Bab 5 Penjelasan Sakti

Mas Sakti tiba-tiba bersimpuh dan meremas jemariku. Dia menangis seraya memohon.

"Mas mohon dengarkan penjelasan Mas dulu, sekali ini saja." Bujuknya berurai air mata.

"Mas pasti akan mencari pembenaran bukan? Buat apa Mas, sekarang sudah bukan waktunya memberikan bukti bahwa Mas tidak salah. Dengan nikah lagi dan status Mas Sakti masih ada ikatan pernikahan yang sah. Jelas itu salah Mas. Dan Mas tahu imbasnya....?" Aku menjeda sejenak perkataanku sambil menelan ludah.

"Imbasnya, Nafa yang dikambinghitamkan jadi seorang pelakor. Dan parahnya sebutan itu sudah terlanjur disandang Nafa, dua perempuan tadi dan orang-orang sekitar sini sudah menganggap Nafa sebagai pelakor dan alangkah hinanya Nafa didepan mereka," ucapku menggebu-gebu.

Sebetapa cintanya Aku pada Mas Sakti, namun ketika Aku harus bersanding dengan pria beristri, pantang bagiku. Karena itu bukan obsesiku. Aku lebih baik menikahi duda daripada lelaki beristri.

"Apa kurangnya dia Mas, dan apa salah Nafa sehingga Mas menipu Nafa? Kalau tahu dari awal bahwa Mas Sakti beristri, Nafa tidak sudi jadi istri kedua!" Tegasku meninggi.

"Pergilah Mas, segera ceraikan Nafa. Nafa hanya ingin mengakhiri semua ini dengan baik-baik saja." Ucapku pelan, namun mampu membuat Mas Sakti berdiri dan menggebrak meja rias.

"Brakkkk....!" suara gebrakan di meja itu mengagetkanku dan juga penghuni rumah ini, Wa Rasih dan Nara mendekat, terdengar dari derap langkah yang semakin jelas.

Mas Sakti menggebrak meja rias setelah berhasil meraih sebuah amplop dari dalam tas yang disampirnya. Amplop putih itu kini teronggok di meja rias dan Aku mulai menatapnya penuh tanya. Amplop apakah itu, dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu tidak salah sayang..., kamu sama sekali tidak salah Nafa Naufara. Mas tidak pernah bermaksud menjadikan kamu yang kedua, dan Mas tidak pernah berniat mendua dari awal nikah sama dia, namun suatu keadaan memaksa Mas untuk menikah tanpa sepengetahuan dia, dan memaksa Mas harus berbohong dari kamu. Ini murni sebuah alasan yang besar. Mas tekankan Mas bukan lelaki penghianat dan mudah mendua cinta, tapi Mas melakukan ini karena keadaan. Tapi percayalah, cinta Mas Sakti untukmu adalah tulus bukan paksaan!" tegas Mas Sakti berapi-api. Untuk sesaat Aku hanya bisa diam, mencoba mencerna apa yang diutarakan Mas Sakti.

"Mas bingung harus dari mana menjelaskan semua ini, Mas tidak mau bilang dia banyak kekurangan. Mas hanya bisa katakan, dia telah banyak membuat Mas kecewa dan sakit hati serta tertekan. Huffff hahhhh....!" Sambung Mas Sakti diakhiri helaan nafas yang dalam, seperti menahan sesuatu yang lama terpendam namun dia tahan.

"Lihatlah amplop putih itu, ambillah!" perintah Mas Sakti seraya menatapku. Aku tertegun dan diam tidak peduli dengan perintah Mas Sakti. Namun Mas Sakti mengalah, dia ambil amplop itu dan mulai membukanya.

"Ini... ini adalah surat permohonan cerai Mas untuk Meta istri pertama Mas dua tahun yang lalu. Surat cerai ini menjadi bukti bahwa dua tahun yang lalu, bahkan jauh sebelumnya rumah tangga Mas dengan Meta sudah bermasalah. Mas tidak tahu kenapa Meta masih enggan untuk Mas ceraikan. Akhirnya Mas mengalah, karena dia selalu mengancam akan bunuh diri." Terangnya dengan tatapan mata jauh menerawang.

POV Sakti

Dua tahun yang lalu, pernikahanku yang sudah berumur 4 tahun digoncang prahara. Aku merasa sudah lelah menghadapi Meta istriku yang semakin banyak ulah, awalnya dari kumpul bareng ibu-ibu arisan dan menjalar lebih luas dengan kumpulan barunya, yaitu wanita sosialita.

Meta sejak punya kumpulan, mulai jarang berada di rumah dari siang sampai sore, tak jarang sampai malam. Setiap hari ada saja kegiatan Ibu-ibu sosialitanya. Sehingga anak semata wayang kami Rafa sudah diabaikannya. Tidak jadi perhatiannya lagi.

Sering Aku tegur supaya fokus ke anak dan rumah tangga, toh Aku selama ini tidak mengekangnya namun memberi batasan, sebab dia punya tanggung jawab yaitu mengurus anak dan suami. Aku sudah berusaha meluangkan waktu untuk *quality time* bareng keluarga setiap Sabtu dan Minggu full buat mereka.

