Karena hari sabtu sekolah libur, Vivi sudah memiliki janji kepada Tiffany, Luna, dan Jennie bahwa mereka akan hangout.
Dari kemarin Vivi belum berbicara dengan ayah dan mamanya. Bahkan Vivi pun makan di luar dengan menggunakan uang jajan bulanannya. Dan hari ini ia tidak ingin berada di rumah.
"Kak Vivi mau kemana?" tanya Victor adik Vivi yang berusia 8 tahun itu ketika melihat Vivi sudah rapi dengan kaos dan celana jeans andalannya.
"Kakak mau pergi sayang." jawab Vivi.
"Sama siapa?"
"Sama kak Tiffany, kak Luna, kak Jennie."
"Victor mau ikut boleh?"
"Boleh! Tapi kamu ganti baju dulu ya kakak tunggu di mobil."
"OK!"
Vivi pun pergi tanpa berpamitan dengan mama dan ayahnya yang berada di ruang keluarga. Dirinya belum ingin berbicara dengan mereka.
Tak lama Victor pun datang dan masuk ke mobil Vivi. Lalu mobil mereka pun pergi dari halaman rumah menuju ke sebuah mall.
Namun saat diparkiran mall, Vivi melihat Darren dan Aryn keluar dari mobil yang terparkir di samping mobil Vivi. Vivi pun memanggil mereka.
"Om Darren!" panggil Vivi.
"Eh Vi ketemu lagi hahaha." jawab Darren.
"Hay kak Vivi." sapa Aryn.
"Halo sayang." jawab Vivi.
"Ini anaknya kak Vivi?" tanya Aryn dengan polosnya.
"Ini Victor adiknya kak Vivi sayang." saut Darren.
"Hay nama aku Aryn." sapa Aryn pada Victor.
"Namaku Victor." jawab Victor.
"Kamu mau kemana Vi?" tanya Darren.
"Aku janjian sama kawanku. Kalo om Darren mau kemana sama Aryn?"
"Ga tau si Aryn mau kemana." saut Darren.
"Pah, aku mau sama kak Vivi boleh kan?" tanya Aryn pada Darren.
"Kamu sama papa aja ya Ryn. Kak Vivi mau jalan sama teman temannya. Nanti kamu ngerepotin kak Vivi." jawab Darren.
"Om mau gabung sama Vivi?" tanya Vivi.
"Nanti ganggu waktu kamu sama temen temen lagi."
"Ga apa om. Gabung aja sama Vivi. Victor juga jadi ada temen nya."
Akhirnya mereka pun berjalan bersama menuju dalam mall menemui kawan Vivi.
#####################
"Halo saya Darren. Teman Vivi. Salam kenal ya!" sapa Darren.
"Halo." saut Luna, Jennie, dan Tiffany secara bersamaan.
"Fan, Lun, Jen ga apa ya om Darren gabung sama kita?" izin Vivi.
"Iya silahkan aja." saut Tiffany.
"Ya udah makan dulu yu laper ni gegara nungguin lo Vi lama banget." ucap Luna.
"Ok ayo."
Mereka pun berjalan bersama. Victor jalan bersama Aryn. Sedangkan Darren mengawasi anak anak.
"Vi, itu temen lo udah punya anak?" tanya Tiffany.
"Temen bokap gue yang gw ceritain kemarin disekolah." jawab Vivi.
"Lo suka sama duda Vi?" tanya Luna.
"Apa salahnya?"
"Wah gila lo Vi! Ngapain suka sama duda?" timpal Tiffany.
"Ih suka suka gue lah." jawab Vivi.
"Tau lo pada! Duda juga manusia." bela Jennie.
"Tuh!" kata Vivi.
"Om Darren itu keren! Mata lo pada rabun." ledek Jennie.
Mereka hangout bersama. Mulai dari makan, bermain permainan di timezone, hingga belanja bersama. Darren jadi lebih dalam lagi mengenal Vivi dan kawan kawannya.
"Vi, aku minta nomor kamu boleh ga?" tanya Darren ketika Tiffany, Luna, dan Jennie sudah pulang.
Tanpa Vivi tau, ternyata Agnes melihat dirinya dan Darren yang sedang berduaan. Tak menyia nyiakan kesempatan, Agnes segera mengabadikan moment itu.
"****** lo Vi! Gue sebar ke grup sekolah!" kata Agnes dengan senyum evilnya.
Vivi pun memberikan nomor nya dan kemudian mereka pulang ke rumah masing masing. Ditengah jalan pulang, Vivi sangat ingin cheese cake kesukaannya. Lantas ia pun membeli kue itu untuk dibawanya pulang.
########################
Di rumah Vivi telah datang Vishnu dan bundanya yaitu Flora.
"Hay Flo, apa kabar?" tanya Daisy sambil cipika cipiki.
"Baik Dai." sahut Flora.
