"Silahkan masuk," ucap Arjuna, mempersilahkan Aluna masuk ke dalam rumahnya yang sederhana itu.
Aluna mengedarkan pandangannya ke setiap sudut rumah tersebut. "Ini rumah kamu?" Aluna masih tidak percaya dengan semua yang ada di depan matanya.
"Ya ... Ini adalah rumahku, kenapa? Apakah kamu keberatan tinggal di sini? Jika iya, kamu boleh angkat kaki dari rumah ini," ucap Arjuna dengan datar.
"Ish!! Kamu kenapa begitu sensitif sih! Kita ini sudah suami istri, jadi kita sudah seharusnya tinggal bersama!" jawab Aluna ketus sembari menyebikkan bibirnya dengan kesal.
Arjuna tidak mendengarkan ucapan Aluna, pria itu melangkahkan kakinya menuju kamar yang ada di rumah tersebut dan di ikuti oleh Aluna dari belakang sembari menyerer dua koper besar.
"Kamarnya cuma satu?" tanya Aluna sembari merenggangkan kedua tangannya yang terasa pegal karena menyeret dua koper besar sendirian tanpa di bantu Arjuna sama sekali.
Aluna mengedarkan matanya di kamar bernuasa putih itu, ada ranjang berukuran King Size yang ada di tengah kamar yang tidak terlalu luas itu, di sisi kiri ada lemari tiga pintu, dan di samping lemari tersebut ada meja rias berserta kursinya, dan di sebelah kanan ada kamar mandi. Kamar tersebut menurut Aluna sangat sempit tapi terasa nyaman, jadi tidak masalah untuknya.
"Sepertinya begitu," jawab Arjuna, membuat Aluna menatapnya curiga.
"Sepertinya?" Aluna semakin memicingkan kedua matanya, menatap Arjuna dengan instens.
"Ah ... Maksudku ... Iya kamarnya hanya ada satu, aku membeli rumah ini beberapa hari yang lalu, dan secara kebetulan kamu menjadi istri dadakanku, entah kesialan atau keberuntungan yang aku dapatkan ini karena menikah dengan wanita sepertimu!" ucap Arjuna, sembari membuka lemari yang ada di dalam kamar tersebut.
"Hei! Tentu saja yang kamu dapatkan adalah sebuah keberuntungan, karena aku adalah wanita yang sangat sempurna, aku ini cerdas, cantik, sexy, dan juga pandai berdandan, sepatutnya kamu sangat bersyukur mendapatkan istri sepertiku!" ucap Aluna membanggakan dirinya sendiri, sembari menyisipkan anak rambut kebelakang telinganya, dan tersenyum malu-malu embek.
Arjuna menatap Aluna dengan tatapan yang sulit untuk di artikan, kemudian ia membungkukkan tubuhnya, karena Aluna hanya setinggi dadanya. Aksi Arjuna sontak saja membuat Aluna langsung memundurkan tubuhnya saat wajah Arjuna berada di dekatnya, ia takut jika Arjuna berbuat macam-macam kepadanya.
Padahal pas lagi pada mabuk, mereka berdua sudah pada ciuman ya? Dasar Aluna Somvlak 🤣
"Kamu memang cantik, aku akui itu tapi sayang sekali, kamu bukan tipe-ku! Paham!" ucap Arjuna dengan datar sembari menuding kening Aluna. "Jangan berharap kamu akan aku sentuh, karena kamu bukanlah wanita kriteriaku! Tepos!" lanjut Arjuna, membuat Aluna menggeram kesal sembari mengepalkan kedua tangannya dengan erat.
"Aku ini sexy!" Aluna tidak terima dengan perkataan Arjuna yang mengatakan jika dirinya 'tepos' padahal dirinya adalah primadona di kampusnya.
'Apakah pria ini matanya katarak?!' batin Aluna kesal.
"Terserah! Ingat, aku tidak menginginkan pernikahan ini, dan aku harap kamu mengerti!" tegas Arjuna sekali lagi.
"Cih! Aku juga tidak menginginkan pernikahan ini, dan satu hal yang harus kamu tahu jika aku mempertahankan pernikahan ini karena aku ingin menghindari permintaan Mommy-ku yang menginginkan aku menikah dengan tunanganku yang bajingan itu!" balas Aluna dengan menggebu-nggebu sembari menatap Arjuna dengan nyalang.
"Oke, jadi kita sama-sama tidak menginginkan pernikahan ini 'kan? Jadi aku ingin kita membuat sebuah perjanjian!" ucap Arjuna, membuat Aluna mengernyit heran.
"Perjanjian?" tanya Aluna, dan Arjuna menganggukkan kepalanya dengan mantap.
"Besok aku akan menjelaskannya kepadamu," jawab Arjuna. "Dan tenang saja, aku akan memberikanmu nafkah kepadamu," lanjut Arjuna sembari merogoh dompetnya di kantong celananya, dan memberikan sebuah ATM kepada Aluna.
"Gunakan sesukamu, aku akan mentransfernya setiap minggu, dan PIN-nya ada di balik ATM itu," ucap Arjuna sembari menyerahkan ATM tersebut kepada Aluna.
"Aku akan menghabiskan uangmu, terima kasih," jawab Aluna, sembari menerima ATM tersebut dengan senang hati.
"Habiskan saja kalau kamu bisa," jawab Arjuna sembari tersenyum miring.
"Cih, sombong, paling isinya juga cuma 1 juta!" cibir Aluna sembari memasukkan ATM tersebut je dalam tasnya.
Arjuna hanya tersenyum tipis saja mendengar cibiran Aluna.
"Aku ada urusan, mungkin aku tidak akan pulang malam ini, jadi—" ucapan Arjuna terhenti saat Aluna memotongnya.
"Wait! Kamu ingin pergi meninggalkan aku di malam pertama kita?!" pekik Aluna sembari membelalakkan kedua matanya.
TUING!
Arjuna menonyor kepala Aluna, "dasar bodoh, kita ini hanya main rumah-rumahan jadi tidak ada malam pertama! Paham 'kan!" ucap Arjuna membuat Aluna mengerucutkan bibirnya kesal, seraya mengusap keningnya.
"Paham ya paham! Tapi, aku takut hantu, jadi jangan tinggalkan aku sendiri," ucap Aluna sembari memperlihatkan raut wajahnya yang menggemaskan.
"Jangan sok Imut!" kesal Arjuna saat melihat wajah Aluna yang terlihat sangat lucu di depan matanya.
***
Bestie, kalau mau lanjut, kasih Vote, like, gift dan komentar ya. Terima kasih ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
lucu berdua, yg satu ngk mau nikah yg satu tkt hantu,. sru ngk tu, berdua😜
2024-04-21
0
Al_nindra
ahhhhh suka cerita nya, ada serius ada konyol nya 🤣🤣🤣🤣🤣
2023-08-07
1
Nelly oktavia
Bucin deh kalian. nantinya
2023-06-12
0