Air Mata Pengantin
.
Esmeralda, wanita berusia 25thn ini memiliki segalanya, dan bisa dikatakan hidupnya sangat sempurna.
Kekayaan berlimpah, karir baik, wajah dan tubuh yang elok rupawan, keluarga yang harmonis, sahabat yang sangat menyayanginya, kekasih yang mapan dan tampan.
Sempurna, bukan? Tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Hidupnya sudah terjamin!
Tapi, apa jadinya jika semua kesempurnaan itu dirampas begitu saja, hanya dalam waktu kurang dari satu hari, oleh orang-orang yang paling ia percayai.
Hari dimana, ia akan melaksanakan pernikahannya, itulah hari dimana harapan, kepercayaan dan kehancuran menancap begitu dalam dihidupnya.
Awalnya, perjalanan hidup dan cinta Esmeralda sangat sempurna, bahkan bisa dibilang betul-betul sempurna.
Siapa sangka kekasih yang akan menikahinya mengkhianatinya.
Perselingkuhan itu mulai terkuak, saat beberapa hari lagi ia akan menjadi istri dari Leomord, yang kini adalah Presdir Mord Grup salah satu perusahaan besar di Indonesia.
Ternyata, selingkuhan suaminya itu adalah orang terdekatnya. Dan, bukan hanya suaminya yang mengkhianatinya, melainkan sahabat dan keluarganya pun ikut serta membantu menyembunyikan perselingkuhan itu darinya.
Keputusan apa yang harus ia ambil. Tetap menikah dengannya? Atau pergi, hilang dan melupakannya?
.
.
.
.
Lima tahun yang lalu.
SMAN Terpopuler di Jakarta Selatan, 2014.
Siang itu cuaca begitu terik. Panasnya menusuk kulit.
Nampak, seorang wanita yang tengah duduk, berteduh di bawah pohon besar merebahkan badannya di atas rumput-rumput hijau. Wajahnya tertutup buku.
Wanita itu bernama Esmeralda.
Murid kelas XII-A yang akan segera lulus. Gadis pintar yang populer, dari kalangan berada. Ia memiliki sahabat lelaki sedari kecil, tapi saat ini statusnya sudah berubah menjadi kekasihnya.
Nampak dari jauh. Seorang lelaki tampan yang memakai seragam sekolah menghampirinya.
Lelaki itu adalah Leomord. Ya, sahabat masa kecil sekaligus kekasihnya saat ini.
Leomord dan Esmeralda tumbuh bersama sejak kecil. Dan, baru satu bulan ini mereka menjalin kasih. Padahal, pernyataan cinta Leomord sudah diungkapkannya beberapa bulan yang lalu saat hari kasih sayang. Kala itu, wajahnya memerah dan begitu menggemaskan saat ia menyatakan cinta pada Esme.
Leomord memang berwajah tampan, tapi ia tak sepopuler kekasihnya disekolah.
"Esme!" Lelaki itu mengambil buku yang menutupi wajah kekasihnya. "Kita ... kita lulus. Lihat!" Ia menyodorkan lembaran kertas kelulusan padanya dengan wajah yang riang gembira.
Esme mengambilnya untuk memeriksanya. Ternyata, ia mendapatkan nilai tertinggi di sekolah dan Esmeralda pun mendapatkan beasiswa dari sekolahannya.
..
Satu hari telah berlalu.
Pagi itu cuacanya mendung beserta rincikan hujan.
Esme yang sedang berjalan menuju gerbang sekolah dihampiri oleh Leo. Ia memayungi tubuh Esme dengan payung yang ia keluarkan dari tasnya.
Leo rela, bahu kirinya basah terkena air hujan demi memayungi seluruh tubuh kekasihnya.
"Leo! Bajumu basah," ucap Esme,
cemas.
"Tidak apa-apa. Akukan lelaki," jawabnya, dengan senyuman yang merekah di wajahnya.
Saat itu, sekolah sedang bebas. Hanya melakukan beberapa permainan, guru bersama para murid.
Esme menarik tangan Leo, membawanya ke tepi danau yang berada di belakang sekolah. Itu tempat favorit mereka.
Esme dan Leo duduk di kursi panjang yang berada disitu, sambil menatap ke arah danau. Sesekali, Leo melempar batu ke danau itu.
"Bagaimana jika kau ikut pergi denganku?" ucap Esme, yang saat ini menatap wajahnya dari samping.
Leo pun menoleh, sambil menatapnya lembut. Raut wajah Leo terlihat begitu santai bagaikan air danau yang juga terlihat tenang.
"Aku tidak bisa pergi. Amerika, diluar jangkauanku. Kau kan tahu, keadaan ekonomi keluargaku. Tidak cukup uang, untuk membiayaiku pergi kesana." Leo mengambil bunga yang baru saja terjatuh dari pohon dan membelai rambut Esme, lalu menyelipkan bunga itu di sela telinganya.
"Jika kau tidak pergi, maka aku pun tidak akan pergi!" ancam Esme, dengan raut wajah sebal.
"Esmeralda !" Leo meraih wajahnya, hingga membuat tatapan mereka beradu. "Jangan melepaskan kesempatan emas ini. Sukseslah ! Mau seberapa lama kau disana, aku akan tetap setia menunggumu disini." Leo tersenyum ke arahnya. Senyuman itu seperti menyiratkan kekuatan atas kepercayaan di dalam hubungannya. Hingga membuat kegigihan Esme dalam mencapai cita-citanya, kembali bergejolak di dalam dirinya.
