Leo?

.

Beberapa bulan telah dilewatinya. Esme semakin berteman sepi, Leo yang semakin hari semakin jarang menghubunginya, membuat Esme tidak tahan lagi berada di Amerika. Esme berontak pada orang tuanya di telepon, ia menjadi sosok yang berbicara kasar. Ia hanya ingin pulang sebentar ke Indonesia.

Tapi, orang tuanya bersikekeh dengan melarangnya terus menerus.

"Ayah, bisakah ayah memberi tahu aku tentang bagaimana kabar Leo disana? Akhir-akhir ini, Leo jarang mengabariku," pintanya di telepon, dengan suara lirih.

"Jangan mengganggunya, nak. Ayah lihat, dia sedang berusaha mencapai kesuksesan," ucap ayahnya di telepon.

Esme mengernyitkan dahinya. Entah mengapa, ucapan kata 'jangan mengganggunya' dari mulut ayahnya itu terdengar begitu menyayat hati.

Esme berniat menutup panggilannya, dengan perasaan hampa. Tapi tiba-tiba, ayahnya berbicara. Mengatakan bahwa setelah Esme lulus kuliah dan menjadi sarjana dengan nilai tinggi, keluarga Leo akan datang untuk mempersuntingnya.

Sontak saja, kabar itu menjadi suatu hal yang begitu menggembirakan untuknya.

"Makanya, kamu fokuskan saja belajarnya disitu. Tidak usah memikirkan Leo. Leo disini sedang berjuang untuk bisa menjadi setara dengan keluarga kita. Jangan mengecewakan kami," ucap ayahnya, dengan langsung menutup panggilan itu, begitu saja.

Teg!!

Apakah yang berbicara denganku di telepon ini adalah ayahku? Kenapa bicara ayah menjadi seperti itu? (Batinnya, terheran dengan sedikit kecewa di benaknya)

"Ah, sudahlah. Mungkin ayah hanya mengkhawatirkan aku," gumamnya. "Leo akan mempersuntingku, setelah aku lulus? Berarti tersisa dua tahun lagi aku belajar disini ! Aku akan belajar dengan baik di Amerika, lalu pulang membawa prestasi dan menikah dengan Leo." Esme terus saja bergumam dengan wajah yang berseringai.

..

Waktu berjalan begitu cepat, hingga dua tahun yang berlalu ini tidak terasa bagi Esme.

Hari ini adalah hari dimana kepulangan Esme dari Amerika. Ia pulang membawa prestasi dengan nilai yang cukup tinggi. Tak sia-sia, selama dua tahun ia menekuni pelajaran dengan berusaha tidak memikirkan Leo.

Saat Esme tiba di Indonesia, ia sudah menjadi wanita dewasa yang begitu mempesona.

Ia berjalan sangat anggun, dengan kaca mata hitam yang ia kenakan.

Kedua orang tuanya, beserta adik dan kakaknya menyambut hangat kedatangan Esme di bandara.

Keluarganya di buat takjub dengan penampilan Esme yang kian menawan.

Benar-benar tidak sia-sia mereka merawat dan mengirimkannya ke luar Negeri.

"Ayah! Ibu." Esme langsung memeluk kedua orang tuanya, mendekapnya sangat erat. Memecahkan rindu yang membeku bertahun-tahun.

"Kaka, kau menjadi orang bule sungguhan semenjak tinggal lama di Amerika," ucap Lolyta, adik satu-satunya Esmeralda. Mereka begitu dekat satu sama lain.

Lolyta adalah adik yang ramah dan lembut, ia selalu menghormati kakak-kakaknya.

"Apa kau tidak rindu padaku?" Balmond melentangkan kedua tangan besarnya. Ia adalah kakak gendutnya Esmeralda. Ia sangat penuh kasih pada adik-adiknya. Meskipun sangat gemar makan, tapi jika adiknya merengek meminta camilan, ia akan langsung memberikannya tanpa berdecak.

Esme beralih memeluk Balmond. "Aku sangat rindu ratusan camilan yang kau simpan di bawah ranjang, agar tidak ketahuan ayah dan ibu. Hahahaa...." Esme tertawa riang di pelukannya.

...

Setelah melepas rindu, kemudian ayahnya mengambil alih barang-barang yang Esme bawa selama tinggal di Amerika. Ia memasukannya kedalam bagasi mobil.

Esme dan keluargapun pulang, menuju rumahnya.

"Loly, Esme! Apa kalian lapar?" tanya Tn.Harits, yang sedang mengendarai mobil.

