“Mami kenapa?” pekik Shiena ketika membuka pintu dan melihat mami nya tengah berteriak dari arah belakang.
“I—ini bagaimana?” tanya ibunya Shiena yang bernama Sarah.
Ketika Shiena keluar pergi ke warung, memang tadi Sarah sempat berbelanja sayur yang kebetulan lewat di depan rumah nya. Ia ingin memasak untuk putrinya, meskipun dirinya tidak bisa memasak, namun dia sangat ingin belajar. Dan kini, ketika harus menggoreng ikan, ia terus berjingkrak dan berteriak ketika minyak goreng itu meledak ledak seperti petasan.
“Kenapa mami masak, kan Shiena udah bilang. Mami gak usah masak!” seru Shiena begitu kesal dengan mami nya.
Meskipun Shiena tidak bisa bekerja apalagi memasak, namun Shiena masih bisa berusaha untuk mengerjakan sesuatu. Seperti tadi, ia bisa mneyapu dan mengepel lantai, meski harus berjam jam dan juga lantai masih begitu basah dengan air. Butuh waktu lama, Shiena dan mami Sarah duduk di luar hanya untuk menunggu lantainya kering. Dan setelah kering, Shiena segera membagi tugas, dirinya akan pergi ke warung membeli sabun sedangkan mami Sarah harus ke warung beli makanan, karena jaraknya berlawanan arah.
Surprise! Ketika Shiena sampai di rumah. Hasil kerjanya dengan susah payah, kini kembai berantakan karena ulah mami nya.
“Hehehe, mami Cuma mau masakin kamu. Tapi malah—“ mami Sarah langsung menggigit bibir bawah nya dan menyengir lebar melihat putri nya sendiri.
“Shiena capekkk!” seru gadis itu dengan sangat frustasi, ia pun langsung duduk di lantai dan menatap dapur nya yang sangat berantakan dengan rasa ingin menangis.
“Maafin Mami. Mami akan beresin semuanya kok, beneran deh!” ucap mami Sarah penuh penyesalan.
Meskipun Sarah adalah seorang ibu dan Sheina seorang anak. Namun peran keduanya seolah seperti tertukar. Shiena begitu dewasa sedangkan Sarah lebih seperti adik Shiena.
“Lebih baik, Mami cari makanan. Shiena laper!” kata Shiena menarik napas panjang lalu segera membersihkan dapur nya kembali.
Setelah drama panjang lebar di siang hari itu, akhirnya kini keduanya terkapar tak berdaya di depan ruang TV. Ibu dan anak itu sama sama merebahkan diri di atas lantai dengan ber bantal boneka dan menatap langit langit rumah petak nya. Kehidupan yang sama sekali tidak pernah mereka bayangkan sebelum nya. Baru membereskan rumah segitu mereka sudah sangat lelah, lalu bagaimana kabar nya para pelayan yang dulu membersihkan mansion nya yang seperti istana itu, batin nya.
“Besok, mami akan mencari pekerjaan!” ucap mami Sarah tiba tiba, hingga membuat Shiena langsung memalingkan wajah dan menatap mami nya.
“Mami mau kerja apa?” tanya nya penasaran, “Kalau mami kerja, yang ada tempat mami bekerja akan bangkrut nanti!” imbuh nya dengan menghela nafas kasar.
“Iya juga ya,” gumam mami Sarah yang lagi lagi membuat Shiena melongo, “Terus bagaimana? Hemm, apa kita buka usaha saja?”
“Usaha apa?” lagi lagi Shiena mengerutkan dahi menatap mami nya.
“Toko bunga!” jawab mami Sarah dengan begitu cepat, “Meskipun mami tidak pecus bekerja di rumah, tapi Mami sangat mahir merangkai bunga. Dan jangan lupakan, dulu Mami sering ikut lomba merangkai sebelum mami menikah dengan papi mu!” ucap nya menyombongkan diri.
“Mi, sebelum mami menikah itu berarti dua puluh tahun yang lalu.” Jawab Shiena menghela nafas nya berat.
“Tapi Mami masih bisa merangkai nya. Iks kamu ini sama saja kaya papi kamu, selalu meremehkan mami!” cetus mami Sarah cemberut, namun hanya beberapa saat keduanya langsung terdiam saling menatap.
Papi, satu kata yang sedang berusaha di lupakan. Bahkan, kini keduanya tidak tahu bagaimana nasib papi nya setelah menggugat mami Sarah. Keduanya masih tidak mengerti, mengapa papi harus mengusir anak dan istrinya begitu saja tanpa kepastian, dan melarang keras untuk kembali ke Itali apalagi mansion nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Hamimah Jamal
siapa papi shiena
2025-02-14
0
Sita Sit
kasian papinya
2024-12-03
0
Nami chan
kok ngakak 😭
2024-04-28
1