Sebuah pernikahan nan megah dan mewah diselenggarakan di sebuah hotel bintang 5 yang ada di pusat kota Jakarta. Para tamu undangan yang hadir pun sangat banyak karena mereka mengadakan acara yang berbeda dari kebanyakan orang. Mereka mengadakan acara pengucapan janji pernikahan di pagi hari, dan sejak siang hingga malam mereka mengadakan resepsi.
Para tamu undangan datang silih berganti hingga tak memberi kesempatan ruangan tempat perhelatan acara tersebut kosong. Sisca berganti gaun hingga 3 kali, tentu saja semuanya hasil rancangan para desainer papan atas.
"Kamu lelah, sayang?" tanya Darren dengan penuh perhatian.
Sisca tersenyum, "sedikit, tapi aku sangat bahagia."
"Aku juga sangat bahagia. Aku tidak salah telah memilihmu. Kini aku sangat bersyukur karena saat itu Alexa menemukan kebersamaan kita. Jika tidak, maka aku tak akan bisa merasakan dan menikmati kehidupan yang indah bersamamu," ujar Darren dan mencium bibir Sisca dengan dalam.
"Apa kamu mengundangnya?" tanya Sisca.
"Ya, aku mengundangnya. Aku ingin nemperlihatkan padanya kalau keputusanku tidak salah. Aku telah mendapatkan yang terbaik dan menyingkirkan yang buruk."
Sisca tersenyum bahagia. Ia sangat senang dengan pujian yang dilontarkan oleh Darren, yang kini telah sah menjadi suaminya. Mereka menikmati acara resepsi dan menikmati malam pengantin mereka.
*****
Alexa mengerjakan pekerjaan yang cukup banyak. Ia ingin memejamkan matanya, namun ia tak bisa menelantarkan tanggung jawabnya. Ia sudah berjanji pada Dad Azka bahwa ia tak akan lalai meskipun berada jauh.
Ia harus tetap bertanggung jawab pada perusahaan Williams di Jakarta, perusahaan Alpenze di Benua Eropa. Sejak perpisahannya dengan Darren, kehidupannya seakan hanya berfokus pada kerja, kerja, dan kerja. Saat ini, pekerjaan yang sangat ia sukai dan mampu menghilangkan semua kepenatannya adalah saat ia mengajar di Taman Kanak Kanak. Bertemu dengan anak anak membuatnya bahagia.
Claudia telah mengantarkan semua laporan yang harus ia tanda tangani. Alexa bisa melihat tumpukan map di atas meja kerjanya, tepat di ruangan khusus di sebelah kamar tidurnya, yang hanya dia yang tahu.
Membuka laptop miliknya, ia membaca semua email dan sambil memeriksa laporan setiap divisi. Sebenarnya ia hanya perlu membubuhkan tanda tangan karena semua sudah diperiksa oleh Claudia. Namun, ketelitian Alexa selalu membuatnya memeriksa ulang setiap laporan.
Sebuah notifikasi masuk ke dalam ponselnya. Ia menarik nafas panjang sebelum membukanya karena bunyi dari ponsel yang satu itu, yang hanya khusus dipergunakan untuk keperluan pribadi, pasti memberikan kabar selain pekerjaan.
📩 Sayang, Giovan akan menikah. Bisakah kamu kembali? (Mom Mia)
Tanpa banyak berpikir, Alexa membalas pesan dari Mommynya.
📨 I'm sorry Mom. Aku tidak bisa pulang, banyak hal yang harus kukerjakan dan kuselesaikan. Titip ucapan selamat dariku untuk Kak Giovan. (Alexa)
Alexa kembali berkutat dengan pekerjaannya, hingga sebuah notifikasi masuk ke dalam ponsel yang satunya lagi, yang sehari hari ia gunakan.
Ia mendapatkan pesan dari Zero dan itu tentang pernikahan antara Darren dengan Sisca, beserta foto foto yang memperlihatkan kebahagiaan mereka.
"Argghhh!!!" teriak Alexa. Ia tak ingin terpengaruh, namun masih ada rasa sakit yang tak bisa ia jelaskan pada siapapun.
Pada akhirnya ia menutup laptopnya dan mengheningkan suara ponselnya. Mungkin akan lebih baik jika ia pergi tidur dan mengistirahatkan pikirannya. Namun, matanya tak mau terpejam. Ia terus memutar tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Alexa menghela nafasnya dan kembali bangun.
Alexa terjaga hingga pukul 5 pagi. Ia tak tidur sama sekali. Ia telah menyelesaikan pemeriksaan terhadap semua tumpukan map yang ada di hadapannya. Ia langsung masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Ia akan langsung pergi menuju ke sekolah.
