Diterima Bekerja

Akhirnya Dhika dan Bella sampai di basement apartemen. Dhika tidak langsung turun, dia melepaskan seat belt dirinya dan juga Bella. Lalu terus diam sambil memandangi wajah Bella.

Apaan sih kak Dhika ngeliatinnya gitu banget. Aku kan jadi salah tingkah. Bella

"Cepat turun!" pinta Bella.

"Masih ngambek juga nih?" tanya Dhika.

"Udah cepet buruan turun kak!" pinta Bella agak sedikit berteriak.

Dhika mendekat perlahan lalu menarik Bella ke dalam pelukannya sambil berkata "Sayang.. Tadi Githa ikut seleksi Walk & Interview di kantorku.. Lalu kami tanpa sengaja bertemu dan itu adalah pertemuan pertama kami setelah 8 tahun lalu." jelas Dhika sambil mengusap-usap pipi Bella.

Bella pun tersenyum lega dan membalas pelukan Dhika.

"Gitu donk jangan cemberut lagi." kata Dhika sambil tetap memeluk Bella

"Ayo kak kita masuk. Burgernya sudah dingin nih." ajak Bella sambil melepaskan pelukannya dan segera keluar mobil menuju lift.

***

Di rumah Githa..

Githa sedang berbaring di kamar, dia masih teringat-ingat saat interview tadi siang.

Kilas balik saat interview :

"Selamat siang mba Githa. Silakan duduk." sapa Bayu dengan hangat.

Githa membalas dengan mengangguk dan tersenyum.

"Silakan perkenalkan diri Anda." pinta Bayu lagi.

Bismillah.. batin Githa sebelum memulainya.

"Perkenalkan nama saya Githa Puspita. Saya anak pertama dari dua bersaudara." Githa berhenti sebentar menarik nafas lalu melanjutkan kembali "Saya hanya lulusan Sekolah Dasar tapi saya akan terus belajar dan berusaha mempelajari hal-hal baru jika saya diterima di Perusahaan bapak." jelas Githa dengan sopan.

"Apa motivasi Anda sehingga ingin bekerja disini?" tanya Bayu lagi.

"Karena saya harus berpenghasilan agar bisa menyekolahkan satu-satunya adik saya hingga ke Perguruan Tinggi." jawab Githa dengan suara bergetar.

"Sebelumnya sudah pernah bekerja? Jika iya, bekerja dimana?" tanya Bayu.

"Saya belum pernah bekerja dan ini interview pertama saya. Selama 6 bulan terakhir saya sudah menyebarkan lamaran kerja tapi tidak ada 1 pun panggilan interview. Lalu kemarin saya lihat di sosmed kalau Pelita Group akan membuka seleksi Walk & Interview." jawab Githa.

"Posisi apa yang Anda inginkan?" tanya Bayu.

"Kalau untuk itu biar para atasan yang menentukan. Bisa diterima bekerja saja saya sudah sangat bersyukur." jawab Githa lagi.

Tiba-tiba ponsel Githa berdering tanda ada panggilan telepon masuk. Githa bangkit dan meraih ponselnya "Siapa ya? Aku gak kenal dengan nomornya." gumam Githa sambil memandangi ponselnya.

"Halo.." sapa Githa.

"Hai Git, lama banget diangkat teleponnya. Apa aku ganggu kamu tidur?" tanya Dhika.

"Dhika?" tanya Githa.

"Ternyata kamu mengenali suaraku ya, haha.." jawab Dhika bangga.

"Darimana kamu mendapatkan nomor ponselku?" tanya Githa lagi.

"Apa itu penting? Langsung saja ya aku sampaikan maksudku menelponmu malam ini. Hemm.. Mulai besok kau sudah bisa mulai bekerja di Pelita Group." terang Dhika.

"Hahaha.. Kau bercanda ya? Memangnya siapa kau ini?" sambil terus tertawa geli.

"Sampai jumpa besok ya jam 8 pagi di kantor. Pakai baju yang rapi dan beriaslah sedikit agar tidak terlihat pucat." lalu Dhika segera menutup telepon tanpa menunggu jawaban Githa.

Tut..tut..tut.. Sambungan telepon terputus.

Githa langsung masuk ke kamarnya, membuka lemari pakaian dan mulai memilih kemeja yang paling bagus untuk di pakainya besok.

Aku tidak tahu barusan yang dia sampaikan itu benar atau tidak. Tapi aku akan datang untuk memastikan. Semoga saja benar karena aku sangat membutuhkan pekerjaan ini. Aamiin.. Batin Githa

.

.

.

Bersambung~~

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***