Saat ini, perasaan Edith dan adik adiknya sedang diliputi kesedihan. Mom Edna dinyatakan meninggal karena mengalami pendarahan di otaknya dan terlambat melakukan operasi.
Pakaian serba hitam digunakan oleh keluarga Edith, yang hanya beranggotakan Edith dan ketiga adiknya. Saat ini Edith masih berusia 20 tahun, ia harus menanggung hidup ketiga adiknya yang berusia 13, 11, dan 9 tahun.
"Jangan khawatir, aku akan selalu bersamamu. Aku akan menjaga dan melindungimu, serta adik adikmu," ucap Alexa sambil memeluk Edith.
"Terima kasih, Miss," Edith membalas pelukan Alexa dengan sangat erat.
Alexa kembali mendekati James dan berbicara sambil berbisik. Hal itu membuat jarak di antara keduanya begitu tipis. Michael hanya bisa mengusap wajahnya denhan kasar dan menahan gejolak rasa aneh yang ada di dalam dirinya.
Mereka pun kembali ke rumah masing masing. Edith sebenarnya menunggu kedatangan Daddy mereka, namun tak pernah ia mendapatkan kabar sejak perceraian keduanya 5 tahun yang lalu. Ia hanya bisa memandang makam Mom Edna yang masih basah dari balik jendela mobil yang dikendarai oleh James.
*****
Sementara itu di kediaman Keluarga Evans, suara riuh bahagia terdengar. Sekali lagi rasanya kebahagiaan berpihak padanya. Darren begitu senang karena Sisca dinyatakan sedang mengandung saat ini.
* Flashback on
Sisca yang terjatuh dan tak sadarkan diri, membuat Darren terbangun karena mendengar suara pecahan kaca. Ia yang awalnya ingin marah, langsung mengatupkan mulutnya saat melihat keadaan Sisca yang ada di atas lantai dengan keadaan tak sadarkan diri.
Ia menggunakan sandal kamar dan menghampiri istrinya. Dengan perlahan ia melewati pecahan kaca dan mengangkat tubuh Sisca. Ia meletakkan Sisca di atas tempat tidur, kemudian mengganti pakaian di wardrobe.
Setelah selesai, ia kembali menggendong Sisca dan membawanya ke mobil. Bahkan Darren membangunkan supir pribadinya karena ia tak mau menyetir di pagi buta dalam keadaan yang masih mengantuk.
Keduanya sampai di rumah sakit. Darren langsung meminta dokter untuk memeriksa istrinya. Ia tak ingin jika istrinya itu mengidap suatu penyakit yang mematikan dan akan mengganggu kehidupannya.
Darren menunggu di luar ruangan sementara dokter memeriksa keadaan Sisca. Tak berselang lama, dokter keluar dan Darren langsung berdiri menghampiri.
"Bagaimana Dok keadaan istri saya?" tanya Darren cemas.
"Istri anda tidak apa apa, Tuan. Ia hanya pingsan karena merasakan sakit kepala dan kekurangan cairan. Istri anda saat ini sedang hamil 4 minggu," jelas sang Dokter.
Wajah Darren berubah sumringah saat mendengar penjelasan dokter.
"Anak? Sisca sedang hamil? Itu berarti aku akan segera menjadi orang tua?" rona bahagia langsung terukir di wajahnya. Ia masuk ke dalam ruangan di mana Sisca ditangani. Ia tersenyum bahagia saat masuk dan melihat wajah istrinya yang masih terlihat pucat.
"Terima kasih, sayang."
Sisca juga sudah mengetahui tentang kehamilannya. Ia semakin senang karena itu berarti Darren akan semakin terikat padanya. Di antara mereka akan segera hadir seorang anak, keluarga mereka akan semakin lengkap dan bahagia.
"Ingat! Kamu harus menjaga anakku baik baik. Jangan sampai terjadi sesuatu padanya. Kamu tidak boleh lagi memilih milih makanan. Aku akan memerintahkan koki untuk menyediakan makanan sehat untukmu," ucap Darren.
Meskipun Darren begitu banyak memerintah dan juga memberikan beberapa larangan, namun bagi Sisca itu tak mengapa. Ia yakin itu semua karena Darren begitu mencintainya dan menginginkan dirinya dan anak mereka selalu dalam keadaan sehat.
Darren segera mengabari keluarganya dan hal itu tentu saja membuat keluarganya begitu senang. Berita itu pun dengan cepat menyebar, bahkan sebelum Sisca keluar dari rumah sakit.
* Flashback off
Kedua orang tua Darren dan kedua orang tua Sisca kini tengah berada di kediaman keluarga Evans. Mereka merayakan berita kehamilah Sisca. Bagi kedua keluarga, ini akan menjadi cucu pertama, karena itulah mereka sangat senang dengan hal ini.
Makan malam menjadi tempat mereka berbincang dan bersenda gurau. Sisca bisa melihat kebahagiaan di wajah Darren, kedua orang tuanya, dan juga mertuanya. Ia semakin merasa menjadi pribadi yang sangat disayangi.
*****
Alexa kembali melihat berita mengenai kehamilan Sisca. Keinginannya untuk membalaskam dendam dan sakit hatinya sedikit melunak. Ia yang begitu menyayangi anak anak, merasa tidak tega jika ia harus menyakiti anak yang saat ini berada di dalam kandungan Sisca.
ia menghela nafasnya pelan dan menyandarkan kepalanya di kursi sambil mengetukkan pulpen yang sedang ia pegang. Saat ini, Alexa sedang memeriksa beberapa dokumen di rumahnya, setelah tadi Claudia mengantarkannya dalam 1 tas besar.
Sudah beberapa hari ini, Alexa tidak mengunjungi rumah Michael. Ia sangat lelah karena pekerjaannya di sekolah dan juga pekerjaannya di Williams Group dan Alpenze Coorp. Selain itu, ia sedang mengurus kepindahan Edith ke Inggris, di mana Alpenze Coorp berada.
Alexa berniat memasukkan Edith ke Alpenze Coorp, namun sebelumnya ia akan menguliahkan gadis itu. Alexa meminta James yang kembali menjadi seseorang yang membantu mereka. James beralasan akan mempekerjakan mereka di peternakan dan perkebunan, jadi mereka harus memiliki pendidikan. Edith dan ketiga adiknya tentu saja menerimanya dengan senang hati, meskipun menolak pada awalnya.
Keesokan harinya, Alexa kembali mengunjungi rumah Michael. Sudah beberapa hari ia tidak ke sana. Ia hanya mengatakan pada pria itu bahwa ia sedang mengurus Edith dan ketiga adiknya. Untung saja Michael menerima alasan tersebut.
"Selamat siang," sapa Alexa.
Michael yang saat itu sedang merebahkan tubuhnya di sofa sambil membaca buku, langsung bangun dan duduk memperhatikan kedatangan Alexa.
"Urusanmu sudah selesai?" tanya Michael.
"Sudah. Terima kasih karena kamu mengijinkanku untul mengambil beberapa hari untuk cuti," jawab Alexa sambil memakai sebuah kemeja kotak kotak bergaris yang biasa ia gunakan untuk bekerja di rumah Michael.
"Bagaimana keadaan Edith dan adik adiknya?" tanya Michael. Sejak hari pemakaman, ia tak lagi bertemu dengan Edith dan lebih banyak berada di dalam rumah. Bukan tanpa alasan, ia sedang ingin sendiri dan memikirkan perasaannya.
"Mereka sudah lebih baik saat ini. Mereka akan segera pergi ke Inggris untuk bersekolah," ucap Alexa menjelaskan.
"Inggris? Mengapa ke sana? Apa tidak lebih baik di sini saja?" tanya Michael heran.
"James memiliki kenalan di sana yang akan membantu mereka. Kenalan James akan membantu mengurus mereka dan memastikan mereka mendapatkan pendidikan."
"Mengapa harus James?"
Alexa melihat ke arah Michael. Ia tahu bahwa ia telah salah bicara, bahkan ia telah membuka sesuatu yang seharusnya ia sembunyikan. Michael menautkan kedua alisnya seakan bertanya tanya kepada Alexa.
"Tentu saja, siapa lagi yang akan membantu kita di sini. James adalah orang yang tepat. Ia adalah orang kaya di sini dan ia menawarkan bantuannya, jadi mengapa harus ditolak," jawab Alexa sekenanya. Jawaban itulah yang pertama kali terlintas dalam pikirannya.
Aku mulai melihat bahwa dirimu tak berbeda dari kebanyakan wanita. - Michael.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Simba Berry
lucu kamu thor MCnya bilang mau balas dendam terus tapi sekedar omongan doang.tapi daren dan sisikanya kamu buat bahagia terus.
2024-08-23
2
Ray
Ternyata Darren sangat bahagia Sisca hamil😊 Dan sangat penasaran apa yg akan Alexa lakukan untuk balas dendam kepada Darren dan Sisca ?
2024-07-22
0
Bajul Sayuto
author ANJING CERITA SAMPAH
2024-05-22
0