BAB 10 : RAKUN TERTEKAN

Ding!

[‼️PERINGATAN‼️]

[ANDA AKAN DIPINDAHKAN SECARA PAKSA DALAM SEPULUH DETIK DARI SEKARANG.]

"APA?! TIDAK LAGI~" Pekik Leila tidak tahan dengan sistem yang bertindak seenaknya memindahkan orang.

Adrian, Atlas, dan Arden yang mulai terbiasa dengan sikap Leila yang tiba-tiba aneh ini. Lagi pula mereka juga tahu apa yang ada di dalam Hutan Berkabut. Mereka sering bermain ke sana, tapi harus didampingi Leila. Jika tidak makhluk putih besar yang disebut naga itu akan memakan mereka.

Mereka berempat sekarang sedang berada dalam kamar Leila. Mereka bertiga sering sekali mendatangi Leila lebih dulu. Sedangkan untuk Duke D'Arcy itu, Leila tidak ingin ambil pusing dengan sikap dingin kepada ketiga putranya.

Leila mendengar dari cerita Harry Priamos kalau Duke dulu menikah muda dengan tunangannya yang memiliki surai merah pekat. Itu adalah pilihan yang Duke sendiri ambil. Dia memilih sendiri siapa tunangannya. Bahkan dihari kedua orang tuanya meninggal. Tidak ada air mata yang jatuh saat itu. Semua orang mulai berpikir jika Duke adalah anak terkutuk karena dengan nasib sial yang menimpa orang disekitarnya.

"Leila kenapa?" Tanya Adrian dengan wajah khas tenang dan terkesan dewasa itu.

[8... 7....]

"Katakan kepada Duke jika aku ke belakang. Kebelet. Oke, aku akan kembali sesegera mungkin. Aku harus mengurus hutan." Melihat respon mereka yang diam membuat Leila harus menjanjikan sesuatu terlebih dahulu sepertinya.

[5....]

Waktunya tidak banyak!!!!

"Aku janji akan ajak kalian ke sana, oke!"

"Oke."

Tepat Leila mendengar jawaban mereka bertiga Leila benar-benar menghilang lagi di depan mereka. Ini bukan pertama kalinya Leila menghilang. Lagi pula apa yang mereka incar adalah apa yang Leila miliki.

Andrian mengincar ruang perpustakaan Leila.

Atlas mengincar tempat latihan ruang waktu milik Leila, yang tidak sengaja dia masuki.

Sedangkan untuk Arden. Anak itu ingin memasuki Hutan Berkabut lagi dan belajar kehidupan di sana. Meski Leila sering melarangnya, tapi dia bersih keras.

Ding!

[LOKASI.]

[PINTU MASUK TANAH SUCI, HUTAN BERKABUT.]

Sosok wanita bersurai coklat dengan netra biru azure perlahan muncul di depan Ryuu. Sepertinya batu permata yang Leila berikan berfungsi dengan baik.

"... RYUU! KAU TIDAK BISA MEMANGGILKU DENGAN SEENAKNYA! AKU HARUS BEKERJA!"

Syukurlah Ryuu sudah memprediksi teriakkan itu. Naga putih yang sedang duduk menunggu Leila tenang itu menatap kalung dengan batu pertama yang terpasang dilehernya.

⟨SUDAH?⟩

"Aku belum selesai ya burung merpati!"

⟨... HUH?⟩

Itu adalah julukan yang Leila berikan padanya. Katanya dirinya ini persis seperti burung merpati. Mirip dari mananya coba.

Dia ini naga yang perkasa. Bagaimana bisa disamakan dengan makhluk kecil dan lemah itu.

Leila langsung memeluk dan tenggelam dalam bulu tebal Ryu. Memeluk leher naga putih itu untuk merendam kekesalannya. Ryuu sudah terbiasa sikap Leila yang seperti ini. Bahkan setelah dia menetas, Leila terus memeluknya dan berkata betapa lucunya dirinya. Ryuu bisa mendengar gerutuan wanita itu yang kesal entah karena dirinya atau selama ditempat manusia itu.

"Huhuhu kau tahu! Kau harus tahu Ryuu! Si Duke k*p*r*t itu membuatku menjadi pengasuh sekaligus menjadi pelayan! Mana mungkin aku mau!"

Tapi, nyatanya kau mau, Leila, pikir Ryuu.

"Tidak sampai disitu saja! Para pelayan juga menggosipkanku yang tidak-tidak. Aku bisa mengabaikannya, tapi anak-anak mendengarnya. Aku tidak ingin membuat mereka khawatir."

⟨AKAN KU BUNUH MEREKA!⟩

Mendengar itu tentu saja membuat Ryuu kesal. Leila adalah orang yang pertama kali dia lihat. Wanita yang menjaganya selama ratusan tahun itu dan mengajarinya banyak hal dibuat sedih.

"Yah! Bunuh mereka, tapi aku nantinya yang akan kena penggal! Huwaaa! Aku tidak mau dicap penjahat, Ryuu!"

Leila sekali lagi merengek seperti anak kecil.

Jadi, siapa yang lebih tua disini sebenarnya?

⟨ITU MASALAHMU. BUKAN MASALAHKU.⟩ Jawab si naga putih itu dengan entengnya.

"Jahat!" Pekik Leila memukul dada naga putih itu yang sama sekali tidak memberikan efek apa pun.

Siang itu Leila menghabiskan waktunya bersama Ryuu dan melupakan tugas sampingannya sebagai pengasuh. Lagi pula di mansion Leila bisa menyerahkan tugas pengasuh kepada Rakun juga.

Teriakan hewan omnivora itu tidak bisa dia tahan lebih lama lagi. Siksaan yang diberikan kepada itu kepada Rakun membuatnya tidak bisa menahan derai air mata. Mungkin jika Rakun jika berbicara dia akan mengatakan, "Siapa pun tolong selamatkan aku dari ini, huwaaa!!!"

Adrian, otak dari bagaimana Rakun itu bisa bergelantungan di langit dengan sebuah tali melilit kedua kakinya. Dengan Atlas yang menjahilinya dengan mengiming-imingi makanan yang Arden ambil dari dapur.

Sebenarnya jam makan mereka sudah diatur dan kapan mereka juga bisa makan camilan juga. Akan tetapi, dengan sikap lemah lembut Arden merayu para pelayan mereka mudah sekali terbuai.

Adrian yang duduk sembari menikmati tontonan yang menghibur ini dengan jus buah punya Leila dan Atlas yang terus menjahili Rakun yang terjebak diatas sana. Sedangkan untuk Arden. Anak laki-laki itu mencoba meminta Atlas untuk tidak kasar kepada Rakun karena mengingat Leila akan kembali entah kapan.

"Aku bosan," gerutu dari mulut Adrian bisa di dengar oleh kedua kembarannya, "kapan Leila kembali?"

Atlas yang awalnya terus menusuk-nusuk tubuh Rakun degan ranting pohon mulai berhenti dan menyetujui perkataan Adrian tanpa mengeluarkan suara.

Suara tapak kaki yang seperti berjalan ke arah kamar ini membuat mereka bertiga sontak melepas Rakun dan mengelus Rakun itu dengan lembut. Bahkan Arden membantu menyumpal mulut Rakun dengan buah.

Harry, kepala pelayan itu masuk dan melihat ketiga Tuan Muda sedang asik bermain dengan hewan peliharaan Leila yang tiba-tiba muncul dan diperbolehkan oleh Duke.

"Jika mereka menyukainya, ya sudah."

Harry mencari sosok dari pemilik rakun itu. Menyadari pandangan Harry yang mengedar keseluruhan salah satu dari ketiga kembar itu bersuara.

"Leila sedang ada urusan di kamar mandi. Dia terlihat salah makan kemarin," seru Adrian dengan otak cerdasnya.

"Salah makan?" Beo Harry yang mengingatkan kilas balik kemarin melihat bagaimana Leila membuat sesuatu yang membuat seisi dapur terbatuk-batuk.

Sesuatu berwarna merah menyala dan terlihat sangat pedas itu dia buat. Entah apa namanya, tapi wanita itu menikmati makanan itu.

Rakun yang berada ditangan mereka bertiga tiba-tiba menggeliat tidak suka. Menyadari itu Atlas bergerak cepat dengan ranting pohon yang dia sembunyikan dibelakang punggungnya dia sodorkan ke punggung sang Rakun. Atlas berbisik dengan lirih dan yakin Harry tidak akan mendengarnya, "diam, atau ku ganti dengan pisau."

Rakun itu segera bergedik ngerti dan lemas seketika. Meskipun Rakun tidak bisa berbicara, tapi dia bisa memahami apa yang mereka katakan setelah hidup bersama Leila begitu lama. Dengan imajinasi nyawanya yang melayang lewat mulut. Rakun memohon, "Leila, kapan kau pulang? Berapa lama lagi aku harus menghadapi siksaan ini?"

Seseorang masuk lagi dan terlihat siapa orang itu dengan jelas. Pemilik surai hitam legam dengan netra hijau emerald yang sama seperti ketiga si kembar.

"Dimana dia?" Tanyanya sembari membenarkan kancing dipergelangan tangannya.

"Leila sepertinya akan lama dengan urusannya di kamar mandi, Duke."

Pria yang menjabat sebagai Duke itu menatap ketiga anaknya dengan datar begitu pula sebaliknya. Melihat interaksi keempatnya membuat Harry merasa bahagia. Setidaknya mereka ada kemajuan.

Tanpa Harry sadari dari tatapan mereka berempat tercipta kilatan seperti sambaran petir yang tidak bersahabat sama sekali.

Rakun yang menyadari itu menatap aneh kepada kepala pelayan keluarga ini, "Apa dia buta?! Jelas-jelas mereka saling membenci!!!"

"Aku akan ke ibu kota. Kalian ingin—"

Belum selesai Duke mengatakannya si kembar memotong, "Tidak, kami tidak memerlukan apa pun, Duke."

"Terserah kalian. Harry." Kini Duke menatap pria yang sudah berumur itu. "Sepertinya ini akan memakan waktu yang lama. Katakan pada...." Entah kenapa rasanya menyebut nama wanita itu membuat Duke merasa sangat berat. "Katakan kepadanya untuk tidak berulah lagi di dapur."

"Baik, Duke. Saya akan menyampaikannya."

Dengan mendapatkan anggukan dari Duke. Harry mengatakan kepada si kembar untuk memulai kelas mereka yang sudah terjadwal. Melihat itu tentu saja Rakun nampak sangat bahagia mendengarnya. Arden yang menyadari itu merebut Rakun dari saudara kembarnya dan memeluknya.

"Biar aku saja."

Rakun yang dalam pelukan Arden tidak bisa bergetar hebat. Jika bersama Adrian atau Atlas itu masih tak apa. Akan tetapi, jika dirinya berada ditangan Arden. Dia tidak bisa membayangkan apa saja yang akan bocah itu lakukan kepadanya.

Dibalik sikap lemah lembutnya, tersembunyi sifat psychopath yang sangat tidak cocok dimiliki oleh seorang anak kecil.

Melihat Rakun di dalam pelukan Arden kini pingsan membuat Adrian dan Atlas tertawa. Rakun merasa heran dengan Leila yang mudah sekali tertipu oleh wajah-wajah tak berdosa ini.

*LEILAAAA!!!! KAPAN KAU PULANG*??!!!, batin Rakun yang berteriak memohon dengan sangat sekarang.

.

.

.

**Sesuai judulnya 😂**

**Malam ini up 10 bab 😙 kalau kalian pengen cerita ini cepet up komen yang banyak aja, karena aku dah stok banyak juga, hehe**...

**Makasih ya udah mau singgah dan baca MILA (Mimpi Leila**) ^^

**See you next chapter guy's 👋😽**

Terpopuler

Comments

Mega Winter

Mega Winter

hahahahaahahah

2023-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : AWAL DARI SEGALANYA
2 BAB 2 : WINE DAN EMERALD
3 BAB 3 : TELUR HITAM
4 BAB 4 : RION (1)
5 BAB 5 : RION (2)
6 BAB 6 : RION (3)
7 BAB 7 : PANGGILAN PERTAMA (1)
8 BAB 8 : PERTEMUAN PERTAMA (2)
9 BAB 9 : TEMPAT BARU
10 BAB 10 : RAKUN TERTEKAN
11 BAB 11 : BOCAH KURANG AJAR
12 BAB 12 : NOAH EUGENE
13 BAB 13 : FESTIVAL LAMPION
14 BAB 14 : JIWA LEILA
15 BAB 15 : PANGGILAN
16 BAB 16 : CALIX SIRIUS FJORD
17 BAB 17 : AKU MENANGKAPMU
18 BAB 18 : RAJUTAN
19 BAB 19 : RAHASIA KECIL KAMI BERDUA (1)
20 BAB 20 : RAHASIA KECIL KAMI BERDUA (2)
21 About This Story
22 BAB 21: RAHASIA KECIL KAMI BERDUA (3)
23 BAB 22: RAHASIA KECIL KAMI BERDUA (4)
24 BAB 23: AYAH DAN ANAK (1)
25 BAB 24: AYAH DAN ANAK (2)
26 BAB 25: AYAH DAN ANAK (3)
27 BAB 26: PERTEMUAN YANG TIDAK TERDUGA (1)
28 BAB 27: PERTEMUAN YANG TIDAK TERDUGA (2)
29 BAB 28: INGIN BERMAIN LEILA?
30 BAB 29: AJAKAN (1)
31 BAB 30: AJAKAN (2)
32 BAB 31: AJAKAN (3)
33 BAB 32: AJAKAN (4)
34 BAB 33: BAKAT SIHIR
35 BAB 34: DESA KILKAST (1)
36 BAB 35: DESA KILKAST (2)
37 BAB 36: DESA KILKAST (3)
38 BAB 37: DESA KILKAST (4)
39 BAB 38: DESA KILKAST (5)
40 BAB 39: DESA KILKAST (6)
41 S2 - BAB 1: ALASAN
42 S2 - BAB 2: ISTANA AMÌOS
43 S2 - BAB 3: SALAH PAHAM
44 S2 - BAB 4: ARIA GREY (1)
45 S2 - BAB 5: ARIA GREY (2)
46 S2 - BAB 6: ARIA GREY (3)
47 S2 - BAB 7: ARIA GREY (4)
48 S2 - BAB 8: ARIA GREY (5)
49 S2 - BAB 9: ARIA GREY (6)
50 S2 - BAB 10: ARIA GREY (7)
51 S2 - BAB 11: ARIA GREY (8)
52 S2 - BAB 12: HARI PERBURUAN (1)
53 S2 - BAB 13: HARI PERBURUAN (2)
54 S2 - BAB 14: HARI PERBURUAN (3)
55 S2 - BAB 15: HARI PERBURUAN (4)
56 S2 - BAB 16: HARI PERBURUAN (5)
Episodes

Updated 56 Episodes

1
BAB 1 : AWAL DARI SEGALANYA
2
BAB 2 : WINE DAN EMERALD
3
BAB 3 : TELUR HITAM
4
BAB 4 : RION (1)
5
BAB 5 : RION (2)
6
BAB 6 : RION (3)
7
BAB 7 : PANGGILAN PERTAMA (1)
8
BAB 8 : PERTEMUAN PERTAMA (2)
9
BAB 9 : TEMPAT BARU
10
BAB 10 : RAKUN TERTEKAN
11
BAB 11 : BOCAH KURANG AJAR
12
BAB 12 : NOAH EUGENE
13
BAB 13 : FESTIVAL LAMPION
14
BAB 14 : JIWA LEILA
15
BAB 15 : PANGGILAN
16
BAB 16 : CALIX SIRIUS FJORD
17
BAB 17 : AKU MENANGKAPMU
18
BAB 18 : RAJUTAN
19
BAB 19 : RAHASIA KECIL KAMI BERDUA (1)
20
BAB 20 : RAHASIA KECIL KAMI BERDUA (2)
21
About This Story
22
BAB 21: RAHASIA KECIL KAMI BERDUA (3)
23
BAB 22: RAHASIA KECIL KAMI BERDUA (4)
24
BAB 23: AYAH DAN ANAK (1)
25
BAB 24: AYAH DAN ANAK (2)
26
BAB 25: AYAH DAN ANAK (3)
27
BAB 26: PERTEMUAN YANG TIDAK TERDUGA (1)
28
BAB 27: PERTEMUAN YANG TIDAK TERDUGA (2)
29
BAB 28: INGIN BERMAIN LEILA?
30
BAB 29: AJAKAN (1)
31
BAB 30: AJAKAN (2)
32
BAB 31: AJAKAN (3)
33
BAB 32: AJAKAN (4)
34
BAB 33: BAKAT SIHIR
35
BAB 34: DESA KILKAST (1)
36
BAB 35: DESA KILKAST (2)
37
BAB 36: DESA KILKAST (3)
38
BAB 37: DESA KILKAST (4)
39
BAB 38: DESA KILKAST (5)
40
BAB 39: DESA KILKAST (6)
41
S2 - BAB 1: ALASAN
42
S2 - BAB 2: ISTANA AMÌOS
43
S2 - BAB 3: SALAH PAHAM
44
S2 - BAB 4: ARIA GREY (1)
45
S2 - BAB 5: ARIA GREY (2)
46
S2 - BAB 6: ARIA GREY (3)
47
S2 - BAB 7: ARIA GREY (4)
48
S2 - BAB 8: ARIA GREY (5)
49
S2 - BAB 9: ARIA GREY (6)
50
S2 - BAB 10: ARIA GREY (7)
51
S2 - BAB 11: ARIA GREY (8)
52
S2 - BAB 12: HARI PERBURUAN (1)
53
S2 - BAB 13: HARI PERBURUAN (2)
54
S2 - BAB 14: HARI PERBURUAN (3)
55
S2 - BAB 15: HARI PERBURUAN (4)
56
S2 - BAB 16: HARI PERBURUAN (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!