Tester

Pagi ini aku memutuskan untuk pergi jalan jalan ke taman. Setelah kejadian kemarin kepalaku cukup sakit hanya untuk memikirkan bagaimana mengembalikan penghasilan kemarin.

Aku turun ke lantai 1 dan berjalan keluar toko lewat pintu belakang. Lalu berjalan ke taman di dekat rumah.

Sejak selesai sekolah tata boga aku hanya melanjutkan toko kue milik mama yang sekarang menjadi caffe. Beberapa kali aku dan mama tak sanggup bayar sewa toko karna ulah papa yang selalu meminta uang dari mama untuk menghidupi istri istrinya yang lain. Juga untuk pergi berjudi dan beli minum minuman keras.

Memang papaku bukan orang yang baik sejak dulu. Tapi mau bagaimana pun dia tetap papa ku kan. Pagi ini taman lumayan ramai. Hari Minggu seperti ini memang selalu ramai, begitu pula toko ku.

Tapi aku memutuskan untuk tutup hari ini dan lusa karna aku sudah lelah. Terlebih barang barang yang kemarin aku pindahkan ke toko belum beres semua. Membuatku beberapa malam ini kadang tertidur di kursi kerja.

Hidup memang tidak selamanya mulus. Dan aku selalu berterima kasih pada mamaku yang selalu menjadi kuat untuk ku dan papa.

Setelah lari beberapa putaran di taman. Aku duduk sebentar di kursi taman sambil minum air mineral yang ku bawa dari toko tadi.

Walaupun sedang duduk diam begini kepalaku masih terus berputar untuk memikirkan resep resep baru apa yang akan aku jual setelah ini.

"Kak kursi ini kosong?" Seseorang sudah berdiri di depanku dan menanyakan kursi di sebelahku.

"Eh ia. Kalau mau duduk silahkan aja." Kataku ramah padanya.

"Terimakasih ya kak." Jawabnya dengan senyum ramah dan duduk di sebelahku.

Aku hanya melihat ke depan pada anak anak yang naik sepeda, juga ada beberapa yang naik skuter dan hanya berlarian.

"Awas." Aku berdiri dan segera mendekati anak kecil yang terjatuh saat berlari mengejar sepeda. Jarak anak itu dan kursi tempat duduk ku tadi memang sedikit jauh. Jadi dia yang terjatuh sudah berdiri sendiri dan malah langsung berlari tanpa menangis.

"Ah, kayanya dia nggak papa." Kataku yang berniat balik lagi ke tempat dudukku tadi.

"Dasar Nana, kamu kebiasaan banget kalo ada anak anak jatoh langsung refleks nolongin." Kataku dalam hati sambil sedikit memukul kepalaku.

Perempuan yang tadi duduk di sebelahku masih ada di sana, sibuk memegang ponselnya.

Saat aku akan duduk dia menatap ke arahku.

"Kakak ngapain tadi disana? Aku kaget waktu kakak tiba tiba lari tadi." Katanya padaku yang hendak duduk.

"Ah nggak papa, tadi ada anak kecil yang jatuh jadi aku samperin. Tapi dia nggak papa." Jelasku padanya yang hanya mengiyakan dan meletakkan ponselnya pada tasnya.

"Kenalin Jasmine." Perempuan di sebelahku mengulurkan tangannya padaku untuk berkenalan.

"Nana." Aku menyambut uluran tangannya dan menjawab sekenanya.

"Kakak sering kesini?" Tanyanya saat aku sudah menatap ke arah anak anak tadi.

"Jarang, tapi tempat tinggal aku Deket sini." Jawabku sekenanya.

"Ooh Deket sini? Kalo aku memang setiap pagi kesini. Buat jalan jalan karna disini udaranya seger." Jelas Jasmine tanpa ku tanya.

"Sebenernya hari ini aku nggak ada kegiatan apa apa. Jadi aku kesini deh. Kak boleh minta tolong fotoin nggak?" Tanyanya lagi sok akrab.

"Boleh." Jawabku sekenanya.

Jasmine langsung memberikan ponsel keluaran terbaru miliknya padaku dan memintaku untuk memfoto nya.

Setelah dapat 5 atau lebih foto dia mendekat ke arahku dan berterima kasih. Lalu duduk dan tenggelam dalam dunia ponselnya.

Aku duduk lagi ke kursi taman itu sebentar, mengemas barang bawaanku dan bersiap pergi.