..
Saat hari dimana keberangkatan Esme ke Amerika.
Ia menangis terisak-isak di depan pintu masuk bandara Soekarno-Hatta, ditemani dengan kedua orang tuanya, sekaligus kakak dan adiknya.
Esme menyimpan rasa sesak di dasar hatinya, baru saja ia menjalin hubungan kasih dengan sahabat masa kecilnya. Hari ini, ia sudah harus berjauhan dengan Leo.
Kekokohan cinta mereka, akan diuji oleh jarak.
Kemudian, saat Esme sedang mengantre untuk pengecekan. Tiba-tiba tanpa di duga, Leo berlari kencang ke arahnya dan langsung memeluk Esme dengan sangat erat.
"Esme ! Besok, kau akan selangkah lebih jauh dariku, tapi sejauh apapun kau melangkah. Hatiku tetap akan bersanding disebelahmu. Tak usah bersedih. Kita hanya terpisah jarak, bukan terpisah selamanya." Itulah ucapan terakhir dan tatapan terakhir yang Esme rasakan.
Esme mendekapnya, ia merasakan kenyamanan disitu.
Berat hati, untuk melangkah meninggalkan Leo. Lelaki yang begitu ia cintai.
Setiap saat selalu bersama, dan entah bagaimana hari-harinya nanti di Amerika, tanpa Leo.
Setelah Esme melewati pengecekan, Esme menoleh lagi ke belakang. Leo yang masih berdiri tegak disana, dengan tatapan penuh cinta menggerakkan tangannya, menyiratkan padanya untuk terus semangat.
Leo tersenyum lebar.
Esme langsung merogoh kantung dibajunya, mengambil ponsel miliknya. Lalu ia membuka kamera, dan memotret senyum indah yang terlukis di wajah lelakinya itu.
Lalu, Esme menatap penuh cinta hasil foto yang telah ia potret itu. Berharap, foto senyum lelakinya ini bisa menjadi penyemangatnya menjalani hidup di Amerika.
.
********
2015
Hampir satu tahun telah Esme lewati tanpa adanya sosok Leo yang menemani disisinya.
Ia sudah hampir membiasakan hal itu.
Untuk terus menjalin komunikasi yang baik, Esme hanya bisa mengirimi pesan dan meneleponnya, menceritakan kesehariannya di Amerika kepada Leo.
Rindunya kian menggebu.
Esme ingin sekali melihat wajah lelakinya itu.
Dua hari yang lalu, dengan tak pikir panjang Esme membeli ponsel yang berasal dari Negeri Sakura dengan fitur video call. Tapi sayangnya, fitur itu tak berguna, karena Leo disana tidak memiliki ponsel dengan fitur seperti itu.
Kling .. 🎶
Pesan masuk dari my future priest (calon imamku)
Hey, pacar ! Apakah lagit disana cerah? Bagaimana keseharianmu? (Leo)
Keseharianku, seperti biasa. Belajar dan belajar. Disini sedang badai salju! (Balas Esme)
Jika nanti kau pulang ke Indonesia. Bawakan oleh-oleh salju untukku. Bentuk salju itu menyerupai olaf di film frozen, ya :D (Balas Leo)
Esme tersenyum lebar, sambil meneteskan air matanya dengan menatap lemah pesan itu.
Setiap selesai berkomunikasi dengan Leo, pasti Esme selalu menangis dan menyendiri di ruang sepi.
Menurutnya, semakin sering mereka berkomunikasi, semakin menjerit pula rasa rindu yang membelenggu di dasar hatinya.
********
Beberapa musim-pun telah berlalu.
Esme sangat fokus menjalankan kuliahnya itu.
Hingga tak terasa, komunikasi di antara Leo dan dirinya menyusut, tidak sesering bulan lalu.
Pacar, kau sedang apa? (Esme mengirim pesan pada Leo)
Lima menit telah berlalu. Esme hanya memokuskan pandangannya ke arah ponselnya, sambil menggigit jarinya dengan perasaan berharap.
Tapi, balasan dari Leo tak kunjung ada.
Apa kau sedang sibuk? (Esme mengirim pesan lagi)
Pluk..
Tiba-tiba, seseorang menepuk pundaknya dari belakang. Esme sedikit terkejut, lalu ia pun menoleh.
"Esmeralda! Are you okay?" tanya teman kuliahnya.
Esme memaksakan tersenyum, ia menjawabnya dengan menganggukan kepalanya.
Perasaannya menjadi hampa saat itu.
Lalu, Esme menarik tasnya dan berlalu meninggalkan temannya itu begitu saja.
Teman lelakinya itu menatap cemas ke arahnya. Punggung Esme kian menjauh dari pandangan lelaki itu.
Hay, hay, mampir ke chat story aku ya, judulnya 'Menjanda'.
..
Jangan lupa LIKE, KOMEN, VOTE & FAVORITKAN ❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Dhie
👍
2021-05-26
0
Tri Widayanti
Menarik
2021-03-23
0
Adzania Adza
salam thorr...
2021-01-08
0