Part 3

Mantel yang dikenakan dikencangkan karena udara yang begitu dingin, Cristal melangkah menyelusuri trotoar untuk menuju halte bus. Saat itu waktu menunjukkan pukul tiga dini hari, Cristal baru keluar dari club malam karena itu memang akhir dari jam kerjanya.

Bus memang tidak ada sepagi itu tapi dia akan menunggu taksi di sana. Cristal terus melangkah tapi entah kenapa dia merasa ada yang mengikuti langkahnya. Cristal menoleh, sial. Beberapa orang pria tampak mengikuti langkahnya.

Dia merasa ada yang tidak beres apa lagi dia sering di teror oleh penagih hutang. Mantel kembali dikencangkan., langkah Cristal semakin cepat. Dia harap taksi segera lewat, seharusnya dia menunggu di depan club saja. Para pria yang mengikutinya juga semakin mempercepat langka mereka, Cristal semakin takut, dia mulai berlari. Para pria itu mengejarnya sehingga Cristal semakin takut.

Cristal menyeberangi jalan dengan cepat, siapa pun mereka dia harus bisa melarikan diri. Lain kali dia akan pulang dengan yang lain agar hal seperti ini tidak terulang kembali. Cristal terus berlari dengan sekuat tenaga sambil menyetop sebuah taksi yang lewat. walau berlawanan arah tapi tidak masalah karena keselamatan lebih penting.

Sebuah taksi berhenti, Cristal masuk dengan cepat dan meminta sang supir untuk jalan. Dia tampak lega, Cristal bahkan berpaling untuk melihat para pria yang sudah tidak mengejar lagi namun mereka mengumpat marah. Hari ini gagal, tapi masih ada lain kali. Cristal sungguh tidak curiga siapa yang mengejarnya dan mengira jika mereka adalah penagih hutang.

Lelah, itu yang dia rasakan setelah tiba di rumah. Cristal langsung tumbang di sofa dan tidur di sana akibat lelah luar biasa yang dia rasakan namun tangan kecil yang mengusap wajahnya dan senyum manis dari putrinya membuat rasa lelah itu hilang.

"Kenapa Mommy tidur di sini?" Angela berbaring di sisi ibunya dan memeluknya.

"Mommy kelelahan saja, Sayang," tangannya sudah berada di rambut Angela, membelainya dan sebuah ciuman mendarat di dahi putrinya.

"Kenapa Daddy meninggalkan kita, Mom?"

"Sayang, usia tidak ada yang tahu. Kita tidak tahu kapan orang terdekat kita akan pergi."

"Apa Nenek juga tidak tahu?" tanya Angela lagi dengan polos.

"Tentu saja, kenapa Angela bertanya demikian?"

"Semenjak Daddy pergi, Mommy jadi harus bekerja dan selalu pulang malam. Kenapa Daddy begitu tega meninggalkan kita begitu cepat dan membuat Mommy kesulitan?"

Cristal diam, bagaimana bisa putrinya yang baru berusia tiga tahun bertanya seperti itu?

Ibu mertuanya yang mendengar pertanyaan Angela diam-diam menangis. Rasa bersalah memenuhi hati karena Cristal harus menanggung semuanya sendirian. Jujur dia juga tidak menduga putranya akan meninggal begitu cepat dan meninggalkan banyak hutang. Putranya hanya bisa mempersulit hidup Cristal saja dan sekarang, dia juga mempersulit kehidupan Cristal. Tapi apa yang bisa dia lakukan? Dia tidak memiliki siapa pun lagi selain menantu dan cucunya.

"Sayang, kau tidak perlu memikirkan hal seperti itu. Bekerja adalah kewajiban Mommy dan Angela cukup jadi anak yang baik. Nanti Mommy akan membelikan Angela pizza. Kau mau, bukan?"

"Benarkah, Mom?" Angela terlihat senang karena sudah lama dia tidak memakan pizza.

"Yes, katakan apa yang Angela inginkan, hari ini Mommy akan membelikannya tapi sebelum itu, pergilah mandi karena sebentar lagi bus sekolah akan datang."

"Horee... Angela akan segera mandi dan memikirkan apa yang Angela inginkan," Angela mencium pipi ibunya dan setelah itu dia berlari menuju kamarnya.

Cristal tersenyum dan duduk di atas sofa, dia juga menguap karena mengantuk. Sepertinya bekerja di club malam tidaklah cukup, dari pada waktunya habis terbuang percuma di rumah saat siang hari lebih baik dia mencari pekerjaan tambahan agar penghasilannya bertambah.

Setelah kepergian Angela, ibu mertuanya menghampiri Cristal dan duduk di sisinya. Cristal mengambil tasnya dan mengeluarkan obat untuk ibu mertuanya karena dia pikir ibu mertuanya menginginkan obat itu.

"Obatmu, Mom," ucapnya.

"Terima kasih, Cristal. Sebenarnya ada yang ingin Mommy bicarakan denganmu."

Cristal mengernyitkan dahi, bicara? Apa ibu mertuanya sudah tahu pekerjaan apa yang sedang dia lakukan saat ini?

