" Bagaimana dengan kalian semua apa ada lagi yang memberikan tanggapan atau ide lain," sahut Ari Purnama.
" Saya rasa ide pak Athar sangat masuk akal," sahut salah Pria yang tampaknya setuju dan orang-orang yang lainnya mengangguk-angguk setuju. Gibran yang melihat hal itu tampak kepanasan.
" Apa-apaan mereka yang langsung mengangguk-angguk saja," batin Gibran sudah mulai emosi.
" Ya baiklah, tidak ada salahnya kita mencobanya," sahut Ari Purnama yang dengan cepat mengambil keputusan. Gibran langsung melotot melihat papanya yang langsung setuju dengan pendapat Athar.
" Apa papa yakin?" tanya Gibran berusaha mengecoh papanya.
" Gibran, dulu sewaktu kakek mu menjadi CEO dan papa berada di posisi kalian. Kakek mu juga dulu memberikan kesempatan untuk karyawan memberikan idenya dan salah satu karyawan memberikan idenya untuk mengeluarkan produk kosmetik dan lihatlah Samapi detik ini produk kosmetik dalam brand kita meningkat jauh dan semakin banyak jenisnya lagi yang semakin meningkat. Jadi tidak ada yang salah dengan pengajuan Athar," jelas Ari Purnama.
Athar tersenyum simpul mendengar keputusan sang papa.
" Tapi pa," sahut Gibran yang masih tidak setuju.
" Kita akan mencobanya dan Athar kamu yang mengaturnya dan kalian yang semua yang ada di meja ini. Juga ikut ambil alih dalam penilaian dengan bijak teliti," tegas Ari Purnama.
Penghuni rapat yang lain mengangguk-angguk yang dengan cepat setuju.
" Sial, dia lagi, dia lagi. Tapi lihat saja kali ini ide mu tidak akan mulus," geram Gibran di dalam hatinya.
Lagi dan lagi dia selalu kalah dari Athar. Mungkin Aurelia benar dia terlalu sibuk mengurusi kehidupan orang lain. Makanya kalah terus dengan Athar.
*********
Anna menjalankan hari-hari nya bekerja di perusahaan Glossi dan ini hari ke-2 Anna bekerja. Anna sangat cepat akrab dengan rekan-rekannya karena dia memang begitu humbel dan kocak. Mungkin bar-barnya sedikit membuat Anna cepat masuk dengan orang-orang di kantor walau baru mengenal dan mungkin Anna juga tidak akan hafal nama-nama rekan-rekannya itu.
Tapi sepertinya Anna tidak mendengarkan apa kata Lisa. Lisa mengatakan hal yang paling di perhatikan dalam pekerjaan salah kerapian tetapi lihatlah di meja Anna yang berantakan tatanan dokumen yang memenuhi meja belum lagi kertas-kertas yang di kepal-kepal ada di sekitar bangkunya mungkin Anna berpikir jika dia berada di kamarnya bukan di kantor makanya suka asal-asalan.
" Ahhhh, lapar," ucapnya mengusap-usap perutnya yang cacingnya di dalam sana sudah mulai demo. Anna mengambil ponselnya lalu berdiri.
" Ada yang mau nitip tidak?" tanya Anna berdiri yang menawarkan pada teman-temannya.
" Kan belum jam makan siang," sahut wanita yang bernama Momo yang terlihat di kartu tanda pekerjanya.
" Jam makan siang tidak bisa di sesuaikan dengan perut. Jadi ini hanya untuk pengganjal sementara," sahut Anna menjelaskan dengan detail dengan teori yang iya pilunya.
" Hmmm, baiklah, aku nitip," sahut salah seorang Pria yang tampaknya juga lapar.
" Aku juga," sahut yang satunya lagi.
" Aku juga deh," sahut lagi yang satunya. Mereka pun langsung menitip pada Anna.
" Ingat ya yang nitip kembaliannya nggak ada," sahut Anna yang ternyata meminta ongkos. Karena memang tidak ada yang gratis di dunia ini.
" Iya deh terserah," sahut salah seorang karyawan yang tidak keberatan.
Anna tersenyum lebar dengan mengedipkan sebelah matanya yang mendapat keuntungan. Lumayan buat memenuhi uang hariannya. Karena gajian masih lama. Jadi mohon di maklumi lah.
*********
Anna berjalan dengan bermain ponselnya di lobi perusahaan berjalan dengan rasa bahagia.
" Lumayan uanganya bisa buat tambah-tambah tiket konser BTS," ucapnya kegirangan sendiri.
" Anna!" panggil Lisa tiba-tiba membuat Anna menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya.
