Liu Ban melihat Sosok Pria yang sangat dikenalnya.
" Mengapa Yang Mulia Qing Yu bisa ada disini". Gumamnya dalam hati.
Tanpa disadari oleh Dirinya sendiri, Saat ini meninggalkan Nona Kedua yang sedang memilah milih Tanaman Herbal itu.
Liu Ban mengikuti Kemana Pria yang dikenalnya itu pergi.
" A'ban ? Herbal ini begitu banyak macamnya sungguh aku akan kaya mendadak ". Menoleh ke arah Liu Ban yang ternyata tidak ada seorangpun disana.
Nona Kedua merasa Kesal karena ditinggalkan tanpa Pesan , tidak seperti biasanya Liu Ban seperti itu.
Nona Kedua merasa Aneh namun tidak memperdulikannya.
Seketika matanya Terbelalak melihat Bunga yang baru saja dibaca olehnya melalui buku kecil milik Nenek Tua.
Bunga Dandelion ? Ya , Nona kedua menemukan Bunga Dandelion berwarna Kuning cerah.
Namun sayangnya bunga itu berada di daerah yang susah untuk jangkau oleh Orang.
Bunga itu berada di antara tebing yang curam , Nona Kedua melihat ke bawah dan kemungkinan itu sangat dalam.
" Aku harus mendapatkannya ". Kata Nona Kedua.
Karena sudah tidak merasa takut dengan dalamnya tebing yang curam itu , Nona Kedua berusaha untuk turun secara perlahan agar tubuhnya seimbang .
Namun Nasibnya saat ini tidak baik , Ada seekor Ular yang datang bahkan menyerang Nona Kedua.
" Aaaawww ". Nona Kedua tergigit Ular tersebut.
Rupanya Ular itu beracun sehingga Tubuh Nona Kedua mulai lemah bahkan wajahnya pun terlihat memucat.
Saat ini Dia hanya bergantung pada Akar yang memanjang namun terlihat kokoh.
" Sial ? Kenapa ular itu menggigitku . Apa dia Penjaga Bunga Dandelion ". Tebaknya.
Nona Kedua berusaha untuk Naik ke atas namun Tubuhnya lemah .
" Jika seperti ini ? aku bisa mati karena racun ular sialan itu . A'ban sialan itu meninggalkanku tanpa memberitahuku ". Umpat Nona Kedua .
Seseorang mendengar suara berisik dari bawah Tebing dan melihatnya.
" Kau mau bunuh diri ". Katanya sambil mengejek.
" Ku mohon tariklah aku ke atas ? aku sudah tidak kuat lagi ." Pintanya pada Pria itu.
Karena merasa tidak tega , Pria itu segera turun untuk menolong Seorang Wanita yang terlihat lemah.
" Mengapa wajahmu memucat ?". Selidik Pria itu.
" Bawa aku dulu naik ke atas ?". Lirihnya dengan pelan karena tubuhnya sudah sangat Lemah.
Pria itu melihat Tangan Wanita yang sepertinya tergigit ular berbisa.
Tanpa keraguan sedikitpun Pria itu mencekal tangan Wanita yang ditemuinya lalu disedot hingga racun itu keluar.
" Percuma saja kau menyedotnya , racun itu sudah menyebar ?". Suaranya mulai melemah.
" Setidaknya berkurang ". Jawab Pria itu dengan Kesal.
Pria ini tau jika dibawah tebing ada Sebuah Sungai , mereka menjatuhkan diri kebawah.
" Kau Pria Gila ". Teriaknya .
Pria itu tidak memperdulikan Apa yang dikatakan oleh Wanita yang meneriakinya Pria Gila.
*Byurr*
Mereka tercebur ke Dalam Sungai.
Pria itu Menggendong Nona Kedua dan membawanya ke dasar sungai .
Nona Kedua tidak sadarkan diri.
Pria itu terkejut saat Kulit Wanita yang dibawanya saat ini bersinar bahkan Kecantikannya memancarkan sebuah Aura.
" Bukankah tadi Wanita ini berkulit gelap ? " Pikirnya.
Pria mana yang akan tahan melihat Kecantikan seorang Wanita bak seorang dewi itu .
Pria itu memejamkan matanya sejenak dan membukanya kembali.
" Siapa Wanita ini sebenarnya ? berpakaian Seorang Pelayan , menyembunyikan Kecantikannya . Apakah dia ? ". Mulai mencurigai Nona Kedua.
Tiba-tiba Nona Kedua membuka kedua matanya.
" Dimana aku ? Ibu ... Ibu ..? Ning'er ingin pulang ". Katanya dengan isakan Tangisnya.
" Rupanya kau sudah sadar ."
" Si..Siapa kau sebenarnya ? ". Tanya Nona Kedua pada Pria itu.
" Harusnya aku yang mengatakannya ." Jawab Pria itu dengan Tatapan Tajam seperti ingin membunuh.
Nona Kedua segera bangkit dari Tubuh yang sedang terbaring.
Kepalanya masih terasa pusing namun tetap memaksa untuk duduk.
Begitu melihat Tangannya yang sudah luntur oleh Bubuk Penggelap kulit . Nona Kedua terhentak kaget dan langsung menancapkan tatapan tajamnya ke arah Pria didepannya.
" Kau ? apakah kau ? ". Memejamkan matanya karena tidak tahan merasa Pusing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments