Chagiya

Bodohnya aku yang berharap Keenan beneran datang ke cafe ku. Tapi sudah 3 hari semenjak dia bilang akan makan siang di cafe ku dia nggak ada kabar.

Anehnya aku beberapa hari ini malah uring uringan seperti orang kehilangan.

Dan body guard yang di tugaskan untuk menjaga toko masih tetap berjaga di depan.

Jadi hari ini aku berusaha fokus untuk bekerja dan melupakan Keenan dari kepalaku.

"Selamat pagi semua..." Seseorang masuk ke cafe ku dan menyapa semua orang dengan semangat.

"Mau pesan apa?" Tanya Adelia ramah.

"Kak Nana nya ada nggak?" Tanya perempuan cantik itu pada Adelia.

"Ada perlu apa ya?" Tanya Adelia masih berusaha ramah.

"Aku cuma mau ketemu aja sih." Katanya tersenyum pada Neno yang menatapnya heran.

"Sebentar ya. Atas nama siapa? Biar saya panggilkan." Adelia profesional menangani pembeli yaaa.

"Bilang aja Jasmine, tester kopi online kak Nana." Katanya merapikan rambutnya yang pagi ini di Curly rapih.

"Tunggu sebentar ya. Silahkan duduk dulu." Ucap Adelia yang langsung memberi kode ke Neno untuk menggantikannya dan segera memanggilku yang sejak tadi mengintip di balik hiasan tembok.

"Ya ampun aku kageeet mba nanaaa." Adelia mengusap dadanya kaget karna aku muncul begitu saja.

"Maaf yaaaa." Kataku padanya yang hanya di balas anggukan.

"Mba Nana ada yang cari. Namanya Jasmine. Katanya tester kakak. Aku tapi nggak pernah liat dia sih." Jelas Adelia padaku. Aku segera menghampiri Nana yang sedang berfoto di tempat duduknya.

"Kakaaaaak." Jasmine refleks langsung berdiri dan menyambutku hangat.

"Hai Jasmine." Kataku dan duduk di depannya.

"Kenapa?" Kataku langsung to the poin.

"Iiih kakak. Aku kesini buat ketemu kakak. Sebenernya aku tu bingung mau cerita ke siapa. Aku nggak punya temen Deket, karna aku inget kakak jadi aku kesini." Jelasnya sedikit memberi spoiler bahwa dia datang untuk mengobrol.

"Ah ia." Kataku bingung mau menjawab apa.

"Kak ada buku menu gitu nggak sih? Aku mau pesen dong. Laper nih belum sarapan aku." Katanya panjang lebar dengan wajah memelas.

"Bisa laper juga ya kamu. Hahahah." Kataku meledeknya dan memanggil Adam untuk membawakan buku menu.

"Waaah banyak yaa makanannya. Aku kira cuma makanan ringan doang gitu. Yang rekomen yang mana?" Tanya Jasmine pada Adam yang langsung menjawabnya dengan sigap.

"Ya udah aku pesen itu yaaa. Sama kopi kecap pastinya 2 gelas. Terimakasih." Jasmine memesan dengan gayanya yang energik dan ceria.

"Kakak. Jadi Jasmine mau cerita kaaak. Kakak nggak sibuk kaaan?" Kini Jasmine sudah menggenggam tanganku.

"Nggak sibuk kok. Kayanya pagi ini toko nggak terlalu ramai." Jawabku sekenanya.

"Nah bagus, kakak please dengerin Jasmine mau cerita. Bentar aja kok soalnya Jasmine juga mau kuliah nanti. Kak jadi Jasmine kan punya pacar yaa kak." Kini Jasmine memulai ceritanya. Aku yang mendengar hanya mengangguk mencerna ceritanya.

"Tapi pacar Jasmine udah seminggu ini nggak ngehubungin Jasmine sama sekali. Coba bayangin deh kak aku mau cari dia kemana. Dia nggak ada kabar, Jasmine bingung." Dan Jasmine yang ceria sekarang menghilang di gantikan dengan Jasmine yang berlinang air mata.

Aku segera memberinya tisu. Tapi Jasmine malah makin terisak. Air matanya makin deras.

Aku menepuk nepuk bahunya berusaha menenangkan.

"Mungkin pacar kamu lagi nggak ada paket. Atau lagi banyak ujian kuliahnya lagi sibuk mungkin. Positif thinking aja yaaa." Kataku berusaha menenangkan Jasmine.

Jujur saja aku kaget karna anak seriang Jasmine bisa menangis sederas ini di hadapan umum.

"Kak, hiks. Dia udah nggak kuliah, sekarang dia kerja. Hiks, biasanya dia selalu kabarin Jasmine kalo ada harus pergi ke luar kota atau nggak bisa sering sering hubungin Jasmine." Jelasnya lagi dengan air mata tak berhenti menetes.

