Part 2

Cristal sudah menukar pakaiannya, tentunya yang dia kenakan saat ini adalah pakaian seksi berupa bikini berwarna merah. Setiap kali dia mengenakan pakaian seperti itu, rasanya harga dirinya hancur namun karena himpitan ekonomi membuatnya tidak memiliki pilihan lain. Rasanya enggan namun jika mengingat putrinya, ibu mertua yang sakit-sakitan dan hutang-hutang yang ditinggalkan oleh suaminya membuat dirinya tahu jika dia tidak memiliki pilihan.

Sebentar lagi dia akan memulai pekerjaan itu dengan beberapa rekan-rekannya. Biasanya mereka akan menari berkelompok di panggung yang sudah tersedia tapi terkadang tidak.

Malam ini, dia harus menari di sebuah tiang yang ada di atas sebuah meja sesuai dengan permintaan tamu. Tamu yang memintanya melakukan hal itu biasanya akan membayar lebih mahal dan tentunya banyak tamu yang meminta para penari melakukan hal itu. Bahkan tak ayal rekan-rekannya bisa diajak tidur tapi sampai sekarang, Cristal tidak mau mengikuti jejak rekan kerjanya walau sesungguhnya cara itu lebih cepat mendapatkan uang.

Walau dia harus mempertontonkan tubuhnya namun dia tidak sudi ada yang menyentuh tubuhnya. Setidaknya dia harus mempertahankan harga diri terakhir yang dia miliki. Dia tahu hidup itu berat, dia tidak sedang berada di negeri dongeng yang akan bertemu dengan pangeran tampan dan kaya lalu hidup bahagia.

Dia harus berjuang untuk bertahan hidup apalagi di kota besar seperti Amerika. Uang tidak akan didapat secara instan jika tidak berusaha bahkan Cinderela harus hidup menderita terlebih dahulu sebelum bahagia.

Waktunya sudah tiba, para penari mulai dipanggil keluar untuk menghibur tamu. Khusus malam ini, Cristal tidak berbaur dengan temannya. Dia dibawa ke sebuah meja di mana seorang pria yang terlihat menakutkan sudah menunggunya.

Mata pria itu tidak lepas darinya, tentunya hal itu membuat Cristal menelan ludah. Dia baru pertama kali melihat pria itu tapi tidak untuk pria yang terlihat sangat menakutkan itu. Dia adalah tamu exclusive di club itu, dia sudah memperhatikan Cristal sejak lama karena hanya Cristal satu-satunya penari striptis yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Pria itu adalah Lucius seorang mafia berbahaya yang sudah berkecimpung di dunia kejahatan selama bertahun-tahun. Selama ini dia datang ke club malam itu untuk minum atau untuk melakukan bisnis gelap namun kehadiran Cristal menarik perhatiannya apalagi sampai sekarang wanita itu menolak setiap ada pria yang ingin membeli Cristal untuk menikmati tubuhnya.

Cristal naik ke atas meja, dia akan menari di sebuah tiang yang sudah tersedia. Mata Lucius tidak berpaling darinya, pria berbahaya itu bahkan meneguk ludah dengan kasar saat Cristal mulai meliukkan tubuhnya di tiang.

Walau dia sudah memiliki seorang putri, namun tubuhnya tidak kalah seksi dengan penari yang ada di sana. Cristal terus menari mengikuti irama musik, demi uang dia harus membuang harga diri yang ada. Dia bahkan menggoda Lucius dan meletakkan ujung sepatu high heel berwarna merahnya ke dagu pria itu lalu kembali menari. Dia harus melakukan hal itu untuk menyenangkan tamu. Semoga saja dia mendapatkan tips malam ini karena uang yang dia miliki tidak bisa bertahan sampai dua hari ke depan.

Lucius tidak tahan lagi, dia menginginkan wanita itu. Beberapa uang diambil dan diletakkan di atas meja, mata tajamnya kembali menatap ke arah Cristal.

"Uang ini jadi milikmu jika kau membuka bagian atas!" ucapnya.

Mata Cristal tertuju pada uang dolar yang ada di atas meja, uang itu akan jadi miliknya jika dia membuka pakain bagian atas. Tidak jadi soal, dia sudah pernah melakukannya.

Cristal tersenyum, harga diri sudah tidak ada di tempat seperti itu. Demi mendapatkan uang itu, Cristal menari dengan sensual dan menggoda Lucius. Jika tekanan hidup tidak berat, siapa yang mau melakukan pekerjaan seperti itu?

