Detektif Cilik

"Siapa kau?!" Keyran terkejut karena anak itu bukanlah putranya.

"..." Luciel hanya diam, dia tidak tahu harus berkata apa sekarang. Apalagi dia ingat betul soal kata-kata yang selalu Chelsea peringatkan padanya jika ayah adalah sosok yang buruk.

KLAK!

Pintu kamar mandi tiba-tiba terbuka, Keisha yang baru saja keluar tampak mengelus perutnya. "Uhh ... lega."

Keisha terkejut dengan kehadiran ayahnya. Anak yang lugu itu pun langsung berlari dan memeluk kaki Keyran. "Ayaahhh ....! Ayah datang karena mau melihat Keisha?"

"Iya, sayang. Tapi bisakah Keisha jelaskan pada Ayah siapa dia?"

Keisha langsung melepaskan pelukannya dan beralih merangkul Luciel seakan memperlihatkan keakraban pada ayahnya. "Ini Luciel! Dia temanku, Yah! Malam ini Luciel akan menginap di sini!"

"Menginap? Apa sudah dapat izin dari orang tuanya?" tanya Keyran lagi.

"Bunda yang membawa Luciel kemari!"

"Ck, Nisa ...! Masalah apa lagi yang kau perbuat?!" Ekspresi Keyran seketika berubah kesal, dia langsung meninggalkan kamar putranya tanpa berkata apa pun lagi.

"Keisha ..." panggil Luciel dengan suara lirih.

"Ya, Luciel?"

"Apa ayahnya Keisha tidak suka jika Luciel ada di sini?"

"Luciel salah paham, ayahku pasti suka denganmu!" ucap Keisha yang bermaksud menghibur Luciel.

"Benarkah? Tapi sepertinya tidak terlihat begitu," keluh Luciel dengan wajah sendu.

"Tidak kok! Ayah Keisha memang begitu, wajahnya memang terlihat kaku dan galak, tapi aslinya baik. Luciel tenang saja ya! Emm ... tadi Luciel membaca buku apa?" tanya Keisha yang mencoba mengubah topik pembicaraan.

"Buku cerita soal jam yang bisa hidup."

"Wahh ... Keisha belum baca yang itu, ayo kita baca bersama!" ajak Keisha dengan antusias.

***

Si sisi lain Keyran masih mencari keberadaan istrinya, dia mencari-cari ke mana pun namun tak kunjung ketemu. Hingga dia membuka salah satu ruangan yang berada tepat di samping kamarnya, ruangan itu merupakan kamar bayi mereka.

"Di sini kau ternyata! Apa kau su-" perkataan Keyran terhenti saat menyadari bahwa Nisa saat ini sedang menimang-nimang bayi mereka.

"Sshhh ..." Nisa memberikan isyarat agar suaminya itu tak terlalu berisik.

Tak lama kemudian saat dirasa bayinya sudah cukup tertidur pulas, Nisa lalu meletakkan bayi kembarnya yang baru berusia 3 bulan itu ke dalam keranjang.

"Kau mencariku?" tanya Nisa dengan tatapan tanpa rasa bersalah.

"Huh, ayo ke kamar dan bicara!" ucap Keyran penuh penekanan.

"Hm? Kau mau minta jatah?" tanya Nisa pura-pura bodoh.

"Jangan pikir bisa menggodaku!"

Keyran yang mulai kehilangan kesabaran langsung menyeret istrinya begitu saja ke kamar. Tanpa basa-basi lagi dia berkata, "Kenapa kau bawa anak itu ke rumah?"

"Memangnya itu masalah?"

"Kau ini ... apa kau tidak berpikir jika orang tua anak itu akan khawatir jika anaknya hilang?!"

Nisa menghela napas, lalu malah berbalik dan duduk di pinggir ranjang. "Kemarilah, aku bisa jelaskan baik-baik." pinta Nisa sambil menepuk-nepuk kasur, mengisyaratkan agar Keyran duduk di sebelahnya.

"Sebaiknya kau punya penjelasan yang bagus!" ancam Keyran yang kemudian duduk di samping istrinya.

"Anak itu bernama Luciel. Saat aku mau pulang dari toko, aku melihatnya berdiri sendirian di depan toko. Aku mengajaknya masuk dan memberikan sepotong kue. Akhirnya dia mau bercerita tentang mengapa dia bisa sendirian di sana."

"Dia bilang jika mami-nya hilang. Ada telepon dari pria yang mengatakan jika ibu Luciel sedang bersamanya, dan bahkan juga mengatai bahwa Luciel adalah beban. Anak itu sejak pagi mencari ibunya ke seluruh penjuru kota, dia merasa jika ibunya dalam bahaya dan dia juga ingin bertanya langsung apakah selama ini dia memang beban. Tapi dia malah berujung tersesat, dia tidak hafal alamat rumah karena baru pindah seminggu yang lalu."

"Bagaimana dengan ayah bocah itu?" tanya Keyran.

"Luciel bilang jika sejak lahir dia tak pernah melihat ayahnya. Dan aku bisa melihat dengan jelas dari sorot matanya ... bocah itu sepertinya memendam rasa ketakutan dan penasaran untuk sosok ayah. Kau tadi sudah bertemu dengannya, kan? Apa dia mengatakan sesuatu padamu?"

Keyran menggeleng dan berkata, "Sepertinya dia memang takut padaku."

"Itulah Key, aku mohon pengertianmu kali ini. Aku tidak tega membiarkan bocah sekecil itu berkeliaran dan kedinginan di luar sana. Terlebih lagi Keisha juga senang dengan keberadaannya, boleh kan jika dia menginap di sini untuk sementara waktu?"

Sejenak Keyran tertegun, kemudian berkata, "Lalu apa rencanamu selanjutnya?"

"Aku sudah menyuruh anak buahku untuk menyelidiki identitas Luciel. Akan lebih mudah jika ada orang yang melapor soal kehilangannya pada polisi, berarti ibu Luciel memang tidak lari dari tanggung jawab. Maka saat itu aku akan menyerahkan Luciel kembali padanya."

"Lalu bagaimana jika tidak ada laporan orang hilang?" tanya Keyran lagi.

"Aku akan mengadopsinya!" jawab Nisa penuh keyakinan.

"Tidak bisa! Aku tidak setuju!" bantah Keyran secara spontan.

"Kenapa?"

"Nisa, mengadopsi anak tidak semudah yang kau pikir! Bukan hanya sekedar memberinya makan dan tempat tinggal, kau juga harus meluangkan waktu untuknya seperti anak kandungmu sendiri!"

"Itu mudah! Aku mampu melakukannya!" Nisa bersikeras.

"Mampu apanya?! Kau saja sering keluyuran saat malam entah ke mana! Jangan pikir kau bisa menipuku saat aku tidak ada di rumah, aku selalu mengawasimu!"

"Cih, dasar suami tukang curiga!" ejek Nisa sambil memalingkan wajahnya.

"Terserah kau!" bentak Keyran yang telah kehilangan kesabaran.

Pasangan suami istri yang biasanya selalu mesra itu akhirnya saling merajuk. Bahkan malam ini mereka berdua tidur dengan posisi saling memunggungi serta memakai selimut sendiri-sendiri.

TOK TOK TOK

"Ayah, Bunda ...."

"Keisha?!" Kedua orang itu langsung bangkit saat mendengar putra mereka mengetuk pintu kamar.

"Biar aku saja yang buka!" Nisa menyibakkan selimut, beranjak dari ranjang dan bergegas membuka pintu. Tetapi, Nisa terkejut saat melihat tampang putranya yang kini sedang menangis.

"Ada apa, sayang? Apa Keisha tidak nyaman berbagi tempat tidur dengan Luciel?" tanya Nisa sambil mengusap air mata di pipi anaknya.

"Bukan," jawab Keisha sambil menggeleng kepala.

"Lalu kenapa Keisha menangis? Keisha mimpi buruk?"

"Iya ... T-tadi Luciel bercerita, bunda nya Luciel pergi dan tidak kembali lagi. Luciel sudah mencari, tapi tidak ketemu ... Bunda tidak akan meninggalkan Keisha, kan?" tanya Keisha yang menangis sesenggukan.

Nisa tersenyum lembut sekaligus lega karena ternyata bukan masalah yang serius. Dia lalu memeluk putranya sambil berkata, "Tidak akan, Bunda sangat sayang Keisha. Jadi tidak mungkin pergi meninggalkan Keisha."

"Bunda, Keisha takut ... Keisha mau tidur bersama Bunda ...."

"Baiklah, ayo masuk!" Nisa mengangkat tubuh Keisha dan menggendongnya masuk ke kamar. Lalu menurunkannya ke ranjang dan memeluknya sambil berbaring.

Keyran yang menyadari hal itu juga berbalik, ikut memeluk putranya yang berada di tengah-tengah mereka. "Anak Ayah kenapa menangis?"

"Keisha cuma mau dipeluk Bunda!" Anak itu malah menyingkirkan tangan ayahnya, memiringkan badan ke arah Nisa dan sepenuhnya hanya memeluk bunda nya.

"Hehe," Nisa tersenyum puas, dan bahkan diam-diam menjulurkan lidahnya untuk mengejek suaminya.

"Kalian ...." Seakan merasa tak terima, Keyran pun bergeser lebih dekat dan ikut memeluk Keisha dengan Nisa sekaligus.

"Keisha cuma mau dipeluk Bunda, Ayah!" rengek bocah itu seolah-olah terganggu.

"Dan Ayah cuma mau memeluk istri Ayah!" ucap Keyran tak mau kalah.

"Pffttt ... sudahlah, aku milik kalian berdua. Peluk aku bersama dan jangan berebut." Nisa terkekeh.

***

Hari berganti. Karena hari ini adalah hari Sabtu, maka sekolah Keisha libur. Berbeda halnya dengan Keyran, hari ini dia masih harus berangkat ke kantor karena ada rapat penting yang harus dia hadiri.

Setelah mereka semua selesai sarapan, tiba-tiba saja Keisha mengajak Luciel untuk segera kembali ke kamar.

"Ada apa Keisha?" tanya Luciel kebingungan.

"Keisha mau menunjukkan sesuatu, Luciel tutup mata ya! Tidak boleh mengintip!"

"Baiklah ..." Luciel pun menurut dan menutup kedua matanya rapat-rapat. Meskipun dia penasaran kenapa Keisha begitu berisik, dia tetap melakukan persis seperti yang Keisha minta padanya.

"Luciel, sekarang boleh buka mata!"

Luciel membuka mata, namun dia heran lantaran ada sebuah koper besar berwarna hitam di hadapannya. "Keisha, ini apa?"

"Di dalam koper ini ada perlengkapan untuk menjadi detektif! Keisha sudah membuat keputusan, Keisha akan membantu menemukan mami nya Luciel! Dengan peralatan ini maka kita bisa mencari lebih mudah!"

"Sungguh?!" tanya Luciel bersemangat.

"Tentu saja! Hari ini kita akan jadi detektif!"

Terpopuler

Comments

Tar Sih

Tar Sih

cerita yg bagus....

