggu Gail kembali cukup lama, keadaan ibu mertuanya sudah baik-baik saja karena operasi berjalan dengan lancar. Cristal sungguh ingin berterima kasih namun Gail tidak juga kembali. Dia bahkan meninggalkan Angela di dalam ruangan di mana ibu mertuanya sedang dirawat untuk mencari keberadaan Gail.

Cristal mencari sana sini, dia sudah mencari begitu lama tapi pemuda yang menolongnya tidak juga dia temukan. Dia bahkan bertanya pada bagian adminisrasi tapi tidak ada yang tahu. Cristal tampak putus asa, apa pria itu sudah pergi karena dia sudah menyinggung dirinya?

Mungkin seharusnya dia tidak meminta bantuan pria itu, tapi ke mana lagi dia harus mencari bantuan? Seharusnya dia menawarkan diri agar pria itu tidak membenci dirinya.

Gail sudah tiba, dia kembali masuk ke dalam rumah sakit dengan terburu-buru. Gail kembali ke mana dia menemui Cristal tadi namun dia tidak ada. Gail melangkah pergi untuk mencari tahu tapi tanpa sengaja dia melihat Cristal sedang berjalan di lorong rumah sakit yang terhubung dengan ruang rawat inap.

Kaki melangkah dengan lebar, Gail menghampiri Cristal dengan terburu-buru. Cristal melangkah seperti tanpa tujuan arah namun ketika Gail menarik tangannya, Cristal berteriak dan terkejut namun senyumannya mengembang ketika melihat Gail, dia bahkan memeluk pria itu tanpa ragu sampai membuat Gail terkejut.

"Aku mengira kau sudah pergi entah ke mana. Aku sangat berterima kasih karena kau sudah membantu aku," ucap Cristal.

"Lepaskan, jangan sembarangan memeluk!" Gail berusaha mendorong Cristal. Jangan sampai ada yang melihat apalagi suami Cristal.

"Ijinkan aku seperti ini untuk sesaat, aku tidak tahu bagaimana caranya berterima kasih padamu karena kau sudah banyak membantu aku," ucap Cristal.

"Kenapa? Bukankah kau memiliki suami? Tidak seharusnya kau menanggung semuanya seorang diri. Hutang-Hutangmu dan juga biaya rumah sakit ibu mertuamu, kenapa semua harus kau tanggung sendirian? Kenapa suamimu tidak ikut andil dalam masalah yang sedang kau hadapi?" Sungguh dia sangat ingin tahu. Dia harap hari ini dia mendapatkan jawabannya.

Cristal melepaskan pelukannya, dia juga melangkah menjauh dan berpaling. Kenapa pria itu menanyakan hal demikian?

"Kenapa kau diam, kau pasti memiliki alasan, bukan? Apa suamimu tidak mau bertanggung jawab sehingga kau harus menanggungnya seorang diri sampai kau harus bekerja di bar dan menjadi seorang penari striptis?" hari ini juga dia harus tahu, dia tidak mau lagi menunda sehingga membuatnya penasaran begitu lama.

"Apa yang bisa aku katakan?" ucap Cristal dengan perlahan. Air mata pun mengalir tanpa dia inginkan. Semua yang terjadi karena suaminya, apa yang bisa dia katakan?

"Kenapa, kau tinggal katakan padaku apa yang terjadi. Jika memang suamimu tidak bertanggung jawab, kenapa kau masih bertahan dengannya?"

"Bukan seperti itu, bukan seperti itu?" ucap Cristal sambil menggeleng.

"Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Katakan padaku, sekarang!" perkataan Gail seperti memerintah. Dia sudah tidak sabar untuk tahu dan menuntaskan rasa penasarannya.

"Untuk apa kau tahu?" Cristal memandanginya, seperti mencari tahu kenapa pria itu ingin tahu.

"Kenapa kau begitu baik padaku dan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku?" tanya Cristal lagi.

"Entahlah," Jawab Gail sambil menghela napas, "Aku juga tidak tahu tapi satu hal yang pasti, aku peduli padamu. Aku tidak tahu kenapa rasa peduli itu ada namun semakin aku ingin menyingkirkan perasaan itu, semakin pula rasa itu tumbuh subur di hatiku. Jangan tanyakan lagi kenapa, yang pasti aku peduli padamu jadi sekarang katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi agar aku bisa mengambil keputusan untuk hal ini. Apakah aku harus menyerah ataukah aku harus terus maju," ucap Gail.

Cristal tidak menjawab, mereka berdua saling menatap satu sama lain. Cristal berusaha mengartikan perkataan yang diucapkan oleh Gail. Apakah maksud dari perkataan yang diucapkan oleh Gail jika pria itu menyukai dirinya?

"Tolong jangan menyukai aku," Ucap Cristal sambil menunduk.

Gail tampak kesal, bukan jawaban seperti itu yang dia inginkan. Jawaban yang diberikan oleh Cristal sama sekali tidak memuaskan.

Rasa kesal semakin memenuhi hati, Gail menghampiri Cristal dan meraih tangannya. Cristal terkejut, dia bahkan berteriak saat Gail mendorongnya dan menghimpitnya ke dinding ruangan.

"Jawab pertanyaanku dengan benar dan jangan bertele-tele. Apa yang sebenarnya terjadi dan ke mana suamimu?" tanya Gail dengan sinis. Matanya menatap Cristal dengan tajam, jika sampai Cristal tidak mau menjawab maka akan dia paksa menggunakan caranya.

Terpopuler

Comments

Lusy Rosyalina

Lusy Rosyalina

maaf ya thor mba Reni, kadang2 karakter yg dibikin mba reni norak. ngomong muter2 bikin org salah paham. udh bbrp yg aku baca nemu yg gitu. maap ya.. selebihnya sih keren kok

2023-01-26

2

Mut Shemut

Mut Shemut

atuh nggak pakai cara mafia juga kali Bang...

2022-11-26

1

Mut Shemut

Mut Shemut

padahal kemarin punya cryss dia jadi kebayang2 mulu

2022-11-26

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!