Mei temannya Viona yang melihat berita yang ada di TV langsung marah-marah kalau aku jumpa sama Vernando aku harus memarahinya enak saja dia ingin merebut Velix dari kamu setelah besar, dimana dia selama ini pas kamu membutuhkan bantuan dia pada saat mengandung Velix kenapa dia tak pernah muncul di hadapanmu ketika melahirkan anakmu dan sekarang dia seenaknya mengambil Velix darimu mei sangat emosi mengatakannya dan menenangkan Viona untuk tidak memikirkan masalah ini. Viona pun berkata bagaimana kalau Velix di dibawah Vernando dariku apa yang harus aku lakukan kau melihat aku dan Velix tidak akan bisa terpisahkan dan tau Velix sangat menyayangiku, Mei langsung memeluk Viona dan menenangkannya sudah jangan terlalu dipikirkan nanti kau sakit gara-gara stres memikirkannya kita hadapi bersama jika vernando benar-benar mengambil Velix darimu, Mei adalah teman dekat Viona dari mereka masih gadis sampai mereka punya anak mereka selalu bersama merantau ke kota dan setiap rumah yang mereka sewa pun sangat berdekatan makanya itu Mei pun tau kondisi Viona mereka saling tolong- menolong saat kondisi salah satu dari mereka, Mei tau perjuangannya Viona untuk melahirkan Velix yang pada saat itu tidak ada satu pun keluarga Viona yang tau bahwa Viona melahirkan Velix ke dunia ini Mei lah yang membantu Viona. Mei permisi untuk pulang dana yang sudah menutup pintu rumahnya dan duduk termenung di sofa ruang tamu rumahnya dan mengambil ponselnya untuk me SMS temannya untuk membantunya supaya Vernando tidak mengambil anak darinya namun dia enggan untuk menghubunginya, di tengah malam yang redup Viona pergi ke kamar Velix langsung naik ketempat tidur dan memeluk Velix yang sudah tidur terlelap dan Viona mencium puncak kepala Velix lalu memejamkan matanya untuk ikut menyusul tidur dengan anaknya Velix.
Keesokan harinya Viona sudah siap untuk pergi bekerja Velix dia titipkan dirumah Mei dan pergi ke kantornya dan menyelesaikan pekerjaannya kemudian keluar dari gedung dia bekerja, sesampainya di lobi para wartawan sudah berkumpul untuk mewawancarai Viona ketika itu Vernando dan asistennya datang menemui dan mereka menarik tangan Viona untuk membawanya ke mobil Vernando dan memasukkan Viona kedalam melewati wartawan lalu mereka pergi, Mobil yang dibawa asisten Vernando melaju dan di tengga perjalanan di dalam mobil asisten melihat kebelakang dan melirik Vernando dan Viona yang diam melihatnya pun heran lalu dia melihat ke depan dan menyetir dengan baik. Vernando melihat Viona diam-diam mengatakan bahwa "aku akan tetap mengambil dan berusaha untuk Hak asuh Velix dan jangan coba halangi aku untuk membawanya darimu aku akan membawanya ke rumahku dan tinggal bersamaku lalu merawatnya dengan baik" Vioona yang mendengar perkataan Vernando sontak dia ngomong bahwa Velix tidak akan dia biarkan pergi darinya "Velix sangat mencintaiku dan menyayangiku dia dekat denganku, dia adalah anakku, aku yang mengandung dia selama 9 bulan jadi jangan coba-coba kau mengambil dia dariku.
" Tolong turunkan aku dari mobilmu ini" Viona berulang kali untuk memaksa agar dia diturunkan, Vernando yang mendengar semua ucapan Viona pun sangat marah dalam hatinya dan dia pun langsung menyuruh asistennya Anton untuk memberhentikan Viona, lalu dia turun dan menutup pintu mobil Vernando sangat kencang ketika dia mau berbalik ada mobil yang hampir menyenggol badannya dan tersentak kaget dia akan terjatuh, melihat Viona yang mau di senggol Mobil pun kaget dan khawatir dan melihat Viona yang sudah pergi lalu mobilnya pun pergi melaju pergi untuk pulang.
