Penjelasan Dhika

Saat akan keluar gedung, Githa melihat Dhika berdiri diluar sambil memainkan ponselnya.

Huh! Kenapa harus melihatnya lagi sih. Githa

"Hei sudah selesai interviewnya?" Sapa Dhika.

Githa terus berjalan lurus tanpa menoleh dan mulai berlari kecil. Dhika segera mengejarnya sambil berteriak "Githa Git! Kenapa kamu terus menghindariku?" dan terus mengejarnya.

Githa mendadak berhenti berlari. Dhika yang berlari kencang di belakangnya susah untuk berhenti dan menabrak Githa.

"Aduh! Aaaaa sakit sekali!" Keluh Githa sambil mengusap-usap dahinya yang terjeduk kepala Dhika.

"Kamu kenapa sih ganggu aku terus? Kenapa kita harus ketemu lagi? Jika memang ada hal penting yang ingin kau sampaikan cepat sampaikan!" Pinta Githa dengan mata melotot.

"Duh maaf maaf.. Sakit banget ya?" tanya Dhika khawatir. "Habis kamu menghindariku terus sih.. Trus tiba-tiba berhenti berlari."

"Cepat katakan apa yang ingin kamu bicarakan?" Masih dengan mata melotot.

"Hemm.. Karena ini sudah waktunya makan siang.. gimana kalau kita makan siang bareng?" belum sempat Githa menjawab Dhika melanjutkan lagi "Plis! Jangan ditolak. Anggap saja sebagai permintaan maafku." Dhika berjalan lalu meraih tangan Githa dan menggandengnya. "Dekat kantor sini ada banyak rumah makan, kita makan siang di tempat langgananku saja ya."

Apa-apaan ini! Lancang sekali kau ya! Githa

"Lepaskan! Aku terima tawaran makan siangmu tapi bukan berarti aku akan memaafkanmu."

Aku hanya masih kepikiran dengan kata-kata mas Bayu tadi. Apa benar orang menjengkelkan ini adalah bosnya? Biarlah aku terima saja tawaran makan siangnya sambil mencari tahu. Githa

"Ya udah terserah kamu deh." sambil melepaskan tangan Githa pelan.

***

Tak lama kemudian mereka tiba di Rumah Makan Pelita. Mereka disambut dengan hangat oleh para pelayan. Setelah memilih meja Dhika meminta menu makanan kepada pelayan. Pelayan pun segera datang dan memberikan daftar menu makanan dan minuman di Rumah Makan tersebut.

"Silahkan dipilih, jangan lupa pesankan juga untuk orang rumah ya." sambil menyodorkan buku menu kepada Githa.

"Tidak perlu pesankan orang rumah. Mereka pasti akan bertanya makanan ini dari siapa. Dan aku tidak mau bercerita kalau hari ini bertemu denganmu." Githa meraih buku tersebut dan memesan makanannya. "Kau pesan apa?" tanya Githa. "Pelayan di sini sudah tahu apa makanan favorite ku." "Baiklah, jika kau tidak mau pesankan makanan untuk kakek nenek dan Leela, nanti malam biar aku saja yang datang mengantarkannya ke rumah. Aku masih sangat ingat alamat rumahmu." balas Dhika sambil tersenyum meledek.

"Terserah kau saja! Aku malas buang-buang energi hanya untuk berdebat denganmu." balas Githa sambil menyerahkan buku menu ke pelayan.

Sambil menunggu pesanan makanan datang Dhika terus memperhatikan Githa, teman kecilnya yang duduk di depannya sekarang ini ternyata tidak banyak berubah hanya terlihat lebih dewasa dan sangat cuek dengannya.

"Git.. Maaf dulu aku pergi tanpa pamitan denganmu dan yang lainnya." menatap dalam berharap akan dimaafkan dan bisa berteman kembali seperti dulu. "Kenapa berhenti bicara? Cepat lanjutkan!" Balas Githa sambil memainkan ponselnya.

"Dulu saat kamu cerita tidak bisa melanjutkan ke sekolah menengah, aku langsung menceritakannya pada ayah dan ibuku." berhenti bicara sebentar. "Mereka sepakat ingin membantumu karena tahu kamu termasuk anak yang cerdas di sekolah. Keesokan harinya mereka menemui nenekmu dan menyampaikan maksudnya, mereka ingin segera membicarakannya sebelum waktu mendaftar sekolah tiba agar kamu tidak terlambat mendaftar sekolah. Tapi nenekmu menolak, ia tersinggung dan sangat marah. Nenekmu merasa diremehkan oleh orangtuaku dan melarang aku bermain denganmu dan Leela lagi." Dhika menunduk menatap meja, dia tidak berani melihat ekspresi Githa.

Tak lama pesanan mereka pun datang. Githa dan Dhika makan tanpa ada satupun yang berbicara. Sesekali Dhika melihat ke arah Githa, terlihat mata Githa seperti berkaca-kaca.

Maafin aku Git karena baru cerita semuanya sekarang. Kamu pasti makin marah dan kecewa. Dhika

.

.

.

Bersambung~~

Terpopuler

Comments

Sittihawanoerhajati Keliky

Sittihawanoerhajati Keliky

Deita aku masih ikut alurnya semoga sesuai dengan ekspetasi...terus banyak belajar semoga kedepannya bakatmu semakin terasah dan karyamu srmakin cemerlang

2020-07-25

0

R⃟Nichma 😎 🍆

R⃟Nichma 😎 🍆

hai kak aq udah mampir nih.. semangat terus

2020-07-23

2

afrida nainggolan

afrida nainggolan

smngat semnagat

2020-07-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!