Cristal merangkak mendekati Lucius, tangannya bahkan membelai wajah pria itu. Senyum nakal menghiasi bibir, selama pria itu bisa memberinya tips yang banyak maka akan dia lakukan.

"Aku rasa kau harus menambahnya lagi, Tuan," setelah berkata demikian, Cristal kembali ke tiang dan menari berputar di sana.

Lucius mengambil beberapa uang dolar lagi dan meletakkannya ke atas meja. Mau berapa pun yang diminta oleh wanita itu akan dia berikan asal dia bisa melihat tubuh bagian atasnya untuk memenuhi fantasi liarnya.

Mata Cristal melihat tumpukan uang, sebentar lagi uang itu akan menjadi miliknya. Dia bisa membeli pizza untuk putrinya besok dan bisa membawa ibu mertuanya ke rumah sakit.

Cristal kembali menari dengan nakal, kedua tangan sudah berada di bagian belakang, siap melepaskan pakaian minim bagian atasnya.

Tanpa ragu pembungkus bagian atas dibuka, lengan Cristal menutupi dadanya sedangkan pakaian minimnya dilemparkan ke arah Lucius.

Pria itu memejamkan mata, pakaian minim milik Cristal diambil dan dicium. Sekarang dia sangat ingin melihat isinya. Cristal masih bergerak turun naik, menggoda namun sesungguhnya dia ragu. Lucius semakin tidak sabar sampai akhirnya dia menambahkan lagi uang dolarnya.

Cristal tersenyum, ah... betapa mudah mendapatkan uang dengan cara seperti itu. Semoga setelah ini dia tidak melihat pria itu lagi. Bira*hi yang ada pada diri Lucius bergejolak saat Cristal menyingkirkan lengannya, mempertontonkan kedua dadanya yang penuh dan sekal.

Minuman yang ada pun di teguk sampai habis, pria itu merasa begitu dahaga namun bukan dahaga karena minuman. Di sisi lain, seorang pria lain juga tidak melepaskan pandangannya dari Cristal, sungguh mengecewakan. Ternyata wanita yang dia kagumi selama ini hanya seorang ja*lang saja.

Pemuda itu melangkah pergi, sudah cukup. Sebaiknya dia berhenti melakukan hal yang konyol, ternyata yang dikatakan oleh mantan bosnya dulu sangat benar, cinta membuat seseorang terlihat bodoh dan dia terlihat sangat bodoh hari ini.

Cristal masih juga menari, memuaskan mata Lucius. Walau tidak suka namun dia harus mencintai pekerjaan itu. Masih banyak yang mengalami sulitnya kehidupan seperti dirinya, dia harus bersyukur karena masih memiliki angota tubuh untuk bekerja dan memiliki kemampuan.

Cristal menari cukup lama di hadapan Lucius dan setelah selesai, dia hendak mengambil uang yang yang ada di atas meja namun Lucius menahan tangannya.

"Habiskan malam ini denganku, maka kau akan mendapatkan uang lebih banyak dari pada itu!" ucap Lucius.

"Maaf. Aku hanya penari saja, bukan pel*cur!" ucap Cristal dengan sopan.

"Tidak perlu jual mahal dan sok suci. Kalian para wanita sama saja!" cibir Lucius.

"Tolong jangan menghina, silahkan memberikan tawaran itu pada yang lain karena aku tidak berminat menjual tubuhku!" Cristal menarik tangannya dan berlalu pergi.

Lucius tampak tidak terima, apa yang dia inginkan harus dia dapatkan apalagi wanita itu. Tangan diangkat, seorang pria menghampirinya dan berdiri di sisinya.

"Cari tahu semua tentang wanita itu, aku menginginkan dirinya!" mata tidak lepas dari Cristal yang sudah berlalu pergi. Dia tidak akan melepaskannya dan akan mendapatkannya.

Cristal kembali ke dalam ruangan dan terlihat senang karena tips yang dia dapatkan namun dia tidak menduga jika dia dalam masalah setelah ini karena Lucius tidak akan melepaskan dirinya.

Terpopuler

Comments

Hariaini Har

Hariaini Har

/Good//Good//Pray//Pray/

2023-12-12

2

Shanty Oriance

Shanty Oriance

akhirnya bca crta lain,krna slma ini lebih fokus baca crta" smith dan jackson, bgtu pun dgn crta perempuan smith yg uda kluar menikah

2023-10-15

0

Zahraputri Putri

Zahraputri Putri

semua klan Smith SDH aq bc,smpe meluncur ke kisah Maximus...skrg baru kesini Krn recommend dari Jasmine Krn angela

2023-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!