BAB 8. Pembalasan Dian

***Kamar tidur Dian di Mansion Wijaya***

Terdengar suara notifikasi sms masuk ke dalam handphone Sherina. Gadis muda itu tidak membukanya karena sudah tahu isi sms itu, yang dikirim oleh Chandra.

"Pengumuman perceraian kah?" tanya Dian dengan santai.

Sejak memutuskan bercerai dengan Stefan, Dian sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi segala masalah yang muncul di kemudian hari.

"Stefan! Stefan! Kamu sudah tidak sabar menikahi Gisel segera setelah bercerai," batin Dian.

Dian bersyukur di dalam hati kecilnya bahwa dirinya tidak lagi terjebak dalam hubungan pernikahan yang tidak pasti dan sia-sia dengan Stefan.

"Ini Dian!" ucap Sherina sambil memberikan handphonenya ke Dian. Chandra sudah mengirimkan semuanya ke handphone Sherina.

Dian membaca pengumuman dari Perusahaan Bramasta dengan saksama.

Pernyataan resmi Perusahaan Bramasta: Stefan Bramasta menceraikan istrinya, Dian karena memiliki sikap yang tidak terpuji dan mencuri kalung berlian. Jika Dian tidak mengembalikan kalung berlian hari ini dan meminta maaf kepada Keluarga Besar Bramasta maka masalah ini akan diajukan ke pengadilan.

"Keluarga Bramasta benar-benar keterlaluan! Kamu memiliki lebih banyak kalung berlian yang lebih berharga dari pada kalung itu!" geram Sherina.

Pengumuman resmi ini membuat banyak netizen menghujat Dian dengan kata-kata tidak sopan. Mereka semua menganggap Dian menikah dengan Stefan karena menginginkan harta pria muda itu.

"Kak Rina. Apa kata Kak Chandra?" tanya Dian dengan tenang.

"Chandra bilang bisa mengatasi hal ini dan memintamu tenang beristirahat di mansion saja," jawab Sherina.

Apa pun masalah yang muncul, pasti bisa diselesaikan oleh Chandra dengan mudah. Dian dan Sherina sangat yakin akan hal itu.

Dian tersenyum kecil dan mengambil handphonenya untuk menelepon Chandra.

"Halo Dian. Rina sudah memberitahukan semuanya?" tanya Chandra.

"Iya Kak Chandra," jawab Dian.

"Are you ok?" tanya Chandra.

"I am fine, brother. Masalah ini aku yang akan mengurusnya sendiri," jawab Dian.

"Baiklah. Dianku sudah dewasa. Kakak percaya dengan kemampuanmu," ucap Chandra dengan yakin.

"Thank you Kak Chandra," kata Dian.

Dian tahu Chandra tidak mengambil tindakan terlebih dahulu terhadap pengumuman Perusahaan Bramasta karena masalah ini menyangkut dirinya.

Chandra ingin Dian bisa mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi semuanya dari pada menyembunyikan masalah itu dari Dian.

***

"Kak Rina. Leon ada di kantor?" tanya Dian.

"Ada. Papa sedang bersama mama di Paris, jadi Leon sibuk mengurus Perusahaan Saputra," jawab Sherina.

"Aku memerlukan bantuannya," ucap Dian.

"Telepon saja. Leon pasti tidak akan menolak permintaanmu. Jika dia berani menolak, aku akan menjewernya," kata Sherina.

"Seperti waktu kecil," ucap Dian sambil tertawa.

Sherina tersenyum malu mengingat sikap galaknya terhadap Leon, adik laki-lakinya sewaktu kecil. Selain itu Sherina merasa lega karena suasana hati Dian tidak terpengaruh oleh pengumuman dari Perusahaan Bramasta.

"Aku video call saja ke Leon," kata Dian sambil melakukan panggilan video call melalui handphonenya.

"Halo princess Dian," sapa Leon sambil tersenyum semringah.

"Halo prince Leon," balas Dian.

"Halo buaya darat," ucap Sherina.

"Kak Rina," kata Leon sambil memegang hidungnya yang tidak gatal karena melihat wajah close up kakaknya yang galak di layar ponsel.

"Dian mau minta bantuanmu," ujar Sherina.

"Siap Kak Rina. Prince Leon siap membantu princess Dian," jawab Leon.

Sherina duduk tenang di samping Dian sambil mendengarkan pembicaraan mereka. Sherina penasaran Dian ingin menggunakan cara apa untuk membalas Keluarga Bramasta.

"Leon. Aku punya dua hot gosip untuk mu!" ucap Dian sambil tersenyum samar.

Selain meneruskan Perusahaan Saputra milik papanya, Leon memiliki kantor penerbitan majalah yang besar dan terkenal di Bali sehingga Dian ingin menggunakannya untuk membalas keluarga Bramasta.

"Majalah Kiss siap menerbitkan hot gosip itu!" jawab Leon dengan yakin.

***

Tiga puluh menit kemudian di media cetak dan elektronik majalah Kiss tersebar dua foto yang dicetak dengan ukuran besar.

Foto pertama adalah foto hasil rekayasa Gisel, dengan topik : Stefan Bramasta menghabiskan malam yang panas dengan Gisel di Las Vegas.

Sementara foto kedua adalah foto Anastasia bersama teman sosialitanya di Australia. Terlihat jelas kalung berlian yang hilang, melingkar di leher Anastasia.

Kedua foto itu membuat para netizen yang semula menghujat Dian, berubah haluan menghujat Stefan, Gisel, dan Anastasia.

Mereka semua yakin perceraian Stefan dan Dian karena Stefan selingkuh dengan Gisel. Selain itu Keluarga Bramasta tidak tahu malu menuduh Dian mencuri kalung berlian, padahal kalung itu dicuri oleh Anastasia.

***Ruang kantor Stefan di Perusahaan Bramasta***

Stefan duduk di ruang kantor dengan wajah suram, sedangkan Luis berdiri di hadapannya sambil menundukkan kepala.

Luis tahu Stefan sedang marah besar karena pengumuman resmi dari Perusahaan Bramasta dan juga dua foto yang diterbitkan oleh Majalah Kiss. Gosip dan kekacauan itu telah membuat saham Perusahaan Bramasta anjlok.

"Siapa yang mengizinkan menggunakan nama Perusahaan Bramasta membuat pengumuman resmi itu?" tanya Stefan sambil menatap tajam Luis.

"Nyo…nyonya Laura menghubungi PR departemen secara langsung dan menyatakan sudah mendapatkan izin dari Pak Stefan," jawab Luis.

Tadi pagi Luis pun terkejut dengan pengumuman resmi dari Perusahaan Bramasta sehingga segera menghubungi bagian PR departemen untuk mencari tahu.

Brak!

Stefan membanting dokumen ke atas meja kerja dengan keras. Wajahnya memerah menahan amarah. Stefan tidak menyangka Laura berani menggunakan nama Perusahaan Bramasta untuk menekan Dian.

"Pecat semua karyawan bagian PR departemen sebagai peringatan!" perintah Stefan.

"Baik pak Stefan," jawab Luis dengan patuh.

"Hubungi pemilik majalah Kiss dan berikan sejumlah uang untuk menghapus kedua berita itu!" lanjut Stefan.

"Maaf Pak Stefan. Pihak majalah Kiss menolak negosiasi dengan kita dan akan menerbitkan berita itu selama 48 jam," lapor Luis dengan wajah pucat.

Semua kemungkinan untuk meminimalkan kerugian Perusahaan Bramasta sudah dilakukan oleh Luis, tetapi pihak majalah Kiss menolak bekerjasama.

"Siapa pemilik majalah Kiss?" tanya Stefan.

"Leon Saputra," jawab Luis.

"Leon Saputra, CEO Perusahaan Saputra?" tanya Stefan untuk memperjelas.

"Betul Pak Stefan," jawab Luis.

"Bagaimana mungkin Dian bisa mengenal Leon Saputra?" kata hati Stefan.

Stefan yakin sumber dari kedua foto yang diterbitkan majalah Kiss adalah Dian. Gadis muda itu membalas perbuatan Laura secara terang-terangan.

Suara dering handphone Stefan memecah keheningan di dalam ruang kantor. Stefan melirik sekilas ke layar handphonenya. Muncul tulisan 'mama' membuat emosi Stefan semakin memuncak.

"Fan! Cepat hapus semua berita di internet! Dian sialan itu membuatku malu!" teriak Laura ketika Stefan mengangkat telepon.

"Kenapa mama menggunakan Perusahaan Bramasta untuk pengumuman itu? Saham perusahaan anjlok sekarang. Sia yang mencuri kalung itu, bukan Dian!" geram Stefan.

Umpatan Laura terhadap Dian membuat suasana hati Stefan semakin muram. Sejak awal dirinya sudah memperingatkan Laura untuk membiarkan kalung yang hilang, tetapi Laura tidak mendengarkannya dan membuat masalah ini semakin besar.

Stefan yakin Dian pasti mencurigainya ikut andil dalam pengumuman resmi Perusahaan Bramasta. Padahal dirinya sama sekali tidak mau menyakiti Dian.

"Aku….aku gak tahu Sia mengambilnya! Safety box itu kan di kamarmu," bantah Laura.

"Mama harus mengumumkan permintaan maaf ke Dian!" perintah Stefan dengan tegas.

"Aku minta maaf sama Dian? Tidak mungkin! Dia yang harus minta maaf karena membuat saham Perusahaan Bramasta anjlok! Dasar gadis miskin dan tidak tahu diri! Aku akan memberi pelajaran padanya!" ujar Laura dengan ketus.

"Apakah selama ini mama bersikap kasar terhadap Dian?" tanya Stefan secara tiba-tiba.

"Ti….tidak! Bagaimana mungkin!" bantah Laura dengan gugup.

Stefan segera mematikan sambungan telepon. Pria muda itu tidak percaya dengan perkataan Laura sama sekali. Handphone Stefan berdering lagi dan pastinya berasal dari Laura.

"Bawa handphonenya pergi!" perintah Stefan ke Luis.

"Baik pak Stefan!" jawab Luis dan mengambil handphone Stefan dari atas meja kerja.

"Luis! Tunggu sebentar!" panggil Stefan ketika Luis akan meninggalkan ruang kantor.

"Ada apa pak Stefan?" tanya Luis.

"Handphonemu!" ucap Stefan sambil mengulurkan tangannya.

Walaupun Luis merasa bingung dengan permintaan Stefan, sekretaris muda itu mengambil handphone dari saku celananya dan meletakkannya di atas telapak tangan Stefan.

***

Selamat siang readers. Kenapa Stefan minta handphone Luis?

Jawabannya di bab besok ya.