"Jasmine aku duluan ya." Kataku padanya yang langsung berdiri dan tersenyum lebar ke arahku.

"Kak hasil foto kakak ini keren banget deh sumpah. Kakak tinggal Deket sini kan? Jasmine boleh ikut nggak?" Katanya dengan muka periang.

Aku yang melihatnya hanya tersenyum ringan dan mengiyakan permintaan nya.

"Kakak tinggal dimana? Aku bawa mobil kita kesana nya naik mobil aja ya." Ucap Jasmine senang.

"Sebenernya toko aku Deket banget sih dari sini. Paling cuma 2 menit sampe. Kamu yakin mau bawa mobil?" Tanya ku pada jasmine.

"Nggak papa jadi nanti aku pulangnya langsung naik mobil." Jelas Jasmine padaku. Sekarang dia sedang sibuk mengambil Boomerang dirinya dengan menggerak gerakan sebelah matanya.

"Eh tapi kakak mau nggak? Kalo kakak nggak mau juga nggak papa. Tapi Jasmine nggak ada niat buruk kok. Tenang aja, jangan takut." Sekarang mukanya yang periang tadi sudah menghilang berganti dengan wajah yang sangat meyakinkan.

"Ok deh. Tapi kamu nggak culik aku kan?" Tanyaku padanya.

"Enggak dong. Aman 100%" katanya senang.

Begitu sampai di depan toko ku aku memintanya menunggu di dipan caffe karna aku akan membukakan pintu depan cafe agar dia bisa masuk.

"Wah ini cafe kakak sendiri?" Tanya Jasmine.

"Ini punya mamaku, cuma sekarang aku yang kelola." Jelasku padanya sambil menyalakan lampu agar tidak terlalu gelap karna jendela caffe tidak ku buka.

"Waaah hebaat. Memang sekarang kakak umur berapa?" Tanya Jasmine antusias.

"Tahun ini aku 25. Eh ia kamu mau minum apa?" Aku sudah menghampiri nya yang sedang duduk di kursi pembeli.

"Apa aja deh kak. Disini bagus banget ya buat foto. Pasti kalo lampu lampunya nyala keren banget deh. Hari ini kakak ngga buka?" Tanya Jasmine sambil berfoto selfie di tempat duduknya.

"Engga, kemungkinan buka lagi Selasa. Kamu mau cobain menu baru kita nggak? Ini kopi kecap manis. Yang ini, susu aren. Menu ini bisa tahan di kulkas sampe 2 Minggu. Tapi di suhu ruangan cuma bertahan 3 hari. Kaya semacam kopi kemasan gitu." Aku menjelaskan produk yang akan launching lusa pada Jasmine.

"Waaaaw, aku mau coba dua duanyaaa." Ucap Jasmine senang.

"Ini, cobain yaaa. Sekalian jadi tester karna baru bakal di jual Selasa ini." Jelasku pada Jasmine yang semangat menatap dua gelas minuman di depanku.

"Aku cobain yaaa." Kata Jasmine senang. Dia langsung mencoba gelas pertama dan sedikit berpikir. Lalu ke gelas ke 2.

"Waaah enak banget iniiii aku suka dua duanyaaa. Kakak hebat banget masih muda udh bisa buat kau gini bisnis gini... Keren aku aja yang sudah 20 tahun belum ada prestasi apa apa." Jasmine memberikan 2 jempolnya padaku yang membuatku tertawa.

"Ini aku bawain 2 botol yang varian baru ya buat kamu." Aku langsung mengambil 2 botol minuman yang tadi di cicipinya untuk Jasmine.

"Ini Jasmine beli aja deh. Gimana?" Tanya Jasmine padaku seperti nya dia merasa nggk enak.

"Nggak papa ini buat kamu kan tester. Kalo enak boleh beli lagi rasa yang lain karna aku udah siapin buat launching Selasa ini." Jelasku ikut senang karna respon baik dari Jasmine.

"Waaaah baik bangeeet, aku sih bakal dengan senang hati balik lagi kesini. Makasih banyak kaaak." Katanya senang.

"Satu lagi deh biar kamu cobain rasa yang lain." Jelas ku dan memberikan sebotol lagi.

"Makasih kakak." Katanya lagi dan berlanjut lah perbincangan di antara kita

.

.

.

.

.

To be continued

Nadiapuma

07.06.2020

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

jangan lupa mampir Dibalik kesetiaan Nayla ya thor

2022-11-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!