Tn.Harits adalah ayah dari Esmeralda.

"Ya, aku lapar!" jawab serentak Esme dan Lolyta.

"Ayah, selalu mengabaikan aku," decak Balmond, yang duduk di kursi paling belakang sendirian. Nampaknya, Balmond begitu pengap dengan tubuh besarnya.

"Kalau kau, tidak perlu ditanya lagi. Kau selalu saja kelaparan tiap detiknya," tutur Ny.Hilda dengan senyum di wajahnya.

Ny.Hilda adalah ibu dari Esmeralda.

Lalu, Tn.Harits melirik kekiri dan kekanan jalan, mencari restoran yang sudah buka. Karena suasananya masih pagi.

Setelah menemukan restoran yang sepertinya nyaman dan menunya sangat pas dilidah mereka. Tn.Harits menggiring keluarganya masuk ke dalam restoran.

Sambil memeriahkan kedatangan Esme ke Indonesia. Tn.Harits memesan seluruh menu yang ada di daftar menu itu.

Sontak saja, itu membuat kedua mata Balmond berbinar. Ia sesekali mengecap-ecap bibirnya, karena sudah tak tahan dengan godaan harumnya masakan yang menusuk hidungnya.

"Ayah, apa tidak terlalu berlebihan memesan semua masakan disini?" bisik Esme.

"Jika tidak habis, kita bisa membagikannya ke pengemis atau siapapun yang membutuhkan makanan ini," jawab Tn.Harits.

Dan memang benar, semua makanan yang tersaji di atas meja tidak habis. Balmond yang gemar makanpun, melambaikan tangannya. Perutnya, sudah benar-benar hampir meletus.

Kemudian, Esme dan keluarganya pulang dengan membungkus semua makanan yang tidak habis itu.

Di perjalanan pulang, Esme, Lolyta dan Balmond memberikan makanan itu pada beberapa gelandangan.

Ny.Hilda dan Tn.Harits tersenyum di dalam mobil, melihat tingkah baik ketiga anak-anaknya itu yang sedang mengulurkan tangan kepada orang-orang yang membutuhkan.

..

Sampailah mereka di rumah mewahnya.

Bi Inah dan Pak Lampir membuka pintu gerbang, sambil menyambut hangat kedatangan mereka.

Bi Inah dan Pak Lampir adalah suami istri yang bekerja di rumah Esme, mereka sudah bekerja saat Esme masih kecil.

Saat Esme membuka pintu mobil. Bi Inah dan Pak Lampir langsung mengerumuninya. Mereka betul-betul rindu padanya. Mereka pun melontarkan ribuan pertanyaan pada Esme tanpa ada jeda sedikitpun.

Tn.Harits dan Ny.Hilda langsung menepis pertanyaan yang bertubi-tubi itu, dengan membawa Esme masuk kedalam rumah.

Bi Inah dan Pak Lampir begitu antusias, wajahnya berseri-seri saat mengikuti langkah majikannya masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah.

Esme mengedarkan pandangannya. Melihat kesekeliling rumahnya. Ada sedikit yang berbeda, mungkin selama bertahun-tahun meninggalkan rumahnya, ada tambahan barang-barang dengan posisi yang berbeda.

"Esme, segeralah beristirahat ke kamarmu!" ucap Tn.Harits, sambil duduk di sofa ruang tamu.

Esme langsung berjalan menaiki anak tangga, menuju kamar tercintanya.

Lalu ia membuka pintu kamarnya.

Matanya menatap takjub, setelah melihat perubahan drastis kamarnya itu. Kamarnya kini, terkesan begitu anggun menurutnya.

Lalu, Esme membuka pintu balkon. Ia mengedarkan pandangannya, menatap beberapa atap rumah tetangganya.

Tiba-tiba, senyum di wajahnya menghilang. Esme langsung teringat pada Leo. Sudah dua tahun, ia tak berkomunikasi dengannya. Entah apa yang terjadi padanya.

Tak pikir panjang, Esme langsung berlari keluar kamar itu dan meninggalkan rumahnya.

Ny.Hilda yang baru saja keluar dari dapur, terhentak kaget setelah angin kencang berhembus tepat di wajahnya karena kecepatan Esme berlari.

"Esme ! Emeralda, mau kemana kau?" teriaknya, karena Esme sudah menghilang dari pandangannya.

Esme berjalan cepat disisi jalan. Menuju rumah Leo, yang jaraknya tidak jauh dari rumahnya, hanya terhalang tiga rumah besar saja.