"Mo-Mommy ingin bicara apa?"

"Aku sudah memikirkan hal ini, Cristal. Alvin tiba-tiba meninggal tanpa sebab dan meninggalkan hutang yang begitu banyak sehingga kehidupanmu menjadi sulit. Entah untuk apa uang itu dia bahkan menggunakan namamu saat meminjam uang sehingga kau harus menanggung uang yang tidak pernah kau nikmati sama sekali. Kau di teror karena perbuatannya dan aku, aku juga mempersulit hidupmu karena penyakitku ini jadi aku pikir?"

"Mom," Cristal memeluk ibu mertuanya dari samping.

"Alvin telah meninggalkan aku dan Angela, apa Mommy akan meninggalkan kami juga?" tanyanya karena dia tahu apa yang hendak ibu mertuanya katakan.

"Aku tidak ingin mempersulit hidupmu, Sayang."

"Aku tahu Mommy tidak mau menyusahkan aku tapi ke mana Mommy akan pergi? Aku sangat membutuhkan Mommy begitu juga dengan Angela. Dia baru saja bertanya padaku kenapa Alvin meninggalkan kita dan jika Mommy juga pergi meninggalkan kami, jawaban apa yang harus aku berikan padanya?"

"Tapi penyakitku ini hanya akan mempersulit hidupmu, Cristal," air mata sudah mengalir, sungguh dia tidak mau mempersulit hidup menantunya lebih dari pada ini.

"Aku tidak merasa seperti itu, aku akan mencari pekerjaan tambahan agar aku bisa mendapatkan uang lebih banyak. Mommy tidak perlu memikirkan hal ini, aku hanya ingin Mommy menjaga kesehatan Mommy saja. Nanti aku akan mengajak Mommy ke rumah sakit untuk chek up jadi Mommy tidak boleh banyak pikiran."

"Apa kau punya uangnya?" tanya ibu mertuanya.

"Tentu, seseorang memberi aku tips yang lumayan banyak tadi malam," Cristal tersenyum. Sebisa mungkin dia tidak ingin ibu mertuanya memikirkan hal itu. Dia juga tidak akan membiarkan ibu mertuanya pergi karena dia tahu, ibu mertuanya tidak memiliki tepat lain untuk berteduh selain rumah yang mereka tempati saat ini.

"Aku benar-benar beruntung memiliki menantu seperti dirimu. Semoga kau segera mendapatkan kebahagiaan, Sayang."

Cristal tersenyum, hal yang membuatnya bahagia adalah senyuman putrinya dan kesehatan ibu mertuanya. Dia akan berusaha agar senyum putrinya tidak hilang dan dia juga akan berusaha membuat semua menjadi lebih baik. Selama dia memiliki kemampuan untuk bekerja, maka dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan uang selain mencuri dan menjual tubuhnya.

Angela sudah siap berangkat sekolah, sarapan yang dibuatkan oleh ibu mertuanya juga sudah terhidang. Cristal menemani putrinya sarapan sebelum dia kembali tidur. Bus sekolah sudah datang untuk menjemput anak-anak yang ada di perumahan itu setelah mereka selesai sarapan.

Cristal mengantar putrinya menuju bus yang tidak begitu jauh, itu adalah kegiatan yang selalu dia lakukan setiap hari.

"Pulang sekolah Mommy dan Nenek akan menjemputmu maka dari itu jadilah anak yang baik," ucap Cristal.

"Yes, Mom. Angela sudah tidak sabar," Angela tersenyum dengan manis.

"Nikmati harimu, Sayang," Cristal memberikan ciuman di pipi putrinya sebelum Angela naik ke bus sekolah.

Putrinya berbaur dengan teman-temannya yang ada di dalam bus, dia tampak gembira. Cristal tersenyum dan melambaikan tangan. Dia tidak beranjak sampai bus sekolah pergi. Senyum Cristal masih mengembang namun senyum itu hilang saat dia melihat tiga orang pria berada tidak jauh darinya.

Cristal segera memutar langkah, sial. Apa mereka penagih hutang yang mengejarnya semalam? Cristal berlari dengan terburu-buru sampai masuk ke dalam rumah. Dia berdiri di depan jendela untuk melihat apa ketiga pria itu mengejar atau tidak tapi ternyata mereka pergi.

Napas lega dihembuskan, mungkin mereka hanya penghuni yang tinggal di rumah itu. Sepertinya dia terlalu banyak berpikir. Cristal melangkah masuk ke dalam kamar sambil menguap, sebaiknya dia tidur dan tidak memikirkannya tapi sayangnya, ketiga pria itu adalah bahaya lain untuknya.

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

sstreessnya jd Cristal.... beneran defenisi lelah lahir bathin...

2024-05-22

1

Ibelmizzel

Ibelmizzel

berat sekali masalah yg dihadapi Cristal,kapan bahagiany😭

2023-06-10

1

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Semangat cristal💪🏼💪🏼💪🏼💪🏼

2023-02-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!