Part 7

Untuk kesekian kali, tanpa sadar Gail lewat lagi di rumah Cristal. Dia benar-benar sudah gila. Dia merasa begitu bodoh padahal dia mendapatkan tugas untuk membeli sesuatu. Padahal tujuannya tidaklah di daerah itu tapi lagi-lagi dia melewatinya tanpa sadar.

Gail mengumpat saat tahu akan kebodohannya namun beberapa orang yang mengintai rumah Cristal membuatnya curiga. Dia sungguh tidak mau peduli apalagi dia harus bergegas menjalankan tugas namun dia tidak bisa pergi begitu saja. Entah apa yang terjadi, sepertinya dia masih mengagumi Cristal padahal wanita itu hanya seorang ja*lang saja. Cinta pertama memang sulit dilupakan dan sepertinya dia sedang mengalaminya.

Gail menunggu cukup lama, melupakan tugasnya. Dia sangat ingin pergi namun pikiran dan keinginan hati tidak bisa diajak bekerja sama. Dia menunggu sampai akhirnya Cristal keluar dari rumahnya. Senyum menghiasi wajah namun dengan cepat Gail memasang wajah dingin dan datarnya seolah-olah dia takut ada yang memergoki dirinya yang seperti itu. Sial, dia sungguh penguntit sejati. Jangan katakan setelah dia menjadi mantan mafia, kini dia jadi penguntit. Dia ingin hidup normal tapi dia semakin tidak normal.

Gail mengusap wajah, ah... sebaiknya dia pergi saja dari pada dia pusing dengan argumentasi sendiri. Ada tugas penting yang menunggu. Jangan sampai bosnya yang tidak pernah marah jadi marah karena dia terlalu lama. Mesin mobil dinyalakan, dia sudah siap pergi tapi ketika melihat orang-orang yang sedari tadi mengintai mulai mengejar Cristal, Gail membatalkan niatnya.

Sungguh dia tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya, dia keluar dari mobil dan ikut mengejar. Perlakukan kasar pria itu pada Cristal sungguh tidak bisa dia terima. Dengan kemarahan memenuhi jati, Gail memukul penagih hutang itu bahkan dia mengambil pistolnya tanpa ragu.

Gail berdiri membelakangi Cristal sehingga Cristal tidak tahu jika pria yang memukul penagih hutang itu adalah pemuda yang selalu melihatnya di sore hari. Dia bahkan mengira Gail adalah penagih hutang yang lain sebab itu Cristal semakin ketakutan dibuatnya apalagi senjata api yang ada di tangan Gail semakin membuatnya ketakutan.

"Siapa kau?" penagih hutang itu beranjak sambil memegangi wajahnya yang baru saja terkena pukulan.

"Seorang pria tidak boleh berbuat kasar pada seorang wanita, apa kau tidak tahu aturannya itu?" senjata api di arahkan ke arah si penagih hutang.

"Wow.... Wow," si penagih hutang mundur sambil mengangkat kedua tangan, "Aku hanya mengikuti perintah dan dia sudah menunggak hutangnya begitu lama."

"Hutang?" Gail menoleh melihat ke arah Cristal yang ketakutan. Cristal terkejut, bukankah pria itu adalah pemuda yang selalu memperhatikan dirinya?

"Ya, wanita itu berhutang ratusan ribu dolar tapi dia tidak mau membayarnya!"

"A-Aku pasti akan membayarnya tapi berikan aku waktu!" teriak Cristal. Sial, sungguh memalukan. Siapa sebenarnya pemuda itu?

"Berapa banyak waktu yang sudah kami berikan padamu? Kau bahkan sudah menunggak selama tiga bulan!" teriak si penagih hutang itu kesal.

"Be-Berikan aku waktu dua minggu," pinta Cristal dengan pelan. Dia malu, benar-benar malu. Seandainya tidak ada pemuda itu mungkin dia tidak akan semalu ini. Walaupun dia tidak tahu apakah dia bisa membayar hutangnya dalam waktu dua minggu yang dia minta tapi dia akan tetap berusaha bernegosiasi.

"Tidak, kau selalu meminta waktu jadi tidak ada waktu lagi untukmu. Sekarang ikut aku pergi menemui bosku!" si penagih hutang itu ingin mendekati Cristal namun Gail kembali mengangkat pistolnya.

"Satu langkah saja yang kau ambil maka aku pastikan sebuah lubang akan bersarang di salah satu anggota tubuhmu!" ancam Gail.

"Oke.. Oke, aku hanya ingin dia membayar hutang yang dia tunggak selama empat bulan!"

