“Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, siapa kamu?!” tanya wanita tersebut, sembari beranjak dari atas tempat tidur sembari melilitkan selimut di bawah ketiaknya, namun pada saat ia ingin beranjak, Arjuna juga menarik selimut tersebut. Selimut yang sama, yang menutupi tubuh polos mereka berdua.
Dan pada akhirnya tarik menarik selimut pun terjadi, dan keduanya tidak ada yang mengalah. Pada akhirnya mereka sepakat untuk berbagi selimut untuk menutupi tubuh polos mereka.
“Dasar sialan! Cabul!” teriak wanita itu dengan keras dan kedua matanya melotot dengan lebar.
“Apa kamu bilang?!” Arjuna tidak terima di katakan ‘cabul’ oleh wanita tersebut.
“Apakah kamu tidak melihat tubuh kita berdua yang naked? Ah, jangan-jangan kamu sudah mengambil kesucianku?!” wanita itu menuding wajah tampan Arjuna yang juga tengah menatapnya dengan tajam.
“Jika aku melakukannya, pasti kamu juga merasakannya kalau area pangkal pahamu sakit? Tapi ini?” Arjuna tampak memicingkan matanya, lalu semakin menarik selimut tersebut untuk menutupi burung perkututnya yang bobo ganteng di bawah sana.
“Ketahuan sekali kalau kamu adalah pria mesum! Bagaimana bisa kamu tahu kalau habis berhubungan pertama kali itu sakit?!”
“Percuma berbicara dengan wanita dungu seperti kamu!” jawab Arjuna sangat kesal, membuat wanita tersebut kesal setengah mati.
“Ya! Katakan sekali lagi!!!” teriak wanita tersebut dan melayangkan tangan kanannya, ingin menampar Arjuna akan tetapi gerakannya terhenti saat melihat cincin berlian yang melingkar di jari manisnya.
“Ci-cincin?” gagap wanita tersebut sembari memperhatikan cincin berlian yang ia yakini adalah cincin pernikahan. Ia menatap Arjuna dengan intens, lalu menarik tangan kanan pria itu, dan benar saja ada cincin yang sama melingkar di jari manis Arjuna. “Apa yang sudah terjadi? Kenapa cincin pernikahan ini tersemat di jari manis kita? Apakah kita sudah--”
“Menikah? Tidak mungkin!” potong Arjuna dengan cepat, sembari menggelengkan kepalanya berulang kali.
“Tadi malam kita mabuk, coba kita mengingat kejadian tadi malam,” usul wanita tersebut sembari mendudukkan dirinya di tepian tempat tidur, sembari memegang ujung selimutnya agar tidak melorot.
Arjuna dan wanita tersebut saling diam dan mengingat kepingan-kepingan kejadian tadi malam saat mereka mabuk.
Flashback On
“Apakah kita akan menikah?” tanya wanita itu sembari bergelayut manja di lengan Arjuna.
“Iya, kita akan menikah dan hidup bahagia. Kita harus mencari cincin dulu,” jawab Arjuna sembari berjalan menuju sebuah rumah yang ia yakini adalah rumah Asisten ayahnya sekaligus desainer perhiasan ternama di kota itu.
“Cincin hi hi hi hi ...,” jawab wanita tersebut sembari mengangkat telapak tangannya sembari menatap jarinya. “Hei, kenapa jariku ada tujuh? Lalu mana jari manisku?” tanya wanita tersebut yang masih di bawah pengaruh minuman alkohol sembari memicingkan kedua matanya dan menatap jari tangannya yang terlihat bercabang. 😆
“Kamu ini mabuk bodoh!”
TUING
Arjuna menonyor kepala wanita tersebut dengan keras.
“Aduh, sakit tahu!” Wanita tersebut mengusap keningnya yang baru saja di tonyor oleh Arjuna. Ia mengerucutkan bibirnya dengan kesal.
Setelah mendapatkan cincin yang dia mau, Arjuna dan wanita tersebut memasuki mobil lagi dan menuju sebuah gereja.
“Apakah kalian yakin akan menikah?” tanya pemuka agama sembari menatap pasangan mabuk yang ada di hadapannya.
“Yakin!” jawab Arjuna, sembari cengengesan, dan wanita itu mengangguk setuju.
“Apakah Bapak tidak melihat jika kami adalah pasangan yang saling mencintai?” tanya wanita tersebut sembari mengangkat tangan kanannya, dan Arjuna mengangkat tangan kirinya, menyatukan di atas kepala membentuk love. 🤣
“Kami adalah pasangan yang saling mencintai dan sehidup semati, hi hi hi hii,” ucap Arjuna lalu mengeluarkan cincin berlian yang ada di dalam saku Jas-nya dan memberikan kepada pemuka agama tersebut.