Malam pun tiba di rumah kecil Viona dan Velix bermain mobil-mobilan di sofa sedangkan Viona mengotak atik berkas-berkas untuk di persiapkan di persidangan namun dia pusing memikirkan apa yang mau dia mulai di kerjakan ketika dia ingin berdiri dia terhuyung jatuh dan tangannya yang mengenai bangku dan merasakan tangannya sakit " aduh lirihnya" Velix yang melihat pun berkata mama tidak apa-apa kan? Kalau ada yang sakit bilang aja ma biar aku obat tin dan mama tidak merasakan sakit lagi, Viona pun tersenyum kepada Velix dan mengatakan kalau dia baik-baik saja kemudian Viona buru-buru untuk berkemas barang - barangnya kedalam koper dan tas tentengannya dia berusaha dan memikirkan Velix akan dia bawa kabur jauh dari Vernando supaya Vernando tidak memenangkan Hak asuh dan membawa anaknya darinya maka dari itu dia membawa Velix jauh sampai Vernando tidak bisa menemukan mereka.
Viona memberitahu Velix mereka akan pergi dan mengambil baju untuk diberikan kepada Velix lalu menyuruh biar cepat dipakai, Viona membantu Velix memakaikan bajunya dan memberikan tas ransel duanya di belakang tas satunya di depan dan mereka pun pergi cepat-cepat dari sana, sebelum menaiki Ta-xi Viona mampir sebentar ke ATM untuk mengambil uang buat ongkos dan membeli bekal di tengah perjalananan nanti. Di pinggir jalan mereka menaiki Ta-xi yang di tumpangi mereka kemudian masuk, di dalam mobil Ta-xi Viona menyempatkan untuk menelfon bus apa aja malam ini yang mau berangkat ke beijing lalu menanyakan agar bus tersebut menunggu mereka, sampai di dekat bus mereka menaikinya dan duduk Velix yang di dekat kaca dan di sampingnya yaitu Viona, bus pun melaju ditengah jalan hujan yang turun sangat deras pun membuat Velix kedinginan, Velix pun ingin buang air kecil membuat Viona sangat khawatir.
"Mama aku mau buang air kecil"
”Tunggu sebentar tahan dulu" Viona pergi dan menanyakan kepada sang sopir bus
Apakah ada toilet kecil di bus ini? si sopir menjawab tidak ada bu
Apakah perjalanannya masih jauh? anakku ingin buang air kecil, si sang sopir pun berkata untuk perjalanan yang ibu tuju butuh waktu satu jam lebih lagi.
Oohh Viona pun balik lagi ke tempat duduknya dan menenangkan Velix yang tengah kesakitan menahan kencingnya lalu dia menangis sambil memeluk mamanya dari samping karena tidak tahan Velix mengeluarkan kencingnya di bus kemudian celana yang ia pakai basah sampai ke kaus kaki. Viona melihat pun menenangkan Velix " Velix jangan menangis mama akan melepaskan celana mu biarkan saja tidak ada yang me marahi mu" Viona terus memeluk Velix.
"Mama apakah aku bisa melihat kambing dari kaca bus ini? " boleh jawab Viona
Velix langsung mengarah ke jendela kaca bus dan melihat kambing banyak kambing yang mandi air hujan, kasihan sekali malam begini kambing itu mandi air hujan yang sangat dingin dalam hati Velix. Di tengah hujan yang sangat deras Viona meraih Velix dan mengatakan Velix kau anak yang sangat baik lalu memeluknya dan mencium keningnya, matahari sudah terbit dan pagi-pagi ini Mei terus menerus mengetok pintu rumah Viona yang sunyi senyap, tidak ada jawaban sama sekali, Mei terus memanggilnya Viona.... Viona... kau dimana? Buka pintunya apakah kau didalam? Mei yang mengkhawatirkan nya pun bersusah dan mencari keluar di sekeliling komplek rumah mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments