Part 14

Angela sudah tidak sabar menunggu ibunya kembali karena ibunya berjanji akan membawakan pizza yang dia inginkan. Menikmati makanan itu tidak sering dia lakukan semenjak ayahnya sudah tiada karena Cristal sudah tidak mampu lagi membeli pizza untuk putrinya walau hanya sepotong saja.

Malam itu Cristal kembali sambil membawa banyak barang tidak seperti biasanya. Barang yang dia bawa adalah makanan yang ditinggalkan oleh Gail untuknya. Semua makanan itu dia bungkus agar bisa dia nikmati bersama dengan ibu mertua dan putrinya. Setidaknya makanan itu bisa mereka nikmati setelah beberapa hari ke depan.

Setelah Gail pergi, Cristal mendapatkan banyak pertanyaan dari para sahabatnya namun dia sendiri tidak tahu kenapa pria itu melakukan hal demikian. Dia takut menebak, sungguh dia tidak berani.

Padahal dia berniat mencari pekerjaan tambahan setelah pulang kerja tapi makanan yang harus dia bawa pulang membuatnya harus menunda niatnya itu. Kali ini dia tidak mau menjadi penari striptis lagi. Cukup jadi pelayan di bar saja, dia tidak mau lagi mengulangi kejadian yang sama.

Semoga saja dia bisa mendapatkan pekerjaan tambahan, dia juga berharap Lucius tidak tahu keberadaannya.

Angela mengintip di balik jendela. Selama ibunya pergi, pintu selalu tertutup rapat. Tidak ada yang berani keluar, mereka juga takut ada yang tiba-tiba datang karena bisa saja para penagih hutang itu datang saat Cristal tidak ada.

Ketika melihat kedatangan ibunya, Angela sangat senang. Gadis itu berlari menuju pintu dan membukanya. Dia bahkan berlari ke arah ibunya yang lumayan cukup jauh.

"Mommy!" Angela terlihat begitu ceria.

"Jangan lari!" teriak Cristal.

Angela masih berlari, dia sudah tidak sabar untuk menikmati pizza yang sangat dia inginkan.

"Apa yang Mommy bawa?" tanyanya sambil berjalan di sisi ibunya.

"Makanan."

"Apa Mommy membawa pizza kesukaan Angela?"

Cristal tersenyum, yang dia bawa memang tidak ada pizza tapi dia yakin putrinya akan senang.

"Masuk dulu ke dalam rumah, lain kali Angela tidak boleh keluar dari rumah karena bahaya," ucapnya.

"Baik, Mom. Angela hanya tidak sabar saja."

"Baiklah, ayo masuk ke dalam."

Sesungguhnya dia takut ada yang menculik putrinya karena hutang yang tidak juga dia bayar. Setelah masa sewa rumahnya selesai maka dia akan membawa putri dan ibu mertuanya pindah. Itu memang harus dia lakukan agar para penagih hutang itu tidak tahu keberadaan dirinya. Seandainya tahu pun, mereka membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan keberadaannya.

Mereka sudah masuk ke dalam rumah, pintu ditutup dan dikunci dengan rapat. Cristal benar-benar waspada, jangan sampai ada yang menerobos masuk ke dalam rumah tanpa dia ketahui.

"Mana Nenek, Angela?" tanyanya sambil meletakkan makanan ke atas meja.

"Nenek sedang istirahat di dalam kamar, Mom."

"Baiklah, Mommy bawa banyak makanan namun Mommy tidak membawa pizza. Tidak apa-apa, bukan?"

"Yaahh.... Angela mau pizza," Angela tampak kecewa.

"Sorry, Sayang. Tapi Mommy membawakan makanan lain yang Angela suka."

"Apa itu, Mom?"

"Coba Angela tebak, ada kentang dan ikan," Cristal melihat ke arah putrinya sambil tersenyum. Dia juga mengambil bungkusan makanan.

Angela tampak berpikir cukup lama, "Fish And Chips," jawabnya sambil memekik pelan.

"Yes, Angela juga mau makan makanan itu, bukan?"

"Mau... cepat, Mom. Angela sudah lapar."

"Tunggu sebentar," Cristal mengambil piring untuk meletakkan makanan. Setelah memberikan putrinya makan, dia akan melihat keadaan ibu mertuanya. Tidak biasanya ibu mertuanya tidak keluar dari kamar, dia curiga penyakitnya kambuh lagi

"Segera habiskan, Mommy mau melihat keadaan Nenek."

"Baik, Mom," Angela sudah duduk untuk menikmati makanan yang diletakkan oleh ibunya.

Cristal mengusap kepala putrinya sambil tersenyum dan setelah itu dia berlalu pergi. Semoga saja ibu mertuanya baik-baik saja tapi dia pergi mandi terlebih dahulu barulah dia pergi melihat keadaan ibu mertuanya.

Angela sudah selesai makan saat Cristal mengetuk kamar ibu mertuanya. Tidak ada reaksi sama sekali, hal itu membuat Cristal heran bahkan firasat buruk muncul di hati.

"Mom, apa kau baik-baik saja?" Cristal kembali memanggil dan mengetuk.

"Mom!" tidak ada respon sedikit pun walau dia sudah kembali memanggil.

Cristal semakin curiga, sebaiknya dia masuk saja. Pintu pun dibuka, Cristal bergegas masuk ke dalam.

"Mom, apa kau baik-baik saja?" Cristal memanggil ibu mertuanya yang sedang berbaring di atas ranjang.

Tidak ada respon, samar-samar dia bisa mendengar ibu mertuanya merintih kesakitan.

"Mom, ada apa denganmu?" teriak Cristal seraya berlari ke arah ibu mertuanya.

"Cris-Cristal," ibu mertuanya tampak tidak berdaya. Cristal panik bukan kepalang melihat keadaan ibu mertuanya.

"Ada apa denganmu, Mom!!" teriak Cristal ketakutan.

"Sakit... sakit," ucap ibu mertuanya.

Cristal berlari keluar untuk mengambil ponsel, air mata sudah mengalir dengan derasnya. Dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi, yang dia butuhkan saat ini adalah ambulance agar ibu mertuanya bisa segera ditangani. Tangannya bahkan sampai gemetar saat menghubungi ambulance. Semoga saja ibu mertuanya baik-baik saja tapi satu hal yang sedang dia pikirkan, dengan apa dia membayar biaya rumah sakit nantinya?

Tidak butuh lama, Ambulance sudah datang. Angela menangis dengan keras saat neneknya dibawa pergi, Cristal juga menangis. Kenapa permasalahan lagi-lagi datang? Belum selesai yang satu, muncul satu masalah lagi. Selalu seperti itu yang terjadi.

Cristal mengajak putrinya pergi, menuju rumah sakit di mana ibu mertuanya akan dirawat. Semua uang yang dia miliki dibawa. Semoga saja uangnya cukup.

"Bagaimana keadaan Nenek, Mom?" tanya Angela sambil menangis.

"Mommy tidak tahu, Sayang," Cristal mememuk ibunya. Dia sendiri takut membayangkan apa yang akan terjadi dengan ibu mertuanya.

Cukup lama mereka menunggu, menunggu dalam ketakutan sampai akhirnya seorang perawat keluar untuk menemui mereka. Cristal segera menghampiri, dia sungguh takut mendengar apa yang terjadi dengan ibu mertuanya.

"Nyonya, operasi harus segera dijalankan jika tidak pasien tidak akan selamat."

"Operasi?" Cristal tampak terkejut.

"Ya, jika Nyonya setuju operasi akan segera dijalankan tapi tolong urus administrasinya terlebih dahulu."

"Lakukan, apa saja lakukan untuk menyelamatkan ibuku!" ucap Cristal tanpa pikir panjang.

Karena Cristal sudah setuju, jadi sang perawat kembali lagi ke dalam ruangan. Cristal mengajak Angela menuju ruang administrasi. Dengan semua uang yang dia punya semoga saja cukup. Itu yang sangat dia harapkan tapi apa nyatanya? Uangnya tidak cukup sama sekali. Dia sudah membayar dua puluh persen agar operasi bisa dijalankan namun sisanya? Ini menjadi problem baru baginya. Sekarang dia tidak tahu apa yang akan dia lakukan dan ke mana dia harus meminta bantuan.

"Bagaimana keadaan Nenek, Mom?" tanya Angela sambil memeluk ibunya. Tangisannya sudah terhenti namun dia tetap merasa takut.

"Nenek baik-baik saja, tidak perlu khawatir."

"Nenek tidak akan meninggalkan kita seperti Daddy, bukan?" tanya Angela lagi.

"Tidak, Nenek tidak akan meninggalkan kita!" ucap Cristal.

Angela berbaring di kakinya ibunya, Cristal membelai kepalanya dengan perlahan. Biaya, itu yang sedang dia pikirkan. Ke mana dia harus meminta bantuan? Saat seperti itu dia teringat dengan orang yang menawarinya bantuan. Haruskah dia meminta bantuan padanya? Jalan sudah buntu, Cristal tidak punya pilihan. Jika memang dia harus mengorbankan tubuhnya untuk biaya pengobatan ibu mertuanya, dia terpaksa harus melakukannya.

Ponsel pun diambil, Cristal menelan ludah. Semoga saja pria itu mau membantu, sungguh dia sudah tidak punya pilihan. Suara seorang pria pun sudah terdengar, Cristal kembali menelan ludah dengan kasar. Apakah dia harus melakukan hal demikian?

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

eeeeehhhh kenapa gk tlp gali dia kan pernah blg klo butuh kerjaan hubungin dia

2023-02-16

1

Tia Solihati

Tia Solihati

semoga yg dihubungi Cristal gail bukan nya si lusius yg jahat

2022-12-01

1

Ney maniez

Ney maniez

🤦‍♀🤦‍♀

2022-11-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!