2022-10-08

3

lihat semua
Episodes
1 Kehamilan Tak Diinginkan
2 Tuan Muda Kartawijaya
3 Bayi Tanpa Nama
4 Menagih Pertanggungjawaban
5 Pernikahan Tersembunyi
6 Pesta Berujung Bencana
7 Identitas Baru
8 Mendengar Informasi Mengejutkan
9 Mami Dalam Bahaya
10 Bertemu Kakak yang Baik
11 Teman Pertama Luciel
12 Detektif Cilik
13 Merasa Mirip
14 Kebebasan Sebelum Kemalangan
15 Identitas Sang Tuan Penyelamat
16 Mami Angkat?
17 Keputusan Chelsea
18 Buktikan Tekatmu!
19 Keisha Tidak Mau Berbagi Bunda!
20 Hari Pertama Luciel Bersekolah
21 Dia Wanitaku
22 Terluka
23 Kasih Sayang Seorang Kakak (1)
24 Kasih Sayang Seorang Kakak (2)
25 9 Family
26 Acara Perekrutan
27 Resmi Bergabung
28 Tugas Pertama
29 Musuh Sebenarnya
30 Alasan Leon
31 Rencana Tuan Besar
32 Salah Paham
33 Cemburu
34 Chelsea VS Kaitlyn (1)
35 Chelsea VS Kaitlyn (2)
36 Tidak Boleh Goyah!
37 Siapa yang Lebih Penting?
38 Merasa Terasingkan
39 Pelukan Hangat yang Dirindukan
40 Kekacauan
41 Rencana Gila
42 Konspirasi
43 Apa Kau Berkhianat?
44 Menginginkan Luciel
45 Sikap yang Berubah
46 Tirani
47 Paksaan
48 Kegagalan
49 Bersandarlah Padaku
50 Perlahan Tapi Pasti
51 Persaingan Untuk Luciel
52 Hubungan yang Buruk
53 Pertunjukan Pentas Drama Luciel dan Keisha
54 Hari yang Tak Terlupakan
55 Hidup Seperti Boneka
56 Lautan Api
57 Setangkai Mawar Kesedihan
58 Rencana Jahat
59 Melewati Batas
60 Canggung
61 Pengakuan Chelsea
62 Aku Akan Merindukanmu
63 Orang yang Ramah
64 Hari yang Melelahkan
65 Wajah Asli Divisi 3
66 Fakta
67 Luciel Bukan Barang
68 Keluarga yang Utuh
69 Hari Paling Indah
70 Bocah yang Tidak Mudah Dihadapi
71 Boneka yang Terlepas Dari Tuannya
72 Akira Sang Koki
73 Dilema
74 Anak yang Rewel
75 Gadis Kecil yang Diperalat
76 Tak Punya Jalan Untuk Kembali
77 Keserakahan
78 Kemarahan Leon
79 Menyembunyikan Kebenaran
80 Mad Dog
81 Grizzly Cat
82 Matahari Telah Membeku
83 Merasa Goyah
84 Penjelasan Dika
85 Tiga Pilihan
86 Penyesalan Leon
87 No Reason
88 Mad Dog VS No Reason
89 Tak Mau Menambah Musuh
90 Pelajaran Tak Terlupakan
91 Memundurkan Rencana
92 Pesan Rahasia
93 Bertemu Musuh Utama
94 Kuda Hitam
95 Tugas Terakhir (1)
96 Tugas Terakhir (2)
97 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (1)
98 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (2)
99 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (3)
100 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (4)
101 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (5)
102 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (6)
103 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (7)
104 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (8)
105 Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (9)
106 Egois
107 Lamaran Dadakan
108 Berebut Pewaris
109 Mengingkari Janji
110 Memenuhi Janji
111 Dendam atau Cinta?
112 Awal yang Baru
113 Pertemuan
114 Memberikan Restu
115 Apakah Sudah Berakhir?
116 Prinsip
117 Senyum Kebebasan
118 PENGUMUMAN PERGANTIAN SEASON
119 SEASON 2. Ayo Cerai!
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Kehamilan Tak Diinginkan
2
Tuan Muda Kartawijaya
3
Bayi Tanpa Nama
4
Menagih Pertanggungjawaban
5
Pernikahan Tersembunyi
6
Pesta Berujung Bencana
7
Identitas Baru
8
Mendengar Informasi Mengejutkan
9
Mami Dalam Bahaya
10
Bertemu Kakak yang Baik
11
Teman Pertama Luciel
12
Detektif Cilik
13
Merasa Mirip
14
Kebebasan Sebelum Kemalangan
15
Identitas Sang Tuan Penyelamat
16
Mami Angkat?
17
Keputusan Chelsea
18
Buktikan Tekatmu!
19
Keisha Tidak Mau Berbagi Bunda!
20
Hari Pertama Luciel Bersekolah
21
Dia Wanitaku
22
Terluka
23
Kasih Sayang Seorang Kakak (1)
24
Kasih Sayang Seorang Kakak (2)
25
9 Family
26
Acara Perekrutan
27
Resmi Bergabung
28
Tugas Pertama
29
Musuh Sebenarnya
30
Alasan Leon
31
Rencana Tuan Besar
32
Salah Paham
33
Cemburu
34
Chelsea VS Kaitlyn (1)
35
Chelsea VS Kaitlyn (2)
36
Tidak Boleh Goyah!
37
Siapa yang Lebih Penting?
38
Merasa Terasingkan
39
Pelukan Hangat yang Dirindukan
40
Kekacauan
41
Rencana Gila
42
Konspirasi
43
Apa Kau Berkhianat?
44
Menginginkan Luciel
45
Sikap yang Berubah
46
Tirani
47
Paksaan
48
Kegagalan
49
Bersandarlah Padaku
50
Perlahan Tapi Pasti
51
Persaingan Untuk Luciel
52
Hubungan yang Buruk
53
Pertunjukan Pentas Drama Luciel dan Keisha
54
Hari yang Tak Terlupakan
55
Hidup Seperti Boneka
56
Lautan Api
57
Setangkai Mawar Kesedihan
58
Rencana Jahat
59
Melewati Batas
60
Canggung
61
Pengakuan Chelsea
62
Aku Akan Merindukanmu
63
Orang yang Ramah
64
Hari yang Melelahkan
65
Wajah Asli Divisi 3
66
Fakta
67
Luciel Bukan Barang
68
Keluarga yang Utuh
69
Hari Paling Indah
70
Bocah yang Tidak Mudah Dihadapi
71
Boneka yang Terlepas Dari Tuannya
72
Akira Sang Koki
73
Dilema
74
Anak yang Rewel
75
Gadis Kecil yang Diperalat
76
Tak Punya Jalan Untuk Kembali
77
Keserakahan
78
Kemarahan Leon
79
Menyembunyikan Kebenaran
80
Mad Dog
81
Grizzly Cat
82
Matahari Telah Membeku
83
Merasa Goyah
84
Penjelasan Dika
85
Tiga Pilihan
86
Penyesalan Leon
87
No Reason
88
Mad Dog VS No Reason
89
Tak Mau Menambah Musuh
90
Pelajaran Tak Terlupakan
91
Memundurkan Rencana
92
Pesan Rahasia
93
Bertemu Musuh Utama
94
Kuda Hitam
95
Tugas Terakhir (1)
96
Tugas Terakhir (2)
97
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (1)
98
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (2)
99
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (3)
100
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (4)
101
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (5)
102
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (6)
103
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (7)
104
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (8)
105
Menyingkap Kebenaran - Violent Zone (9)
106
Egois
107
Lamaran Dadakan
108
Berebut Pewaris
109
Mengingkari Janji
110
Memenuhi Janji
111
Dendam atau Cinta?
112
Awal yang Baru
113
Pertemuan
114
Memberikan Restu
115
Apakah Sudah Berakhir?
116
Prinsip
117
Senyum Kebebasan
118
PENGUMUMAN PERGANTIAN SEASON
119
SEASON 2. Ayo Cerai!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!