Michael yang tak menemukan keberadaan Alexa, kini mulai berjalan keliling kota. Ia tidak tahu apa yang hendak ia lakukan.
"Apa kamu sudah melihat James hari ini?" tanya Miss Meyer kepada salah seorang warga yang tengah berdiri di depan sebuah mini market.
"Tuan James? Tidak. Bukankah ia sedang pergi bersama dengan Miss Alexa? Tadi aku melihat Miss Alexa ke rumah Tuan James," jawab warga tersebut.
Michael yang mendengarnya pun kembali berpikiran negatif tentang Alexa. Ia yang ingin berjalan jalan pun segera kembali ke rumah.
Alexa yang tiba kembali di Kota Erskine, kini sedang merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Setelah membersihkan diri, ia tak ingin melakukan apapun. Ia segera menarik selimut dan memejamkan matanya, untuk mengarungi dunia mimpi.
*****
Bertemu dengan anak anak, membuat Alexa bersemangat kembali. Ia begitu bahagia, tanpa mengingat adanya rasa sakit hati di dalam dirinya.
"See you tomorrow, Miss!" ucap Grace sambil melambaikan kedua tangannya. Alexa membalasnya dan kembali ke ruang guru untuk merapikan barang barangnya dan bergegas pulang.
Kemarin ia sama sekali tak mengabari Michael bahwa ia tidak datang. Hari ini, ia akan pergi mengunjungi pria itu dan membayar sebagian biaya kamera. Setelah beberapa kali berpikir, Alexa tak ingin berlama lama bekerja di tempat Michael.
Alexa bergegas menuju ke rumah yang ditempati Michael.
Ceklekkk
Alexa membuka pintu sendiri seperti biasanya. Ia menemukan Michael sedang merebahkan diri di atas sofa. Tanpa mengganggu ataupun membangunkan Michael, Alexa melakukan tanggung jawabnya.
Setelah selesai memasak di dapur, ia berjalan keluar dan menemukan Michael yang sedang duduk sambil membuka ponselnya.
"Aku sudah membersihkan semuanya dan juga memasak untukmu. Aku akan pulang, tapi sebelumnya ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu," ucap Alexa.
Michael yang melihat ke arah Alexa, tak berkedip. Ia seakan begitu merindukan melihat sosok Alexa berada di dekatnya.
"Temani aku makan dulu, setelah itu baru kita bicara," ucap Michael.
"T-tapi ..."
"Kamu sudah sering membolos pada pekerjaanmu, tak bisakah kamu turuti permintaanku?"
Pada akhirnya Alexa menganggukkan kepalanya. Ia duduk di meja makan berhadapan dengan Michael. Meja makan yang ada di rumah itu tidak besar, hanya untuk 4 orang saja.
Mereka makan dalam diam, sesekali Alexa melihat ke arah Michael dan menangkap Michael yang tengah menatapnya. Alexa tak memalingkan wajahnya, ia justru membalas tatapan Michael, meskipun jantungnya kini tiba tiba saja berdetak dengan cepat.
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Michael setelah mereka selesai makan dan belum beranjak dari meja makan.
"Aku akan membayar uang ganti rugi kamera yang kurusak," ucap Alexa. Pada akhirnya ia berpikir akan mengganti semuanya karena sepertinya berdekatan dengan Michael membuat kondisi jantungnya tak menentu.
Michael menatap tajam ke arah Alexa, membuat Alexa tak tahan berlama lama melihatnya. Ia pun melihat ke arah lain.
"Bukankah kamu mengatakan tak mempunyai uang sebesar itu?"
"Sebenarnya aku memiliki tabungan dan ku rasa cukup untuk membayar kerugianmu. Ada pekerjaan yang harus kulakukan dan aku tak bisa bekerja terus denganmu," ucap Alexa.
Michael diam membuat Alexa menganggap kediaman Michael sebagai tanda setuju. Ia pun bangkit dan mengangkat semua piring bekas makan mereka. Ia pergi ke dapur dan mulai mencucinya satu persatu.
Duarrrr
Suara petir menyambar dan bunyi air yang jatuh ke tanah mulai terdengar. Wangi hujan, membuat Alexa merasa tenang. Jika banyak orang membenci hujan, tidak dengan Alexa. Ia sangat menyukai hujan karena seakan menghilangkan semua perasaan sakit hatinya.
Alexa selesai mencuci piring dan masih terdiam menatap jendela yang persis berada di hadapannya. Ia benar benar menikmati suasana dan wangi hujan. Tiba tiba dari arah belakang, sebuah tangan menyusup melingkar di pinggangnya dan memeluknya.
Ia terkejut dan ingin memutar tubuhnya, namun sebuah suara menghentikannya, "Biarkan aku memelukmu sebentar."
Detak jantung Alexa begitu cepat saat merasakan kehangatan pelukan itu, berbeda saat ia dipeluk oleh Darren. Ia tak pernah se-grogi ini. Alexa pada akhirnya tetap memutar tubuhnya menghadap ke arah Michael.
"Aku sudah selesai, aku akan pulang," ucap Alexa.
"Di luar masih hujan, tunggulah hingga reda."
"Tidak apa, aku membawa payung."
"Dengarkanlah perkataanku sekali sekali. Mengapa kamu senang sekali membantahku," ucap Michael sambil menatap mata Alexa lekat lekat
Alexa membalas tatapan Michael dan membuat jantung keduanya berdetak tak karuan. Masing masing dari mereka mampu menutupinya dengan sangat baik. Tanpa disadari, Michael telah mendekatkan wajahnya pada wajah Alexa dan menempelkan bibirnya pada bibir Alexa.
Tubuh keduanya bergetar dan gelenyar berbeda mereka rasakan. Alexa yang sudah lama tidak merasakan sebuah ciuman, akhirnya membalas ciuman Michael hingga membuat pria itu memperdalam ciuman mereka.
Michael menaikkan Alexa ke atas meja tanpa melepas ciuman mereka, sementara Alexa kini telah mengalungkan tangannya ke leher Michael. Keduanya melepas ciuman saat menghirup udara di sekitar mereka. Mata mereka tak berhenti saling menatap dan akhirnya kembali mereka berciuman.
Michael menggendong Alexa dengan kaki Alexa berada di pinggangnya. Ia membawa wanita itu ke dalam kamarnya dan merebahkannya di atas tempat tidur. Harum maskulin milik Michael membuat indera penciuman Alexa seakan menginginkan lebih dari sekedar ciuman.
Michael meneruskan ciuman mereka di atas tempat tidur dengan dirinya berada di atas Alexa. Nafas keduanya memburu karena suasana yang begitu dingin turut mendukung. Michael menurunkan ciumannya ke leher Alexa, membuat wanita itu mengeluarkan des sahan yang membuat Michael tersenyum. Namun, Alexa menghentikan gerakan tangan Michael ketika pria itu akan membuka salah satu kancing kemejanya.
"Aku harus kembali," ucap Alexa. Ia tak ingin mereka berbuat terlalu jauh. Hati nuraninya mengingatkan dirinya untuk menjaga sesuatu yang hanyalah milik suaminya nanti.
Berpacaran dengan Darren selama 6 tahun, Alexa mampu menjaga kehormatannya. Darren sering kali membuat Alexa terpojok dan mencoba mengambil kehormatannya, namun kemampuan bela diri Alexa membuatnya mampu menghindar.
Oleh karena hal itu jugalah yang membuat Darren berpaling. Kebutuhannya sebagai pria dewasa tak bisa dipenuhi oleh Alexa. Ketika Sisca datang dan menawarkan sesuatu yang diinginkannya, membuat pria itu terjerat semakin dalam tak bisa lepas.
Alexa menyingkir dari hadapan Michael dan merapikan pakaiannya. Ia keluar dari kamar tidur dan mengambil tas miliknya. Suasana di luar sudah tak terlalu deras hujannya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk segera pulang.
Dengan menggunakan sepedanya, ia mengayuh perlahan sambil mengingat kejadian tadi. Michael, tanpa diketahui oleh Alexa, mengikutinya dari belakang. Alexa berhenti sesaat ketika ponselnya berbunyi, setelahnya ia pun melanjutkan perjalanan.
Michael menautkan kedua alisnya ketika melihat Alexa begitu saja melewati rumah yang wanita itu tinggali. Ia terus mengayuh sepedanya hingga sampai ke depan kediaman James. Alexa memarkirkan sepedanya, kemudian masuk ke dalam tanpa mengetuk pintu.
"Ini sudah jam 8 malam, apa yang ia lakukan di rumah Tuan James malam malam?" gumam Michael penuh tanda tanya.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Kusii Yaati
daripada penasaran mending bertanya apa susah sih El😩
2024-12-13
0
Ray
Penasaran dan rasa cemburu membuat Michael mengikuti Alexa. Apakah akan terbongkar siapa sebenarnya Alexa dan juga James? Baca terus biar gak penasaran, lanjut terus💪🙏😘
2024-07-22
0
Ita rahmawati
lupa nih alexa sm misi juat mnghancurkan daren dnsiska 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
2024-05-03
1