"Halo om tante." sapa Vishnu.
"Hay Nu. Udah gede ya sekarang." jawab Daisy.
"Ayo masuk." ajak Donnie.
"Kamu pasti sudah tau kan kedatangan kami ke sini?" tanya Flora ketika berada diruang tamu.
"Iya kami masih mengingat nya Flo. Mas Krishna sudah berpesan sejak dulu." timpal Daisy.
"Baiklah. Kita harus mewujudkan amanat alm. Krishna. Viel dan Vivi juga sudah dekat sejak Vivi masih bayi." tegas Donnie.
"Dimana anakmu Don?" tanya Flora.
"Tadi dia pergi hangout dengan kawan kawannya dan Victor." saut Donnie.
"Apa Vivi ga tau kalau dia dijodohkan dengan Viel?" tanya Flora lagi.
"Sejak kemarin dia ga tegur sapa dengan aku dan mas Donnie." jawab Daisy.
"Kenapa?" tanya Vishnu.
Donnie memandang ke arah Daisy. Ia ragu untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya.
"Ceritakan aja mah. Kelak juga mereka akan mengetahuinya." suruh Donnie.
"2 hari yang lalu Vivi di antar pulang dengan seorang pria namanya Darren Frederick." kata Daisy.
"Darren Frederick teman mas Krishna?" tanya Flora.
"Iya dia temanku dan Krishna. Aku melarang Vivi untuk dekat dengan Darren. Sebenarnya mereka sudah dekat lama sejak Vivi masih SMP, tetapi lost contact satu sama lain. Aku takut Vivi menaruh perasaan buat Darren, tapi yang aku takutkan selama ini benar terjadi. Lusa kemarin Vivi secara jelas menyatakan kalau dia jatuh hati sama Darren. Aku frustasi." ujar Donnie.
"Kami sudah melarang dia untuk dekat dengan Darren. Dan kami berkata bahwa kami tidak merestui Vivi bila ia mendapatkan seorang duda." sambung Daisy.
TIN TIN.
Suara klakson mobil Vivi meminta satpam untuk membukakan pintu gerbang rumahnya. Dan ketika Vivi masuk ke pekarangan rumahnya, dirinya melihat ada mobil mewah. Vivi berpikir bahwa ada tamu teman ayahnya datang berkunjung.
"Ayo Victor turun." ajak Vivi.
Vivi keluar dengan membawa cake dan juga beberapa belanjaan dan juga makanan yang dia beli tadi di mall.
Ketika Vivi masuk rumah dan ingin ke dapur, dirinya melihat sosok yang tak asing diruang tamu hingga membuat dirinya terkaget.
Vivi menyalami Flora karna ia mengira bahwa Flora adalah teman ayah dan mama nya.
"Elo? Ngapain lo dirumah gue?" tanya Vivi.
"Vivi! Jaga sikap kamu! Ada tamu tapi ga sopan!" bentak Donnie.
"Mama dia ini orang yang udah nabrak body mobil depan Vivi sampe bonyok!" adu Vivi pada Daisy.
"Maaf tante, itu ga sengaja. Soalnya Vivi yang bawa mobil ngebut di tikungan." jelas Vishnu.
"Tante tante! Enak aja lo manggil nyokap gue tante!" saut Vivi dengan nyolot.
"Terus apa? Mama gitu?" tanya Vishnu.
"Dih! Dikira lo mantu nyokap gue apa?"
"Ssstttt udah! Vivi duduk!" suruh Donnie.
"Ga mau! Ayo Victor kita ke dapur."
"Sayang, sejak kapan kamu jadi anak pembangkang?" tanya Donnie dengan lembut. Dirinya tau bahwa Vivi tidak akan menurut jika di keraskan.
"Ayah, Vivi beli Cheese cake dan ice cream. Nanti kalau meleleh kan ga enak lagi."
"Taruh dikulkas dan kembali ke sini lagi! Victor kamu sama bibi dulu di kamar. Ayah mau bicara dengan kakak kamu."
Vivi pun akhirnya menuruti perkataan ayahnya dan juga Victor pun kembali ke kamarnya.
"Kamu inget tante Flora?" tanya Donnie.
Vivi menggelengkan kepalanya.
"Anakmu ga inget aku Don." ledek Flora.
"Maaf." ucap Vivi.
"Ga apa sayang. Wajar kamu lupa sama tante. Udah lama tante ga berkunjung ke rumahmu lagi." jawab Flora.
"Vi, ayah mau bicara. Dan dengarkan ini baik baik." kata Donnie.
Donnie pun menceritakan bagaimana dirinya dan Krishna alm ayah Vishnu mulai bersahabat. Donnie juga menyampaikan amanat Krishna yang belum terwujud yaitu menjodohkan anak mereka.