TERIMA KASIH

SALAM SAYANG

AUTHOR : LYTIE

Terpopuler

Comments

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

ternyata anak kamu sendiri yang mencuri kalung itu Laura

2022-12-28

0

Meili Mekel

Meili Mekel

😡😡😡😡

2022-11-04

1

Chacha Nunuy Chasanah

Chacha Nunuy Chasanah

utk menelpon dian...sprti begitu😁😁

2022-09-09

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Bertemu cinta pertama
2 BAB 2. Pernikahan di Las Vegas
3 BAB 3. Kita cerai!
4 BAB 4. Dian menghilang
5 BAB 5. Kalung berlian
6 BAB 6. Mansion Wijaya
7 BAB 7. Cincin
8 BAB 8. Pembalasan Dian
9 BAB 9. Isi handphone Dian
10 BAB 10. Jamuan makan malam
11 BAB 11. Kolam renang
12 BAB 12. Kejutan besar
13 BAB 13. Wakil CEO
14 BAB 14. Pelanggan VVIP
15 BAB 15. Anggur merah
16 BAB 16. Stefan datang
17 BAB 17. Kebenaran
18 BAB 18. Rencana Anastasia
19 BAB 19. Apartemen baru
20 BAB 20. Berkumpul
21 BAB 21. Berlian dan batu apung
22 BAB 22. Hang out
23 BAB 23. Vallkyrie Club
24 BAB 24. Fine dining
25 BAB 25. Tamu tak diundang
26 BAB 26. Taruhan
27 BAB 27. Tugas penting
28 BAB 28. Rahasia Dian
29 BAB 29. Kuman
30 BAB 30. Sopir baru
31 BAB 31. Jebakan Anggi
32 BAB 32. Kedatangan Billy
33 BAB 33. Penyesalan
34 BAB 34. Dinner romantis
35 BAB 35. Perusahaan Alpha
36 BAB 36. Kerjasama 3 perusahaan
37 BAB 37. Dansa pertama
38 BAB 38. Salah langkah dansa?
39 BAB 39. Wanita gila
40 BAB 40. Penyebab perceraian
41 BAB 41. Pembalasan dari Chandra
42 BAB 42. Tim khusus proyek AI
43 BAB 43. Bekingan Anggi
44 BAB 44. Panda merah
45 BAB 45. Ruang Meeting
46 BAB 46. Saham yang terjual
47 BAB 47. Keris antik
48 BAB 48. 550 juta
49 BAB 49. Pemilik sah
50 BAB 50. Blokir
51 BAB 51. Pembalasan untuk Anggi
52 BAB 52. Rapat pemegang saham
53 BAB 53. Kemarahan Adi
54 BAB 54. Rencana Jackson
55 BAB 55. Tempat penelitian rahasia
56 BAB 56. Imbalan dari Vivian
57 BAB 57. Kehebohan di airport
58 BAB 58. Hubungan berakhir?
59 BAB 59. Siapa Pipi?
60 BAB 60. Kunjungan dadakan
61 BAB 61. Butik
62 BAB 62. Rencana Gisel
63 Bab 63. Perintah dari Stefan
64 BAB 64. kartu undangan
65 BAB 65. Private Fashion Show
66 BAB 66. Kehebohan di pagi hari
67 BAB 67. Kepulangan Jackson
68 Bab 69. Besan?
69 BAB 70. Dian Wijaya
70 BAB 71. Akhir dari keris antik
71 BAB 71. Undangan untuk keluarga Bramasta
72 BAB 72. Permintaan Jackson
73 BAB 73. Dua pilihan
74 Bab 74. Permintaan maaf
75 BAB 75. Lima detik
76 BAB 76. Kepulangan Dion
77 BAB 77. Dua rencana Adi
78 BAB 78. Hari dan waktu yang sama
79 BAB 79. Didi VS Pipi
80 BAB 80. Jas
81 BAB 81. Foto polaroid
82 BAB 82. Kecelakaan
83 BAB 83. Healing Hands Hospital
84 BAB 84. Provokator
85 BAB 85. Mimpi buruk
86 BAB 86. Pernikahan bisnis
87 BAB 87. Satu permintaan
88 BAB 88. Produk eksperimen Proyek AI
89 BAB 89. Rencana gagal
90 BAB 90. Proyek tertunda
91 BAB 91. Teman wanita pendamping
92 BAB 92. Tunangan?
93 BAB 93. Dua pembohong
94 Bab 94. Kelvin&Dian
95 Bab 95. Mimpi indah yang kandas
96 BAB 96. Rapat dadakan
97 BAB 97. Permintaan maaf
98 BAB 98. Berita buruk
99 BAB 99. Menikah di Jepang
100 BAB 100. Balerina
101 Bab 101. Kesempatan kedua
102 BAB 102. Dukungan
103 BAB 103. Meeting intern Perusahaan Bramasta
104 BAB 104. Akhir keluarga Bramasta
105 BAB 105. Cemburu
106 BAB 106. Pernikahan kedua
107 BAB 107. Bekal makan siang
108 BAB 108. Tips untuk room service
109 BAB 109. 831 I LOVE YOU
110 BAB 110. Lamaran
111 BAB 111. My sunshine
112 BAB 112. Pernikahan spektakuler
113 BAB 113. My lovely sunshine (Tamat)
114 BAB 114. Bonus chapter Stefan-Dian