"Leo!!... Leomord!" panggilnya sambil menggoyang-goyangkan kunci gerbang, karena gerbangnya digembok.

Biasanya, ibunya selalu cepat menyahut. (Batin Esme terheran)

Esme memanggil-manggil lagi nama lelakinya itu di depan rumahnya. Hingga membuat tetangga sebelahnya keluar dari rumah, karena merasa terganggu.

"Oh, Nona Esme. Pasti cari Leo, ya?" tanya wanita paruh baya itu.

"Iya, nek. Apa nenek tahu keberadaan Leo?" tanyanya, penasaran.

"Sembarangan kau panggil aku nenek," Wanita paruh baya itu menyepretkan sapu lidi yang ia genggam ke pantat Esme. "Panggil aku, tante !" serunya.

"A-ah! Ya, maaf tante. Hehe... jadi apakah tante tahu keberadaan Leo?" Esme terpaksa bertanya lagi dengan pertanyaan yang sama.

"Bukankah kau temannya? Masa kau tidak tahu, Leo dan keluarganya sudah lama pindah dari sini," jelas wanita paruh baya itu.

Hah?

"Pindah? Pindah kemana, nek? Ah! Maksudku pindah kemana tante?" Raut wajah Esme menjadi panik.

"Aku juga tidak tahu mereka pindah kemana. Saat di tanyapun, orang tuanya tidak ada yang mau menjawab," ucapnya.

Perasaan Esme menjadi semakin hampa, nafasnya pun sangat berat. Bendungan air dimatanya, perlahan muncul.

Lalu ia bertanya ke semua tetangga disitu, dan memang tidak ada yang mengetahui kemana pindahnya Leo.

Begitu sesak hatinya, sekian lama menopang rindu dengan tak bertemu, lalu dua tahun di campakan dengan tidak adanya kabar dari Leo.

Saat pulang dari Amerika ke Indonesia,

dan menghampiri rumahnya. Ternyata Leo sudah pindah, dengan teganya ia tak memberi tahu Esme.

Lantas, apa arti Esme dihidupnya? Dan, harus mencari kemana keberadaan Leo?

Lalu, bagaimana dengan pernikahannya?

Bukankah, Leo akan mempersuntingnya setelah ia lulus dan pulang ke Indonesia?

Tapi, Esme yakin, Leo tidak mungkin melakukan hal kejam ini padanya. Pasti ada sesuatu yang mengharuskannya begini.

Esme mencoba memahaminya, walau kenyataan itu belum pasti adanya. Ia hanya menggenggam harap, berharap pikiran positifnya itu memang benar.

...

BERSAMBUNG !!!

Jangan lupa di Favoritkan, siapa tahu epsd selanjutnya membuat kamu kesemsem sama cerita didalam novel ini 😁

Terpopuler

Comments

Nurma sari Sari

Nurma sari Sari

mampir...

2023-03-28

0

ibah

ibah

Kirain othornya yg salah ketik nama
Eehh pas Baca Komentnya Baru ngeh..ternyata ada pak lampir 😂

2021-11-28

0

Tita

Tita

salfok sma pak lampir 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣,,, kasian mak lampir