"Apa? Dijodohin? Kaya ga laku aja! Aku ga mau! Permisi!" jawab Vivi dan beranjak menuju kamarnya.
"Victoria!" panggil Daisy, tetapi Vivi tetap tidak menghiraukannya.
"Biar aku aja yang bicara sama Vivi." ujar Donnie. Lantas ia pun menyusul Vivi ke kamarnya.
####################
"Vi, ayah boleh masuk?" tanya Donnie dengan sangat lembut.
"Masuk aja yah. Ga aku kunci." saut Vivi.
Donnie pun masuk dan menghampiri anak gadisnya di sofa dalam kamar Vivi.
"Anak ayah kenapa ga mau dijodohin sama Vishnu?" tanya Donnie.
"Ayah apaan sih aku ga mau dijodohin! Kaya zaman Siti Nurbaya aja deh! Dijodohin sama yang tampang om om lagi!" tolak Victoria.
"Mata kamu rabun ya Vi? Vishnu itu baru 24 tahun! Muka dia mirip Nam Joo Hyuk kaya artis korea yang kamu suka." oceh Donnie.
"Vivi ga suka sama dia. Dia dateng ke sekolah Vivi dan ngomong di depan temen temen Vivi kalau dia calon suami Vivi." cerita Vivi.
"Apa? Vishnu sudah datang ke sekolah kamu?" tanya Donnie.
"Iya! Vivi kan ga kenal dia ayah. Vivi malu sama temen temen!"
"Ayah mau kamu dapat pasangan yang terbaik Vi, dan yang pasti belum pernah menikah!"
"Tapi Vivi sukanya sama om Darren bukan sama manusia aneh itu."
"Sssttt ga boleh bilang gitu! Ayah tau gimana tingkah Darren, Vi! Ayah tau Vishnu anak baik baik. Dan kamu harus bantu Vishnu mewujudkan amanat ayahnya."
"Vivi ga mau! Udah terlanjur benci sama dia."
"Benci itu benar benar cinta loh Vi."
"Ih ayah!"
"Ayo kebawah lagi. Kasian tante Flora nunggu kamu dari tadi."
"Ayah maafin Vivi ya soal yang kemarin."
"Ayah udah maafin kamu sayang! Ayah ga marah sama kamu, ayah cuma ingin yang terbaik untuk kamu. Maafin ayah ya kalau kemarin udah terlalu keras sama kamu."
"Hemmm." saut Vivi.
Akhirnya Vivi yang telah dibujuk oleh ayahnya kembali ke bawah.
"Ga sopan main kabur gitu aja!" omel Daisy.
"Udah mah jangan dimarahin. Vivi kan anak gadis ayah satu satunya."
Vivi duduk disamping Vishnu.
"Keputusan ada ditangan kamu nak. Kalau kamu nolak perjodohan ini it's ok tante terima." kata Flora.
"Pikir baik baik yang tadi ayah bilang Vi. Kamu sudah dewasa dan bisa ambil keputusan sendiri." sambung Donnie.
"Kalau kamu ga mau nikah sama aku, ga papa. Jangan paksa hati kamu." ucap Vishnu pasrah.
Vivi terkesan dengan kelembutan Vishnu ketika berbicara dan juga ketika dirinya marah dan berkata kasar, Vishnu tidak membalas dengan kata kasar juga. Ia juga memikirkan bahwa ia harus menolong Vishnu mewujudkan amanat terakhir ayahnya.
("Ya Tuhan, apakah dia jodohku? Tapi aku belum mencintainya.
Apakah aku harus menerima dia? Tapi aku ga mau menerima dia karna kasihan. Ayah dan mama ga mungkin pilih yang buruk untuk aku. Aku percaya pilihan mereka adalah yang terbaik untuk aku.") kata Vivi dalam hati.
"Aku terima perjodohannya." saut Vivi pasrah.
"Beneran?" tanya Flora.
"Iya tante." jawab Vivi.
"Thanks Vi." ucap Vishnu.
"Jangan panggil tante lagi. Kamu sekarang kan calon mantu bunda. Jadi panggil bunda aja." suruh Flora.
"Iya kamu juga Nu panggil kami Ayah dan Mama aja seperti Vivi." suruh Donnie.
Keluarga itu sekarang penuh dengan kegembiraan dan sukacita. Sedangkan Vivi dirinya masih bertanya tanya didalam hati dengan apakah pilihan yang dia pilih adalah tepat dan yang terbaik untuk dirinya?
TO BE CONTINUE
Gimana ceritanya sejauh ini?
Author mohon jangan pelit like yach. Hope you guys like this. Thank you for reading
See you at the next chapter. 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Widyaningsih Kawuwung
Keputusan yg tepat Vi 👍👍
2021-02-11
1
Greviany Gloria
asyik....lanjut 👍👍👍
2020-08-11
2
Rohayah Misah
lanjut
2020-08-02
2