" Lisa," sahut Anna
" Mau kemana kamu?" tanya Lisa.
" Aku mau beli makanan," jawab Anna.
" Kan belum waktunya makan siang," sahut Lisa.
" Tapi perutku sudah tidak bisa di tahan lagi, jadi mana bisa di tentukan dengan jadwalnya," jawab Anna dengan mengusap-usap perutnya. Lisa hanya geleng-geleng mendnegar kata-kata Anna.
" Lady go lady go, lady go," tiba-tiba terdengar suara nyanyian membuat Anna dan Lisa heran dan melihat Marko yang bernyanyi dengan tangannya yang terbuka lebar membuat Anna dan Lisa mengkerutkan dahi mereka heran dengan apa yang di lihatnya.
" Tuan putri Anna," sahut Marko menunduk dengan satu tangannya di letakkan di belakanganya seakan menghadap tuan putri yang di katakannya tadi, membungkuk membghormati Anna membuat Anna dan Lisa saling melihat tingkah aneh pria itu.
" Apaan sih Pak Marko, siapa yang tuan Putri," sahut Lisa heran.
" Anna. Anna adalah tuan putri yang begitu keren," sahut Marko dengan mengajukan 2 jempolnya. Membuat Lisa semakin heran dengan Marko.
" Anna, selamat kamu telah di terima di perusahaan ini. Kita satu team, kita akan menjadi teman," ucap Marko.
Anna hanya tersenyum dengan giginya yang terlihat rapat yang senyum itu menandakan kebingungan dalam dirinya tentang Pria yang memang heboh saat pertama kali di temuinya di ruang wawancara.
" Anna, kamu dengarkan aku. Kita ini satu circle, jadi kalau butuh apa-apa. Kamu bilang sama aku. Oke," sahut Marko dengan mengedipkan sebelah matanya. Anna yang kebingungan hanya mengangguk-angguk saja dengan senyum tidak berarti itu.
" Pak Marko ini aneh, sejak kapan Anna jadi tuan putri dan kenapa juga dia satu team dengan bapak," sahut Lisa penuh kebingungan.
" Ahhhhh, sudahlah Lisa, sulit menjelaskannya. Yang jelas Anna akan menjadi soib saya. Kamu juga harus ingat Anna. Saya yang paling berjasa membuat kamu di terima di perusahan ini. Karena kita satu circle," ucap Marko dengan mengedipkan sebelah matanya.
" I-iya pak, kalau begitu saya mengucapkan terimakasih pak," sahut Anna tersenyum terpaksa.
" Jangan mengucapkan terima kasih yang penting kita satu. Kalau begitu saya permisi dulu, semoga kamu betah di perusahaan ini," ucap Marko yang langsung pergi dengan bersiul-siul dengan jalannya yang tidak beres terkadang berputar-putar membuat Anna dan Lisa geleng-geleng.
" Sudah jangan di ambil pusing. Dia memang aneh, makanya sampai sekarang jomblo," ucap Lisa yang malah mengatai Marko.
" Memang dia jomblo?" tanya Anna.
" Kenapa, kamu mau sama dia?" tanya Lisa dengan cepat Anna menggelengkan kepalanya.
" Memang jangan mau sama dia. Dia itu tidak benar, jomblo permanen dan sangat aneh," ucap Lisa.
" Ya semua orang di sini memang aneh, bukan hanya dia tapi wanit ini juga," batin Anna yang menepuk jidatnya.
**********
Anna pun keluar dari perusahaan setelah mendapatkan beberapa insiden yang aneh. Beberapa orang yang di temuinya di perusahaan itu memang membuatnya aneh. Tapi lama-lama dia pun akan bisa beradaptasi dengan baik dan apalagi dia sebenarnya juga tidak waras-waras amat hanya saja belum keluar semua ke anehan yang di milikinya.
Ting. Bunyi pesan masuk. Anak mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan langsung melihat pesan masuk itu.
^^^" Anna bagaimana kapan kamu beli tiket BTs nya," tulis Sana.^^^
^^^" Aku cek tabungan dulu," jawab Anna. Yang berjalan dengan mata fokus pada ponsel dan tangan yang lincah mengetik membalas pesan dari temannya.^^^
Dengan arah berlawanan Athar juga berjalan dan karena saling tidak melihat dan akhirnya menimbulkan insiden tabrak bahu di antara keduanya.
" Auhhhh," lirih Anna memegang bahunya dan ponsel di tangannya langsung jatuh. membuatnya melotot melihat ke arah bawah di mana ponselnya yang jatuh.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 406 Episodes
Comments
에비𝑼𝒏𝒏𝒊𝒆
hancur deh ponsel nya Anna
2023-02-15
0