"Are you kidding?" tanya Alexa yang tidak percaya dengan nominal yang diminta oleh Michael. Ia menyeruput minumannya dengan cepat hingga tandas kemudian menatap tajam ke arah Michael.
"Aku tidak bercanda. Harga kamera ini sangat mahal," Michael sangat tahu berapa harga kamera tersebut karena itu memang kamera incarannya sejak dulu. Alexa menghela nafasnya dalam. Ia yang membelikan kamera itu untuk James sebagai hadiah karena James pernah menyelamatkannya. Namun nominal yang diminta oleh Michael adalah dua kali lipatnya.
"Aku tidak punya uang sebanyak itu. Kamu tahu aku hanya bekerja sebagai guru sekolah. Bagaimana jika aku mencicilnya?" Alexa sebenarnya mampu untuk mengganti kamera itu dengan barang yang persis sama, tapi tak mungkin ia memberitahukan identitas dirinya pada siapapun.
"Kalau kamu tidak punya uang sebanyak itu, jangan sombong hingga merusak barang milik orang lain!" ucap Michael dengan ketus. Ia sedang berpikir bagaimana menjelaskan pada James mengenai kamera tersebut. James sudah memberitahunya agar menjaga semuanya.
Ia meremas rambutnya karena belum menemukan alasan yang tepat yang bisa ia katakan pada James.
"Kamu yang salah karena mengambil gambar tanpa izin. Kalau kamu tidak melakukannya, maka hal ini tidak akan pernah terjadi," balas Alexa. Ia tak mau direndahkan oleh orang lain, apalagi dengan pria yang nyaris bunuh diri karena masalah cinta.
"Berikan aku ponselmu," ucap Michael. Alexa pun memberikan ponselnya dan Michael segera menyimpan nomor tersebut di dalam ponselnya sendiri.
"Datanglah ke rumahku mulai besok. Kamu bisa membayarnya dengan mulai bekerja di rumahku. Kebetulan aku tidak mempunyai asisten rumah tangga," ucap Michael.
"Whattt??? Kamu memintaku membersihkan rumahmu? Aku tidak mau! Aku akan mencicil semuanya setiap bulan dengan gaji yang kuterima," ucap Alexa.
"Tidak bisa! Aku tidak mau menunggu akhir bulan."
Untuk menutupi identitasnya, Alexa dengan terpaksa harus menuruti keinginan Michael. Ia akan datang ke alamat yang diberikan oleh pria itu. Baru saja Alexa mau bangkit dari duduknya, ia melihat seorang pria yang dengan kasar menarik seorang wanita dan meletakkan sebuah pisau di leher wanita itu.
Suasana cafe menjadi sedikit ricuh karena hal tersebut. Alexa melihat kepanikan di wajah wanita itu, sementara pria itu terus saja menekan pisau hingga terlihat ada darah yang mulai mengalir di leher wanita itu.
Alexa berjalan pelan di antara para tamu. Sesekalu ia berhenti agar pria itu tak menyadari gerak geriknya. Sampai akhinya ia berada di sisi di mana tangan pria itu memegang pisau.
Bughhh
Sebuah pukulan tepat di leher pria itu langsung menjatuhkannya dan membuatnya tak sadarkan diri. Pisau yang tadinya berada di leher wanita itu pun sudah terlempar ke bawah meja. Alexa langsung menarik wanita itu, kemudian meminta staf cafe untuk menghubungi pihak kepolisian.
Suara tepuk tangan terdengar membahana di dalam cafe. Semua pengunjung begitu kagum dengan keberanian Alexa. Bahkan Michael pun ikut bertepuk tangan. Ia sendiri tak menyadari kapan Alexa berpindah dari sisinya ke sisi yang lain.
Banyak sekali yang telah mengambil video tersebut dengan ponsel mereka. Alexa yang tak ingin tampil di muka umum dan menjadi pusat perhatian, langsung mengirimkan pesan kepada Zero agar membantunya menghapus semua berita dan video yang berkaitan dengannya.
Siapa kamu sebenarnya? - Michael memandang kagum pada Alexa, namun tak menghilangkan rasa kesalnya karena Alexa telah merusakkan kamera yang ia pinjam. Mungkin ia akan mengetahui siapa Alexa sebenarnya jika wanita itu bekerja padanya.
*****
Alexa menghempaskan tubuhnya ke sofa, lalu menatap dua pasang makhluk Tuhan yang tersenyum di hadapannya.
"Apa yang kalian tertawakan?" ucapnya dengan kesal. Alexa tahu mereka berdua pasti mengetahuu semua kejadian yang menimpanya hari ini.
"Aku akan mengatakan padanya bahwa ia tak perlu membayar kamera itu, jadi kamu tidak perlu bekerja padanya," ucap James pada akhirnya.
"Tidak mungkin kamu mengatakan seperti itu. Harga kamera itu sangat mahal dan pasti akan membuat kecurigaan," ujar Claudia.
"T-tapi kita tak mungkin membuat Nona Alexa bekerja padanya."
"Tidak James, Claudia benar. Aku akan tetap bekerja padanya, tapi ...," Alexa menyunggingkan sebuah senyuman di wajahnya karena mendapatkan sebuah ide.
Keesokan harinya sepulang dari mengajar,
"Bahkan kamu juga menempati rumah James," gumam Alexa. Ia berdiri di depan rumah yang ditempati oleh Michael, bersama dengan seorang gadis bernama Edith.
"Bukankah ini rumah Kak James?" tanya Edith.
"Ya, kamu mau kan membantuku membersihkan rumah ini setiap hari? Aku akan membayarmu," ucap Alexa. Alexa sangat tahu bahwa Edith membutuhkan uang, namun gadis itu tak mau menerima begitu saja. Ia akan bekerja untuk mendapatkannya.
"Aku mau, Kak. Tapi bukankah biasanya Kak James membersihkannya sendiri?"
"Hmm ... tapi rumah ini sedang dipinjamkan pada seseorang. Jadi ia memintaku untuk membantunya membersihkan," jawab Alexa.
Edith senang karena ia akan mendapatkan uang untuk membiayai kebutuhan keluarganya. Mommynya harus duduk di kursi roda setelah stroke yang dialaminya dan ketiga adik adiknya masih bersekolah. Sementara Daddynya pergi ntah ke mana.
Alexa mengetuk pintu rumah tersebut. Hampir 10 menit ia mengetuk tapi belum dibukakan. Namun akhirnya terdengar sebuah suara dari dalam rumah.
"Sebentar," teriak Michael.
Ia membuka pintu, masih dengan menggunakan piyama dan rambut yang acak acakan serta mata yang masih menyipit. Alexa dan Edith yang melihatnya menahan tawa karena Michael saat ini tak seperti Michael yang kemarin yang bersikap begitu ketus padanya dan tampilan arogan.
Alexa melihat jam di pergelangan tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang. Ia menggelengkan kepalanya melihat Michael yang menutup mulutnya karena tengah menguap.
"Tuan besar baru bangun tidur," ucap Alexa membuat Michael langsung berdalih.
"Aku baru tidur jam 5 pagi. Banyak pekerjaan yang aku lakukan. Aku ini sibuk," ucap Michael, padahal sebenarnya ia sedang mencari informasi mengenai Alexa. Ia mencari video mengenai kejadian kemarin, tapi sama sekali tidak menemukan. Hal itu membuatnya semakin penasaran dan membuka semua halaman pencarian.
"Kami harus mulai dari mana?" tanya Alexa.
"K-kami?" Michael menajamkan pandangannya. Ia baru sadar kalau Alexa tidak datang sendiri, melainkan dengan seorang gadis lain.
"Bukankah aku memintamu datang sendiri dan bekerja untukku?" tanya Michael dengan nada sedikit tinggi. Alexa langsung menarik tangan Michael dan mencari tempat yang tak terlihat oleh Edith.
"Jangan berisik! Edith sedang membutuhkan uang untuk keluarganya. Dia tidak mau menerima begitu saja dan memilih bekerja. Biarkan dia bekerja di sini, okay," ucap Alexa sambil tersenyum.
Degggg
Tiba tiba saja jantung Michael berdetak cepat saat melihat senyum Alexa. Senyum yang ia lihat saat wanita itu sedang bersama dengan muridnya, bahkan kali ini lebih indah.
"B-baiklah."
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
❄️ sin rui ❄️
ya ampun padahal novel nya bagus tapi kenpa harus laki2 lemah pasangan snow
2025-02-21
0
Sita Sit
terpesona ya Michael ,di cerita nya nala Nathan ,ini si kakek narsis
2024-10-19
0
Ray
Awas kena serangan jantung kau Michael 😂 Cinta pada senyuman yg indah 🤔😘
2024-07-22
0