Tampaknya Anna begitu schock melihat handphonenya yang terjatuh sampai mulutnya menganga lebar dan hampir saja masuk lalat.
" Oh, my God," ucap Anna dengan suara shock lalu menutup mulutnya dengan ke dua tangannya dan wajahnya begitu terkejut seakan melihat apa. Ya memang sangat berlebihan ekspresi Anna.
" Handphone ku," gumamnya terkesan lebay langsung berjongkok mengambil handphonenya yang sepertinya tidak apa-apa dan Athar hanya menatap heran wanita yang heboh sendiri hanya karena sebuah handphone. Anna terlihat mengusap-usap handphonenya.
" Seumur hidup kau bersamaku. Tak sekali pun aku membiarkan mu terjatuh dan sekarang engkau lepas dari genggamanku, kau sudah terjatuh. Aku tidak bisa menjagamu dengan baik,' ucap Anna dengan nada berpuisi bahkan memeluk handphone itu dan wajahnya begitu sangat menyedihkan.
Hal itu membuat Athar mengkerutkan dahinya geli dengan wanita yang seperti menghafal skenario dalam sebuah Drama.
" Kenapa dia?" batin Athar geleng-geleng dengan menggaruk kepalanya dengan jarinya.
Anna melepas pelukannya dari handphonenya, merapatkan giginya seakan menahan amarah. Lalu Anna langsung mengangkat kepalanya melihat siapa dalang dari jatuhnya barang berharganya.
" Kau," pekik Anna kaget saat melihat Athar. Dan Athar pun tidak kalah kagetnya sampai Athar mengkerutkan dahinya berusaha mengingat-ingat wanita yang berjongkok di depannya.
" Bukannya dia kucing itu," batin Athar menjuluki Anna kucing. Karena baginya menabrak Anna membawa kesialan.
" Hey, kau, benar-benar," ucap Anna dengan suara menggelegar sehingga Athar tersentak kaget mendengar suara itu. Anna langsung berdiri dan menunjuk tepat di wajah Athar.
" Apa yang kau lakukan. Berani sekali kau melakukan ini kepadaku. Kau sudah merusak motorku, membuat hari-hari ku sial dan sekarang kau telah menjatuhkan barang yang aku jaga selama ini. Yang sama sekali tidak pernah menyentuh lantai, tanah dan hal lainnya," cerocos Anna marah-marah di depan Athar dan Athar tidak akan bisa menjawab kata-kata wanita yang heboh itu karena tidak ada kesempatan baginya untuk bicara.
" Kenapa kau diam. Kau sudah tidak bertanggung jawab, pergi begitu saja. Sekarang kau juga mau lari, dengan apa yang kau lakukan. Oh sekarang aku tau, kau bukan hanya tidak punya sim. Kau juga tidak punya otak. Kau tidak punya mata. Sampai kau melakukan ini berkali-kali kepadaku," maki Anna pada Athar dengan kata-kata kebun binatangnya.
" He nona, jaga bicara mu," ucap Athar yang lama-kelamaaan bisa terpancing karena Anna.
" Apa yang aku jaga. Apa yang aku katakan. Adalah kebenaran sesungguhnya. Karena kau memang lari dari tanggung jawab," sahut Anna
" kau dengar baik-baik, aku tidak pernah lari. Aku juga sudah bertanggung jawab atas drama mu. Tetapi kau terlalu banyak bicara dan itu bukan salahku," sahut Athar dan Anna ingin bicara dengan membuka mulutnya.
" Satu lagi," sahut Athar tidak memberi izin Anna untuk bicara.
" Jangan berani-beraninya dirimu mengambil fotoku dan mempertontonkan wajahku. Aku bisa menuntutmu," tegas Athar membuat Anna mendengus kasar.
" Apa katamu menuntut. Ya memang begini ciri-ciri orang kaya. Sedikit-sedikit main tuntut. Mengancam-ngancam dengan kata-kata murahan. Padahal kau yang bersalah sudah merusak 2 benda kesayanganku dan sekarang main tuntut, kau pikir aku takut kepadamu," sahut Anna yang berkacak pinggang seolah menantang Athar.
" Baiklah, aku tau kau tidak akan takut kepadaku. Aku tidak ingin mencari ribut dengan mu. Jadi sekarang katakan apa maumu. Agar masalah ini selesai," sahut Athar santai dengan ke-2 tangannya kedalam saku celananya.
" Apa maksudnya, apa dia ingin memberiku cek lagi. Apa sebaiknya aku menuruti kata Sana, aku sebaiknya mengambilnya, lumayan uanganya untuk membeli tiket dan yang lainnya," batin Anna ingin mempertimbangkan ucapan sahabatnya.
" Tidak Anna, kamu harus menjaga harga dirimu, enak saja dia segampang itu mengganti dengan uang," batin Anna yang mempertahankan harga dirinya.
" Kenapa kau diam?" tanya Athar.
" Heh, kau dengar ya. Aku tidak butuh uangmu. Aku hanya butuh pertanggung jawabbanmu, pengakuan kesalahan mu yang sudah membuat motorku rusak dan juga handphone ku," ucap Anna.
" Gadis ini benar-benar berlebihan. Jelas-jelas motornya tidak apa-apa tetapi dia membesar-besarkan masalah," batin Athar yang menahan amarahnya.
" Aku sudah memberimu kesempatan. Tapi kau terlalu banyak bertele-tele. Kau jelas yang salah mengendarai tidak benar dan sekarang berjalan juga tidak benar," sahut Athar membuat Anna kesal yang sekarang di salahkan.
" Apa katamu aku yang salah. Sekarang kau malah menyalahkanku," sahut Anna langsung sewot.
" Kau benar-benar ya. Sudah bersalah, tidak bertanggung jawab dan sekarang kau menyalahkan ku," teriak Anna.
" Aku sebaiknya pergi saja. Aku bisa gila karena wanita ini," batin Athar takut kehilangan kendali tanpa bicara apa-apa lagi. Athar pun akhirnya pergi meninggalkan Anna.
" Hey, mau kemana kau," teriak Anna.
"Dasar Pria tidak bertanggung jawab, pria gila, Pria sombong, pria angkuh, tidak punya mata, tidak punya otak," maki Anna berteriak-teriak pada Athar yang sama sekali tidak mempedulikannya walau Athar pasti mendengar makian itu dan ingin rasanya melakban mulut Anna. Tetapi dia sadar di mana dia yang ada images nya hanya buruk jika melakukan hal itu.
" Isshhhh, sial," geram Anna dengan megertakkan ke-2 telapak kakinya ke lantai.
" Dia sudah 2 kali merugikan ku. Lihat saja jika aku menemuinya lagi. Aku tidak akan melepasnya aku akan membuatnya bertanggung jawab penuh dengan semua tindakannya," ucap Anna dengan tekat yang bulat dengan mengepal tangannya.
*********
Setelah pulang bekerja dan memarkirkan motornya di tempat biasa. Anna menaiki anak tangga dengan langka yang buru-buru dan langsung merogoh tasnya untuk mengambil kunci rumahnya ketika menemukannya Anna langsung membukanya rumahnya.
Anna langsung berlari ke dekat televisi melihat-lihat di belakang televisi. Ternyata Anna mengambil celengan ayamnya. Yang tidak tau sudah berapa tahun itu di tabungnya. Anna langsung duduk di lantai dan langsung memecahkan celengan tersebut.
Terlihatlah tumpukan uang recehan, uang ribuan dengan jumlah yang banyak.
" Semoga ini cukup," ucap Anna yang buru-buru menghitung uang dari tanggungannya tersebut. Selesai menghitung Anna memasukkan kedalam kantung plastik berwarna hitam. Lalu pergi lagi keluar dari rumahnya.
************
Athar selsai membersihkan dirinya di kamar mandi keluar dengan handuk di lilit di pinggangnya. Lalu berdiri di depan cermin dengan melap rambutnya.
" Apa dunia sebegitu kecilnya. Kenapa aku terus bertemu dengannya, kenapa ada wanita seperti itu. Dia bicara sembarangan. Apa dia tidak punya etika seenaknya mengataiku, bego, tidak ada otak, tidak punya mata. Siapa dirinya yang mengataiku dengan suka-sukannya," batin Athar yang ternyata memikirkan pertemuannya dengan Anna kembali.
" Semoga saja aku tidak bertemu lagi dengannya, hari-hari ku bisa berantakan. Jika aku bertemu dengan wanita Tarzan sepertinya," batin Athar yang tidak mau sial lagi. Hanya karena pertemuannya dengan Anna. Dia juga tidak henti-hentinya mengatai Anna. Pasti Athar juga sangat sensi dengan Anna.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 406 Episodes
Comments
에비𝑼𝒏𝒏𝒊𝒆
jangan jangan Anna jodohmu Athar 😊😊
2023-02-24
1