"Ia mungkin dia lagi tugas keluar kota yang nggak ada sinyal. Terus belum sempet hubungin kamu. Sabar yaaa kita tunggu sampe beberapa hari lagi ya, kalo masih nggak hubungin Jasmine mending kita samperin ke rumahnya." Kataku masih berusaha menenangkan nya dengan mengelus bahunya berharap air mata Jasmine berkurang.

"Tapi kakak harus temenin Jasmine ya kalo ke rumah pacar Jasmine. Hiks, Jasmine belum pernah ketemu mama pacar Jasmine. Hiks makasih kak Nana." Jasmine mengusap matanya agak kuat dan membuat riasan matanya luntur.

Kini eyelinernya sudah berantakan, eye shadow coklat nya sudah menghilang entah kemana. Rambut Curly rapihnya juga sudah berantakan.

"Ia kakak temenin. Udah yaaa, sekarang mending kita ke kamar mandi yuk benerin riasan kamu." Kataku berdiri mengajaknya ke kamar mandi.

"Aku berantakan banget ya?" Tanya Jasmine padaku. Setelah aku menganggukinya dia malah menangis lagi.

"Kalo Jasmine jelek gimana Jasmine bisa ketemu pacar Jasmine." Katanya menangis cukup keras.

"Nggak kok kan bisa di benerin nih minum dulu ya biar tenang." Tepat saat itu Karina datang mengantar makanan dan minuman pesanan Jasmine.

"Makasih kak, kak Nana memang kakak aku." Jasmine memelukku yang memang sejak tadi berdiri di samping nya.

"Ia udah yaaaah. Kamu tenang dulu, kamu mau ada kuliah juga kaaan. Udah yaaa." Kataku merapikan anak rambutnya yang menempel pada pipi basahnya.

"Makasih kak sekali lagi." Ucap Jasmine padaku

00

Jasmine sudah selesai menghabiskan sarapannya tadi. Hidungnya masih merah tapi syukurlah matanya tidak membengkak.

Kini Jasmine sudah kembali menjadi anak yang ceria lagi. Dia menceritakan banyak hal tentang pacarnya padaku. Tentang betapa pacarnya sangat romantis, tentang pacarnya yang sering membelikan skin care. Tentang pacarnya yang selalu ada untuknya.

"Ah udah jam setengah 1 kak. Jasmine harus ke kampus sekarang." Ucap Jasmine setelah melihat jam tangannya.

"Sekali lagi terimakasih banyak kepada kak Nana yang sudah mendengar kan keluh kesah ku." Ucap Jasmine dengan senyum lebarnya.

"Dan terimaksih juga makanannya aku suka." Kini Jasmine berdiri dengan senyum lebar di bibirnya.

"Ia sama sama. Hati hati ya." Kataku padanya yang malah memelukku.

"Kakak memang benar benar kakakku." Katanya mengeratkan pelukannya.

Jasmine merangkul ku berjalan menuju keluar.

Triiing...

Pintu cafe terbuka dan muncul lah sosok yang selama 3 hari ini membuatku jadi penjaga pintu.

Jasmine yang tadi merangkul ku berlari begitu saja ke pelukan Keenan. Ya pria yang baru saja masuk itu Keenan, laki laki yang memporak porandakan isi kepalaku selama beberapa hari ini.

"Chagiii... Akhirnya Jasmine ketemu chagi disini." Jasmine memeluk erat Keenan.

Lagi, sekali lagi aku melihat pemandangan Keenan bersama wanita lain. Lagi, aku harus menatap pemandangan menyakitkan ini.

Air mataku bergulir begitu saja tanpa permisi. Jasmine masih memeluk erat Keenan yang sekarang menatapku lekat.

Aku hanya tersenyum berusaha menutupi kekecewaan ku. Tapi air mataku terus bergulir menyusuri pipiku.

Sekali lagi, aku menatapnya dalam pelukan wanita lain. Aku kira tidak akan sesakit ini. Aku kira aku akan baik baik saja.

.

.

.

.

.

To be continued

13.07.2020

Nadiapuma

Ig : nadia_puspita

Chagi itu singkatan dari kata chagiya. Atau artinya sayang itu bahasa Korea teman teman..

Sarangheo... Jangan lupa like komen dan subscribe hihihi....

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

jangan lupa lirik Dibalik Kesetiaan Nayla ya thor

2022-11-05

0

Fransiska Siba

Fransiska Siba

jujur ya thor ceritanya bagus cuman agak lebay gitu, masa nana harus nangis di depan Ken saat dipeluk sama pacarnya. kalau aku jadi Nana mana mau

2022-09-10

0

Tri Widayanti

Tri Widayanti

sudah ku duga,,jasmine pacarnya keenan

2020-07-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!