Sejauh Angin Yang Berhembus

Sejauh Angin Yang Berhembus

Penikahan tanpa cinta

Ketika suara hujan mengalun lembut membasahi bumi di pagi ini, Maya yang tengah berbaring di atas kursi sofa terlihat langsung membukakan bola mata nya secara perlahan.

Gadis tersebut terlihat diam tatkala dia mendengar suara penuh kekesalan dan ocehan tajam yang terdengar dari arah lantai bawah.

Sejenak Maya memejamkan kembali bola mata nya sembari gadis itu berusaha untuk menarik nafasnya secara perlahan.

kemudian dia beringsut dari posisi nya secara perlahan.

"Kau lihat si pemalas itu? Bahkan dia mengabaikan ocehan ku, aku sudah bilang menikahi perempuan tidak berguna yang tidak menghasilkan anak memang benar-benar membuat sakit kepala satu keluarga, lama-lama aku bisa mati karena dia"

Seperti biasa suara ibu mertuanya terdengar mulai memekakkan telinga di mana wanita tua itu terus menggerutu di sepanjang pernikahannya bersama suaminya mengeluh soal anak yang tak kunjung hadir di antara mereka.

Belum lagi ocehan soal kata malas yang keluar dari bibir mertuanya tersebut serta dirinya yang tidak becus mengurus rumah dan tidak pandai memasak sehingga bisa membuat orang serumah mati kelaparan.

Realitanya ketika satu ocehan perihal soal kapan anak-anak hadir di Antara pernikahan dia dan suami nya yang diluncurkan oleh mertuanya terdengar, tidak pernah ada yang tahu jika selama 6 tahun pernikahan dia dan suaminya, laki-laki itu sekalipun tidak pernah menyentuh dirinya. jadi bayangkan bagaimana mungkin dia bisa melahirkan seorang anak dan memberikan mertuanya seorang cucu yang diharapkan.

Bahkan sebaik apapun dan sesempurna apapun dia di rumah tersebut pada akhirnya apa yang dia lakukan tidak akan pernah dihargai.

"Lihatlah memasak saja tidak becus, apa dia tidak pernah di ajarkan bagaimana cara nya membuat masakan enak? Oh ya Tuhan seharusnya dia tidak menjadi menantu ku, karena lama-lama selain mati karena rasa masakan yang berantakan, gaya lamban nya dalam bekerja bisa membuat aku mati kelaparan cepat atau lambat"

Mertua nya terus saja mengoceh sejak tadi, mengabaikan perasaan nya yang mungkin terluka karena ucapan wanita tersebut.

"kak apa kau tidak bisa turun dengan cepat?"

Lagi suara seseorang mengejutkan dibawah sana, itu adalah suara adik iparnya.

Maya bergegas turun menuju ke lantai bawah, menuruni satu persatu anak tangga dengan gerakan yang cepat.

"Susun buku-buku sekolah ku dengan cepat kak"

Gadis muda itu kembali bicara, mendesak Maya agar bergerak dengan cepat.

setelah selesai menyusun barang-barang didalam tas nya, Maya langsung bergerak mendekat kearah dapur, dia menyiapkan makanan untuk sarapan pagi sang mertua dan adik ipar nya.

tidak dia pedulikan bagaimana mertua nya menatap diri nya, bahkan masih bisa dia dengar samar-samar ketika mertua nya terus mengumpat nya di depan sana dengan sang adik iparnya.

"Benar-benar menantu tidak berguna"

Maya hanya bisa menghela nafas nya pelan.

Setelah cukup lama berkutat dengan kegiatan memasaknya dan menyelesaikan semua nya,Maya langsung menyajikan makanan tersebut ke atas meja makan.

melihat dia menyajikan makanan dengan wajah mendung dan gelap seketika membuat mertua nya kembali menggerutu dan berkata.

"lihatlah bahkan dia tidak memperlihatkan senyuman nya dengan wanita tua ini, huh sejak awal aku sudah bilang, dia tidak pantas menjadi menantu di keluarga kita, tapi kakak mu tetap tidak mendengarkan ucapan wanita tua ini"

Mertua nya bicara sambil meraih gelas air minum yang ada dihadapan nya.

"bahkan rasa masakan nya pun sangat buruk sekali"

sembari wanita paruh baya lebih itu dan ipar nya mulai melahap makanannya, alih-alih berterima kasih seperti kebiasaan yang sudah-sudah wanita tua itu selalu berkata betapa tidak puas juga sangat tidak sesuai dengan selera nya makanan yang dibuatkan oleh Menantunya tersebut.

selalu ada celah untuk menghina dan mencari-cari titik kesalahan nya meskipun sedikit saja.

"Apa kau tidak bisa memasak dengan baik? Aku heran bagaimana bisa Perempuan seperti kamu menjadi istri dari Mawangsa"

Wanita itu mulai mengoceh setelah perut nya terisi dengan kenyang.

"Hampir seperti makanan seekor anjing"

lanjut nya lagi.

orang-orang berkata kekuatan ocehan ibu-ibu akan bertambah kencang saat pasokan makanan telah memenuhi perut mereka dan itu sangat berlaku kepada mertua nya.

Maya hanya diam, dia mencoba menahan tangan nya yang gemetaran, mengejek dirinya sendiri yang terlihat bodoh dan tidak berguna.

menahan perasaan atas segala penghinaan yang harus dia terima selama bertahun-tahun lamanya.

"Dibandingkan dengan Shinta, jelas kamu kalah jauh dari nya, ohhh ya Tuhan jika saja kecelakaan itu tidak terjadi, pastinya yang berdiri menjadi menantu keluarga Heri jaya adalah Shinta bukan nya kamu"

kata-kata tersebut meluncur dari bibir mertuanya, Maya tidak menjawab, dia mencoba menggigit bibir bawahnya sambil menahan air matanya agar tidak tumpah.

6 tahun pernikahan mereka, nama Shinta jelas tidak pernah hilang di antara mereka.

"Aku Heran kenapa kamu masih mau bertahan di rumah ini, kenapa tidak berfikir untuk pergi secepat nya dari sini? Kau benar-benar Perempuan berwajah tembok"

Maya tidak menjawab sama sekali, lebih memilih untuk tetap diam, membereskan sisa makanan dan piring-piring makan secara perlahan.

"ibu jangan seperti itu"

Setidaknya suara adik ipar nya sedikit membuat dia merasa senang, tapi detik berikutnya Kalimat yang di ucapkan gadis itu cukup membuat sakit hati nya.

"jika tidak puas dengan masakan kakak ipar ketika kak Shinta bangun kak Mawangsa pasti akan membawa nya kemari dan dengan sukarela membuat kan makanan sesuai dengan selera kita"

Kali ini Maya terlihat menggenggam perlahan gelas yang ada ditangan nya.

"Bukankah kak Mawangsa sedang menemani kak Shinta? Kabar nya gadis cantik itu mulai menampakkan kemajuan dalam kesehatan nya"

Rasanya saat ucapan tersebut keluar dari bibir adik iparnya, ada jutaan jarum yang menghantam seluruh tubuhnya termasuk jantung nya.

apakah aku benar-benar tidak pernah di anggap selama 6 tahun ini?!.

kalimat tersebut sering meluncur dari balik hati nya.

"kakak jangan marah, bukan kah kakak tahu bagaimana perasaan kakak Mawangsa? Jangan berkecil hati soal apa yang aku ucapkan barusan"

meskipun dia tahu kalimat tersebut persis seperti sebuah ejekan, setidaknya ucapan yang dikeluarkan masih terdengar penuh kelembutan dan sopan santun yang mendalam.

******

Didepan halaman rumah mendominasi berwarna putih dengan bangunan mewah bergaya Eropa tersebut terlihat sebuah mobil Mercedes Benz e-class keluaran terbaru Tampak berhenti di depan bangunan mewah tersebut.

