BAB 5. Kalung berlian

***Mansion Bramasta***

Luis menanyakan keberadaan Dian ke semua pelayan Mansion Bramasta dan mereka semua gugup menjawab pertanyaan Luis. Bahkan Pak Eko, kepala pelayan Mansion Bramasta segera menelepon Laura untuk melaporkan hal ini.

Dua puluh menit kemudian, Laura pulang ke Mansion Bramasta. Suasana hati Laura sangat buruk karena kegiatan belanjanya terganggu oleh laporan Pak Eko mengenai Luis.

"Luis! Ada apa kamu mencari Dian?" tanya Laura dengan ketus saat melihat Luis masih menginterogasi satu persatu pelayan Mansion Bramasta.

"Maaf nyonya Laura. Pak Stefan mengutusku untuk mencari nyonya Dian," jawab Luis dengan sopan.

"Stefan sudah pulang dari Las Vegas? Kenapa Stefan mencari Dian?" tanya Laura dengan nada menyelidiki.

Selama sebelas bulan pernikahan Stefan dan Dian, Laura melihat dengan matanya sendiri bahwa Stefan sering mengacuhkan Dian sehingga Laura yakin cepat atau lambat Dian akan diceraikan oleh Stefan, tetapi perkataan Luis membuat Laura curiga ada sesuatu yang tidak diketahui olehnya saat ini.

"Maaf nyonya Laura. Mengenai nyonya Dian bisa ditanyakan langsung ke Pak Stefan. Saya hanya menjalankan tugas saja," jawab Luis.

"Dasar tidak berguna!" gerutu Laura di dalam hatinya.

"Ya udah! Aku akan tanyakan ke Stefan nanti," jawab Laura dengan ketus.

Luis tersenyum ramah dan menganggukkan kepalanya ke Laura, sebelum melanjutkan menginterogasi satu persatu pelayan Mansion Bramasta.

Laura duduk di sofa ruang tamu sambil sesekali melirik ke arah Luis. Lama kelamaan Laura semakin penasaran mengapa Stefan mencari Dian dan ke mana perginya Dian saat ini?

***

Dari puluhan pelayan Mansion Bramasta, hanya sopir yang mengantar Dian pulang dari Perusahaan Bramasta merupakan orang terakhir yang melihat Dian.

Kepergian Dian dari Mansion Bramasta tidak meninggalkan jejak apa pun, seolah-olah ada orang yang mengaturnya.

Akhirnya Luis memutuskan menelepon Stefan untuk melaporkan semuanya. Laura yang melihat Luis mengeluarkan handphone, segera berdiri dari sofa dan berjalan menghampiri Luis.

Laura yakin Luis menelepon Stefan sehingga dirinya ingin mengetahui apa saja yang dilaporkan oleh Luis ke Stefan.

"Luis. Ke mana Dian pergi?" tanya Stefan saat menjawab telepon.

"Maaf Pak Stefan. Rekaman cctv Mansion Bramasta rusak. Saya sudah bertanya kepada semua pelayan dan tidak ada seorang pun yang melihat kepergian nyonya Dian," jawab Luis dengan hati-hati.

"Si gadis miskin itu benar-benar sudah pergi dari Mansion Bramasta? Baguslah!" kata hati Laura.

Stefan terdiam sejenak setelah mendengar jawaban Luis. Wajah Dian terbayang di pikiran Stefan saat ini. Stefan akui di dalam hati kecilnya, dirinya mengkhawatirkan kepergian Dian yang tidak terlacak jejaknya.

Bukankah Dian anak yatim piatu? Gadis muda itu bisa pergi ke mana? Pulang ke Las Vegas kah? Berbagai pertanyaan muncul di pikiran Stefan.

"Luis. Periksa penerbangan ke Las Vegas atas nama Dian!" perintah Stefan.

"Baik pak Stefan!" jawab Luis.

"Fan! Fan! Mama mau bicara!" teriak Laura secara tiba-tiba dan merebut handphone dari tangan Luis.

Luis hanya pasrah membiarkan handphonenya diambil oleh Laura. Sekretaris pribadi itu menajamkan pendengarannya untuk menguping pembicaraan Laura dengan Stefan. Luis berfirasat ada hubungannya dengan Dian.

"Ada apa ma?" tanya Stefan.

"Fan. Kamu bertengkar dengan Dian sehingga dia pergi?" tanya Laura dengan nada lembut dan perhatian.

Selama ini Laura dan Anastasia selalu memperlihatkan hubungan yang baik dengan Dian saat Stefan berada di Mansion Bramasta sehingga pria muda itu tidak tahu hinaan yang diterima oleh Dian selama sebelas bulan pernikahan mereka.

"Aku dan Dian sudah cerai, Ma!" jawab Stefan.

"Yes! Akhirnya si gadis miskin itu diceraikan Stefan," kata hati Laura.

"Mama dukung semua keputusanmu. Dian pasti meminta uang tunjangan darimu dalam jumlah besar?" tanya Laura dengan nada menyelidiki.

"Tidak ma! Dian tidak meminta satu rupiah pun dariku!" jawab Stefan.

"Bagaimana mungkin? Mama gak percaya! Ada banyak uang di safety box kamarmu. Dian pasti mengambilnya. Mama akan periksa sekarang!" ucap Laura dengan antusias dan mengembalikan handphone Luis sebelum berjalan cepat menuju kamar tidur Stefan.

Stefan terkejut mendengar tuduhan Laura terhadap Dian. Bukankah selama ini Laura menyayangi Dian di hadapannya? Kenapa sikap Laura bisa berubah begitu cepat?

"Pak Stefan," panggil Luis melalui handphone.

"Luis! Ikuti mama!" perintah Stefan.

"Baik Pak Stefan!" jawab Luis.

Luis berlari kecil menyusul Laura dan berhenti di luar pintu kamar berwarna coklat. Luis tahu Stefan pindah ke kamar itu setelah menikah dengan Dian. Luis menduga kemungkinan besar safety box yang dikatakan oleh Laura tadi, berada di kamar itu.

Luis menunggu dengan sabar di luar pintu kamar yang tidak tertutup rapat. Terdengar bunyi bip kecil dari dalam kamar, yang menandakan bunyi nomor sandi safety box.

Dugaan Luis sangat tepat. Laura sedang membuka safety box karena mengetahui nomor sandinya. Laura menghela napas lega setelah melihat uang yang berada di dalam safety box masih tersusun rapi.

Pandangan mata Laura terpaku ke sebuah kotak perhiasan. Laura mengingat jelas Stefan membeli sebuah kalung berlian dari acara pelelangan dan menyimpannya di dalam safety box.

Semula Laura menduga Stefan akan memberikan kalung berlian itu ke Dian karena selama ini Stefan tidak pernah membeli perhiasan wanita dari acara pelelangan, tetapi Stefan tidak memberikannya untuk Dian melainkan menyimpan kalung berlian itu di dalam safety box.

Laura membuka kotak perhiasan. Wajahnya memerah menahan amarah karena kotak perhiasan itu kosong.

"Sialan! Gadis miskin itu mencuri kalung berlian!" teriak Laura sambil membanting kotak perhiasan itu ke lantai.

"Ada apa nyonya Laura?" tanya Luis dari luar kamar.

Laura berlari cepat ke arah pintu dan membuka lebar pintu itu dengan kasar, lalu merebut handphone dari tangan Luis. Handphone itu masih dalam keadaan nyala.

"Fan! Dian mencuri kalung berlian yang disimpan dalam safety box!" ujar Laura dengan ketus.

"Dian tidak mungkin melakukannya. Dian tidak tahu nomor sandi safety box," ucap Stefan.

"Dian yang membersihkan kamarmu setiap hari. Pasti dia yang mencurinya!" kata Laura dengan yakin.

"Dian membersihkan kamarku setiap hari? Mengapa bukan pelayan?" tanya Stefan.

"Itu…Dian sendiri yang mau membersihkan kamarmu," jawab Laura dengan terbata-bata.

"Ma! Aku masih banyak pekerjaan! Masalah kalung berlian dibiarkan saja," ucap Stefan dan mematikan sambungan telepon dengan cepat.

Laura semakin kesal dan geram karena Stefan terdengar jelas membela Dian. Padahal Laura yakin Dian lah yang mencuri kalung berlian itu. Laura bertekad dalam hatinya untuk tidak akan melepaskan Dian dengan mudah. Sebuah rencana sudah terbesit di dalam pikiran Laura.

Ketika Luis meninggalkan Mansion Bramasta, Laura menelepon Gisel untuk memberitahukan kabar perceraiam Stefan.

Selama Gisel tinggal di Las Vegas, gadis muda itu selalu meluangkan waktu untuk menelepon dan menjaga hubungan baik dengan Laura. Gisel tahu Laura tidak menyukai Dian yang miskin menjadi menantu sehingga kesempatannya untuk menggantikan posisi Dian sangat besar.

"Halo tante Laura," sapa Gisel dengan suara lembut.

"Sel. Ada kabar baik nih. Stefan sudah bercerai," ucap Laura dengan antusias.

"Yes! Gadis miskin itu percaya dengan foto yang ku kirim," kata hati Gisel.

"Cerai? Apakah Stefan baik-baik saja, tante Laura?" Gisel ingin mengetahui suasana hati Stefan terhadap perceraiannya dengan Dian.

"Tentu saja Stefan baik-baik saja. Bahkan semakin baik karena gadis miskin itu sudah hengkang dari Mansion Bramasta," jawab Laura dengan yakin.

"Tante Laura. Aku akan pulang ke Bali segera," ucap Gisel.

"Stefan dan Sia pasti senang kamu pulang," kata Laura.

"Iya tante Laura. Di mana Sia?" tanya Gisel.

"Sia bersama temannya jalan-jalan ke Sydney beberapa hari. Lusa akan pulang ke Bali,"jawab Laura.

"See you in Bali, tante Laura," kata Gisel sebelum menutup sambungan telepon. Gisel sudah tidak sabar untuk memesan tiket pulang agar bisa segera berada di sisi Stefan saat ini.

Perceraian Stefan merupakan kesempatan emas Gisel untuk mendapatkan hati pria itu lagi. Walaupun Gisel bisa merasakan Stefan bersikap dingin kepadanya sewaktu di rumah sakit, Gisel yakin dirinya bisa berhasil meluluhkan hati Stefan lagi.

Sementara Laura menjalankan rencananya untuk mendapatkan kembali kalung berlian yang hilang, tanpa sepengetahuan Stefan.

***

Kemana perginya kalung berlian? Benarkah Dian mengambilnya?

Jangan lupa baca kelanjutan ceritanya besok ya readers tercinta 🤗.

TERIMA KASIH

SALAM SAYANG

AUTHOR : LYTIE

Terpopuler

Comments

Agus Haryatmo

Agus Haryatmo

Bagus Thor, Semangat./Good//Good//Good/

2024-10-22

0

Yuen

Yuen

Paling diambil anaknya sendiri

2024-03-08

0

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

🦋𝖀𝖓𝖓𝖎𝖊 𝕰𝖛𝖎🍀

Laura bermuka dua dan menuduh Dian mencuri kalung berlian yang di simpan Stefan

2022-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Bertemu cinta pertama
2 BAB 2. Pernikahan di Las Vegas
3 BAB 3. Kita cerai!
4 BAB 4. Dian menghilang
5 BAB 5. Kalung berlian
6 BAB 6. Mansion Wijaya
7 BAB 7. Cincin
8 BAB 8. Pembalasan Dian
9 BAB 9. Isi handphone Dian
10 BAB 10. Jamuan makan malam
11 BAB 11. Kolam renang
12 BAB 12. Kejutan besar
13 BAB 13. Wakil CEO
14 BAB 14. Pelanggan VVIP
15 BAB 15. Anggur merah
16 BAB 16. Stefan datang
17 BAB 17. Kebenaran
18 BAB 18. Rencana Anastasia
19 BAB 19. Apartemen baru
20 BAB 20. Berkumpul
21 BAB 21. Berlian dan batu apung
22 BAB 22. Hang out
23 BAB 23. Vallkyrie Club
24 BAB 24. Fine dining
25 BAB 25. Tamu tak diundang
26 BAB 26. Taruhan
27 BAB 27. Tugas penting
28 BAB 28. Rahasia Dian
29 BAB 29. Kuman
30 BAB 30. Sopir baru
31 BAB 31. Jebakan Anggi
32 BAB 32. Kedatangan Billy
33 BAB 33. Penyesalan
34 BAB 34. Dinner romantis
35 BAB 35. Perusahaan Alpha
36 BAB 36. Kerjasama 3 perusahaan
37 BAB 37. Dansa pertama
38 BAB 38. Salah langkah dansa?
39 BAB 39. Wanita gila
40 BAB 40. Penyebab perceraian
41 BAB 41. Pembalasan dari Chandra
42 BAB 42. Tim khusus proyek AI
43 BAB 43. Bekingan Anggi
44 BAB 44. Panda merah
45 BAB 45. Ruang Meeting
46 BAB 46. Saham yang terjual
47 BAB 47. Keris antik
48 BAB 48. 550 juta
49 BAB 49. Pemilik sah
50 BAB 50. Blokir
51 BAB 51. Pembalasan untuk Anggi
52 BAB 52. Rapat pemegang saham
53 BAB 53. Kemarahan Adi
54 BAB 54. Rencana Jackson
55 BAB 55. Tempat penelitian rahasia
56 BAB 56. Imbalan dari Vivian
57 BAB 57. Kehebohan di airport
58 BAB 58. Hubungan berakhir?
59 BAB 59. Siapa Pipi?
60 BAB 60. Kunjungan dadakan
61 BAB 61. Butik
62 BAB 62. Rencana Gisel
63 Bab 63. Perintah dari Stefan
64 BAB 64. kartu undangan
65 BAB 65. Private Fashion Show
66 BAB 66. Kehebohan di pagi hari
67 BAB 67. Kepulangan Jackson
68 Bab 69. Besan?
69 BAB 70. Dian Wijaya
70 BAB 71. Akhir dari keris antik
71 BAB 71. Undangan untuk keluarga Bramasta
72 BAB 72. Permintaan Jackson
73 BAB 73. Dua pilihan
74 Bab 74. Permintaan maaf
75 BAB 75. Lima detik
76 BAB 76. Kepulangan Dion
77 BAB 77. Dua rencana Adi
78 BAB 78. Hari dan waktu yang sama
79 BAB 79. Didi VS Pipi
80 BAB 80. Jas
81 BAB 81. Foto polaroid
82 BAB 82. Kecelakaan
83 BAB 83. Healing Hands Hospital
84 BAB 84. Provokator
85 BAB 85. Mimpi buruk
86 BAB 86. Pernikahan bisnis
87 BAB 87. Satu permintaan
88 BAB 88. Produk eksperimen Proyek AI
89 BAB 89. Rencana gagal
90 BAB 90. Proyek tertunda
91 BAB 91. Teman wanita pendamping
92 BAB 92. Tunangan?
93 BAB 93. Dua pembohong
94 Bab 94. Kelvin&Dian
95 Bab 95. Mimpi indah yang kandas
96 BAB 96. Rapat dadakan
97 BAB 97. Permintaan maaf
98 BAB 98. Berita buruk
99 BAB 99. Menikah di Jepang
100 BAB 100. Balerina
101 Bab 101. Kesempatan kedua
102 BAB 102. Dukungan
103 BAB 103. Meeting intern Perusahaan Bramasta
104 BAB 104. Akhir keluarga Bramasta
105 BAB 105. Cemburu
106 BAB 106. Pernikahan kedua
107 BAB 107. Bekal makan siang
108 BAB 108. Tips untuk room service
109 BAB 109. 831 I LOVE YOU
110 BAB 110. Lamaran
111 BAB 111. My sunshine
112 BAB 112. Pernikahan spektakuler
113 BAB 113. My lovely sunshine (Tamat)
114 BAB 114. Bonus chapter Stefan-Dian
115 BAB 115. Bonus chapter Dion-Vivian part 1
116 BAB 116. Bonus chapter Dion-Vivian part II
117 BAB 117. Bonus chapter Dion-Vivian part III (Tamat)
118 Promo Novel
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. Bertemu cinta pertama
2
BAB 2. Pernikahan di Las Vegas
3
BAB 3. Kita cerai!
4
BAB 4. Dian menghilang
5
BAB 5. Kalung berlian
6
BAB 6. Mansion Wijaya
7
BAB 7. Cincin
8
BAB 8. Pembalasan Dian
9
BAB 9. Isi handphone Dian
10
BAB 10. Jamuan makan malam
11
BAB 11. Kolam renang
12
BAB 12. Kejutan besar
13
BAB 13. Wakil CEO
14
BAB 14. Pelanggan VVIP
15
BAB 15. Anggur merah
16
BAB 16. Stefan datang
17
BAB 17. Kebenaran
18
BAB 18. Rencana Anastasia
19
BAB 19. Apartemen baru
20
BAB 20. Berkumpul
21
BAB 21. Berlian dan batu apung
22
BAB 22. Hang out
23
BAB 23. Vallkyrie Club
24
BAB 24. Fine dining
25
BAB 25. Tamu tak diundang
26
BAB 26. Taruhan
27
BAB 27. Tugas penting
28
BAB 28. Rahasia Dian
29
BAB 29. Kuman
30
BAB 30. Sopir baru
31
BAB 31. Jebakan Anggi
32
BAB 32. Kedatangan Billy
33
BAB 33. Penyesalan
34
BAB 34. Dinner romantis
35
BAB 35. Perusahaan Alpha
36
BAB 36. Kerjasama 3 perusahaan
37
BAB 37. Dansa pertama
38
BAB 38. Salah langkah dansa?
39
BAB 39. Wanita gila
40
BAB 40. Penyebab perceraian
41
BAB 41. Pembalasan dari Chandra
42
BAB 42. Tim khusus proyek AI
43
BAB 43. Bekingan Anggi
44
BAB 44. Panda merah
45
BAB 45. Ruang Meeting
46
BAB 46. Saham yang terjual
47
BAB 47. Keris antik
48
BAB 48. 550 juta
49
BAB 49. Pemilik sah
50
BAB 50. Blokir
51
BAB 51. Pembalasan untuk Anggi
52
BAB 52. Rapat pemegang saham
53
BAB 53. Kemarahan Adi
54
BAB 54. Rencana Jackson
55
BAB 55. Tempat penelitian rahasia
56
BAB 56. Imbalan dari Vivian
57
BAB 57. Kehebohan di airport
58
BAB 58. Hubungan berakhir?
59
BAB 59. Siapa Pipi?
60
BAB 60. Kunjungan dadakan
61
BAB 61. Butik
62
BAB 62. Rencana Gisel
63
Bab 63. Perintah dari Stefan
64
BAB 64. kartu undangan
65
BAB 65. Private Fashion Show
66
BAB 66. Kehebohan di pagi hari
67
BAB 67. Kepulangan Jackson
68
Bab 69. Besan?
69
BAB 70. Dian Wijaya
70
BAB 71. Akhir dari keris antik
71
BAB 71. Undangan untuk keluarga Bramasta
72
BAB 72. Permintaan Jackson
73
BAB 73. Dua pilihan
74
Bab 74. Permintaan maaf
75
BAB 75. Lima detik
76
BAB 76. Kepulangan Dion
77
BAB 77. Dua rencana Adi
78
BAB 78. Hari dan waktu yang sama
79
BAB 79. Didi VS Pipi
80
BAB 80. Jas
81
BAB 81. Foto polaroid
82
BAB 82. Kecelakaan
83
BAB 83. Healing Hands Hospital
84
BAB 84. Provokator
85
BAB 85. Mimpi buruk
86
BAB 86. Pernikahan bisnis
87
BAB 87. Satu permintaan
88
BAB 88. Produk eksperimen Proyek AI
89
BAB 89. Rencana gagal
90
BAB 90. Proyek tertunda
91
BAB 91. Teman wanita pendamping
92
BAB 92. Tunangan?
93
BAB 93. Dua pembohong
94
Bab 94. Kelvin&Dian
95
Bab 95. Mimpi indah yang kandas
96
BAB 96. Rapat dadakan
97
BAB 97. Permintaan maaf
98
BAB 98. Berita buruk
99
BAB 99. Menikah di Jepang
100
BAB 100. Balerina
101
Bab 101. Kesempatan kedua
102
BAB 102. Dukungan
103
BAB 103. Meeting intern Perusahaan Bramasta
104
BAB 104. Akhir keluarga Bramasta
105
BAB 105. Cemburu
106
BAB 106. Pernikahan kedua
107
BAB 107. Bekal makan siang
108
BAB 108. Tips untuk room service
109
BAB 109. 831 I LOVE YOU
110
BAB 110. Lamaran
111
BAB 111. My sunshine
112
BAB 112. Pernikahan spektakuler
113
BAB 113. My lovely sunshine (Tamat)
114
BAB 114. Bonus chapter Stefan-Dian
115
BAB 115. Bonus chapter Dion-Vivian part 1
116
BAB 116. Bonus chapter Dion-Vivian part II
117
BAB 117. Bonus chapter Dion-Vivian part III (Tamat)
118
Promo Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!