"Kenapa jadi empat bulan?" teriak Cristal marah.

"Empat bulan dengan bulan ini!" sang penagih hutang tampak kesal.

"Berapa?"

"Empat ribu dolar!"

Selama ini Cristal memang harus membayar seribu dolar setiap bulannya dengan si penagih hutang itu tapi itu hanya dengan satu orang, belum lagi dengan beberapa penagih hutang yang lainnya. Sebab itu dia harus pontang panting cari uang untuk membayar hutang dan untuk biaya hidup yang cukup tinggi. Belum lagi biaya sewa rumah.

Gail mengambil sebuah kartu dan melemparkan kartu itu tepat di wajah si penagih hutang, "Di dalam kartu itu ada sepuluh ribu dolar, ambil dan pergi. Jika aku melihat wajahmu sebelum waktunya maka aku akan memberikan sebuah lubang di dahimu!" ucapnya.

Cristal terkejut, apa dia tidak salah dengar? Si penagih hutang tentu saja senang, akhirnya apa yang dia inginkan dia dapatkan. Setelah mendapatkan kartu dan nomor pinnya, si penagih hutang itu pergi meninggalkan mereka berdua. Gail menyimpan pistolnya, dia sungguh tidak menduga wanita itu memiliki hutang.

"Kenapa kau membayar hutangku?" tanya Cristal dengan nada tidak senang. Bagaimanapun dia harus curiga, kenapa pemuda asing itu mau membayarkan hutangnya sebanyak sepuluh ribu dolar?

"Entahlah," jawab Gail, dia sendiri tidak tahu kenapa dia mau membayarkan hutang Cristal.

Karena jawaban yang diberikan oleh Gail mencurigakan, Cristal mulai melangkah pergi. Dia takut pemuda itu adalah anak buah Lucius yang ditugaskan untuk menjebaknya. Gail mengikuti langkahnya, tentunya Cristal mulai ketakutan dan semakin mempercepat langkahnya. selama ini dia dikejar banyak orang sebab itu dia tidak boleh mempercayai siapa pun juga. Apa pria itu mengintainya demi melakukan hal ini? Rasa curiga jika dia adalah anak buah Lucius semakin tinggi.

"Hei, tunggu!" pinta Gail.

"Tolong jangan mengikuti aku!" pinta Cristal memohon.

"Aku hanya ingin berbicara denganmu sebentar!" ucap Gail.

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan, kau pasti suruhan pria itu, bukan?"

"Apa maksudmu?" tanya Gail tidak mengerti.

"Tidak perlu pura-pura!" Cristal menghentikan langkahnya dan berbalik sehingga menghadap ke arah Gail.

"Aku tidak akan berterima kasih walau kau sudah membantuku dan sudah membayarkan hutangku karena aku tahu kau adalah anak buah pria itu. Pasti dia yang memerintahkan dirimu untuk melakukan hal ini. Apa dia ingin terlihat seperti pahlawan? Katakan padanya, apa pun yang dia lakukan aku tetap dengan pendirianku dan katakan pula, tidak perlu melakukan apa pun apalagi sok baik karena sampai kapan pun aku tidak akan menjual tubuhku sekalipun aku memiliki banyak masalah!" setelah berkata demikian, Cristal melangkah pergi. Dia bahkan berlari menjauhi Gail karena dia takut.

Gail tidak menjawab dan diam saja, apa sebenarnya yang dimaksud oleh wanita itu? Menjual tubuh? Bukankah memang itu pekerjaan yang dia lakukan di club malam? Gail diam, mata tidak lepas dari Cristal yang sudah naik ke bus. Apa dia sudah salah paham pada wanita itu selama lagi? Entah kenapa dia jadi ingin mencari tahu apa yang maksud dari perkataan Cristal.

Cristal menoleh ke belakang saat bus yang dia tumpangi berjalan pergi. Ternyata pria itu mengutus seseorang untuk menjebaknya dan sialnya dia tidak sadar jika dia sudah lama diperhatikan. Pria itu benar-benar berbahaya, sebaiknya dia tidak pergi ke club malam lagi dan pindah bekerja karena dia benar-benar harus waspada.

Terpopuler

Comments

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

gailllll jagan hanya menilai dari apa yg kamu pandang Cristal bukan jalang dia juga gk mau hidup seperti itu 😤😤😤😤😤

2023-02-16

1

wami

wami

oh Gail kya, a asisten orland, pria I juta dollar

2022-12-12

2

Ney maniez

Ney maniez

💪💪

2022-11-13

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!