Seorang laki-laki dengan wajah tampan dan rahang tegasnya terlihat turun dari mobil tersebut, menggunakan setelan jas mahal dari brand new season tahun ini, menampilkan kesempurnaan sang pemilik tubuh sempurna dengan tinggi sekitar 185cm lebih tersebut.

Perpaduan wajah sempurna dengan alis mata hitam lebat, bola mata indah setajam elang serta bulu mata hitam yang dipadupadankan dengan hidung mancung serta bibir indah menggoda Tersebut semakin menambah tingkat ketampanan serta kadar kharismatik luar biasa nya, katakan Perempuan mana yang tidak akan tergila-gila pada laki-laki seperti itu?!.

bahkan Maya pun iya, dulu dibuat tidak bisa bernafas karena begitu memuja nya.

begitu berada di pintu masuk rumah, bola mata laki-laki tersebut dan bola mata Maya saling bertemu namun laki-laki tersebut jelas menatap Maya dengan tatapan yang begitu dingin dan membunuh lantas Sepersekian detik kemudian laki-laki tersebut langsung membuang pandangannya 

Maya terlihat diam, ikut membuang pandangannya nya sembari bergerak kedalam ikut mengabaikan laki-laki tersebut.

Dan seperti biasa ketika Mawangsa kembali kerumah mereka, Maya akan menyiapkan kebutuhan laki-laki tersebut layaknya seorang istri.

Saat ini dia tengah menyiapkan air hangat untuk digunakan sebagai pemandian sang suami, tapi ketika dia tengah fokus dengan perkejaan nya tiba-tiba Mawangsa menghentikan kegiatan nya dan mengejutkan dirinya.

"Besok Shinta akan pindah kemari dan tinggal disini"

Degg

Seketika jantung Mayang seolah-olah berhenti berdetak, nafasnya terdengar begitu berat dan hati nya jelas terasa begitu sakit.

Nama Shinta seolah-olah menjadi mimpi buruk didalam hubungan mereka.

"Bersiaplah untuk keluar dari rumah dan mencari tempat tinggal lain"

Hah…?!.

Maya terlihat mendengus didalam hati, menahan rasa sakit dan air matanya agar tidak tumpah.

Jika biasa nya dia diam, kali ini bolehkah dia sedikit saja membantah?.

"bagaimana jika aku tidak setuju dan tidak mau?"

Maya mencoba mengambil keberanian nya, kalimat tersebut meluncur dengan cepat diiringi rasa sakit yang tidak berkesudahan.

Sebenarnya tangan nya cukup bergetar saat ini, tapi Maya mencoba menekan-nekan tangan nya untuk menetralisir perasaan kacau dan sedih nya.

orang-orang bilang ketika hati mu terasa begitu sakit dan air mata mu siap tumpah, menekan bagian salah satu urat nadi mu bisa menunda perasan tersebut sejenak. 

Mendengar ucapan Maya seketika membuat Mawangsa mencibir dan mendengus kasar.

"aku harap kau tidak lupa bagaimana pernikahan kita berjalan sejak awal"

laki-laki itu mencoba mengingatkan dirinya soal perjanjian lalu yang mungkin nyaris dia lupakan.

Maya seketika membulatkan bola matanya, menatap punggung laki-laki tersebut yang kini mulai menjauhi dirinya.

yah seharusnya dia ingat dan tahu diri, jika bukan karena kecelakaan yang di alami Shinta hingga membuat Mawangsa terdesak keadaan, jika bukan karena tidak punya pilihan lain untuk menyelamatkan Shinta, mungkin pernikahan mereka tidak akan pernah terjadi hingga hari ini.

lupakah dia?.

dia lah yang terlalu banyak berharap dengan pernikahan mereka.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

haiyaa...mertuanya bilang dirinya kayak anjing...kayaknya emang itu keluarga anjing...😅

2023-06-29

0

Tutik Yunia

Tutik Yunia

berarti mertuanya makan makanan anjing😅😅😅😅

2023-06-05

0

epifania rendo

epifania rendo

ibu mertua makan yang kau hina itu adalah makanan untuk anjing jadi ibu mertua anjingnya

