Suara itu sangat keras hingga membangunkan Pengawal yang berada di Kediaman Liu.
Liqin berlari sambil berjalan tertatih karena kakinya sedikit terkilir.
Sesampainya di kamar Nona Kedua.
" Hufttt Hampir saja ". Kata Nona Kedua sambil mengusap dadanya.
*Pletak*
" Ouwh Nona ? mengapa kau tega memukulku ". Memegang Kepala dan Kakinya yang kesakitan.
" Kau ceroboh ? aku ingin mandi cepatlah siapkan air hangat ". Suruhnya pada Pelayan yang malang itu.
" Baik Nona.".
Suara Burung kecil berkicau dan Langitpun mulai terbebas dari Balutan kegelapan.
Sang Mentari menyambut dengan Ketenangan.
Tuan dan Nyonya Liu sedang menikmati Teh yang telah disiapkan oleh Pelayan Kediaman .
" Ku dengar jika Kaisar mengadakan Perayaan penyambutan Pangeran Mahkota yang telah kembali ke Istana hari ini Tuan , Benarkah itu." Merasa Penasaran.
" Nyonya memang tidak pernah absen jika berhubungan dengan Istana Qianwu." Jawabnya dengan Tenang sambil meneguk Tehnya.
" Ini Pertama kalinya untuk Putri Kita , Tuan. ". Imbuhnya.
" Benar ? Kuharap Pangeran Mahkota melirik Ming'er kita ." Angannya berlebihan untuk berharap .
" Tentu saja Ming'er yang berbakat memiliki Prestasi besar akan membuat Yang Mulia Pangeran jatuh hati ".
Obrolan mereka rupanya terdengar Oleh Selir Fang.
menurutnya Liu Jing tak kalah dengan Putri Nyonya Liu , Liu Ming dan pasti dapat memikat Sang Pangeran.
Selir Fang memperingatkan Nona Ketiga agar tak kalah dengan Nona Pertama karena usia merekapun tak beda Jauh hanya selisih satu tahun.
Nona Ketiga hanya berselisih 2 bulan saja dengan Nona Kedua.
Bagaimanapun juga Nona Ketiga walau terlahir dari Selir namun termasuk anak dari Tuan Perdana Menteri Liu.
Nona Kedua mendengar berita Perihal Perayaan Penyambutan Pangeran Mahkota , yang lainnya ingin pergi untuk mengambil Kesempatan bertemu Sang Pangeran Mahkota yang Katanya Sangat Tampan berwibawa .
" Liqin , Siapkan Air Panas besok sebelum Ibu datang ". Kata Nona Kedua.
" Nona mengapa seperti itu ? bukankah ini Kesempatan untuk melihat Ketampanan Para Pangeran yang katanya ?" .
" Diam ? Hentikan dan Usaplah air Liurmu itu sungguh memalukan ." Omelnya.
" Aa..air Liu Nona.. mana ? tidak ada ." Sangkalnya.
" Kau membayangkan Ketampanan itu kan ?".
" Benar ? tapi tidak ada Air Liur ". Jawabnya lagi sambil meraba ke ujung mulutnya namun tidak ada.
Nona Kedua tertawa menyaksikan Pelayannya yang begitu Polos dan Bodohnya padahal Itu Hanya Perumpamaan saja.
Hari ini Kediaman benar-benar sangat Ketat Penjagaannya .
Nona Kedua tidak memiliki celah untuk keluar lagi .
Nyonya Liu memanggil Putrinya untuk segera pergi ke Ruangan Utama.
" Liqin , Aku tidak akan memakai Bedak atau Perona bahkan Pewarna bibir itu ? Tolong ambilkan bubuk yang berwarna Coklat itu."
Bubuk yang dimaksut Nona Kedua adalah Bedak yang berwarna Kecoklatan yang biasa dipakai ketika keluar dari Kamarnya.
Dia menyembunyikan Kulit Wajah Putih seputih Susu .
bukan hanya wajahnya yang dibaluri Bubuk Kecoklatan itu , Seluruh badanya pun kini terlihat tidak seputih Susu lagi.
namun Jika orang yang paham dan mengerti pasti bukan sesuatu yang sulit, sepertinya hanya Pangeran Ke empat yang mengetahui Trik seperti yang dilakukan Nona Kedua .
Nona Pertama sangat Cantik begitupun dengan Nona Ketiga.
" Adik ? semakin hari kulitmu semakin gelap apakah tidak takut ?". Kata Nona Pertama yang mengomentari Kulit adiknya.
" Ini sudah takdir kak ? Harus bagaimana lagi ." Jawabnya dengan Memelas.
" Kakak Punya Ramuan untuk mencerahkan Kulitmu , bagaimana jika nanti memberikannya untukmu adik ".
" Jika sudah Gelap ya sudah gelap tidak bisa secerah Mentari lagi ". Sambung Nona Ketiga.
" Kau ? Apa maksut perkataanmu hah ". Menarik rambut Nona Ketiga dengan Kasar hingga Meringkis kesakitan.
" Aww.... kau ? bisakah tidak kasar ".
" Kenapa hah ? kau selalu memulainya bukan.. ".
Tuan Liu mendapati Nona Kedua yang sedang menarik rambut Indah milik Nona ketiga.
" Ning'er !". Teriak Tuan Liu memanggil Nama Nona Kedua.
" Iya ayah. tidak perlu berteriak seperti itu ? Aku tidak tuli ." Jawabnya dengan santai .
*Plak*
Tuan Liu menampar Pipi Nona Kedua dengan Kerasnya.
" Ayah ". Teriak Nona Pertama.
Nona Ketiga merasa Keberuntungan hari ini memihak kepadanya.
Kali ini bersorak ria didalam hatinya.
" Mau sampai kapan kau bertingkah kasar seperti ini hah ? rupanya kau harus diberikan pelajaran ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
AngHa02
next/Drool//Drool/
2024-05-28
0
Nia Sulistyowati
sepertinya sudah mulai seru ceritanya
2024-03-18
0