Viona aku tidak pergi ke manapun dari tadi aku sedang rapat jadi jangan berburuk sangka terhadapku, coba jangan marah-marah kamu menghubungi temanmu atau orang yang sedang dekat dengan Velix siapatau dia ikut dengan temannya yang lain, "kamu jangan coba-coba memerintah kubilang saja bahwa kamu membawa Velix dariku dan menyembunyikannya disini, Vernando yang mendengarkan perkataan Viona dalam hatinya dia sangat emosi dan dia pergi dan mendekatinya dan ingin menarik baju tapi di halangi oleh asistennya " Apa yang kau katakan? Sebelum Velix belum jatuh ke tangan Hak asuh untuk ku aku tidak akan pernah mengganggu dia jadi jangan coba-coba untuk mengancam ku dengan katamu yang tidak berguna" Viona menangis di hadapan Vernando, tolong aku aku sangat khawatir sama Velix aku tidak tahu dia dimana kalau kau tidak membawanya kesini dia kemana, aku tidak bisa menghubungi temanku karena batere HP ku pun habis total jadi aku tidak bisa menghubungi siapapun.
Vernando menyuruh asistennya Anton untuk membawa Viona kedalam ruangannya untuk mengisi batere HP-nya Viona, Vernando yang pergi ke ruangan diikuti asistennya Anton dan membawa Viona ke dalam ruangan yang disuruh tuannya. Viona disuruh untuk mengisi batere nya pun mengambil charger lalu dia hubungkan ke HP-nya bisa menyala, Viona yang duduk di bangku depan mata Vernando yang menunggu HP-nya terisi dan asistennya yang berdiri di dekat Viona sedangkan Vernando berdiri menyamping antara sebelah kirinya kaca dan sebelah kanannya mengarah ke Viona mereka bengong menunggu Viona yang mengisi batere HP tersebut.
Setelah menunggu setengah jam Viona menyalakan HP-nya dan buru-buru untum menelfon Mei, Vernando yang sedari tadi bengong melihat pergerakan Viona dan melihat nya sampai menghubungi temannya Viona dan dalan pikirannya pasti Velix sudah di jemput temannya.
Halo Mei, apakah Velix ada bersamamu?
Aku dari tadi sangat cemas mencarinya, jangan cemaskan Velix dia ada bersamaku tadi aku menjemput anakku dari TK sekalian mampir untuk menjemput Velix.
Apakah kau mau berbicara sama dia, Velix ada di dekatku yang sedang bermain dengan anakku dia menemani anakku dari tadi setelah pulang sekolah bermain.
Mei terima kasih banyak kau menjemput anakku dari sekolah aku tadi mau menelfon mu untuk menanyakan Velix apakah ada dia bersamamu tetapi batere HP ku habis, syukurlah kau melindunginya dan menjaganya suatu saat nanti kalau ada libur kerjaku aku pasti membantumu untuk menjaga anakmu dan coba kasih HP mu ke Velix aku ingin mau mengobrol dengan dia, Mei langsung memanggil Velix.
Velix sini nak mama mu sedang menelfon dan ingin menemani mu berbicara sambil memberi HP nya ke Velix.
"Mama aku di rumah ibu Mei jadi jangan mencemaskan ku"
"Velix... Apakah kau baik-baik di rumah ibu Mei? Velix memanggil Mei dengan sebutan ibu karena dari mulai lahir Velix ikut merawat dan menjaganya dengan baik.
Vernando yang melihat kearah Viona dan memanggil nama Velix langsung menghela nafasnya sambil me mejam kan matanya hatinya pun lega mengetahui bahwa dugaan dalam hatinya, yang mengetahui Velix ada dirumah temannya Viona.
"Velix berbicara pada sang mama bahwa dia sudah dirumah ibu Mei"
"Mama jangan terus mencemaskan kan ku, aku sudah makan ibu Mei tadi memasak makanan yang sangat enak untukku, dan aku juga sudah mandi tinggal menunggu pulang dan menjemput ku ke sini" Viona pun menjawab-nya bahwa dia akan segera pulang dan menjemput Velix nanti.
Velix tunggu mama nanti aku menjemput mu dan menurut lah pada ibu Mei jangan pernah membuat keributan di rumah ibu Mei dan baik-baik ya, tolong tunggu mama ya.
"Iya ma, aku menunggumu"
Viona pun menutup telfonnya dan berdiri pergi meninggal kan ruangan Vernando untuk pulang ke rumahnya, Vernando hanya melihat ke pergi an Viona dari jendela kaca ruangan kantornya. Setelah menjelang sore Viona pun sampai di depan pintu rumah Mei dan me mencet bel rumah-nya, Velix yang mendengar bel berbunyi dia pergi membuka pintu rumah ternyata mama yang datang dan mereka berpelukan. Mei yang sedang memasak dan mempersiapkan makanan ke meja makan yang sangat sederhana, dan menyuruh Viona untuk duduk di bangku meja makan, suami Mei yang baru pulang kerja pun ikut bergabung ke meja makan untuk makan, Mei yang membawa makanan yang ia masak pun dibawanya kemeja makan dan ikut duduk di samping suaminya. Velix yang bermain dengan anaknya Mei di sofa, Velix, Mei dan suami mereka pun makan bersama di meja Mei yang terus-menerus tampa henti sahut-sahutan berbicara dengan suaminya yang sedikit upah gajinya pun membuat Viona yang sedang makan menjadi tidak di hadapan mereka, Viona langsung berbicara. Mei sudah kalian gak usah bertengkar, aku ingin pulang sambil memanggil Velix.
"Velix ayo pulang ke rumah" Mei pun langsung berdiri dan mengizinkan mereka untuk Pulang, Velix yang mendengar panggilan mama pun berhenti bermain yang di permainkan dari tadi pun langsung berdiri dan minta izin pulang kepada anaknya Mei lalu mereka pun pergi dari sana.
Di Villa Vernando yang sangat mewah dia hanya menempati Villa nya ini dengan sendiri tidak pernah ada orang yang dibawa ke tempat tersebut, kalaupun ada yang singgah di sini nya paling sang kekasih ia bawa berkunjung ke tempatnya. Vernando yang duduk santai di dalam Villa-nya yaitu di ruangan kerja nya kalau setiap pulang kerja dia pasti langsung ke ruangan nya. Dia menatap berita tentang dia dan Velix anak-nya di koran yang lumayan banyak lalu kemudian Vernando mengangkat telfon dari ibunya.
Vernando kenapa kamu tidak pulang ke rumah ibu!!? Ibu menunggumu dari tadi; ibu aku tidak bisa pulang malam ini aku tidur di Villa kita jadi ibu jangan menungguku ibu istirahat dan tidur saja, Ibunya pun mematikan telfon dari Vernando. Sambil berjalan keruang tamu di Villa kepala Vernando sangat pusing memikirkan berita tentang dia yang sudah mempunyai anak di luar nikah dan kemungkinan perusahaannya tidak ada yang bekerja sama dengan perusahaan lain, Vera yang ternyata ada di Villa membawakan anggur dan dua gelas lalu menuangkannya ke kelas, Vernando yang membawa koran dan menaruhnya agak kasar ke meja, dan mengambil anggur yang di buat Vera lalu di minun sambil memejamkan matanya menenangkan sedikit pikirannya.
Vera yang duduk di sampinya dengan mesra memegang tangan Vernando dagunya yang di dekatkan ke bahu kiri Vernando lalu mereka berdua bermesraan, Vera yang me manggil dengan sebutan sayang.
Sayang jangan terlalu di pikirkan nanti kamu cepat sakit ujar Vera ke Vernando, aku disini ada untukmu masalah apapun aku slalu ada di samping mu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments