Esok harinya , di Kediaman Liu saat ini sedang riuh karena Nona Pertama masih tidak terima dengan Sikap Nona Ketiga .
Nona Ketigapun tidak tinggal diam karena terlihat dari sifatnya yang tidak mudah ditindas harusnya mudah terprovokasi selalu mudah emosi tidak bisa mengontrol emosinya namun dia tidak bisa berbohong , Perkataannya selalu Jujur.
" Pagi-pagi seperti ini Anak Ayam mengganggu ketenanganku ." Kata Nona Kedua.
Melihat Nona Pertama yang sepertinya Tidak akan menang melawan Nona Ketiga , Nona Kedua mendatangi Keduanya.
" Hem . Hei anak ayam ? ada apa , pagi-pagi berkotek tidak karuan ." Ucapannya membuat Nona Ketiga naik darah bahkan mendengus kesal seperti Banteng yang akan menyerang.
" Oh Adik Kedua , Sejak kapan kau ada disini . Bagaimana Keadaanmu. " Perhatian Nona Pertama.
" Sudah baik , Bagaimana kalian bisa mengganggu ketenanganku dipagi hari begini . Kepalaku jadi Pusing." Keluhnya .
" Kakak Pertama yang memulai , Dia begitu tidak terima karena Pangeran Mahkota lebih menyukaiku..ups..hehehe ??". Sindirannya begitu membuat Nona Pertama sudah tak tertahankan lagi.
* Plak--Plak--Plak*
Nona Kedua tercengang melihat Nona Pertama yang biasanya bersikap lemah lembut bisa berbuat kasar bahkan lebih Kejam darinya.
" Jika kau masih tidak berhenti mengucapkannya , aku tidak segan lagi untuk membunuhmu !!". Kecaman itu benar-benar membuat Nona Kedua tidak habis pikir .
Apakah itu benar-benar Nona Pertama saat ini.
Nona Ketigapun tidak menyangka jika Nona Pertama yang bersikap lemah lembut bisa sekasar bahkan sekejam Nona Kedua meski hanya dengan kata-kata.
" Hei , Anak Ayam ? kenapa kau terdiam begitu . Apa kau takut pada Kakak ? Hahaha Lucu sekali . " Olok-oloknya pada Nona Ketiga.
Nona Ketiga mengepalkan genggamannya .
" Aahh.. Mereka berdua berani menindasku !! lihat saja suatu saat ketika aku menikah dengan Pangeran Mahkota !". Cebiknya .
Sebelum pergi berangkat ke Desa Damei , Nona Kedua menyempatkan diri untuk keluar kediaman namun Tuan Liu menemukannya .
Tatapan Tajam Tuan Liu yang mendominasi Nona Kedua membuat Liqin bergetar ketakutan.
Tuan Liu menghampiri Nona Kedua.
" Apakah kau masih saja tidak takut setelah ayah memutuskan untukmu untuk mengirimmu ke Desa Damei itu ? Kau tau Desa Damei seperti apa , bahkan Orang-orang disana tidak segan menyiksamu apabila kau tidak mematuhi aturan disana !!". Ucap Tuan Liu dengan nada bergetar seakan menjelaskan jika Desa Damei itu Sangatlah mengerikan.
" Iya Ayah . Sebelum pergi kesana aku hanya ingin berjalan-jalan saja . Ayah tidak perlu khawatir aku akan kabur ." Jawabnya dengan Nada datar .
Tuan Liu sebenarnya tidak tega mengirim Putrinya ke Desa Damei itu , namun keinginannya sudah tekat agar Gadis itu bisa berubah dan menjadi Kepribadian yang baik dan tentu bisa membanggakkan kedua Orang tuanya.
Tuan Liu menghela nafas , Dia merasa Lelah sekali .
Nyonya Liu tak bisa menahan buliran air bening yang akan tumpah itu .
Jika dia menangis maka Gadis Kecilnya akan Sedih .
Semua Persiapan Kelengkapan sudah lengkap untuk Perjalanan Nona Kedua pergi ke Desa Damei.
" Ning'er ? ". Suara yang begitu lembut dan seperti menahan tangisan itu membuat Nona Kedua merasa Iba .
" Ibu , Jangan menahan air matamu lagi. Aku tau pasti ini sangat berat . Jangan khawatir suatu saat Ning'ermu akan kembali dan menjadi kebanggaanmu ." Gadis itu memeluk erat Sang Ibu bahkan Air matanya pun lolos dari matanya.
Suara Parau dari Nyonya Liu begitu menyayat hati Tuan Liu. Apakah tindakannya itu salah ? tentu saat ini Suara hatinya tidak berhenti memprotes dirinya sendiri .
" Ayah ? Kakak , jaga Ibu jangan sampai Induk Ayam beserta Anaknya datang mengganggunya." Kata Nona Kedua sambil melirik Ke arah Selir Fang dan Nona Ketiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments