Claudia kembali ke Perusahaan Darren hanya berselang 2 hari saja sejak pertemuan pertama mereka. Alexa meminta agar Claudia segera menyelesaikannya dan kembali ke Kota Erskine.
Kebahagiaan yang menyelimuti Darren, membuatnya mengundang wartawan, reporter televisi, dan juga tunangannya Fransisca Leora. Alexa sendiri tersenyum sambil menyaksikan acara penandatanganan kerja sama tersebut secara online. Ia menugaskan salah seorang anak buah Black Alpha lain untuk melakukannya.
Darren menjadi pihak dari Perusahaannya, sementara Claudia akan mewakili Alpenze Coorp. Keduanya bersalaman setelah selesai melakukan penandatanganan. Para wartawan dan reporter televisi pun mengambil gambar berkali kali hingga kilatan cahaya seakan memenuhi ruangan itu. Sisca yang melihat hal itu tentu saja menyunggingkan senyumannya.
Setelahnya, Darrem mengadakan sesi tanya jawab dengan para pencari berita yang hadir, sementara Claudia lebih banyak diam dan tak terlalu memberi tanggapan.
Acara penandatanganan kali ini membuat nilai saham perusahaan Darren meningkat. Perusahaannya dinilai tinggi karena bisa bekerja sama dengan Alpenze Coorp. Claudia segera undur diri setelah acara selesai karena ia akan langsung terbang ke Benua Eropa.
Darren dan Sisca pun mengadakan acara makan malam bersama keluarga mereka masing masing. Pertemuan mereka untuk merayakan keberhasilan Darren dan juga menentukan tanggal pernikahan keduanya.
"Lihatlah Dar, apa yang Mama katakan benar bukan? Sisca jauh lebih baik daripada ... siapa nama wanita itu? Mama tidak suka padanya," ujar Mama Dara.
"Sudahlah Ma, jangan membicarakannya di sini," ucap Darren.
"Ya, jangan membicarakannya. Ia hanya akan membuat mood Mama berantakan," Mama Dara pun kembali menikmati makan malam mereka.
Sementara itu di Kota Erskine, Skotlandia.
"Kamu sangat cekatan sekali, Clau. Aku tak menyangka kamu bisa menyelesaikan semuanya dalam waktu 2 hari saja," puji Alexa yang sedang menyesap teh hangat.
"Hmm, aku malas melihat wajah pria itu, Nona. Mengingat apa yang ia lakukan padamu, membuatku muak dan selalu merasa mual jika berada terlalu lama di dekatnya," ucapan Claudia membuat Alexa tertawa.
"Baiklah, untuk sementara kamu bisa beristirahat.Kita akan membiarkan dirinya menikmati semua pencapaiannya," ucap Alexa.
*****
Pagi ini, seperti biasa Alexa akan berdiri menyambut kedatangan siswa siswinya. Ia selalu menyamhut mereka dengan senyuman. Namun, kali ini ada keanehan yang ia rasakan, Brandon datang hanya ditemani oleh Dad Carlos. Wajahnya pun terlihat sedih dan tanpa semangat.
"Selamat pagi, Tuan Carlos. Selamat pagi, Brandon," sapa Alexa, namun tak ada jawaban ataupun sapaan balasan dari Brandon. Anak laki laki itu langsung melewati Alexa dan masuk ke dalam kelas. Sementara Tuan Carlos, langsung pergi.
Alexa akhirnya masuk ke dalam kelas dan masih mendapati Brandon yang murung. Anak tersebut diam saja dan tak menggubris teman temannya, tidak seperti biasanya.
Tiba tiba datanglah Grace, si gadis kecil yang sangat imut. Dengan rambut yang dikepang dua, mata yang bulat, dan bulu mata yang lentik, ia berjalan mendekati Brandon seperti biasanya.
"Halo, Brandon," sapa Grace, namun Brandon hanya diam saja bahkan ia memalingkan wajahnya.
"Pergi sana! Jangan ganggu aku!" usir Brandon sambil mendorong bahu Grace.
Grace yang mendapatkan perlakuan itu langsung menangis dan berlari menuju Alexa. Gadis kecil itu menangis di pelukan Alexa. Ia tak pernah mendapatkan perlakuan kasar seperti tadi.
"Grace sayang, kamu tenang dulu ya. Miss akan bicara dengan Brandon," Alexa mengusap rambut Grace dan meminta Grace untuk duduk di tempat duduknya yang bersebelahan dengan Brandon.
Alexa kembali mendekati Brandon dan menurunkan tubuhnya agar sejajar dengannya, "sayang, apa kamu sedang ada masalah?"
Brandon diam tanpa mengindahkan Alexa. Ia menundukkan wajahnya dan melipat kedua tangan di depan dada. Dengan lembut Alexa mengambil tangan Brandon dan menepuk punggung tangannya pelan.
"Sayang," Alexa terperanjat ketika dengan kasar Brandon menarik tangannya dan memalingkan wajahnya. Alexa bisa melihat wajah Brandon yang tak seperti biasanya, membuat Alexa menghela nafasnya pelan. Sepertinya ia harus berbicara dengan kedua orang tua Brandon dan mencari jalan keluarnya.
Selama pelajaran berlangsung, Alexa bisa melihat bahwa Brandon sama sekali tidak fokus. Brandon terlihat menatap kosong ke sembarang arah, membuat Alexa terus bertanya tanya apa yang terjadi dengan anak muridnya itu.
Bel pulang sekolah berbunyi, seperti biasa Brandon akan dijemput paling akhir. Ntah mengapa belakangan ini kedua orang tua Brandon sangat tidak tepat waktu untuk menjemput putra mereka.
10 menit
20 menit
Hingga lewat 30 menit, belum ada tanda tanda siapapun menjemput Brandon. Alexa melihat ke arah jam di pergelangan tangannya. Ia dengan setia menemani Brandon yang duduk di sebuah kursi kayu yang berada di bawah pohon besar.
Alexa menghubungi Edith agar ia pergi terlebih dahulu ke rumah Michael, karena dirinya harus menemani salah satu anak muridnya yang belum dijemput. Edith pun mengiyakan dan bergegas pergi menuju rumah Michael yang tidak jauh dari rumahnya sendiri.
1 jam setelah jam pulang sekolah, akhirnya Dad Carlos menjemput putranya. Ia terlihat terburu buru dan langsung menuju ke dalam sekolah. Brandon yang melihat kedatangan Daddynya, langsung turun dari kursi kayu dan menghampirinya. Alexa pun berjalan mendekat.
"Selamat siang, Tuan," sapa Alexa.
"Selamat siang, Miss. Maaf saya datang terlambat menjemput Brandon. Ada yang harus saya selesaikan terlebih dahulu."
"Saya mengerti, Tuan. Tapi .... bolehkah anda menyediakan waktu untuk saya besok pagi setelah mengantarkan Brandon ke sekolah? ada beberapa hal yang ingin saya bicarakan."
"Ada apa Miss? Bagaimana kalau sekarang saja? Besok saya harus pergi ke luar kota dan mungkin saya akan mengajak Brandon. Oleh karena itu saya juga ingin minta izin untuk Brandon tidak masuk sekolah beberapa hari ke depan."
Alexa dan Dad Carlos akhirnya duduk di kursi kayu di bawah pohon dengan Brandon di dalam pelukan Dad Carlos. Ia terus mendekap ke arah tubuh Dad Carlos, mencari kenyamanan.
"Maaf sebelumnya, Tuan Carlos. Saya ingin bertanya apakah ada sesuatu yang dialami oleh Brandon?" tanya Alexa.
"Apa terjadi sesuatu padanya?" Dad Carlos bertanya balik.
"Saya melihat ada perbedaan pada dirinya, terlebih hari ini. Ia tak menyapa teman temannya seperti biasanya, bahkan ia mendorong Grace yang ingin menyapanya. Ia juga tak membalas sapaan saya, dan menarik kasar tangannya ketika saya mencoba berbicara padanya. Saya sudah bertanya padanya, tapi dia tidak mau bicara."
"Maaf sebelumnya Miss. Sebenarnya ini adalah masalah pribadi, masalah keluarga kami. Mungkin sangat berdampak pada Brandon secara tidak langsung. Saya dan istri saya telah memutuskan untuk berpisah, dan hak asuh Brandon jatuh ke tangan saya. Oleh karena itu saya bermaksud membawanya ikut bersama saya keluar kota, untuk menemani saya bekerja, sekaligus berlibur," jelas Dad Carlos.
"Maafkan saya, Tuan Carlos. Terima kasih atas kesediaannya bercerita pada saya. Saya akan berusaha membantu anda untuk mengembalikan keceriaan Brandon," ucap Alexa.
"Terima kasih, Miss. Kalau begitu saya akan membawa Brandon pulang. Sekali lagi terima kasih telah menjaganya."
"Sama sama, Tuan Carlos."
Carlos membawa putranya yang sudah tertidur di dalam pelukannya. Alexa hanya bisa mengantar dan melihat kepergian mereka. Sementara itu di seberang jalan, terlihat seorang pria tengah memperhatikan interaksi keduanya.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Ray
Perpisahan ke2 orang tua sangat berdampak kepada anak2xnya, apalagi masih kecil2x dan usia sekolah😥😥
Semoga Alexa bisa menghibur Brandon.
Semangat terus buat Outhor💪🙏😘
2024-07-22
0
Alexandra Juliana
Ada apa dgn Brandon apakah ada sesuatu yg terjadi di keluarganya? Mungkin orang tuanya berpisah?
2024-07-17
0
MiaMia
hai othor,semangat 🌹
2022-09-01
1