Pagi hari kembali tiba, Anna berdiri mondar-mandir di teras rumahnya yang pagarnya di jadikan tempat untuk jemuran Anna terlihat seperti setrikaan yang mondar-mandir dengan memegang ponselnya, sesekali dia juga menggigit jarinya.
Anna menunggu telpon dari kantor tempatnya wawancara 3 hari yang lalu dan memang hari ini akan keputusan dia diterima atau tidak dia di perusahaan itu. Makanya Anna menunggu-nunggu terus.
Walau tidak berharap banyak akan di terima di perusahaan itu. Tetapi Anna tetap ingin menunggu hasilnya. Karena pekerjaan itu juga harapan Anna. Anna juga belum mencari lompatan lagi. Karena memang mencari pekerjaan sangat sulit untuknya.
" Anna kapan bon kamu di lunasi," teriak pak s
Supri pemilik warung yang berteriak di bawah sana. Anna sedikit jinjit untuk mengintip Pria bersarung itu yang terus memanggilnya untuk menagih hutang.
" Ishhhh, momen nggak tepat malah menagih hutang, kapan sih berhenti menagih hutang," ucap Anna kesal.
" Anna!" teriak Pak Supri lagi.
" Entar," sahut Anna berteriak menjawabnya.
" Entar mulu. Tapi entah kapan," sahut Pria itu geleng-geleng dan kembali mengalah.
" Baru hutang segitu, sudah heboh," gerutu Anna. Ya memang penghutang lebih galak dari pada si pemberi hutang.
Dratttt, Dratttt, Dratttt.
Ponsel Anna berdering dan dengan cepat Anna mengangkatnya.
..." Selamat no anda mendapatkan hadiah sebesar 75 juta," ucap layanan ponsel membuat Anna langsung lemas dan mematikan cepat telponnya menurunkan ponselnya....
" Issss, kalau memang nomor handphone bisa secepatnya dapat uang. Nggak akan ada orang miskin," oceh Anna kesal dengan menerima telpon penipu abal-abal.
Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt ponselnya kembali berdering dan dengan nomor yang juga tidak di kenal.
" Berapa juta lagi nih, akan aku dapat," ucap Anna dengan geram yang menebak itu juga pasti dari layanan ponsel. Tetapi Anna tetap mengangkatnya.
" Hallo," sapa Anna dengan ketus.
" Benar ini dengan mbak Anna Fariza Citra Maya?" tanya seorang wanita dengan suara lembut.
" Iya benar, ini siapa ya?" tanya Anna heran.
" Saya Lisa dari Perusahaan Grup Glossi. Mbak Anna anda di terima di perusahan kami. Jadi silahkan besok datang ke kantor dan menemui saya. Saya Lisa yang akan memberitahu dengan jelasnya anda bekerja di bagian apa," ucap Lisa dengan tutur kata yang lembut dan teratur.
Sementara Anna benar-benar kaget mendengar hal itu bahkan sampai mulutnya menganga dengan matanya melotot hampir keluar yang mungkin tidak percaya dengan kata-kata itu. Lisa yang menelpon heran dengan melihat telpon yang di genggamnya.
" Hallo, apa masih ada mbak Anna-nya," sapa Lisa dengan suara nya yang nyaring namun begitu lembut.
" Ya kalau tidak ada. Kesempatan kamu akan hilang," sahut Lisa.
" Ada kok," sahut Anna dengan cepat.
" Hahahaha, saya hanya bercanda. Tawa di pagi hari bagus untuk kesehatan," sahut Lisa membuat Anna heran sampai mengkerutkan dahinya.
" Maaf mbak, ini serius atau tidak," ucap Anna merasa penelpon itu seperti penelpon dalam kuis. Terlalu banyak becandaan.
" Ini serius mbak Anna. Besok saya tunggu jam 8 pagi harus tiba di kantor. Jika tidak sakan pecat," ucap Lisa. Anna langsung mengambil pulpen dengan cepat mencatat waktunya yang di tentukan agar dia tidak telat
" Bukan saya yang memecat. Tetapi bos saya. Ha-ha-ha," sahut Lisa lagi yang terus bercanda.
Anna menghela napas dengan dan geram dengan pulpen yang sudah di jatuhkan nya.
" Baiklah, kita sudahi telpon kita, selamat pagi, kamu bisa cek email kamu. Jika masih tidak yakin kamu di terima di perusahaan kami. Saya tutup telpon kamu dulu see you," ucap Lisa yang langsung mematikan telponnya.
Sementara Anna masih bingung. Antara kaget percaya dan tidak dengan orang yang menelponnya.
" Apa iya dia dari perusahaan itu. Masa iya sih, cara bicaranya yang seperti itu sungguh aneh. Kalau dia dari perusahan itu," gumam Anna ragu.
Namun dia langsung mengecek email-nya yang ada di ponselnya dan langsung mengecek dengan mulutnya yang komat-kamit berdoa semoga di terima.
Wajah Anna langsung berubah menjadi kaget melihat email yang masuk.
" Ini serius," ucapnya dengan menutup mulutnya yang tidak percaya. Jika dia memang di terima bekerja di perubahan itu.
" Yeeeeeeeeeee, aku diterima," teriak Anna menggelegar dengan mengangkat tangannya melompat-lompat penuh kegirangan karena memang benar dia telah di terima bekerja.
Anna sampai jungkir-jungkir balik di lantai di sofa yang ada di teras. Terus berteriak-teriak sampai-sampai tetangganya kebingungan dengan apa yang terjadi pada Anna.
Walau sudah bukan hal yang tidak biasa lagi. Karena memang Anna itu wanita bar-bar yang tingkahnya ada-ada saja. Dan suara-suara aneh itu sudah terbiasa di dengar lara tetangganya.
**********
Hari ini Anna akan pertama kali bekerja. Stelannya juga biasa-biasa saja. Dengan jeens biru navy dengan blouse lengan panjang berwarna putih yang di masukkan kedalam celananya dan rambutnya di tarik dari sisi kana dan kiri sedikit lalu di langsung di beri kuciran di bagian tengahnya dengan poninya yang rapi dan bagian bawah rambutnya yang di beri keriting sedikit.
Untung saja Anna tidak bangun kesiangan hari ini. Anna bangun tepat waktu dan masih jam 7 pagi Anna sudah selesai beres-beres dan rapi-rapi.
Anna juga sudah turun dan sekarang sedang menikmati lontong sayur di tempat Bu Sri yang berada di lantai paling bawah di jajaran para kedai-kedai yang berdampingan dengan warung pak Supri.
" Memang kamu kerja di mana Anna?" tanya Bu Sri sambil membuatkan pesanan yang lain yang juga mengantri membeli lontong sayur yang memang sangat enak itu.
" Namanya Glossi," sahut Anna dengan mengunyah makanannya yang menjawab dengan singkat.
" Di mana itu Glossi, pekerjaan apa itu?" tanya Bu Sri heran yang juga baru mendengar nama itu.
" Nggak tau. Anna juga tidak tau. Pekerjaan apa di sana," jawab Anna yang masa bodo yang penting baginya bekerja. Masalah apa itu perusahannya itu bukan urusannya.
" Kamu mah aneh, masa iya tidak tau bekerja apa, nanti kalau pekerjaannya haram bagaimana," sahut Bu Sri yang tampak mencurigai Anna.
" Ihhhh, ibu ini berlebihan sekali. Mana ada haramnya. Orang kerjaannya bagus kok, tempatnya itu tinggi sampai ke langit ke-7 dan mana mungkin haram," sahut Anna.
" Ya siapa tau kan, buktinya kamu tidak tau apa nama pekerjaannya dan kerja apa. Ya kita mana tau haram atau halal," ucap Bu Sri lagi.
" Yang jelas kerjaannya itu halal. Nanti aja ya Bu Sri kalau Anna pulang. Anna akan ceritakan apa pekerjaannya dan pasti halal dan tidak haram," sahut Anna menegaskan yang makan dengan lahap.
" Apa gajinya besar?" tanya Bu Sri.
" Aisss, Bu Sri ini aneh-aneh saja. Anna baru bekerja. Masa iya langsung menanyakan gaji. Anna juga tidak tau berapa gajinya," jawab Anna dengan singkat.
" Iya deh, tetapi semoga aja kamu benar-benar kerja di tempat yang baik dan halal. Jangan sampai kamu terjerumus. Kamu juga semoga betah di pekerjaan kamu," ucap Bu Sri memberikan pesan pada Anna.
" Iya Bu, Sri tenang saja, Anna akan ingat pesan Bu Sri," sahut Anna.
" Iya dan satu lagi ingat kalau gajian jangan lupa bayar hutang kamu. Jangan sampai mati ninggalin hutang," ucap Bu Sri mengingatkan membuat Anna ngeri mendengar kata kematian sampai mengelus-elus dadanya.
" Iya-iya, Bu Sri pakai bawa mati-mati segala, takut tau," sahut Anna.
" Makanya bayar hutang kamu jangan numpuk-numpuk terus. Tabungan yang boleh numpuk," ucap Bu Sri mengingatkan.
" Iya Bu Sri yang cantik," sahut Anna. Bu Sri hanya geleng-geleng dan Anna kembali melanjutkan makannya. Dia memang harus mengisi perutnya. Agar hari pertama kerjanya lancar.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 406 Episodes
Comments
에비𝑼𝒏𝒏𝒊𝒆
selamat ya Anna,kamu telah diterima bekerja
2023-01-29
1
Dian
kocak s,ana..bikin ngakak bca,a
2022-10-27
0
Tatik R
marathon baca dulu😍
2022-10-10
0