*****
Sepulang dari mengajar, Alexa, dengan mengendarai sepedanya, ia menuju ke rumah yang ditempati oleh Michael. Hari ini, Edith meminta izin tidak dapat datang karena Mommynya sedang sakit dan tidak ada yang menemani.
Alexa memasuki rumah yang tidak dikunci dan mendapati rumah yang sangat berantakan. Sangat berbeda sekali melihat kondisi saat ini dengan kamar Michael kemarin yang begitu bersih. Sampah makanan, tumpahan kopi, bantal sofa, juga letak perabot yang tak tentu arah.
Alexa hanya bisa menghela nafasnya. Ia harus bisa bertahan jika tak ingin identitasnya diketahui siapapun. Jika ia menolak dan membayar Michael dalam jumlah besar, tentu pria itu akan curiga dan mungkin saja mencari tahu sesuatu tentangnya.
Ia mengambil tempat sampah, setelah sebelumnya menggunakan sarung tangan. Satu persatu ia mengangkat sampah yang bertebaran dan mengeringkan bekas tumpahan minuman. Ia juga memperbaiki letak perabot, dan masih banyak pekerjaan lainnya. Setelah selesai, ia membawa tempat sampah ke depan dan menuangkannya di tempat pembuangan sampah yang lebih besar.
Di dalam kamar tidur, Michael mengintip dari jendela dan juga celah pintu. Ia terus memperhatikan gerak gerik Alexa. Ia sengaja membuat pekerjaan Alexa banyak karena ia ingin Alexa berada lebih lama di rumah tersebut.
Alexa duduk di sofa setelah menyelesaikan semuanya. Ia menyandarkan kepalanya dan menengadah melihat langit langit. Tubuhnya sudah sangat lelah karena semalaman ia tidak tidur, ditambah lagi dengan banyaknya pekerjaan hari ini. Tanpa sadar, Alexa terlelap dengan cepat.
Michael keluar dari kamar tidurnya dan memperhatikan Alexa yang berada di sofa. Ia berjalan mendekat dan mendapati wanita itu tengah memejamkan matanya.
"Hei Al, bangun!" panggil Michael. Namun, Alexa sama sekali tak terganggu. ia terus terlelap dan terbang ke alam mimpi, serta tersenyum.
Degghhh ...
Jantung Michael kembali bertabuh ketika melihat senyum Alexa. Ia langsung memegang dadanya. Michael duduk di sebelah Alexa dan dengan sebelah tangan ia menyelipkan rambut wanita itu ke telinga, kemudian membuka kacamatanya.
Michael menatap Alexa dalam dalam, tanpa keinginan untuk berpaling. Ia menyentuhkan jari jemarinya ke wajah Alexa, membuat dirinya tiba tiba merasakan getaran tak biasa.
Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Alexa hingga hanya tersisa beberapa centi saja. Ia bisa merasakan hembusan nafas Alexa yang begitu teratur, menandakan bahwa wanita itu telah terbang ke alam mimpi tanpa terganggu sedikitpun dengan apa yang ia lakukan.
"Mengapa aku ingin terus melihatmu, dan aku tidak suka jika ada pria lain yang berada di dekatmu?" gumam Michael.
Dengan perlahan, Michael membaringkan Alexa di sofa, membiarkan wanita itu nyaman dalam tidurnya. Ia masih terus berada di sampingnya dan memandangi wajah Alexa.
Apa kamu berbeda dengan Millie? ataukah sama saja? Apakah semua wanita hanya melihat pria dari hartanya? Tak adakah yang tulus? - Michael.
Michael kembali mendekat pada wajah Alexa yang seakan telah menghipnotisnya. Ntah angin dan bisikan dari mana, Michael menempelkan bibirnya pada bibir Alexa, mengecupnya sesaat. Ia tak ingin membangunkan wanita itu.
Bantulah aku untuk berpaling darinya. Hanya dirimu yang bisa mengalihkan perhatianku darinya. - batin Michael sekali lagi.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Anonymous
Masa Dokter ko begitu yg pria idiot
2025-03-13
0
Ray
Wah pelecehan itu namanya, mencium Alexa saat tertidur lelap karena cape dengan rutinitas yg dilakukan😱😡
Semangat selalu buat Outhor💪🙏
2024-07-22
0
Alexandra Juliana
Hanya krn senyuman manis Alexa dunia Michael teralihkan dr keterpurukan akibat dipermainkan Millie
2024-07-18
0