Aku juga bukan suami pelit, setiap seminggu sekali Aku selalu memberi kesempatan buat Meta berbelanja ke Mol yang dia suka, untuk sekedar memanjakan diri. Dan semua make upnya Aku penuhi. Jadi tidak ada alasan rasanya untuk dia mencari hiburan diluar bersama teman-teman ngumpulnya, sebab Aku sudah berusaha memenuhinya. Apakah Aku salah memberi batasan seperti itu pada wanita yang sudah menjadi istri dan seorang Ibu?

Meta seolah tidak mengerti, dia egois. Dia meminta hak masa-masa mudanya yang seolah terampas olehku karena menikah muda denganku, masa ngumpul-ngumpul dan senang- senang yang merasa direnggut olehku. Bukankah dia menikah denganku bukan paksaan, kami menikah atas dasar suka sama suka, kalau merasa terampas kebebasan masa mudanya, kenapa dia tidak protes sejak dulu dan tidak menolak lamaran saat itu? Kenapa harus sekarang dia meminta hak itu. Disaat dia makin dewasa bertambah umur dan dikaruniai satu anak yang tampan berumur 3 tahun.

Yang lebih parah, Meta sudah tidak mengurus Rafa lagi, dia selalu menitipkan Rafa pada Ibuku Nenek kandung Rafa, Aku sebetulnya tidak masalah dan Ibupun tidak. Tapi kalau terus-terusan dititipkan di Ibu, terus tugas dia sebagai Ibu apa?

Aku sudah berusaha mengingatkannya, namun dia beralasan bahwa ketemu teman-teman adalah moment yang langka dan menyenangkan. Dia berubah layaknya anak muda yang belum menikah. Aku hanya bisa mengelus dada menahan kesal. Sudah kupenuhi segala kebutuhan dan permintaannya, sampai-sampai usaha kafe sampinganku bangkrut karena uang pemasukan Kafe sudah masuk rekeningnya, dengan mengarang cerita kepada bendahara bahwa uang hasil pemasukan Kafe harus masuk ke rekeningnya atas perintahku. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala dibuatnya.

Akhirnya, saking tidak tahan dengan semua sikapnya terlebih saat itu Rafa sedang sakit keras karena typus dan Meta sama sekali tidak menungguinya saat dirawat di RS. Dengan berat hati dan tekad yang kuat akhirnya Aku melayangkan gugatan cerai ke pengadilan agama.

Saat Meta tahu Aku melayangkan gugatan cerai ke pengadilan agama, Meta ternyata sangat terkejut dan kaget. Dia tidak menyangka Aku akan senekad itu. Kemudian Meta berjanji akan berubah dan mau menungggui Rafa dirawat di RS sampai sembuh.

Meta menepati janjinya, dia menunggui Rafa sampai sembuh. Namun ya itu tadi, Meta kembali ke kebiasaannya.

"Huhhhh...!" Aku hanya bisa menarik nafas dalam dengan sikapnya yang tidak berubah.

Tanpa ragu Aku layangkan kembali surat gugatan cerai itu, namun tidak ku sangka Meta malah mengancam akan bunuh diri jika Aku melanjutkan gugatan cerai itu.

Terpopuler

Comments

mom mimu

mom mimu

ternyata meta d novel ini juga jadi tokoh antagonis lagi ya 😅😅

2022-11-08

1

Cip_13

Cip_13

haih... tetep aja salah yg lakik. tapi istri pertamanya juga salah.
udahlah, pusing kasian nafa

2022-08-13

1

Cip_13

Cip_13

alasan klasik😡

2022-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kecurigaan Nafa
2 Bab 2 Rindu yang Membuncah
3 Bab 3 Terbongkar
4 Bab 4 Terbongkar 2
5 Bab 5 Penjelasan Sakti
6 Bab 6 Meminta Cerai (Apa Salahku?)
7 Bab 7 Unek-Unek dan Kekecewaan Sakti
8 Menghindari Sakti
9 Bab 9
10 Sakti Junior
11 Surat Ijin Bermaterai
12 Aku Mencintaimu Selalu Mencintaimu
13 Asisten Desainer
14 Bertemu Mas Raka Lagi
15 Kericuhan di Butik Delia
16 Nafa Hamil
17 Kehamilan Nafa diketahui
18 Diberhentikan
19 Pulang
20 Pergi
21 Tempat Baru
22 Kembali ke Kota Cemara
23 Tidak Sengaja Bertemu dengan Ibu Mertua
24 Kebahagiaan Nafa di Butik Syafana
25 Tekanan dari Aldin buat Nara
26 Dihina tapi Dipuji
27 Menikmati Asinan dan Rujak Ibu Mertua
28 Belum Saatnya Bertemu
29 Kecurigaan Bu Sukma
30 Keberadaan yang Diketahui
31 Pertemuan yang Tidak Disangka
32 Mama Mertua yang Baik
33 Perceraian dan Kesepakatan
34 Ketok Palu Perceraian
35 Bujukan Mas Sakti
36 Pindah Rumah dan Hukuman Mas Sakti
37 Bayangan Meta
38 Kecemasan Nafa
39 Kecurigaan Sakti
40 Orang yang Ingin Mencelakai Nafa Masih POV Author
41 Nafa Pingsan
42 Bertemu Meta
43 Keinginan Nafa
44 Pindah
45 Bertemu Mas Raka
46 Kantor Adrian Wood
47 Ide Cemerlang Nafa buat Aldin
48 Bertemu dengan Mas Raka
49 Aksi diam Mas Sakti
50 Geliat Gaun Rancangan Nafa
51 Tamu yang tidak Terduga
52 Kepindahan Kembali ke Kota Kaktus
53 Naufara Butik
54 Insiden dan Perjumpaan dengan Aldin
55 Jangan-jangan Jodoh
56 Ke Rumah Bu Sukma
57 Kelakuan Bu Mala
58 Bertemu Meta
59 Seperti Musuh
60 Kantor Adrian Wood
61 Menemui Nara
62 Seperti Kencan
63 Terjebak Dalam Perangkap Dingin
64 Insiden tak Terduga
65 Nara yang Menakjubkan
66 Sebuah Hadiah Kecil
67 Tanda-tanda Melahirkan
68 Kontraksi Semu
69 Penguntit Tampan
70 Kesuksesan Nafa
71 Melahirkan (Baby Tifana)
72 Season 2 Mengejar Nara
73 Season 2 Kecurigaan Aldin
74 Makan Malam
75 Season 2 Kemarahan Aldin
76 Season 2 Telat
77 Season 2 Kekhawatiran Pak Kusuma
78 Season 2 Kesialan Nara
79 Kejadian yang Tidak Disangka
80 Pengumuman.....
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 Kecurigaan Nafa
2
Bab 2 Rindu yang Membuncah
3
Bab 3 Terbongkar
4
Bab 4 Terbongkar 2
5
Bab 5 Penjelasan Sakti
6
Bab 6 Meminta Cerai (Apa Salahku?)
7
Bab 7 Unek-Unek dan Kekecewaan Sakti
8
Menghindari Sakti
9
Bab 9
10
Sakti Junior
11
Surat Ijin Bermaterai
12
Aku Mencintaimu Selalu Mencintaimu
13
Asisten Desainer
14
Bertemu Mas Raka Lagi
15
Kericuhan di Butik Delia
16
Nafa Hamil
17
Kehamilan Nafa diketahui
18
Diberhentikan
19
Pulang
20
Pergi
21
Tempat Baru
22
Kembali ke Kota Cemara
23
Tidak Sengaja Bertemu dengan Ibu Mertua
24
Kebahagiaan Nafa di Butik Syafana
25
Tekanan dari Aldin buat Nara
26
Dihina tapi Dipuji
27
Menikmati Asinan dan Rujak Ibu Mertua
28
Belum Saatnya Bertemu
29
Kecurigaan Bu Sukma
30
Keberadaan yang Diketahui
31
Pertemuan yang Tidak Disangka
32
Mama Mertua yang Baik
33
Perceraian dan Kesepakatan
34
Ketok Palu Perceraian
35
Bujukan Mas Sakti
36
Pindah Rumah dan Hukuman Mas Sakti
37
Bayangan Meta
38
Kecemasan Nafa
39
Kecurigaan Sakti
40
Orang yang Ingin Mencelakai Nafa Masih POV Author
41
Nafa Pingsan
42
Bertemu Meta
43
Keinginan Nafa
44
Pindah
45
Bertemu Mas Raka
46
Kantor Adrian Wood
47
Ide Cemerlang Nafa buat Aldin
48
Bertemu dengan Mas Raka
49
Aksi diam Mas Sakti
50
Geliat Gaun Rancangan Nafa
51
Tamu yang tidak Terduga
52
Kepindahan Kembali ke Kota Kaktus
53
Naufara Butik
54
Insiden dan Perjumpaan dengan Aldin
55
Jangan-jangan Jodoh
56
Ke Rumah Bu Sukma
57
Kelakuan Bu Mala
58
Bertemu Meta
59
Seperti Musuh
60
Kantor Adrian Wood
61
Menemui Nara
62
Seperti Kencan
63
Terjebak Dalam Perangkap Dingin
64
Insiden tak Terduga
65
Nara yang Menakjubkan
66
Sebuah Hadiah Kecil
67
Tanda-tanda Melahirkan
68
Kontraksi Semu
69
Penguntit Tampan
70
Kesuksesan Nafa
71
Melahirkan (Baby Tifana)
72
Season 2 Mengejar Nara
73
Season 2 Kecurigaan Aldin
74
Makan Malam
75
Season 2 Kemarahan Aldin
76
Season 2 Telat
77
Season 2 Kekhawatiran Pak Kusuma
78
Season 2 Kesialan Nara
79
Kejadian yang Tidak Disangka
80
Pengumuman.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!