2021-08-13

0

lihat semua
Episodes
1 Esmeralda
2 Leo?
3 Titik Temu
4 Melamar
5 Lamaran
6 Angkuh Dan Cerdik
7 Rapat
8 Club
9 Dosa besar
10 Club! Restoran?
11 Keseleo
12 Lipstik?
13 CCTV
14 Mata-mata
15 Dua Garis Merah
16 Gundah
17 Dering Ponsel
18 Terkuak.
19 Permasalahan Yang Berbeda
20 Pregnant
21 2 Pria Yang Memperhatikan
22 Sadarlah Garry !
23 Pengakuan
24 Para Pengkhianat
25 Balas Dendam
26 Egois
27 Hari Pernikahan
28 Kehancuran
29 Orang Baik Yang Tersakiti
30 Biaya Rumah Sakit
31 Surat Perjanjian
32 Ruang ICU
33 Semur Jengkol
34 Aroma Tidak Sedap.
35 Penculikan I
36 Penculikan II
37 Dalangnya.
38 Jiwa Devil
39 Menuai Apa Yang Kau Tanam
40 Siapkan Pernikahan!
41 Kehancuran Alice.
42 Pertemuan Keluarga
43 Janji Suci
44 Acara Pernikahan
45 Pengantin Baru
46 Supermarket
47 Kamar Mandi
48 Joheun Kkum Kweo
49 Malam Pertama Yang Tertunda
50 Kafe 86
51 Pembuktian
52 Gaspoolll
53 Berdiri Tegak, tapi Bukan Keadilan
54 Percobaan Lagi
55 KUA
56 Kemurahan Hati
57 Bandara
58 Sampai di Korea
59 Akhirnya, Goll
60 Terpeleset
61 Tingkah Lolyta
62 Pembalasan Esme
63 Benalu Baru
64 Bersilat lidah
65 Kelicikan Ara
66 Kalah Telak
67 Sesuatu Yang Tidak Pantas
68 ATM Berjalan
69 Lee Min Oh, bertamu!
70 Skakmat!
71 Merendah Untuk Meninggi
72 Bye Bye, Korea!
73 Siasat
74 Panggilan Telepon
75 Paket
76 Mouse Hotel
77 Rencana
78 Tisu Magic
79 Bertemu Investor
80 Jackpot!
81 Senjata Makan Tuan (I)
82 Senjata Makan Tuan (II)
83 Senjata Makan Tuan (III)
84 Kekacauan
85 Obat Perangsang
86 Berita
87 Gosip (I)
88 Gosip (II)
89 Gertakan Alucard
90 Biang Kerok
91 Tuan & Nyonya Besar
92 Melahirkan
93 Kabar Gembira
94 Mimpi Buruk
95 Happy Birthday
96 Aku mau!
97 Bertamu
98 Romeo
99 Melcome My Baby
100 Romeo & Juliet (END)
101 Thanks & Promosi
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Esmeralda
2
Leo?
3
Titik Temu
4
Melamar
5
Lamaran
6
Angkuh Dan Cerdik
7
Rapat
8
Club
9
Dosa besar
10
Club! Restoran?
11
Keseleo
12
Lipstik?
13
CCTV
14
Mata-mata
15
Dua Garis Merah
16
Gundah
17
Dering Ponsel
18
Terkuak.
19
Permasalahan Yang Berbeda
20
Pregnant
21
2 Pria Yang Memperhatikan
22
Sadarlah Garry !
23
Pengakuan
24
Para Pengkhianat
25
Balas Dendam
26
Egois
27
Hari Pernikahan
28
Kehancuran
29
Orang Baik Yang Tersakiti
30
Biaya Rumah Sakit
31
Surat Perjanjian
32
Ruang ICU
33
Semur Jengkol
34
Aroma Tidak Sedap.
35
Penculikan I
36
Penculikan II
37
Dalangnya.
38
Jiwa Devil
39
Menuai Apa Yang Kau Tanam
40
Siapkan Pernikahan!
41
Kehancuran Alice.
42
Pertemuan Keluarga
43
Janji Suci
44
Acara Pernikahan
45
Pengantin Baru
46
Supermarket
47
Kamar Mandi
48
Joheun Kkum Kweo
49
Malam Pertama Yang Tertunda
50
Kafe 86
51
Pembuktian
52
Gaspoolll
53
Berdiri Tegak, tapi Bukan Keadilan
54
Percobaan Lagi
55
KUA
56
Kemurahan Hati
57
Bandara
58
Sampai di Korea
59
Akhirnya, Goll
60
Terpeleset
61
Tingkah Lolyta
62
Pembalasan Esme
63
Benalu Baru
64
Bersilat lidah
65
Kelicikan Ara
66
Kalah Telak
67
Sesuatu Yang Tidak Pantas
68
ATM Berjalan
69
Lee Min Oh, bertamu!
70
Skakmat!
71
Merendah Untuk Meninggi
72
Bye Bye, Korea!
73
Siasat
74
Panggilan Telepon
75
Paket
76
Mouse Hotel
77
Rencana
78
Tisu Magic
79
Bertemu Investor
80
Jackpot!
81
Senjata Makan Tuan (I)
82
Senjata Makan Tuan (II)
83
Senjata Makan Tuan (III)
84
Kekacauan
85
Obat Perangsang
86
Berita
87
Gosip (I)
88
Gosip (II)
89
Gertakan Alucard
90
Biang Kerok
91
Tuan & Nyonya Besar
92
Melahirkan
93
Kabar Gembira
94
Mimpi Buruk
95
Happy Birthday
96
Aku mau!
97
Bertamu
98
Romeo
99
Melcome My Baby
100
Romeo & Juliet (END)
101
Thanks & Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!