“Aku takut,” ucap Aluna sekali lagi sembari menggigit bibir bawahnya. “Pelan-pelan,” rengek Aluna saat merasakan benda tumpul mulai menggesek-gesek bagian intinya dengan pelan, dan perlahan benda tumpul itu mulai melesak masuk sedikit demi sedikit, membuat Aluna menjerit kesakitan.
“Aww!!! Sakit!!” pekik Aluna yang kini memberontak di bawah kungkungan Arjuna.
“Tahan sedikit, Aluna,” pinta Arjuna yang sudah kepalang tanggung dan tidak bisa mundur lagi.
“Tidak! Tidak mau! Ini sakit, le-lepaskan aku!” Aluna mendorong dada bidang Arjuna agar pria itu melepaskan dirinya. Tidak kehabisan akal, Aluna menggigit lengan Arjuna sampai berdarah hingga membuat suaminya menjerit kesakitan.
“Arghhh! Kenapa kamu menggigitku!” Arjuna dengan terpaksa menghentikan aksinya yang akan membuka segel istrinya itu. Lalu pria itu menatap Aluna dengan sangat tajam.
“Jangan menatapku seperti itu.” Aluna langsung mengatupkan kedua kakinya saat Arjuna turun dari atas tubuhnya.
“Ayo! Kamu sepertinya harus di berikan pelajaran!” Arjuna langsung menarik tangan Aluna, turun dari atas tempat tidur dan menuju kamar mandi.
Sampai di kamar mandi, Arjuna langsung menyalakan air shower dan menarik Aluna ke bawah guyuran air shower yang dingin itu.
Tubuh Aluna yang masih polos menjadi basah, malah membuat Aluna semakin terlihat sexy dan menggairahkan. Gairah Arjuna yang tadinya sudah menyusut kini mulai naik kembali saat melihat tubuh istrinya.
“Arjuna jangan!” teriak Aluna saat Arjuna mendekatinya.
“Aku bilang jangan!” teriak Aluna lagi dengan keras, sembari memejamkan kedua matanya, karena ia tidak ingin melihat si junaedi yang gondal-gandul di depan matanya.
PLAK!
“Awww!!!” Aluna merasakan pukulan keras di lengannya, seketika itu ia membuka kedua matanya dengan lebar. Dan betapa terkejutnya dirinya jika semua yang dia alami hanyalah sebuah mimpi. Dan yang lebih membuatnya terkejut hingga jantungnya mau copot adalah saat melihat Arjuna berdiri di dekat tempat tidur sembari berkacak pinggang dan menatapnya dengan tajam.
“Ar-arjuna ...” Aluna segera mendudukkan diri sembari menarik selimut untuk menutupi tubuhnya bagian atas yang hanya mengenakan Bra saja. Entah sejak kapan suami dadakannya itu berada di sana. Dan apakah Arjuna sudah melihat semua lekuk tubuhnya.
“Ingin sekali aku sentuh ya? Sampai di dalam tidur pun kamu menyebut namaku!” ketus Arjuna, sembari memalingkan wajahnya. Jangkunnya naik turun, menelan ludah dengan kasar, karena beberapa saat yang lalu ia menikmati pemandangan indah yang membuat hasratnya memuncak. Ya ... ia melihat dua gunung kembar istrinya yang seperti akan tumpah dari wadahnya, begitu besar dan bulat. Ah, Sial! Arjuna mengumpat di dalam hati.
“Ish! Dasar tukang Pede! Aku bermimpi kalau kamu menjadi tukang kebun!” sangkal Aluna sembari melilitkan selimut di tubuhnya, seraya beranjak dari tempat tidur.
“Benarkah?!” Arjuna tentu tidak percaya dengan ucapan Aluna, apalagi beberapa saat yang lalu istrinya itu mendesahkan namanya.
“He-em,” jawab Aluna yang akan melangkahkan kakinya namun siapa sangka dengan jahilnya Arjuna menarik selimut yang di kenakan Aluna itu, dan pada akhirnya selimut tersebut terhempas dari tubuh Aluna.
“Arjuna!!” amuk Aluna sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
“Ups, aku tidak sengaja,” jawab Arjuna sembari mengangkat kedua tangannya tanpa beban sama sekali, dan itu malah semakin membuat Aluna menjadi emosi.
Tiba-tiba ide jahil melintas di kepala gadis berusia 20 tahun itu. “Oh, tidak sengaja ya?” Aluna berkata sembari menurunkan kedua tangannya, dan menghadap Arjuna sembari membusungkan dadanya.
GLEK
Arjuna menelan ludahnya dengan kasar saat melihat pemandangan yang terpampang di depan matanya.
“Kena kau!” batin Aluna, saat melihat Arjuna tergoda olehnya.
