Part 8

Cristal pergi ke restoran dengan perasaan takut luar biasa. Pasalnya dia masih mengira jika Gail adalah anak buah yang ditugaskan oleh Lucius untuk menjebaknya. Hidupnya yang rumit semakin rumit karena pria itu. Dia juga tahu bahaya semakin bertambah.

Cristal di dalam kebimbangan yang luar biasa. Dia sangat takut, benar-benar takut. Dia sudah pasti akan menolak penawaran yang diberikan oleh Lucius tapi jujur saja dia takut penolakan yang dia lakukan justru membahayakan putri dan ibu mertuanya.

Pria seperti Lucius tidak akan berhenti sebelum dia mendapatkan apa yang dia mau. Dia takut Lucius mengincar putrinya karena penolakan yang dia lakukan, sungguh dia sedang di dalam kebimbangan yang teramat besar.

Selama berada di dalam bus, Cristal memikirkan keputusan apa yang harus dia ambil. Dia tidak bisa membuat putrinya semakin ketakutan lagi. Apa pun akan dia lakukan untuk melindungi putrinya bahkan jika terpaksa dia tidak keberatan menjual tubuhnya agar putrinya tidak celaka. Selain putrinya, dia juga harus memikirkan keadaan ibu mertuanya.

Pusing, sudah pasti. Dia tidak menyangka jika pemuda yang selalu melihatnya di sore hari adalah anak buah Lucius tapi apakah dugaannya benar? Sepertinya dia sudah lama melihat pemuda itu sebelum Lucius memintanya menari hanya untuk dirinya saja. Entah kenapa dia tidak berani mengambil kesimpulan sendiri tapi yang pasti, dia harus tetap waspada terlepas siapa pun pemuda itu. Semoga saja mereka tidak bertemu lagi. Dia juga sudah memutuskan untuk pergi ke club nanti malam karena dia ingin meminta Lucius tidak mengganggunya dan melepaskan dirinya. Dia akan berbicara baik-baik dan dia harap Lucius mau mengerti. Dia juga ingin mengundurkan diri, lebih baik dia menjauhi bahaya karena dia benar-benar takut.

Tidak saja Cristal yang sedang banyak pikiran, Gail juga sedang memikirkan perkataan Cristal. Jika wanita itu tidak menjual tubuhnya lalu apa yang dia lakukan di club malam? Dia tahu wanita itu penari striptis tapi biasanya penari seperti itu menerima job lain. Apa ia sudah salah sangka? Dari pada penasaran lebih baik dia pergi ke club malam untuk mencari tahu apa yang terjadi.

Cristal juga sudah membulatkan tekad untuk mengundurkan diri dan berbicara dengan Lucius, lebih baik dia tidak menambah masalah sehingga hidupnya semakin terasa rumit.

Waktu berjalan dengan begitu cepat, tanpa terasa sudah waktunya pulang dari restoran dan pergi ke club malam. Semoga saja apa yang dia inginkan dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Begitu tiba yang dia cari adalah sang manager, jika dia bisa mengundurkan diri maka dia tidak akan menemui Lucius.

Cristal sudah berada di ruangan sang manager saat itu, tentunya managernya sangat senang karena dia pikir Cristal ingin memintanya menaikan gaji. Tidak jadi soal karena Cristal akan memberikan banyak keuntungan bagi tempat itu tapi perkataan yang diucapkan Cristal membuatnya terkejut.

"Sir, aku ingin mengundurkan diri," ucap Cristal tanpa ragu karena dia tidak mau mempersulit hidupnya lebih dari pada ini.

"Apa? Kenapa mendadak?" tanya sang manager yang tampak terkejut.

"Aku rasa pekerjaan ini tidak cocok untukku jadi lebih baik aku mengundurkan diri saja."

"Tidak, tidak bisa! Kau sudah dibayar mahal oleh Tuan Lucius untuk menemaninya malam ini jadi jangan kira kau bisa datang bekerja di sini sesuka hati lalu pergi sesuka hatimu!" ucap sang manager tidak terima.

"Aku merasa pekerjaan ini tidaklah cocok untukku apakah aku tidak bisa mengundurkan diri?"

"Tidak, Cristal. Sekarang kau adalah bintang club malam ini, semua rekanmu iri denganmu dan menginginkan posismu jadi sebaiknya manfaatkan dengan baik!"

Cristal terkejut, tatapan mata melihat ke arah managernya. Bintang apa? Apa sebenarnya yang dimaksud oleh sang manager?

"Apa maksudmu, Sir?" tanya Cristal tidak mengerti. Sungguh dia tidak menginginkan posisi itu.

"Kau tahu Tuan Lucius senang denganmu. Dia bahkan rela mengeluarkan banyak uang untuk melihat tarianmu seorang jadi sebaiknya kau bekerja dengan baik dan menyenangkan dirinya seorang. Dalam waktu singkat saja kau akan mendapatkan banyak uang!"

Cristal tidak menjawab, jadi pria itu datang lagi? Oh, dia ingat sekarang. Setelah sok menjadi pahlawan pria itu pasti ingin mendengar jawaban dari tawaran yang dia berikan. Tapi apa pun yang pria itu lakukan, dia tidak akan tergoda.

"Tolong perintahkan seseorang untuk menggantikan aku, Sir. Aku tidakp!!!!!!?"

"Cristal!" sang manager berteriak sehingga ucapan Cristal terhenti.

"Jangan harap kau bisa berhenti di saat kau bisa memberikan keuntungan besar untuk club ini. Jika kau ingin mengundurkan diri maka kau harus membayar penalti sebesar 25 ribu dolar!"

"Apa?" Cristal terkejut. Apa sang manager tidak sedang bercanda?

"Jika kau tidak sanggup maka segera ganti pakaianmu dan temui Tuan Lucius. Jangan membuatnya menunggu lama sehingga dia marah!"

Cristal menunduk, air mata hampir tumpah. Sepertinya dia sudah tidak punya pilihan lain lagi selain menemui Lucius. Sepertinya cara satu-satunya yang dia miliki adalah berbicara dengan pria itu dan memintanya untuk tidak mengganggu.

"Pergi, gunakan tubuhmu dan senangkan dia. Jika kau tidak mau maka kau harus membayar penalti!" ucap sang manager.

Cristal beranjak, dia tidak punya pilihan. Sang manager terlihat senang, dia menghunungi Lucius dan berharap mendapatkan bonus dan tentunya pria itu akan memberikannya.

Lucius sudah menunggu dengan tidak sabar, minumannya bahkan sudah hampir habis. Ketika Cristal masuk ke dalam, mata tidak lepas dari wanita itu. Sungguh dia sangat menginginkan tubuhnya dan malam ini harus dia dapatkan.

Cristal naik ke atas meja, dia mulai menari. Malam ini tidak terlihat ada wanita yang menemani Lucius. Pria itu pasti ingin tahu jawaban darinya.

Tarian sudah selesai, Lucius meminta Cristal untuk duduk bersama dengannya. Minuman kembali diteguk, tatapan mata jatuh pada paha mulu Cristal. Sial, wanita itu harus menjadi miliknya.

"Apa kau sudah memikirkan tawaran yang aku berikan, Cristal Aaron?" tanya Lucius.

"Seperti pendirianku sejak awal, Tuan. Aku tidak menjual tubuhku!"

"Kenapa? Apa kau lebih senang para penagih hutang itu mengejarmu?"

Cristal mengernyitkan dahi. Bagaimana pria itu bisa tahu? Rasa curiga akan pemuda itu semakin kuat.

"Apa pun yang kau lakukan, Tuan. Aku tetap tidak akan menerima tawaran darimu. Kau pria kaya, berkuasa. Aku yakin kau bisa menemukan satu atau dua orang wanita yang lebih baik dari pada aku!"

"Tapi aku menginginkan dirimu, Cristal Aaron. Aku tidak akan berhenti sampai aku mendapatkan apa yang aku inginkan!"

"Tolong jangan ganggu aku, Tuan. Aku hanya seorang wanita yang bekerja untuk merubah nasib jadi tolong jangan ganggu aku!" pinta Cristal memohon.

"Oleh sebab itu, jadilah pemuas nafsuku maka kau akan hidup sejahtera!"

"Tidak!" Cristal beranjak," Aku tidak mau melakukannya!" ucapnya seraya melangkah menuju pintu tapi dua anak buah Lucius menahannya.

"Jangan menguji kesabaranku, Cristal!" teriak Lucius lantang.

Cristal melangkah mundur, Lucius menghampirinya dengan sebotol minuman di tangan.

"Aku memberimu penawaran dan tidak ada yang boleh menolak tawaran dariku jadi jangan harap kau bisa lepas dariku!"

"Aku tidak menjual diri maka sampai kapan pun aku tidak akan menjadi pemuas nafsumu!" teriak Cristal pula.

Lucius sangat marah, Cristal ditarik dengan kasar sehingga dia jatuh berbaring di atas sofa. Cristal berteriak namun mulutnya sudah dijejali dengan botol minuman. Cristal memberontak namun Lucius menahannya dari atas.

Minuman terus masuk ke dalam tenggorokan, Cristal merasa aneh. Lucius sangat senang, sebentar lagi wanita itu akan membuka bajunya dengan senang hati. Minuman sudah hampir habis, saatnya menikmati tubuh Cristal Aaron namun belum juga niatnya terlaksana, pintu ruangan terbuka dan sebuah tembakan di lepaskan ke arahnya sehingga mengenai pelipisnya.

Mata Lucius melotot. Siapa yang berani mengganggu kesenangannya? Lucius sangat marah, mata melihat ke arah pintu di mana sang manager tempat itu sedang ditodongi sebuah pistol di pelipisnya. Mata Lucius semakin melotot setelah melihat pemuda yang ada di belakang sang manager. Sial, rasanya sangat ingin memaki.

Terpopuler

Comments

Riska Wulandari

Riska Wulandari

hoho..Gail beraksi..

2023-01-20

2

Mut Shemut

Mut Shemut

udah senam jantung ini nungguin abang gail

2022-11-26

2

anisa

anisa

aahhhh Bang Gail datang...😍

2022-11-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!