Githa telah tiba di rumah. Dia segera menemui neneknya yang sedang beristirahat di kamar. "Nek. Besok Githa sudah mulai bekerja." ucapnya dengan riang sambil memeluk neneknya.
"Alhamdulillah.. Nenek ikut senang mendengarnya. Eh tapi kamu akan bekerja di mana?" tanya nenek.
"Pokoknya kerja kantoran nek, gajinya sangat besar. Mulai bulan depan nenek tidak perlu meminta uang lagi kepada bibi Hera. Githa akan memenuhi semua kebutuhan kita termasuk biaya sekolah Leela dan pengobatan kakek." jawab Githa penuh semangat.
"Nenek tidak perlu uangmu nak. Belilah keperluanmu dan Leela saja. Nenek senang sekali setelah sekian lama akhirnya kamu mendapatkan pekerjaan. Pergilah mandi bersihkan dirimu, makan lalu istirahat." ucap nenek dengan mata berkaca-kaca.
Githa mengangguk lalu pergi ke kamar mengambil handuknya dan segera mandi.
***
Malam hari di apartemen Dhika..
Dhika memainkan ponselnya sambil sesekali mengecek pesan masuk.
Hemm.. kok belum ada notifikasi pemakaian kartu kredit ku ya. Apa dia belum pergi berbelanja. batin Dhika gelisah.
Akhirnya dia memutuskan untuk menelpon Githa dan tak menunggu lama Githa langsung menerima panggilan teleponnya. "Githa, apa kamu belum berbelanja?" tanya Dhika.
"Astaga iya aku lupa! Eh tapi kamu kok bisa tau?" Githa bertanya balik.
"Itu gak penting. Ayok kita pergi sekarang. Ini masih jam tujuh cepatlah bersiap sebelum kemalaman. Ini perintah jangan di bantah. Lima belas menit lagi aku akan menjemputmu." pinta Dhika lalu menutup teleponnya.
Tut..tut..tut..
Apa-apaan ini! Sekarang dia mulai memanfaatkan keadaan! Sabar Githa sabar.. Ingat gaji belasan juta rupiah menantimu diakhir bulan. batin Githa sambil mengelus dadanya lalu segera bersiap.
Hanya butuh waktu lima menit untuk Githa bersiap. Dia mengenakan dress lengan pendek selutut berwarna biru tua dan mengikat tinggi rambutnya. Dia keluar kamar lalu berpamitan pada kakek dan neneknya dan segera pergi keluar menunggu di depan. Dia tidak ingin neneknya tau kalau akan pergi dengan Dhika. Githa khawatir kalau neneknya akan melarang mereka berteman lagi seperti cerita Dhika kemarin.
Tak lama Dhika pun tiba. Githa langsung berlari ke arahnya dan masuk ke dalam mobilnya. Dhika yang baru saja mau turun menutup kembali pintu mobilnya dan berkata "Ayok turun dulu. Aku ingin berpamitan dengan nenek dan kakekmu. Sudah lama aku tak melihat mereka." ajak Dhika.
"Jangan sekarang ya Dhik. Aku khawatir nenek masih marah dan akan melarang kita berteman lagi." jelas Githa.
"Baiklah. Aku setuju karena aku tidak akan sanggup berjauhan lagi denganmu." jawab Dhika tulus yang membuat Githa tersipu dan salah tingkah dan juga bingung harus menjawab apa.
Aaaaaa kenapa kau bicara seperti itu sih! Jadi canggung kan. batin Githa.
Dhika melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia melirik Githa yang sedari tadi memalingkan wajahnya ke jendela. "Sedang apa kau? Apa baru kali ini keluar malam dengan pria?" tanya Dhika sambil tersenyum.
"Dhika, tolong bersikap seperti biasa saja ya. Jangan terlalu baik dan perhatian kepadaku. Aku takut baper dan jatuh cinta padamu." balas Githa sambil menundukkan kepalanya.
"Haha.. Aku senang kalau kamu baper dan akhirnya jatuh cinta padaku. Itu artinya cintaku terbalaskan." Dhika menepi dan menghentikan mobilnya. "Apa kau sudah punya pacar?" tanya Dhika sambil duduk menghadap ke Githa.
Githa hanya menggelengkan kepalanya dan terus tunduk. Tak lama wajah Dhika mendekat membuat Githa panik dan spontan langsung mendorongnya.
"Haha.. Kau menggemaskan sekali." ucap Dhika dan langsung menyambar mengecup pipi kanan Githa. Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Mall.
Githa yang mendapat serangan mendadak tidak sempat menyelamatkan pipinya. Wajahnya terasa panas dan jantungnya berdebar tak karuan.
Dhikaaaaa! beraninya kau mengambil kesucian pipiku ini! batin Githa sambil memegangi pipinya. Dia di antara tidak rela tapi juga menyukainya.
.
.
.
Bersambung..
Assalamu'alaykum para readers..
Tak terasa bulan suci Ramadhan sudah pergi meninggalkan kita semua. Semoga kita dapat bertemu lagi dengan bulan yang penuh berkah ini di tahun-tahun berikutnya, aamiin..
**Meski wajah tak mampu berjumpa dan tangan tak bisa saling menjabat.
Semoga ketikan tangan ini mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan ini.
Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin ya para readers semuanya 🙏
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H 😇
Salam,
Deita Ahmad 💕**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Nabila Dwiyanti
mulai seru nich..
2020-07-03
0
Meiliny Huang
🤓waw.... i like u Thor ...
2020-06-29
1
NamaKuKi2
minalaszin walfaidzin thorr semangat
2020-06-19
2