" Tubuhmu masih lemah ? Racun itu sudah menyebar kedalam tubuhmu ". Kata Pria itu.
" Jika begitu , mungkin kau bisa menolongku".
" Tidak bisa . aku bukan ahli Racun." Ucap Pria itu lalu pergi begitu saja.
Nona Kedua berusaha untuk membangkitkan Tubuhnya agar bisa mencari Penawar Racun untuknya.
Jika tidak maka Racun Ular itu mungkin akan membuatnya Lumpuh.
Nona Kedua berjalan dengan Sempoyongan bahkan Tangannya berusaha menahan Kepalanya yang terasa berat.
Kali ini harus berjuang untuk mencari Herbal yang bisa menetralkan Racun Ular itu.
" Serpertinya Aku menemukan Tanaman Herbal itu ? ya , aku menemukannya ." Nona Kedua Kegirangan.
Tanaman Mongoose sangat ampuh untuk menetralkan Racun Ular.
Dan Tidak banyak orang yang tau tentang Tanaman herbal itu .
Nona Kedua pasti telah mempelajarinya dari buku yang ditemukannya di Gubuk Nenek Tua.
Tanaman Herbal Mongoose berhasil didapatkan , Dia juga sudah mempelajari cara menggunakannya dengan menumbuknya hingga mengeluarkan Air , sebelum dioleskan ke tangannya Nona Kedua pergi ke sungai membersihkan Kulitnya.
Pria itu datang membawa Buah Persik ditangannya.
" Apa yang sedang kau lakukan ." Kata Pria itu dengan sebuah Pertanyaan.
" Ku kira kau pergi meninggalkanku sendirian ." Sindirnya.
" Seharusnya begitu ." Jawabnya dengan Santai
" Kau ?". Nona Kedua merasa telah dipermainkan olehnya.
Pria itu melihat Nona Kedua sedang mengoleskan Tumbukan Herbal Mongoose ke Lukanya .
Diam menyaksikan Nona Kedua selesai Mengobati dirinya sendiri , Pria itu merasakan sesuatu seperti mendeteksi datangnya seseorang yang sedang menuju Tempat mereka saat ini.
Pria itu langsung menarik tangan Nona Kedua untuk segera pergi.
" Hei , mengapa kau menarik tanganku ? ". Protes Nona Kedua.
" Sementara jauhi tempat ini , karena ada bahaya . Jika kau ingin menyerahkan diri silahkan ". Pria itu langsung pergi sambil memakan buah Persiknya .
" Pria Gila ? mengapa aku harus ditolong oleh Pria seperti dia . Tapi , Sepertinya aku juga merasakan sebuah derapan kuda menuju tempat ini." Nona Kedua mulai Panik.
Mereka segera pergi dari Sungai itu untuk menghindari Kecurigaan .
Karena Pria yang saat ini sedang bersama Nona Kedua melakukan penyamaran jadi bertindak seperti orang bodoh dan penakut namun dilakukan karena harus menutupi identitasnya .
" Pria Penakut ? untuk apa tubuh yang gagah , Wajah Tampan tapi sembunyi dibalik Wanita". Sindirnya dengan pedas.
" Siapa yang Penakut ? " . Mendekati Nona Kedua.
" Katakan sekali lagi padaku ". Semakin mendekat hingga Nafas Keduanya dapat dirasakan oleh keduanya.
Kedua mata saling bertemu bahkan tidak berkedip karena tak sempat.
Jantung Keduanya berdetak lebih cepat .
" Perasaan macam apa ini ?". Gumam Pria itu dalam hati.
" Jantungku ? Kenapa berdegug seperti itu ? apakah aku saat ini mengalami Sakit Jantung". Nona Kedua juga bergumam dalam hati dengan Polosnya.
Nona Kedua mendorong tubuh kekar Pria itu dengan kasar.
" Kau sakit Jantung ? ". Ujar Nona Kedua.
" Bukan Jantungku saja yang berdetak lebih cepat , sepertinya jantungmu demikian Nona ? ". Goda Pria itu.
Mereka saling menjauh karena menahan rasa Malunya.
Begitu mendengar Suara Orang yang mendekat , Keduanya segera bersembunyi dibalik semak-semak belukar yang begitu lebat bahkan jika mereka melompat kedalamnya pun akan aman.
Nona Kedua tidak menyangka jika akan ada Pasukan besar yang datang.
Pasukan itu menemukan bekas Tumbukan Tanaman Herbal Mongoose .
" Ketua ? lihatlah , sepertinya seseorang telah keracunan oleh gigitan ular . " Ungkap Salah satu Pasukan yang termasuk bawahan .
" Disini banyak Tanaman Herbal untuk menetralisir Racun Ular namun sepertinya yang melakukan ini sangat Ahli dibidang Peracunan.". Selidik Ketua yang memimpin Pasukan.
" Tumbukan ini masih sangat basah itu berarti mereka belum jauh ". Kata salah satu pasukan.
" Cepat cari mereka segera ?. Kata Ketua Pasukan.
Ketua Pasukan itu mengenal segala herbal namun cara meraciknya kurang paham karena selama ini dia hanya mengikuti Tuannya yang merupakan Suami dari Nenek Tua yang ditemui oleh Nona Kedua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments