Bab 7 Unek-Unek dan Kekecewaan Sakti

Di depan rumah Ibu mertuaku, Aku turunkan tubuh Meta yang sempoyongan. Bekas muntahan Meta juga berceceran di atas jok mobil. Aku geleng-geleng kepala, seorang Meta yang berpendidikan tinggi bisa terjerumus oleh pergaulan yang salah. Apa salahku, apa Aku kurang dalam mendidiknya selama jadi istri? "*Oh ya Tuhan, ampuni Aku*. *Semua ini salahku yang tidak bisa mendidiknya ke* *jalan yang benar*!" Batinku bermunajat.

Aku gedor pintu gerbang rumah mertuaku. Tidak lama seorang penjaga membuka gerbang dan menghampiri. "Pak Sakti....!" Kejutnya melihat ke arah kami yang membopong tubuh Meta.

"Umar, tolong bersihkan jok mobil saya. Pakai pewangi pakaian ya, sampai baunya hilang." Perintahku seraya berjalan membopong Meta bersama Al.

"Dor, dor, dor....!" Pintu rumah itu Aku gedor sambil mengucap salam. "Assalamu'alaikum....!" Ucapku lantang. Beberapa menit kemudian pintu dibuka. Ibu mertuaku muncul dari balik pintu.

"Meta....!" Pekik Ibu mertuaku seraya merangkul Meta. "Ada apa ini Sakti, kenapa Meta sempoyongan begini? Seperti orang mabuk?" Cecar Ibu mertuaku terlihat bingung dan heran tanpa basa basi.

"Sekarang mungpung ada Ibu, Sakti datang kesini untuk mengembalikan Meta pada Ibu." Ucapku sambil terengah-engah.

"Apa maksud kamu Sakti, mengembalikan bagaimana?" Tanya Ibu mertua terbelalak.

"Seperti yang Ibu tahu, dua tahun yang lalu Sakti pernah mengajukan cerai pada Meta, namun Meta tidak mau dan mengancam akan bunuh diri. Ok, dua tahun berlalu dan Sakti tidak menceraikan Meta dengan alasan Meta melakukan percobaan bunuh diri. Dan Sakti mencoba memberikan kesempatan pada Meta untuk berubah. Namun apa yang Sakti dapatkan, kekecewaan dan kekecewaan. Sekarang inilah finalnya buat Sakti. Meta rupanya sudah tidak bisa Sakti pertahankan lagi. Sakti talak Meta sekarang juga." Ucapku lantang.

"Apa...? Setelah kamu duakan anakku dan terbongkar perselingkuhan kamu, kini dengan seenaknya kamu talak anakku. Dasar, pengkhianat Kau Sakti." Teriak Ibu mertua kencang sehingga terdengar ke dalam rumah. Pak Malik, Bapak mertuaku yang sejak tadi tidak nampak, kini muncul dari dalam dan terhuyung merengkuh bahu Ibu mertuaku.

"Kenapa ini, ada apa?" Tanya Pak Malik, bapak mertuaku terlihat panik melihat Meta terbaring.

"Sakti, tidurkan dulu Meta di sofa!" Perintah Pak Malik memberi aba-aba supaya Meta dibaringkan di sofa. Aku dan Aldin serta Pak Malik menggotong tubuh Meta yang kini tidak sadarkan diri.

Setelah Meta dibaringkan, seorang ART segera menangani Meta untuk dibersihkan dan dikompres bekas muntahan di mulutnya. Kini dia sudah bersih namun masih tidak sadarkan diri. Ibu mertuaku, Bu Mala berusaha mengoles-oles minyak kayu putih dekat hidungnya supaya terhirup oleh Meta.

"Meta, bangun Nak....!" Bu Mala nampak sedih dan sedikit panik seraya menggerak-gerakkan tubuh Meta. Sementara Aku dan Al saling melempar pandang. Aku akan bertekad hari ini harus memberikan keputusan pada Bapak dan Ibu mertuaku, seperti saran yang tadi sempat Al berikan padaku.

"Ini semua gara-gara kamu, Sakti. Kalau kamu tidak mengkhianatinya, maka Meta tidak akan seperti ini!" Tuding Bu Mala kepadaku, berteriak. Pak Malik menatap ke arahku seakan meminta penjelasan.

"Begini Pak, Sakti dan Al sepupu Sakti menemukan Meta sedang berada di club malam. Kami melihat Meta sudah banyak minum dan mulai tidak terkendali. Saat itu yang bisa kami lakukan hanya membopongnya dan membawanya kemari. Sakti sudah menyerah dengan apa yang dilakukan Meta. Tolong pahami posisi Sakti, Bapakpun tahu apa yang terjadi dalam rumah tangga kami selama ini!" Ungkapku berusaha sedikit mengawali maksudku yang dua tahun lalu batal.

"Maksdunya, kamu ingin benar-benar menceraikan Meta anakku, setelah kamu mengkhianati anakku dan menduakannya?" Tanya Pak Malik mencoba meyakinkan.

"Sakti tidak benar-benar mengkhianati Meta, tapi Sakti berusaha menyembuhkan kekecewaan akibat perbuatan Meta. Apakah Bapak menutup mata semua perbuatan Meta terhadap Sakti. Selama dua tahun bahkan lebih, Sakti berusaha sabar dan memberikan Meta kesempatan, tapi apa balasannya? Semua hancur, anak ditelantarkan, usaha Sakti hampir bangkrut, dan sekarang Sakti diambang kehancuran. Ini semua gara-gara Meta terjerumus dengan kehidupan sosialita." Ucapku panjang lebar menumpahkan semua unek-unek yang selama ini dipendam.

"Tapi Nak, kenapa tidak mencoba memberi kesempatan sekali lagi untuk Meta. Saya tahu dia khilaf dan sering mengecewakanmu, tapi saya harap Nak Sakti memberi kesempatan sekali ini saja untuk Meta berubah." Pak Malik memohon kepadaku dengan sungguh-sungguh.

"Dengar ya Sakti, rasa sakit Meta karena kamu duakan tidak akan pernah terobati. Maka tunggulah pembalasan dari kami. Kamu jangan senang dulu dan bahagai dengan istri keduamu. Lihat saja apa yang akan kami lakukan!" Ancam Bu Mala marah.

"Bu... jangan bicara seperti itu!" Sergah Pak Malik sambil menyenggol lengan Ibu mertuaku.

"Silahkan Ibu melakukan apapun, yang jelas Sakti tidak akan diam. Untuk kali ini Sakti tidak akan mengalah, maka Ibu jangan salahkan Sakti menduakan Meta. Karena Meta berubah menjadi seperti ini karena campur tangan Ibu. Meta lebih patuh sama Ibu ketimbang saya suaminya. Apakah Ibu pernah merasakan di posisi saya, yang sebagai seorang suami selalu ditentang? Ibu juga malah memberi jalan untuk Meta menentang dan memberontak dari saya." Tuturku penuh emosi.

"Meta masih muda dan butuh kebebasan bersosial, jadi harusnya kamu kasih kebebasan karena masa mudanya terlanjur kamu rampas. Setelah menikah Meta tidak bebas kemana-mana, selalu kamu batasi, itulah dia jadi memberontak!" Ucap Ibu membela Meta.

"Saya tidak paham dengan pemikiran Ibu, Meta sudah menikah dan punya suami jadi Saya berhak melarang Meta bersosial dengan si A atau si B. Saya tidak mengekang Meta, dia masih Saya beri kesempatan untuk bergaul tapi pada batasannya. Kalau Meta merasa terampas masa mudanya, kenapa tidak dari dulu dia menolak lamaran Saya, sayapun sama masih muda saat itu, Meta 22 tahun dan Saya 24 tahun. Kenapa harus menyalahkan Saya, bahwa Saya yang merampas masa muda Meta?" Ucapku terengah-engah dan geram pada Ibu mertuaku yang menyalahkan Aku.

"Dan satu yang perlu Ibu ingat, Meta seperti ini adalah campur tangan Ibu. Ibu yang menjerumuskan Meta sehingga menjadi tersesat, maka Ibu harusnya bertanggungjawab!" Pungkasku mengakhiri semua unek-unekku. Ibu mertuaku terbelalak marah, dia tidak percaya Aku berani berkata-kata banyak dihadapannya. Mungkin dia pikir karena selama ini Aku diam dan selalu mengalah, jadi tidak percaya jika Aku akan bicara banyak.