“Shitt!” umpat Arjuna seraya memalingkan wajahnya, lalu segera berlalu dari hadapan Aluna, menuju kamar mandi untuk mendinginkan tubuhnya yang terasa panas.
“Dasar kura-kura dalam ember!” cibir Aluna saat melihay suaminya memasuki kamar mandi.
*
*
Aluna segera memakai pakaiannya dan berjalan menuju dapur untuk memasak makan siang.
Masak sayur bayam, sambal terasi dan lauknya tempe goreng, yang di masak Aluna siang itu. Aluna begitu menyukai masakan rumahan, dan kenapa dia bisa masak, karena dulu ia pernah belajar memasak dengan salah satu pelayannya yang ada di rumah orang tuanya dulu. Walaupun dirinya super manja, tapi bukan berarti dirinya tidak bisa memasak, dan tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah.
“Tadi kedua orang tuamu datang kemari,” ucap Aluna sembari menyiapkan makan siang di atas meja makan, saat mendengar suara langkah kaki mendekatinya.
“Benarkah?” Arjuna memastikan sekali lagi.
“Ya,” jawab Aluna singkat tanpa menoleh.
Aroma maskulin menyeruak masuk ke dalam indra penciuman Aluna saat Arjuna sudah mendudukkan diri di kursi makan.
Aluna menoleh sesaat, menatap Arjuna yang sudah terlihat sangat tampan dengan pakaian casual, dan rambut tertata rapi.
Sungguh pria yang sangat sempurna, pikir Aluna.
“Lalu mereka berkata apa?” tanya Arjuna sembari memakan tempe goreng yang masih hangat.
“Kenapa kamu tidak terkejut?” Aluna malah melontarkan pertanyaan lainnya saat melihat reaksi Arjuna yang biasa saja.
“Aku sudah mengetahuinya, mereka sudah menghubungiku sebelumnya. Hei! Kamu belum menjawab pertanyaanku.” Arjuna segera mengalihkan pembicaraan.
“Aku ragu untuk menjawabnya,” ucap Aluna sembari tersenyum tipis.
Arjuna mengernyitkan keningnya sembari memicingkan matanya ke arah Aluna yang sedang mengambilkan nasi untuknya.
“Mereka berkata yang tidak-tidak kepadamu?” tebak Arjuna dan di jawab gelengan kepala dari Aluna.
“Tidak, mereka malah sangat baik dan juga bijaksana. Aku menyukai mereka yang sangat ramah dan menerima keberadaanku, hanya saja ... mereka meminta sesuatu yang tidak bisa aku berikan,” jawab Aluna membuat Arjuna bernafas lega namun juga merasa bingung dan penasaran dengan permintaan kedua orang tuanya.
“Katakan dengan jelas, apa yang mereka inginkan,” jawab Arjuna sembari menerima sepiring nasi dari Aluna. “Hei, sambal apa ini?” Arjuna tampak aneh saat mencium bau aneh dari sambal yang ada di piringnya.
“Sambal terasi,” jawab Aluna sembari mendudukkan dirinya, dan menatap Arjuna dengan intens.
“Kedua orang tuamu meminta cucu yang lucu-lucu,” ucap Aluna.
Arjuna yang sedang menyeruput kuah sayur bayam sampai tersedak hingga terbatuk-batuk saat mendengar ucapan Aluna.
“Uhuk ... uhuk ...” Arjuna segera mengambil tisu untuk mengusap mulutnya, lalu beralih meminum air putih yang sudah di sediakan oleh Aluna.
“Aku tidak salah dengar? Pasti kamu bercanda ‘kan! Dasar pembohong!” jawab Arjuna dengan kesal.
“Harusnya tadi aku merekam pembicaraan mereka agar kamu percaya!! Dasar Juned!!” sewot Aluna, sembari melotot horor ke arah Arjuna.
Arjuna memutar kedua matanya dengan malas sembari melanjutkan makannya. "Aku tidak akan pernah mengabulkan permintaan mereka! Kecuali jika aku menikah dengan orang yang aku cintai," jawab Arjuna dengan sinis.
Dan tentu saja pernyataan Arjuna yang seperti itu membuat hati Aluna mencelos sakit.
*
*
Ciee ... Yang udah berharap Aluna dan Arjuna main jungkat-jungkit 🤣🙏
Jangan lupa kasih Vote-nya dong, biar cerita ini bisa berlanjut terus. Udah nggak semangat😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
dasar june gendeng. thour buat June jadi bucin. biar tau rasa dia😜
2024-04-22
0
Ernadina 86
jiaaaaaahhhhh ngimpi...aku di prank/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-03-29
0
MENTARI SENJA
ya Alloh makkkk padahal lakku moco kilo wes konsentrasi tingkat dewa kae lo sambil mbayangke lah jebule kok apusi Q makkkk jan bangetennn🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-03-08
0