“Baiklah, aku akan menikahkan kalian,” ucap pemuka agama tersebut. “Apakah tidak ada saksi?” tanyanya, dan pasangan mabuk tersebut menggeleng kompak sambil tertawa cekikikan.
“Kalau begitu tunjukan identitas kalian,” ucap Pemuka agama tersebut, kemudian Arjuna dan wanita tersebut kompak membuka dompetnya dan memberikan identitas mereka.
***
“Sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri, dan silahkan pasangan cincin ke pasangan kalian,” ucap pemuka agama setelah pasangan mabuk tersebut selesai mengikrarkan janji suci sehidup semati.
Wanita cantik itu bertepuk tangan kecil lalu memasangkan cincin ke jari manis Arjuna dan begitu pula dengan Arjuna yang melakukan hal yang sama.
Arjuna dan wanita yang tidak diketahui namanya itu kini menuju hotel mewah yang ada di pusat kota.
“Malam pertama, hi hi hi apakah kita akan melakukannya suamiku?” tanya wanita tersebut sembari menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur di kamar hotel tersebut.
“Tentu saja istriku,” jawab Arjuna yang mulai melucuti pakaiannya satu persatu, dan wanita tersebut pun tidak mau kalah, meloloskan mini dress dari tubuhnya.
“Ayo kita lakukan ...” Arjuna segera menindih tubuh wanita tersebut, dan memonyongkan bibirnya.
“Baiklah ayo, pelan-pelan aku masih virgin,” ucap wanita tersebut sembari cekikikan.
“Aku suka yang Virgin,” jawab Arjuna sembari memonyongkan bibirnya lagi, dan di sambut wanita tersebut akan tetapi pada saat bibir mereka akan menyatu, Arjuna ambruk di atas tubuh wanita tersebut.
Ngrrrok .... fyuhh ... ngrok ... fyuh ...
Terdengar dengkuran keras dari mulut Arjuna.
“Hei!! Kenapa kamu malah tidur! Ah, tidak asyik!” wanita tersebut kesal dan memukul punggung Arjuna lalu mendorong Arjuna dari atas tubuhnya, dan tidak berselang lama ia pun memejamkan kedua matanya.
Flasback Off
Arjuna dan wanita tersebut saling pandang, lalu memalingkan wajahnya, malu. Kemudian mereka kompak menatap cincin yang terselip di jari manis mereka.
“Jadi kita--”
“Sudah menikah?”
“Astaga!” Arjuna mengusap wajahnya dengan kasar, bagaimana bisa dirinya melakukan tindakan bodoh seperti ini? Dan menikah dengan wanita asing?
Sedangkan wanita tersebut menggigit kuku jarinya dengan perasaan resah. “Lalu kita harus bagaimana Tuan Asing?” tanya wanita tersebut, sembari menatap Arjuna yang sedang terbengong.
“Arjuna, panggil Juna,” ucap Arjuna kepada wanita tersebut.
“Aku Aluna,” jawab wanita tersebut, dan Arjuna menganggukkan kepalanya.
Arjuna dan Aluna memikirkan nasib mereka kedepannya. Bagaimana bisa mereka menikah dalam keadaan mabuk. Apakah pernikahannya itu sah di mata hukum dan agama?
“Sepertinya kita harus kembali ke Gereja di mana kita menikah tadi malam,” ucap Arjuna kepada Aluna.
“Iya, aku setuju,” jawab Aluna.
“Dan apakah malam pertama itu tidak terjadi?” tanya Aluna kepada Arjuna.
“Aku rasa tidak, seingatku aku tidak melakukannya sama sekali,” jawab Arjuna, sembari memungut pakaiannya di yang teronggok di atas lantai, tepatnya di dekat tempat tidur.
“Huh, aku bernafas lega jadinya, lalu jika pernikahan kita sah di mata hukum dan agama, apa yang akan kita lakukan?” tanya Aluna sembari menatap Arjuna yang terlihat sangat tampan.
***
Mana likenya dan jangan lupa di masukkan ke favorite kalian ya! Yang baca sudah banyak tapi yang kasih like dan favorite dikit banget, mau lanjut atau tidak, apa mau di pindah ke sebelah saja? Sedih aku tuh🤧🤧
Visual Arjuna dan Aluna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
sama2 hot seeeh
2025-02-22
0
Sita Sit
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-09-21
0
Agustina Kusuma Dewi
ihhhhhhssssss
2024-07-11
0