"Kamu tidak akan bisa apa-apa Sakti jika Meta su....!"

"Maksud Ibu, Sakti tidak akan bisa apa-apa karena Meta akan bunuh diri? Silahkan, jika itu maunya Meta. Atau sekalian Sakti siapkan racun untuk bunuh diri, Sakti tidak apa-apa masuk penjara biar Meta puas sekalian!" Potongku menghentikan omongan Ibu mertuaku. Ibu mertuaku semakin kesal dan memelototkan matanya. Sedangkan Pak Malik hanya bisa terdiam. Diapun tahu sepak terjang anaknya, jadi beliau hanya diam tertunduk.

"Pak... Sakti minta maaf jika kedatangan Sakti membuat Bapak terganggu dan tidak berkenan, Sakti pamit," ucapku mengakhiri perdebatan panas dan penuh emosi ini. Aku segera beranjak dari rumah mertuaku sebelum Meta sadar.

Aku merasa sedikit plong telah mengatakan semua perasaanku yang selama ini Aku pendam. Iya memang Aku salah, menikah lagi saat masih belum mengakhiri pernikahanku yang pertama. Jadi, kedua mertuaku menganggap Aku berkhianat. Namun semua itu Aku lakukan karena sebuah pilihan yang terpaksa Aku ambil. Meta yang tidak mau berubah, dan ketika dihadapkan surat gugatan cerai dia mengancam akan bunuh diri yang selalu membuat Aku takut dan terancam.

"Ayo Al, kita kembali." Ajakku pada Al Asisten pribadiku yang selalu setia padaku. Alpun melajukan mobilnya menuju kota tempatku bekerja.

Pov Sakti End

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

mampir nancapkan jempol like👍 aja..

2023-01-13

1

mom mimu

mom mimu

hadir lagi kak Lin... semangat 💪🏻💪🏻

2022-11-12

1

mom mimu

mom mimu

emak nya meta toh dalang nya, buah gak jatuh jauh dari pohon nya ya 😅😅

2022-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kecurigaan Nafa
2 Bab 2 Rindu yang Membuncah
3 Bab 3 Terbongkar
4 Bab 4 Terbongkar 2
5 Bab 5 Penjelasan Sakti
6 Bab 6 Meminta Cerai (Apa Salahku?)
7 Bab 7 Unek-Unek dan Kekecewaan Sakti
8 Menghindari Sakti
9 Bab 9
10 Sakti Junior
11 Surat Ijin Bermaterai
12 Aku Mencintaimu Selalu Mencintaimu
13 Asisten Desainer
14 Bertemu Mas Raka Lagi
15 Kericuhan di Butik Delia
16 Nafa Hamil
17 Kehamilan Nafa diketahui
18 Diberhentikan
19 Pulang
20 Pergi
21 Tempat Baru
22 Kembali ke Kota Cemara
23 Tidak Sengaja Bertemu dengan Ibu Mertua
24 Kebahagiaan Nafa di Butik Syafana
25 Tekanan dari Aldin buat Nara
26 Dihina tapi Dipuji
27 Menikmati Asinan dan Rujak Ibu Mertua
28 Belum Saatnya Bertemu
29 Kecurigaan Bu Sukma
30 Keberadaan yang Diketahui
31 Pertemuan yang Tidak Disangka
32 Mama Mertua yang Baik
33 Perceraian dan Kesepakatan
34 Ketok Palu Perceraian
35 Bujukan Mas Sakti
36 Pindah Rumah dan Hukuman Mas Sakti
37 Bayangan Meta
38 Kecemasan Nafa
39 Kecurigaan Sakti
40 Orang yang Ingin Mencelakai Nafa Masih POV Author
41 Nafa Pingsan
42 Bertemu Meta
43 Keinginan Nafa
44 Pindah
45 Bertemu Mas Raka
46 Kantor Adrian Wood
47 Ide Cemerlang Nafa buat Aldin
48 Bertemu dengan Mas Raka
49 Aksi diam Mas Sakti
50 Geliat Gaun Rancangan Nafa
51 Tamu yang tidak Terduga
52 Kepindahan Kembali ke Kota Kaktus
53 Naufara Butik
54 Insiden dan Perjumpaan dengan Aldin
55 Jangan-jangan Jodoh
56 Ke Rumah Bu Sukma
57 Kelakuan Bu Mala
58 Bertemu Meta
59 Seperti Musuh
60 Kantor Adrian Wood
61 Menemui Nara
62 Seperti Kencan
63 Terjebak Dalam Perangkap Dingin
64 Insiden tak Terduga
65 Nara yang Menakjubkan
66 Sebuah Hadiah Kecil
67 Tanda-tanda Melahirkan
68 Kontraksi Semu
69 Penguntit Tampan
70 Kesuksesan Nafa
71 Melahirkan (Baby Tifana)
72 Season 2 Mengejar Nara
73 Season 2 Kecurigaan Aldin
74 Makan Malam
75 Season 2 Kemarahan Aldin
76 Season 2 Telat
77 Season 2 Kekhawatiran Pak Kusuma
78 Season 2 Kesialan Nara
79 Kejadian yang Tidak Disangka
80 Pengumuman.....
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Kecurigaan Nafa
2
Bab 2 Rindu yang Membuncah
3
Bab 3 Terbongkar
4
Bab 4 Terbongkar 2
5
Bab 5 Penjelasan Sakti
6
Bab 6 Meminta Cerai (Apa Salahku?)
7
Bab 7 Unek-Unek dan Kekecewaan Sakti
8
Menghindari Sakti
9
Bab 9
10
Sakti Junior
11
Surat Ijin Bermaterai
12
Aku Mencintaimu Selalu Mencintaimu
13
Asisten Desainer
14
Bertemu Mas Raka Lagi
15
Kericuhan di Butik Delia
16
Nafa Hamil
17
Kehamilan Nafa diketahui
18
Diberhentikan
19
Pulang
20
Pergi
21
Tempat Baru
22
Kembali ke Kota Cemara
23
Tidak Sengaja Bertemu dengan Ibu Mertua
24
Kebahagiaan Nafa di Butik Syafana
25
Tekanan dari Aldin buat Nara
26
Dihina tapi Dipuji
27
Menikmati Asinan dan Rujak Ibu Mertua
28
Belum Saatnya Bertemu
29
Kecurigaan Bu Sukma
30
Keberadaan yang Diketahui
31
Pertemuan yang Tidak Disangka
32
Mama Mertua yang Baik
33
Perceraian dan Kesepakatan
34
Ketok Palu Perceraian
35
Bujukan Mas Sakti
36
Pindah Rumah dan Hukuman Mas Sakti
37
Bayangan Meta
38
Kecemasan Nafa
39
Kecurigaan Sakti
40
Orang yang Ingin Mencelakai Nafa Masih POV Author
41
Nafa Pingsan
42
Bertemu Meta
43
Keinginan Nafa
44
Pindah
45
Bertemu Mas Raka
46
Kantor Adrian Wood
47
Ide Cemerlang Nafa buat Aldin
48
Bertemu dengan Mas Raka
49
Aksi diam Mas Sakti
50
Geliat Gaun Rancangan Nafa
51
Tamu yang tidak Terduga
52
Kepindahan Kembali ke Kota Kaktus
53
Naufara Butik
54
Insiden dan Perjumpaan dengan Aldin
55
Jangan-jangan Jodoh
56
Ke Rumah Bu Sukma
57
Kelakuan Bu Mala
58
Bertemu Meta
59
Seperti Musuh
60
Kantor Adrian Wood
61
Menemui Nara
62
Seperti Kencan
63
Terjebak Dalam Perangkap Dingin
64
Insiden tak Terduga
65
Nara yang Menakjubkan
66
Sebuah Hadiah Kecil
67
Tanda-tanda Melahirkan
68
Kontraksi Semu
69
Penguntit Tampan
70
Kesuksesan Nafa
71
Melahirkan (Baby Tifana)
72
Season 2 Mengejar Nara
73
Season 2 Kecurigaan Aldin
74
Makan Malam
75
Season 2 Kemarahan Aldin
76
Season 2 Telat
77
Season 2 Kekhawatiran Pak Kusuma
78
Season 2 Kesialan Nara
79
Kejadian yang Tidak Disangka
80
Pengumuman.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!