115 BAB 115. Bonus chapter Dion-Vivian part 1
116 BAB 116. Bonus chapter Dion-Vivian part II
117 BAB 117. Bonus chapter Dion-Vivian part III (Tamat)
118 Promo Novel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. Bertemu cinta pertama
2
BAB 2. Pernikahan di Las Vegas
3
BAB 3. Kita cerai!
4
BAB 4. Dian menghilang
5
BAB 5. Kalung berlian
6
BAB 6. Mansion Wijaya
7
BAB 7. Cincin
8
BAB 8. Pembalasan Dian
9
BAB 9. Isi handphone Dian
10
BAB 10. Jamuan makan malam
11
BAB 11. Kolam renang
12
BAB 12. Kejutan besar
13
BAB 13. Wakil CEO
14
BAB 14. Pelanggan VVIP
15
BAB 15. Anggur merah
16
BAB 16. Stefan datang
17
BAB 17. Kebenaran
18
BAB 18. Rencana Anastasia
19
BAB 19. Apartemen baru
20
BAB 20. Berkumpul
21
BAB 21. Berlian dan batu apung
22
BAB 22. Hang out
23
BAB 23. Vallkyrie Club
24
BAB 24. Fine dining
25
BAB 25. Tamu tak diundang
26
BAB 26. Taruhan
27
BAB 27. Tugas penting
28
BAB 28. Rahasia Dian
29
BAB 29. Kuman
30
BAB 30. Sopir baru
31
BAB 31. Jebakan Anggi
32
BAB 32. Kedatangan Billy
33
BAB 33. Penyesalan
34
BAB 34. Dinner romantis
35
BAB 35. Perusahaan Alpha
36
BAB 36. Kerjasama 3 perusahaan
37
BAB 37. Dansa pertama
38
BAB 38. Salah langkah dansa?
39
BAB 39. Wanita gila
40
BAB 40. Penyebab perceraian
41
BAB 41. Pembalasan dari Chandra
42
BAB 42. Tim khusus proyek AI
43
BAB 43. Bekingan Anggi
44
BAB 44. Panda merah
45
BAB 45. Ruang Meeting
46
BAB 46. Saham yang terjual
47
BAB 47. Keris antik
48
BAB 48. 550 juta
49
BAB 49. Pemilik sah
50
BAB 50. Blokir
51
BAB 51. Pembalasan untuk Anggi
52
BAB 52. Rapat pemegang saham
53
BAB 53. Kemarahan Adi
54
BAB 54. Rencana Jackson
55
BAB 55. Tempat penelitian rahasia
56
BAB 56. Imbalan dari Vivian
57
BAB 57. Kehebohan di airport
58
BAB 58. Hubungan berakhir?
59
BAB 59. Siapa Pipi?
60
BAB 60. Kunjungan dadakan
61
BAB 61. Butik
62
BAB 62. Rencana Gisel
63
Bab 63. Perintah dari Stefan
64
BAB 64. kartu undangan
65
BAB 65. Private Fashion Show
66
BAB 66. Kehebohan di pagi hari
67
BAB 67. Kepulangan Jackson
68
Bab 69. Besan?
69
BAB 70. Dian Wijaya
70
BAB 71. Akhir dari keris antik
71
BAB 71. Undangan untuk keluarga Bramasta
72
BAB 72. Permintaan Jackson
73
BAB 73. Dua pilihan
74
Bab 74. Permintaan maaf
75
BAB 75. Lima detik
76
BAB 76. Kepulangan Dion
77
BAB 77. Dua rencana Adi
78
BAB 78. Hari dan waktu yang sama
79
BAB 79. Didi VS Pipi
80
BAB 80. Jas
81
BAB 81. Foto polaroid
82
BAB 82. Kecelakaan
83
BAB 83. Healing Hands Hospital
84
BAB 84. Provokator
85
BAB 85. Mimpi buruk
86
BAB 86. Pernikahan bisnis
87
BAB 87. Satu permintaan
88
BAB 88. Produk eksperimen Proyek AI
89
BAB 89. Rencana gagal
90
BAB 90. Proyek tertunda
91
BAB 91. Teman wanita pendamping
92
BAB 92. Tunangan?
93
BAB 93. Dua pembohong
94
Bab 94. Kelvin&Dian
95
Bab 95. Mimpi indah yang kandas
96
BAB 96. Rapat dadakan
97
BAB 97. Permintaan maaf
98
BAB 98. Berita buruk
99
BAB 99. Menikah di Jepang
100
BAB 100. Balerina
101
Bab 101. Kesempatan kedua
102
BAB 102. Dukungan
103
BAB 103. Meeting intern Perusahaan Bramasta
104
BAB 104. Akhir keluarga Bramasta
105
BAB 105. Cemburu
106
BAB 106. Pernikahan kedua
107
BAB 107. Bekal makan siang
108
BAB 108. Tips untuk room service
109
BAB 109. 831 I LOVE YOU
110
BAB 110. Lamaran
111
BAB 111. My sunshine
112
BAB 112. Pernikahan spektakuler
113
BAB 113. My lovely sunshine (Tamat)
114
BAB 114. Bonus chapter Stefan-Dian
115
BAB 115. Bonus chapter Dion-Vivian part 1
116
BAB 116. Bonus chapter Dion-Vivian part II
117
BAB 117. Bonus chapter Dion-Vivian part III (Tamat)
118
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!