BAB 2. Pernikahan di Las Vegas

Dua pasangan muda mudi asal Indonesia yang dilihat Dian di dalam bar, juga ikut keluar dan menghampiri Dian serta Stefan.

"Halo. Kamu dari Indonesia?" tanya salah satu wanita ke Dian.

"Iya," jawab Dian dengan singkat.

"Aku Ersa. Ini pacarku Johan, dan mereka berdua teman baikku Sheila dan Hiro," ucap Ersa memperkenalkan diri dan teman-temannya.

"Salam kenal juga. Aku Dian dan dia Stefan."

"Kalian sangat mesra dan serasi," puji Ersa.

"Terima kasih," jawab Dian.

Dian tidak berusaha menjelaskan kesalahpahaman Ersa dan rombongannya terhadap hubungannya dengan Stefan karena fokus utama Dian saat ini adalah membawa Stefan ke hotel untuk beristirahat.

Dian tidak akan menyangka jawabannya membuat Ersa, Sheila, dan pacar mereka semakin tersenyum lebar ke arahnya dan Stefan.

"Dian. Aku melihat pacarmu melamarmu dengan cincin berlian di dalam bar," ujar Sheila.

Dian terkejut mendengar perkataan Shella. Gadis muda itu berusaha melepaskan cincin milik Stefan dari tangannya dan masih tidak berhasil.

"Gara-gara cincin ini, kesalahpahaman mereka semakin dalam," batin Dian.

"Hiro, Johan. Cepat bantu papah Stefan. Kita bisa berangkat bersama mereka ke sana," ucap Ersa.

Hiro dan Johan membantu memapah Stefan dalam waktu singkat, sedangkan Ersa dan Sheila mengapit Dian di sisi kiri dan kanan sambil berjalan cepat.

"Stefan pasti sangat gembira sehingga mabuk," ucap Ersa.

"Aku yakin perasaan hatimu berbunga-bunga tadi," lanjut Sheila.

"Ersa, Sheila. Kalian mau membawaku ke mana? Aku mau check in di Hotel Bellagio," ucap Dian saat menyadari arah yang dituju saat ini berlawanan arah dengan Hotel Bellagio.

"Tenang saja Dian. Nanti kita antar kamu ke Hotel Bellagio. Wah kita telat nih. Sudah banyak yang mengantri," kata Ersa sambil menunjuk antrian pasangan sejoli dari berbagai negara di hadapan mereka.

Beberapa saat kemudian mereka ikut mengantri dan kejadian selanjutnya terjadi dengan cepat hingga Dian tidak bisa mencegahnya.

***Kamar Hotel Bellagio***

Stefan tertidur pulas di atas tempat tidur hotel, sedangkan Dian duduk di sofa sambil menatap selembar kertas dengan wajah tegang.

"Apa-apan nih? Kenapa surat nikah ini bisa didapatkan dengan mudah di Las Vegas? Daddy bisa membunuhku," batin Dian.

Dian tidak pernah menyangka Ersa dan Sheila bersama pasangan mereka memang berencana mendapatkan surat nikah di Las Vegas, tepatnya di Marriage License Bureau yang terletak di Clark County.

"Semua gara-gara cincin berlian ini nyangkut di jari tanganku," keluh Dian.

Dian berjalan menghampiri tempat tidur dan meletakkan surat nikah di atas meja nakas, lalu menatap intens wajah Stefan yang tertidur pulas.

Dian masih mengingat perkataan Ersa di Marriage License Bureau tadi. Syarat yang harus dipenuhi olehnya dan Stefan setelah memperoleh surat nikah adalah dalam satu tahun, sebuah upacara pernikahan harus dilakukan untuk memperoleh persatuan secara hukum.

"Satu tahun!" ucap Dian sambil tersenyum samar ke arah Stefan yang masih tertidur pulas di atas tempat tidur hotel. Satu rencana cemerlang muncul di pikiran Dian saat ini.

Rencana itu bisa membuat Dian menguji apakah Stefan sebagai cinta pertamanya sewaktu kecil bisa kekal menjadi pasangannya hingga tua nanti.

Rencana Dian memang terkesan gila karena gadis muda itu bersedia menjalani pernikahan satu tahun dengan Stefan.

Keputusan yang diambil Dian saat ini terpengaruh oleh kisah percintaan Jackson dan Rossy, mommy dan daddynya.

Dian mengetahui kisah percintaan kedua orang tuanya dari Kelvin dan Chandra, kakak kembar Dian. Rossy dengan penampilan jelek menjadi koki pribadi Jackson dan berhasil membuat Jackson jatuh cinta pada pandangan pertama serta menyembuhkan trauma masa lalu Jackson.

Dian ingin mencobanya dengan Stefan. Pertemuan di Las Vegas  setelah lima belas tahun membuat hasrat Dian terhadap Stefan sebagai cinta pertamanya muncul lagi.

"Kamu memang jodohku yang dikirim Tuhan ke Las Vegas untuk menemuiku," ucap Dian.

Sejak usia 18 tahun, Dian tinggal di New York selama empat tahun, tepatnya di rumah Michael, pamannya. Selama dua tahun pertama di New York, Dian mengambil kuliah jurusan bisnis dan berhasil lulus dengan nilai memuaskan.

Dian melanjutkan kuliah di CIA (Culinary Institute of America), yang merupakan keinginannya sejak kecil untuk menjadi koki handal seperti ibunya, Rossy.

Seharusnya hari ini Dian berada di dalam pesawat untuk perjalanan pulang ke Bali dan berkumpul bersama keluarga besar Wijaya. Akan tetapi, gadis muda itu ingin mengunjungi Las Vegas terlebih dahulu.

Dian menaiki pesawat dari New York ke Las Vegas. Gadis muda itu berangkat di pagi hari dan menempuh perjalanan pesawat sekitar lima jam lebih untuk tiba di Las Vegas. Waktu di Kota New York lebih cepat tiga jam dari Las Vegas sehingga Dian memiliki waktu yang cukup banyak untuk mengunjungi tempat terkenal di sana.

Tempat tujuan terakhir Dian adalah bar yang terletak di Clark County, dekat Hotel Bellagio, tempatnya menginap dan tidak disangka Dian bertemu Stefan di sana.

"Aku harus check out kamarku sekarang juga," kata hati Dian.

Dian meninggalkan kamar hotel Stefan menuju kamarnya dan mengambil ransel besar miliknya terlebih dahulu sebelum menuju lobi hotel.

***Kamar hotel Stefan***

Sewaktu Dian kembali ke kamar hotel Stefan, gadis muda itu terkejut karena tidak melihat sosok Stefan di atas tempat tidur.

"Apakah Stefan sudah bangun dan pergi?" kata hati Dian.

Beberapa saat kemudian Dian mendengar suara dari dalam kamar mandi hotel sehingga gadis muda itu membuka pegangan pintu kamar mandi dengan perlahan.

Stefan terduduk di bawah pancuran shower. Dian segera mematikan keran air dan memapah Stefan keluar dari kamar mandi. Mata tajam Dian melirik sekilas toilet bowl dan melihat ada muntahan Stefan di sana.

Dian menduga Stefan terbangun karena merasa mual sehingga berakhir di dalam kamar mandi hotel. Dian memapah Stefan untuk duduk di kursi sofa hotel. Gadis muda itu menatap Stefan dari atas kepala hingga ujung kaki. Penampilan Stefan bagaikan anak ayam jatuh ke dalam selokan.

"Stefan. Bajumu basah semua," ucap Dian.

"Buka saja semua," jawab Stefan.

Stefan membuka dasi, jas, kemeja, dan celana panjangnya dengan cepat serta melemparkannya ke lantai kamar hotel.

"Stop! Stop! Jangan buka di sini!" teriak Dian sambil berdiri dari kursi sofa ketika melihat Stefan akan membuka celana yang melindungi tubuh polos bagian bawah.

Wajah Dian merona merah melihat tubuh atletis dan perut sixpack Stefan, sedangkan pria muda itu memicingkan matanya menatap Dian.

"Kenapa?" tanya Stefan.

"Kamu….kamu tidak ada pakaian lagi. Nanti kedinginan," jawab Dian terbata-bata.

Stefan menganggukkan kepalanya, lalu meringkukkan badannya untuk melanjutkan tidurnya di sofa hotel.

"Stefan. Jangan tidur di sofa," kata Dian sambil menarik tangan Stefan.

Stefan merangkul pundak Dian dan menatap intens wajah cantik Dian. Stefan merasa familiar dengan wajah gadis muda itu, tetapi kesadarannya yang masih dibawah pengaruh alkohol membuatnya tidak bisa mengingat jelas.

"Dian," gumam Stefan.

"Iya benar. Aku Dian," jawab Dian sambil memapah Stefan menuju tempat tidur.

Stefan naik ke atas tempat tidur dan menarik tangan Dian dengan keras sehingga gadis muda itu terjerembab dan jatuh dalam pelukan Stefan, dengan posisi berbaring. Stefan memeluk erat pinggang Dian dan membuat gadis muda itu merasa risih karena bersentuhan langsung dengan kulit tubuh Stefan.

"Stefan! Lepaskan pelukannya," ujar Dian sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Stefan.

"Kamu sudah janji untuk memelukku," jawab Stefan dan mempererat pelukannya.

"Celaka! Kenapa dia bisa ingat perkataanku. Padahal mabuk berat," gerutu hati Dian.

Dian membiarkan Stefan memeluknya. Lima menit kemudian Dian mendengar suara napas Stefan yang teratur menandakan pria itu sudah tertidur pulas.

Dian mengangkat tangan Stefan yang melingkar di pinggangnya dengan perlahan. Tepat ketika Dian berhasil melepaskan diri, handphone yang berada di dalam tas pinggang Dian berbunyi sehingga gadis muda itu segera mengambilnya.

Dian terkejut ketika Stefan menggerakkan tubuh karena terganggu oleh bunyi handphone. Dian segera menarik tangan Stefan dan meletakkannya kembali di pinggang rampingnya.

Dian menarik napas lega ketika Stefan melanjutkan tidur pulasnya. Gadis muda itu menekan tombol di handphonenya untuk menerima panggilan.

"Halo Om Michael," ucap Dian.

"Dian, kamu sudah tiba di hotel?" tanya Michael.

"Sudah Om," jawab Dian.

"Jangan lupa besok pulang ke Bali. Daddymu mengomel selama satu jam di telepon karena aku mengizinkanmu ke Las Vegas," ujar Michael.

"Iya Om," jawab Dian patuh.

"Cepatlah beristirahat. Ingat telepon Om setelah tiba di Bali. Tante Chika mengkhawatirkanmu," kata Michael.

"Oke Om. Good night," ucap Dian dan segera mematikan sambungan telepon.

***

Apa yang akan dilakukan Stefan setelah sadar keesokan harinya? Jawabannya ada di bab besok ya.

TERIMA KASIH

SALAM SAYANG

AUTHOR : LYTIE

Terpopuler

Comments

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

selamat berjuang menguji Stefan ya Dian

2022-12-28

1

Renesme Kiky

Renesme Kiky

menarik juga

2022-12-05

2

Meili Mekel

Meili Mekel

lanjuata

2022-11-04

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Bertemu cinta pertama
2 BAB 2. Pernikahan di Las Vegas
3 BAB 3. Kita cerai!
4 BAB 4. Dian menghilang
5 BAB 5. Kalung berlian
6 BAB 6. Mansion Wijaya
7 BAB 7. Cincin
8 BAB 8. Pembalasan Dian
9 BAB 9. Isi handphone Dian
10 BAB 10. Jamuan makan malam
11 BAB 11. Kolam renang
12 BAB 12. Kejutan besar
13 BAB 13. Wakil CEO
14 BAB 14. Pelanggan VVIP
15 BAB 15. Anggur merah
16 BAB 16. Stefan datang
17 BAB 17. Kebenaran
18 BAB 18. Rencana Anastasia
19 BAB 19. Apartemen baru
20 BAB 20. Berkumpul
21 BAB 21. Berlian dan batu apung
22 BAB 22. Hang out
23 BAB 23. Vallkyrie Club
24 BAB 24. Fine dining
25 BAB 25. Tamu tak diundang
26 BAB 26. Taruhan
27 BAB 27. Tugas penting
28 BAB 28. Rahasia Dian
29 BAB 29. Kuman
30 BAB 30. Sopir baru
31 BAB 31. Jebakan Anggi
32 BAB 32. Kedatangan Billy
33 BAB 33. Penyesalan
34 BAB 34. Dinner romantis
35 BAB 35. Perusahaan Alpha
36 BAB 36. Kerjasama 3 perusahaan
37 BAB 37. Dansa pertama
38 BAB 38. Salah langkah dansa?
39 BAB 39. Wanita gila
40 BAB 40. Penyebab perceraian
41 BAB 41. Pembalasan dari Chandra
42 BAB 42. Tim khusus proyek AI
43 BAB 43. Bekingan Anggi
44 BAB 44. Panda merah
45 BAB 45. Ruang Meeting
46 BAB 46. Saham yang terjual
47 BAB 47. Keris antik
48 BAB 48. 550 juta
49 BAB 49. Pemilik sah
50 BAB 50. Blokir
51 BAB 51. Pembalasan untuk Anggi
52 BAB 52. Rapat pemegang saham
53 BAB 53. Kemarahan Adi
54 BAB 54. Rencana Jackson
55 BAB 55. Tempat penelitian rahasia
56 BAB 56. Imbalan dari Vivian
57 BAB 57. Kehebohan di airport
58 BAB 58. Hubungan berakhir?
59 BAB 59. Siapa Pipi?
60 BAB 60. Kunjungan dadakan
61 BAB 61. Butik
62 BAB 62. Rencana Gisel
63 Bab 63. Perintah dari Stefan
64 BAB 64. kartu undangan
65 BAB 65. Private Fashion Show
66 BAB 66. Kehebohan di pagi hari
67 BAB 67. Kepulangan Jackson
68 Bab 69. Besan?
69 BAB 70. Dian Wijaya
70 BAB 71. Akhir dari keris antik
71 BAB 71. Undangan untuk keluarga Bramasta
72 BAB 72. Permintaan Jackson
73 BAB 73. Dua pilihan
74 Bab 74. Permintaan maaf
75 BAB 75. Lima detik
76 BAB 76. Kepulangan Dion
77 BAB 77. Dua rencana Adi
78 BAB 78. Hari dan waktu yang sama
79 BAB 79. Didi VS Pipi
80 BAB 80. Jas
81 BAB 81. Foto polaroid
82 BAB 82. Kecelakaan
83 BAB 83. Healing Hands Hospital
84 BAB 84. Provokator
85 BAB 85. Mimpi buruk
86 BAB 86. Pernikahan bisnis
87 BAB 87. Satu permintaan
88 BAB 88. Produk eksperimen Proyek AI
89 BAB 89. Rencana gagal
90 BAB 90. Proyek tertunda
91 BAB 91. Teman wanita pendamping
92 BAB 92. Tunangan?
93 BAB 93. Dua pembohong
94 Bab 94. Kelvin&Dian
95 Bab 95. Mimpi indah yang kandas
96 BAB 96. Rapat dadakan
97 BAB 97. Permintaan maaf
98 BAB 98. Berita buruk
99 BAB 99. Menikah di Jepang
100 BAB 100. Balerina
101 Bab 101. Kesempatan kedua
102 BAB 102. Dukungan
103 BAB 103. Meeting intern Perusahaan Bramasta
104 BAB 104. Akhir keluarga Bramasta
105 BAB 105. Cemburu
106 BAB 106. Pernikahan kedua
107 BAB 107. Bekal makan siang
108 BAB 108. Tips untuk room service
109 BAB 109. 831 I LOVE YOU
110 BAB 110. Lamaran
111 BAB 111. My sunshine
112 BAB 112. Pernikahan spektakuler
113 BAB 113. My lovely sunshine (Tamat)
114 BAB 114. Bonus chapter Stefan-Dian
115 BAB 115. Bonus chapter Dion-Vivian part 1
116 BAB 116. Bonus chapter Dion-Vivian part II
117 BAB 117. Bonus chapter Dion-Vivian part III (Tamat)
118 Promo Novel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. Bertemu cinta pertama
2
BAB 2. Pernikahan di Las Vegas
3
BAB 3. Kita cerai!
4
BAB 4. Dian menghilang
5
BAB 5. Kalung berlian
6
BAB 6. Mansion Wijaya
7
BAB 7. Cincin
8
BAB 8. Pembalasan Dian
9
BAB 9. Isi handphone Dian
10
BAB 10. Jamuan makan malam
11
BAB 11. Kolam renang
12
BAB 12. Kejutan besar
13
BAB 13. Wakil CEO
14
BAB 14. Pelanggan VVIP
15
BAB 15. Anggur merah
16
BAB 16. Stefan datang
17
BAB 17. Kebenaran
18
BAB 18. Rencana Anastasia
19
BAB 19. Apartemen baru
20
BAB 20. Berkumpul
21
BAB 21. Berlian dan batu apung
22
BAB 22. Hang out
23
BAB 23. Vallkyrie Club
24
BAB 24. Fine dining
25
BAB 25. Tamu tak diundang
26
BAB 26. Taruhan
27
BAB 27. Tugas penting
28
BAB 28. Rahasia Dian
29
BAB 29. Kuman
30
BAB 30. Sopir baru
31
BAB 31. Jebakan Anggi
32
BAB 32. Kedatangan Billy
33
BAB 33. Penyesalan
34
BAB 34. Dinner romantis
35
BAB 35. Perusahaan Alpha
36
BAB 36. Kerjasama 3 perusahaan
37
BAB 37. Dansa pertama
38
BAB 38. Salah langkah dansa?
39
BAB 39. Wanita gila
40
BAB 40. Penyebab perceraian
41
BAB 41. Pembalasan dari Chandra
42
BAB 42. Tim khusus proyek AI
43
BAB 43. Bekingan Anggi
44
BAB 44. Panda merah
45
BAB 45. Ruang Meeting
46
BAB 46. Saham yang terjual
47
BAB 47. Keris antik
48
BAB 48. 550 juta
49
BAB 49. Pemilik sah
50
BAB 50. Blokir
51
BAB 51. Pembalasan untuk Anggi
52
BAB 52. Rapat pemegang saham
53
BAB 53. Kemarahan Adi
54
BAB 54. Rencana Jackson
55
BAB 55. Tempat penelitian rahasia
56
BAB 56. Imbalan dari Vivian
57
BAB 57. Kehebohan di airport
58
BAB 58. Hubungan berakhir?
59
BAB 59. Siapa Pipi?
60
BAB 60. Kunjungan dadakan
61
BAB 61. Butik
62
BAB 62. Rencana Gisel
63
Bab 63. Perintah dari Stefan
64
BAB 64. kartu undangan
65
BAB 65. Private Fashion Show
66
BAB 66. Kehebohan di pagi hari
67
BAB 67. Kepulangan Jackson
68
Bab 69. Besan?
69
BAB 70. Dian Wijaya
70
BAB 71. Akhir dari keris antik
71
BAB 71. Undangan untuk keluarga Bramasta
72
BAB 72. Permintaan Jackson
73
BAB 73. Dua pilihan
74
Bab 74. Permintaan maaf
75
BAB 75. Lima detik
76
BAB 76. Kepulangan Dion
77
BAB 77. Dua rencana Adi
78
BAB 78. Hari dan waktu yang sama
79
BAB 79. Didi VS Pipi
80
BAB 80. Jas
81
BAB 81. Foto polaroid
82
BAB 82. Kecelakaan
83
BAB 83. Healing Hands Hospital
84
BAB 84. Provokator
85
BAB 85. Mimpi buruk
86
BAB 86. Pernikahan bisnis
87
BAB 87. Satu permintaan
88
BAB 88. Produk eksperimen Proyek AI
89
BAB 89. Rencana gagal
90
BAB 90. Proyek tertunda
91
BAB 91. Teman wanita pendamping
92
BAB 92. Tunangan?
93
BAB 93. Dua pembohong
94
Bab 94. Kelvin&Dian
95
Bab 95. Mimpi indah yang kandas
96
BAB 96. Rapat dadakan
97
BAB 97. Permintaan maaf
98
BAB 98. Berita buruk
99
BAB 99. Menikah di Jepang
100
BAB 100. Balerina
101
Bab 101. Kesempatan kedua
102
BAB 102. Dukungan
103
BAB 103. Meeting intern Perusahaan Bramasta
104
BAB 104. Akhir keluarga Bramasta
105
BAB 105. Cemburu
106
BAB 106. Pernikahan kedua
107
BAB 107. Bekal makan siang
108
BAB 108. Tips untuk room service
109
BAB 109. 831 I LOVE YOU
110
BAB 110. Lamaran
111
BAB 111. My sunshine
112
BAB 112. Pernikahan spektakuler
113
BAB 113. My lovely sunshine (Tamat)
114
BAB 114. Bonus chapter Stefan-Dian
115
BAB 115. Bonus chapter Dion-Vivian part 1
116
BAB 116. Bonus chapter Dion-Vivian part II
117
BAB 117. Bonus chapter Dion-Vivian part III (Tamat)
118
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!