2023-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Penikahan tanpa cinta
2 Mulai lelah dan jijik
3 Pilihan terbaik
4 Mengeluarkan seluruh amarah yang terpendam
5 Hati yang terlalu kau sakiti
6 perceraian
7 Bertemu kakek dan rahasia besar di masa lalu
8 Tidak pernah minta satu sen pun
9 Seperti sepasang kekasih
10 Kembali nya nenek
11 Tidak akan pernah menyesalinya
12 Mencari tahu soal masa lalu
13 Mantan mertua tidak tahu malu
14 Rencana licik
15 Tidak akan mampu menandingi nya
16 Barang asli vs barang imitasi
17 Keluarga berpengaruh
18 Membalikkan keadaan
19 Imbalan permintaan maaf
20 Kau sendiri yang ingin memberikan nya
21 Atas nama cinta
22 Tidak berfikir sejauh itu
23 Selalu menyakiti nya
24 Laki-laki yang baik
25 laki-laki mesum
26 Terlambat memberi nya perhatian
27 Rasa yang mengganggu
28 membuang ikan kecil mendapatkan ikan besar
29 Lepas kontrol
30 Setiap orang punya rahasia
31 Kematian yang menyakitkan
32 Tidak sejahat yang dia pikirkan
33 Selembar surat
34 Sebuah tato yang terukir indah
35 Membuat nya Naik darah
36 Dia bukan gadis yang buruk
37 Mari melupakan masa lalu
38 Ketika sang dingin fall in love with si somplak
39 Hadiah ulang tahun
40 Selalu merebut apapun milik nya
41 Memiliki masalah pada matanya
42 New season
43 Bertaruh antar mantan istri dan kekasih
44 Barang bekas
45 Menghapus semua nya
46 Mari bertaruh dan melepaskan pakaian kalian
47 Sengaja membohongi semua orang.
48 Laki-laki tidak normal
49 Dalam jebakan
50 Mari melupakan masa lalu
51 Menyelidiki
52 Meminta bantuan nya
53 aku mohon
54 Peringatan laki-laki bertopeng
55 Membuat nya curigai
56 Membalas ucapan mereka
57 Dia harus tahu apa yang diinginkan adik nya
58 Dalam penyelidikan
59 Seseorang membantunya
60 Tidak berani untuk mengandalkan nya
61 Mengejar langkah direktur
62 Kado spesial
63 Terus mencari gara-gara
64 Minta maaf
65 Apa mungkin itu dia
66 Mendapatkan keinginannya
67 Ancaman besar
68 Dia menghilang
69 Ada mayat
70 Panik menerjang
71 Pelaku sesungguhnya
72 Terlalu Manipulatif
73 Bermain licik
74 Mendapatkan apa yang dia inginkan
75 Sengaja memancing kemarahan
76 Kemarahan tuan Hertanto
77 Dalam cinta
78 Tawaran berujung kemarahan
79 Terus membantu nya
80 Mendapatkan keinginannya
81 Shinta menghilang
82 Sang penculik dan ancaman nya
83 Memberikan nya peringatan telak
84 Mungkinkah dia terlibat
85 Kekacauan pagi
86 Menjebloskan nya ke penjara
87 Dia sama sekali tidak terlibat
88 Kemarahan Maya
89 Mencoba untuk menjatuhkan nya
90 Identitas gadis yang dipertanyakan
91 Sedikit insiden
92 Skak mat keras
93 Perempuan tidak tahu malu
94 Benar-benar mendepaknya turun
95 Cukup mirip
96 Dia sudah sangat berubah
97 Perempuan agresif
98 Nona kaya dan tuan miskin
99 Terlambat memberikan perhatian
100 Lain di wajah, lain di hati
101 Melupakan nya
102 Terlalu manipulatif
103 Kemarahan Mawangsa
104 Menunggu kedatangan nya
105 Pasangan yang serasi
106 Mencoba membuat gara-gara
107 Tersangka besar
108 Sedikit bertaruh
109 Dalam cinta
110 Balutan cinta
111 Kekhawatiran Shinta
112 Tidak ada maaf untuk tersangka
113 Seseorang yang membantu nya
114 Konferensi pers
115 Dulu pernah mencintai nya
116 Dia terlihat panik dan bingung
117 Menolak nya karena muak
118 Kejadian malam itu
119 Membuang rasa iba
120 Tidak pantas berteman dengan putri nya
121 Berharap menjadi menantunya
122 Takut menyatakan perasaan
123 keluarga yang pernah menculik dan membunuh putri nya
124 Bantuan Angsa putih
125 Perasaan yang sudah lama menghilang
126 Sosok lainnya yang harus diwaspadai
127 Khusus cinta
128 Tantangan picik dan berat
129 Situasi yang memanas tiba-tiba
130 Membantu nya diam-diam
131 Cukup kecewa
132 Tiba-tiba mual
133 Sebuah kalung penuh rahasia
134 Dalam balutan cinta
135 Mencoba melenyapkan nya
136 Seseorang yang bergerak diam-diam dibelakang nya
137 Kondisi tidak terduga
138 Picik dan licik
139 Kehamilan tanpa rencana
140 Balutan cinta
141 Dalam kemarahan
142 Kemarahan Mawangsa dan kepicikan Maya
143 Kemarahan Mawangsa
144 Kemarahan nyonya Dina
145 Negosiasi perdamaian
146 Dalam pemikiran rumit Mawangsa
147 Jatuh pingsan
148 Dalam jutaan kekhawatiran
149 Wajah yang terlihat sama
150 Kepuasan Mawangsa
151 Rencana A gagal, ke Rencana B
152 mendapatkan proyek nya
153 Menjadi lebih gila untuk menghadapi orang gila
154 Dalam ketegangan
155 Terlambat jatuh cinta
156 Sahabat pena yang suka mangga
157 Tertekan keadaan
158 Shinta ambruk
Episodes

Updated 158 Episodes

1
Penikahan tanpa cinta
2
Mulai lelah dan jijik
3
Pilihan terbaik
4
Mengeluarkan seluruh amarah yang terpendam
5
Hati yang terlalu kau sakiti
6
perceraian
7
Bertemu kakek dan rahasia besar di masa lalu
8
Tidak pernah minta satu sen pun
9
Seperti sepasang kekasih
10
Kembali nya nenek
11
Tidak akan pernah menyesalinya
12
Mencari tahu soal masa lalu
13
Mantan mertua tidak tahu malu
14
Rencana licik
15
Tidak akan mampu menandingi nya
16
Barang asli vs barang imitasi
17
Keluarga berpengaruh
18
Membalikkan keadaan
19
Imbalan permintaan maaf
20
Kau sendiri yang ingin memberikan nya
21
Atas nama cinta
22
Tidak berfikir sejauh itu
23
Selalu menyakiti nya
24
Laki-laki yang baik
25
laki-laki mesum
26
Terlambat memberi nya perhatian
27
Rasa yang mengganggu
28
membuang ikan kecil mendapatkan ikan besar
29
Lepas kontrol
30
Setiap orang punya rahasia
31
Kematian yang menyakitkan
32
Tidak sejahat yang dia pikirkan
33
Selembar surat
34
Sebuah tato yang terukir indah
35
Membuat nya Naik darah
36
Dia bukan gadis yang buruk
37
Mari melupakan masa lalu
38
Ketika sang dingin fall in love with si somplak
39
Hadiah ulang tahun
40
Selalu merebut apapun milik nya
41
Memiliki masalah pada matanya
42
New season
43
Bertaruh antar mantan istri dan kekasih
44
Barang bekas
45
Menghapus semua nya
46
Mari bertaruh dan melepaskan pakaian kalian
47
Sengaja membohongi semua orang.
48
Laki-laki tidak normal
49
Dalam jebakan
50
Mari melupakan masa lalu
51
Menyelidiki
52
Meminta bantuan nya
53
aku mohon
54
Peringatan laki-laki bertopeng
55
Membuat nya curigai
56
Membalas ucapan mereka
57
Dia harus tahu apa yang diinginkan adik nya
58
Dalam penyelidikan
59
Seseorang membantunya
60
Tidak berani untuk mengandalkan nya
61
Mengejar langkah direktur
62
Kado spesial
63
Terus mencari gara-gara
64
Minta maaf
65
Apa mungkin itu dia
66
Mendapatkan keinginannya
67
Ancaman besar
68
Dia menghilang
69
Ada mayat
70
Panik menerjang
71
Pelaku sesungguhnya
72
Terlalu Manipulatif
73
Bermain licik
74
Mendapatkan apa yang dia inginkan
75
Sengaja memancing kemarahan
76
Kemarahan tuan Hertanto
77
Dalam cinta
78
Tawaran berujung kemarahan
79
Terus membantu nya
80
Mendapatkan keinginannya
81
Shinta menghilang
82
Sang penculik dan ancaman nya
83
Memberikan nya peringatan telak
84
Mungkinkah dia terlibat
85
Kekacauan pagi
86
Menjebloskan nya ke penjara
87
Dia sama sekali tidak terlibat
88
Kemarahan Maya
89
Mencoba untuk menjatuhkan nya
90
Identitas gadis yang dipertanyakan
91
Sedikit insiden
92
Skak mat keras
93
Perempuan tidak tahu malu
94
Benar-benar mendepaknya turun
95
Cukup mirip
96
Dia sudah sangat berubah
97
Perempuan agresif
98
Nona kaya dan tuan miskin
99
Terlambat memberikan perhatian
100
Lain di wajah, lain di hati
101
Melupakan nya
102
Terlalu manipulatif
103
Kemarahan Mawangsa
104
Menunggu kedatangan nya
105
Pasangan yang serasi
106
Mencoba membuat gara-gara
107
Tersangka besar
108
Sedikit bertaruh
109
Dalam cinta
110
Balutan cinta
111
Kekhawatiran Shinta
112
Tidak ada maaf untuk tersangka
113
Seseorang yang membantu nya
114
Konferensi pers
115
Dulu pernah mencintai nya
116
Dia terlihat panik dan bingung
117
Menolak nya karena muak
118
Kejadian malam itu
119
Membuang rasa iba
120
Tidak pantas berteman dengan putri nya
121
Berharap menjadi menantunya
122
Takut menyatakan perasaan
123
keluarga yang pernah menculik dan membunuh putri nya
124
Bantuan Angsa putih
125
Perasaan yang sudah lama menghilang
126
Sosok lainnya yang harus diwaspadai
127
Khusus cinta
128
Tantangan picik dan berat
129
Situasi yang memanas tiba-tiba
130
Membantu nya diam-diam
131
Cukup kecewa
132
Tiba-tiba mual
133
Sebuah kalung penuh rahasia
134
Dalam balutan cinta
135
Mencoba melenyapkan nya
136
Seseorang yang bergerak diam-diam dibelakang nya
137
Kondisi tidak terduga
138
Picik dan licik
139
Kehamilan tanpa rencana
140
Balutan cinta
141
Dalam kemarahan
142
Kemarahan Mawangsa dan kepicikan Maya
143
Kemarahan Mawangsa
144
Kemarahan nyonya Dina
145
Negosiasi perdamaian
146
Dalam pemikiran rumit Mawangsa
147
Jatuh pingsan
148
Dalam jutaan kekhawatiran
149
Wajah yang terlihat sama
150
Kepuasan Mawangsa
151
Rencana A gagal, ke Rencana B
152
mendapatkan proyek nya
153
Menjadi lebih gila untuk menghadapi orang gila
154
Dalam ketegangan
155
Terlambat jatuh cinta
156
Sahabat pena yang suka mangga
157
Tertekan keadaan
158
Shinta ambruk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!