Nona Kedua dan Liqin menemui Liu Ban yang sedang menunggunya saat ini bahkan sudah sangat khawatir.
" Ning'er ? Syukurlah kau tidak apa-apa . Ayo kita pergi dari sini . Aku punya Firasat buruk tentang tempat ini ." Ujar Liu Ban.
*Deg*
Jantung Nona Kedua terhenti tiba-tiba saat mendengar Perkataan Liu Ban , Pasalnya Sosok Liu Ban memilik kelebihan itu dan sangat akurat.
" Tapi , Kita harus menguburkan Nenek Tua itu ?". Ungkapnya yang mengejutkan .
" Apa ? Menguburkannya ?". Seketika matanya melotot.
" Nanti kuceritakan , sekarang bantulah Liqin ? aku masih ingin mencari sesuatu di dalam Gubuk ini ?".
Dengan Perasaan yang tidak begitu tenang , Nona Kedua sedang mencari sesuatu yang entah tiba-tiba dalam pikirannya muncul sebuah Benda yang menurutnya Pasti akan membantu.
Secepatnya dia harus menemukan Benda itu, Netranya tertuju pada sebuah buku tua dan sudah usang.
" Apakah ini adalah buku yang sedang kucari saat ini ? baiklah aku akan membawanya ." Dengan cepat Nona Kedua menyimpannya dalam Hanfu karena Buku itu Kecil namun sedikit tebal.
Pada saat akan pergi , tidak sengaja menjatuhkan benda lagi.
" Apa lagi ini ?" . Katanya yang Penasaran.
Benda itu adalah Sebuah Botol Porselen yang memiliki Ukiran bunga Meihua yang Indah.
Tidak butuh waktu lama , Nona Kedua tanpa basa-basi membawanya juga.
" A'ban , Liqin . Bagaimana ? Apakah sudah selesai . Ada baiknya kita harus segera pergi dari sini segera ?." Ajak Nona Kedua.
" Baik." Jawab Liu Ban.
Mereka segera pergi menyusul Pasukan Iringannya dan pergi secepatnya dari hutan ini .
" Cepat bereskan Tenda secepatnya , Kita tidak akan bermalam disini ?". Titah Nona Kedua.
Setelah selesai Berkemas , mereka pun melanjutkan Perjalanannya kembali.
Nona Kedua menghela nafasnya dengan Panjang karena sejak tadi perasaannya benar-benar panik .
" Huhhhhhh ...Hahh...? Liqin , Sepertinya hidupku sekarang akan dihantui terus menerus oleh Nenek Tua itu ? Benar-benar sulit dipercaya . Dia membawaku pada Bencana sungguh kali ini aku merasa Ketakutan yang luar biasa ?". Tangan Nona Kedua menggenggam Tangan Liqin.
" Nona ? Apakah itu yang dinamakan sebuah Takdir . Nenek Tua itu meminta Nona untuk ?". Seketika Mulut Liqin dibungkam oleh Tangan Nona Kedua.
" Pelankan suaramu ". Lirihnya dengan Pelan.
" Aku Lupa Nona ? baiklah , aku tidak akan berbicara lagi ".
Nona Kedua dipilih Oleh Nenek Tua itu untuk menolongnya karena sudah sejak lama menunggu kedatangannya.
" Membersihkan Nama , Di Fitnah dan Permaisuri Kejam ". Gumamnya dalam hati yang membuat Nona Kedua merasa beban pikirannya saat ini begitu berat.
Nenek Tua itu seakan menyeretnya harus masuk kedalam sebuah Istana entah itu Istana Kekaisaran atau Istana Kerajaan yang dimaksut oleh Nenek Tua itu.
Benar-benar beban yang sangat berat . Nona Kedua merasakan apakah ini adalah sebuah Karma untuknya ? Karena telah membuat Seluruh Kediaman Liu Merasa Kepalang karena Ulahnya yang tiada habisnya membuat Onar dan mengganggu Ketenangan orang.
" Ish.. Haruskah aku menanggung beban seberat ini ? bagaimana caranya aku membantunya . ini sungguh sangat menyebalkan ?". Kesalnya .
" Bukankah Nona punya Petunjuk ?". Kata Liqin.
" Aahh Kau benar ? Itu .. itu pasti ada dalam buku kecil yang tadi ". Nona Kedua mencari Buku kecil yang dibawa dari Gubuk Nenek Tua itu
Dalam buku itu terdapat Resep-resep Obat maupun pembuatan ramuan dan Penawar segala Racun berbahaya sekalipun.
Dibuku itu juga tertuliskan sebuah nama " Wuyu " .
" Siapa Wuyu ini ? ataukah nama Nenek Tua itu atau Orang lain. Aku harus menanyakannya pada A'ban nanti ". Gumamnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments