Athar berada di dalam mobilnya yang melap wajahnya dengan sapu tangan. Tampaknya dia berkeringat dan kemungkinan langsung meriang gara-gara bertemu Anna yang mungkin dia tidak tau jika di dunia yang di tempatnya tinggal sekarang ini ada orang seperti itu.
" Dia menyalahkan ku, mengataiku bego, bodoh, dan bahkan tanpa izin meng-exsplotasi wajahku. Apa dia tau dia banyak melanggar hukum. Ujaran kebencian, pencemaran nama baik, dia bisa kenak pasal berlapis, wanita ceroboh, menyalahkan tanpa menyadari kesalahannya. Sudah di berikan kompensasi malah sok pintar menolak. Padahal itu tujuannya," Athar terus bergerutu di dalam mobilnya sambil menyetir yang mengumpat isi hatinya pada wanita yang baru di temuinya. Padahal sewaktu di depan Anna dia tidak banyak bicara tadi.
" Dasar cewek aneh, apa dia manusia. Kenapa ada orang seperti itu. Bahkan dia seorang wanita tetapi melakukannya sungguh diluar batas. Apa dia tinggal di hutan Amazon," ucap Athar geleng-geleng. Athar mengambil heansed lalu menyambungkan dengan hanphonnya.
" Hallo Jennie!" sapa Rendy.
" Saya agak terlambat kekantor, jalanan macet, kamu tolong tahan klien kita. Jangan sampai mereka pergi, Saya akan segera datang!" titah Athar.
" Bagus kalau begitu," sahut Athar yang menutup telponnya.
" Ini semua gara-gara insiden itu," ucapnya yang masih memikirkan masalah Wanita yang membuat waktunya banyak terbuang sia-sia.
********
Perusahaan Grup Glossi
Akhirnya motor Anna berhenti di depan Perusahaan besar itu. Ternyata Anna akan wawancara di perusahaan ternama itu. Di mana gedungnya yang tinggi mencakar langit. Perusahan yang sangat terkenal ktu.
Anna tidak punya waktu untuk mengagumi atau melihat ke indahan gedung itu dari luar. Karena dia sudah terlambat untuk wawancara.
Dengan berlari terburu-buru sambil merapikan dandananya dengan membawa map merah yang mungkin beberapa hal yang di perlukannya untuk wawancara kerja.
" Semoga tidak telat, semoga tidak telat, semoga tidak telat," Anna terus bergerutu sambil berlari-lari memasuki Perusahaan itu.
Tidak lama akhirnya mobil Athar juga sampai di depan Perusahaannya dia memang ada urusan tadi. Jadi lebih lama sampai di bandingkan Anna.
Athar langsung keluar dari mobilnya melangkah memasuki Perusahaannya. Namun Athar menoleh kekirinya di mana melihat motor Anna terparkir membuat Athar merasa tidak asing dengan motor itu. Namun Athar tidak peduli dan melanjutkan langkahnya kembali memasuki perusahannya.
*********
Di sisi lain, nasib baik masih bersama Anna. Ternyata dia tidak telat. Sebenarnya hampir telat. Di mana Anna no ke 33 untuk wawancara kerja dan sekarang yang ada di dalam no 32. Meski di panggil untuk wawancara Anna belum tentu lolos Karen dia bersaing dengan 40 orang dengan posisi 4 orang yang di butuhkan di perusahaan itu yang tidak tau bagian mananya.
Orang-orang yang masih menunggu wajahnya tegang-tegang sama seperti Anna yang pasti juga dek-dekan.
" Aduh, semoga saja, semuanya lancar, semoga pertemuan ku dengan Pria sombong itu tidak membuatku sial. Walau aku sudah mencium aroma-aroma kesialan darinya," batin Anna tampak sewot dengan Athar yang membuat paginya berantakan.
Anna Farizah Citra Maya," panggil salah seorang staf dengan rok sepahanya yang tampak rapi dan cantik.
" Iya saya," sahut Anna yang langsung berdiri dengan mengangkat tangannya.
" Mari silahkan masuk," ucap wanita cantik itu.
" Iya baik," shut Anna yang mengatur napasnya dalam- dalam dan membuangannya perlahan. Bahkan melakukan berkali-kali.
" Doakan saya ya," ucap Anna meminta doa kepada teman-teman seperjuangannya. Yang lainnya mengangguk-angguk mendengarnya.
Anna pun akhirnya mengikuti staf yang tadi memanggilnya. Saat berada di depan pintu Anna kembali menarik napasnya panjang dan akhirnya masuk ke dalam ruangan interview.
Di dalam ruangan itu ada 2 Pria dan juga 2 wanita. Jika di lihat wanita dan Pria itu tampaknya masih lajang. Kerena terlihat dari wajahnya masih muda-muda. Ya tidak terlalu muda juga.
Mereka duduk sejajar di kursi dengan meja panjang dan di depan masing-masing terdapat laptop. Meraka tampak berwibawa dan mungkin memang orang penting di perusahaan itu.
" Silahkan duduk!" sahut salah seorang salah seorang wanita yang mempersilahkan dengan tangannya.
" i-iya," jawab Anna dengan gugup dan menunduk sedikit lalu Anna pun menduduki kursi yang di sediakan berada di hadapan 4 orang itu.
" Bisa serahkan data yang kami minta sebelumnya," ucap wanita yang satunya. Anna mengangguk. Lalu beranjak dari duduknya dan langsung menyerahkan map itu kesalah satu wanita yang ada di sana.
" Anna Fariza Citra Maya," sahut salah seorang Pria dengan senyumnya.
" I-iya," jawab Anna gugup.
" Nama kamu banyak sekali, harus di panggil siapa. Anna, Fariza, Citra atau Maya?" tanya pria berkacamata itu yang mungkin sedang melakukan basa-basi agar Anna tidak terlalu gugup.
" Anna," jawab Anna.
" Anna, ya sangat cocok, saya Marko," sahut Pria itu tampak ramah yang langsung memperkenalkan dirinya. Wanita yang di sampingnya langsung melihat sinis Marko. Namun Marko tetap tersenyum. Sementara Anna hanya berusaha untuk tenang walau dia begitu gugup berhadapan dengan 4 orang tersebut.
" Kita mulai saja wawancaranya, apa yang kamu tentang Perusahaan Grup Glossi?" tanya pria yang satunya yang tampak serius.
" Hmmmm, itu," sahut Anna tampak gagap yang seperti tidak punya jawaban ke-4 orang begitu menunggu jawabannya.
" Apa yang harus aku katakan. Aku mana tau tentang Glossi. Sana yang menyuruhku melamar ke perusahaan ini, aku juga tidak sempat mencari informasi tentang perusahaan ini," batin Anna tampak bingung.
" Anna, kamu kenapa diam?" tanya wanita yang satunya heran dengan Anna yang tidak langsung menjawab.
" Jangan bilang kamu tidak tau tentang Perusahaan Glossi," sahut Marko menebak-nebak. Anna mengangguk pelan membuat yang lainnya kaget.
" Nah, aku bilang juga apa," teriak Marko tiba-tiba menunjuk Anna membuat yang lainnya kaget. Dan Marko malah bertepuk tangan.
" Adakan, orang yang tidak mengenal Perusahaan Glossi, ya ada aku bilang pasti ada," sahut Marko tampaknya sangat senang dengan jawaban Anna sementara rekan-rekannya geleng-geleng dengan kelakukan Marko.
" Marko cukup," gertak wanita yang di sampingnya kesal dengan Marko.
" Jennie, kamu lihat sendiri. Tidak semua orang kenal dengan perusaan Glossi," ucap Marko kesenangan. Wanita yang bernama Jenni itu geram dengan tingkah rekannya yang sepertinya kesenangan.
" Anna apa kamu tau brend Glossi?" tanya Marko Anna menggeleng pelan apa adanya.
Prok-prok. Marko kembali bertepuk tangan kesenangan.
" Aku bilang juga apa. Grup Glossi walau terkenal dan mendunia. Tetapi tetap ada yang tidak tau, ini buktinya. Anna tidak tau," ucapnya lagi yang tertawa-tawa seperti begitu bahagia. Rekannya yang lainnya geleng-geleng.
" Apa seperti ini memang wawancaranya," batin Anna kebingungan dan hanya tersenyum untuk menutupi kegugupannya.
Dia yang tadinya tegang malah bingung dengan orang-orang di depannya. 2 hanya diam dengan exsperesi ketus. Yang wanita bernama Jennie itu tampaknya kesal dan Pria yang bernama Marko itu tampak kebahagian.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 407 Episodes
Comments
에비𝑼𝒏𝒏𝒊𝒆
ternyata benar Anna tes wawancara di perusahaan Athar,tapi dia tidak tau apapun tentang perusahaan Glossy yang dipimpin Athar
2022-12-11
0